• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

C. Alat dan Teknik Instrumen Pengumpulan Data

Sukardi (2003) menjelaskan bahwa penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan satu metode atau lebih. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang disusun menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011).

1. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket tentang pemahaman pacaran yang sehat. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011). Item-item angket ini disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek pemahaman pacaran yang sehat.

Pernyataan yang terdapat dalam Inventori ini terdiri dari pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable. Pernyataan favourable merupakan konsep keperilakuan yang setuju atau mendukung atribut/variabel yang diukur. Sedangkan pernyataan unfavorable yaitu konsep keperilakuan yang tidak

setuju/tidak mendukung atribut/variabel yang diukur.

Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban Ragu-ragu (RG) tidak disertakan untuk mengurangi kecenderungan responden dalam memberikan jawaban yang netral (central tendency effect) dan untuk meningkatkan variabilitas respon. Pemberian skor untuk setiap alternatif jawaban untuk masing-masingitem pernyataan dalam instrument ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Skoring Inventori Tingkat Pemahaman Pacaran yang Sehat Alternatif Jawaban Skor Favourable (+) Skor Unfavourable (-) Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4

Responden diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Angket/Inventori pemahaman pacaran yang sehat dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda centang (√). Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Dengan demikian dapat diketahui pemahaman pacaran yang sehat pada subjek penelitian ini. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula pemahaman pacaran yang sehat, sebaliknya semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula pemahaman pacaran yang sehat.

2. Kisi-kisi Angket Uji Coba

Kisi-kisi item berdasarkan aspek-aspek pemahaman pacaran yang sehat siswa, yang digunakan sebagai angket ujicoba item dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3

Kisi-Kisi Angket Uji Coba Pemahaman Pacaran yang Sehat

No Aspek-aspek Indikator Item

Favorable

Item Unfavorable

1. Fisik

a. Pasangan yang membuat remaja merasa nyaman.

b. Aktivitas yang dilakukan saat pacaran.

1, 12, 21, 32, 34

2, 46, 58

2. Psikis

a. Saling mengekspresikan rasa sayang.

b. Pacaran saling mendukung

perkembangan pribadi masing-masing.

3, 4, 5, 10, 11, 14, 22, 24, 25, 31, 33, 35, 38, 45 6, 7, 8, 9, 20, 23, 26, 27, 29, 30, 36, 37, 39, 59 3. Sosial

a. Memiliki aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat setempat.

b. Berinteraksi sosial dengan orang lain (keluarga, teman, dan kerabat lainnya).

13, 15, 41, 42, 43, 44, 51, 52, 53, 54, 55 16, 17, 18, 19, 18, 40, 47, 48, 49, 50, 56, 57, 60 Jumlah Item 30 30

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Validitas

Validitas adalah taraf sampai di mana suatu alat tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995). Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh (dalam Furchan, 2007) validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Menurut Azwar (2007) validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara professional judgement (Azwar 2007). Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh (2007) validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka namun pengesahannya berdasarkan pertimbangan yang diberikan oleh ahli (expert judgement). Dalam penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli (dosen pembimbing).

Hasil konsultasi dan telah yang dilakukan oleh ahli dilengkapi dengan pengujian empirik dengan cara mengkorelasikan skor-skor setiap item instrumen terhadap skor-skor total aspek dengan teknik korelasi Spearman's rho menggunakan aplikasi program komputer SPSS for 16.0 Windosw. Rumus korelasi Spearman's rho adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Keputusan ditetapkan dengan nilai koefisien validitas yang minimal sama dengan 0,25 (Azwar, 2007). Apabila terdapat item yang memiliki nilai koefisien di bawah 0,25 maka item tersebut dinyatakan gugur.

Tabel 4

Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi Item Instrument Penelitian

Hasil Validitas ada pada lampiran 2. b. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran (Azwar, 2007). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 2010). Sukardi (2003) mengatakan bahwa pengukuran yang menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur.

Aspek Indikator No Item Valid Tidak

Valid Fisik

a. Pasangan yang membuat remaja merasa nyaman. b. Aktivitas yang sehat

dilakukan saat pacaran.

1, 2, 21, 32, 34, 46, 58

1, 21, 32,

46, 58 2, 34

Psikis

a. Saling mengekspresikan rasa sayang.

b. Pacaran saling mendukung perkembangan pribadi masing-masing. 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 45, 59 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 31, 33, 35, 36, 38, 39, 45, 59 30, 37 Sosila

a. Memiliki aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat setempat.

b. Berinteraksi sosial dengan orang lain (keluarga, teman, dan kerabat lainnya).

13, 15, 16, 17, 18, 19, 28, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 60 13, 15, 16, 17, 18, 19, 28, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 49, 50, 51, 53, 54, 55, 57, 60 48, 52, 56 Jumlah Item 60 53 7

Perhitungan indeks reliabilitas angket penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:

α =

2[1- ]

Keterangan rumus :

S12 dan S22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 Sx2 : varians skor skala

Setelah dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0, diperoleh perhitungan reliabilitas seluruh item instrumen menggunakan rumus koefisien alpha (α) yaitu 0, 984. Setelah itu hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995).

Tabel 5 Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 - 1,00 Sanggat tinggi 2 0,71 - 0,90 Tinggi

3 0,41 - 0,70 Cukup 4 0,21 - 0,40 Rendah

5 negatif – 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan kriteria Guilford diketahui bahwa koefisiensi reliabilitas angket termasuk Tinggi. Item angket yang telah lolos uji validitas dan realibilitas disusun kembali menjadi angket yang digunakan untuk pengambilan data penelitian. 2 S 2 S + 2 S x i x

D. Prosedur dan Teknik Analisis Data

Dokumen terkait