• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMATILAH GAMBAR BERIKUT INI DAN BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN

Dalam dokumen Fikih x Ma Buku Siswa 2013 (Halaman 116-121)

www.tribunnews.com trainingmotivasiuan.blogspot.com

SYARAT DAN RUKUN

WAKALAH

OBYEK WAKALAH

SULHU

MACAM SULHU Gmbar

1

Gmbar

2

MENANYA

Setelah Anda mengamati gambar di atas buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan sesuai nomor gambar

1. ………... 2. ………... 3. ………... 4. ………... 5. ………...

PENDALAMAN MATERI

Selanjutnya Anda pelajari uraian berikut ini dan Anda kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya.

A. Wakalah

1. Pengertian Wakalah

Wakalah menurut bahasa artinya mewakilkan, sedangkan menurut istilah yaitu mewakilkan atau menyerahkan pekerjaan kepada orang lain agar bertindak atas nama orang yang mewakilkan selama batas waktu yang ditentukan.

2. Hukum Wakalah

Asal hukum wakalah adalah mubah, tetapi bisa menjadi haram bila yang dikuasakan itu adalah pekerja yang haram atau dilarang oleh agama dan menjadi wajib kalau terpaksa harus mewakilkan dalam pekerjaan yang dibolehkan oleh agama. Allah SWT. Berfirman:

ةئنعييدممعليابِىالعإم همذممهع ميكهقمرموعبم ميكهدعحعأعاويثهععبيابِفع

”Maka suruhlah salah seorang diantara kamu ke kota dengan membawa uang perakmu ini” (QS. Al Kahfi : 19).

Ayat tersebut menunjukkan kebolehan mewakilkan sesuatu pekerjaan kepada orang lain. Rasulullah SAW. bersabda:

ظئ فيحم بم م ص همللا له ويسه رع ى نملعكلوع لع ابِقعةعرعييرعههىابمأع نيعع

مع للسع وع همييلععع ههللا ى للصع يل بمنللا ى طع عيأعوع نعابِضع معرع ةئابِكعزع

همتمبعابِحعصع ى لععع ابِهعمهسم قييع ابِمةنعغع رئممابِعع نمبي ةعبعقيعه

هاور)

(ى رابِخبلا

“Dari Abu Hurairah ra.berkata : “Telah mewakilkan Nabi SAW kepadaku untuk memelihara zakat fitrah dan beliau telah memberi Uqbah bin Amr seekor kambing agar dibagikan kepada sahabat beliau” (HR. Bukhari).

Kebolehan mewakilkan ini pada umumnya dalam masalah muamalah. Misalnya mewakilkan jual beli, menggadaikan barang, memberi shadaqah / hadiah dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang ‘Ubudiyah ada yang boleh dan ada yang dilarang. Yang boleh misalnya mewakilkan haji bagi orang yang sudah meninggal atau tidak mampu secara fisik, mewakilkan memberi zakat, menyembelih hewan kurban dan sebagainya. Sedangkan yang tidak boleh adalah mewakilkan Shalat dan Puasa serta yang berkaitan dengan itu seperti wudhu.

3.Rukun dan Syarat Wakalah

a. Orang yang mewakilkan / yang memberi kuasa.

Syaratnya : Ia yang mempunyai wewenang terhadap urusan tersebut. b. Orang yang mewakilkan / yang diberi kuasa.

Syaratnya : Baligh dan Berakal sehat.

c. Masalah / Urusan yang dikuasakan. Syaratnya jelas dan dapat dikuasakan.

d. Akad (Ijab Qabul). Syaratnya dapat dipahami kedua belah pihak.

4. Syarat Pekerjaan Yang Dapat Diwakilkan

a. Pekerjaan tersebut diperbolehkan agama. b. Pekerjaan tersebut milik pemberi kuasa.

c. Pekerjaan tersebut dipahami oleh orang yang diberi kuasa.

5. Habisnya Akad Wakalah

a. Salah satu pihak meninggal dunia. b. Jika salah satu pihak menjadi gila.

c. Pemutusan dilakukan orang yang mewakilkan dan diketahui oleh orang yang diberi wewenang.

d. Pemberi kuasa keluar dari status kepemilikannya.

6. Hikmah Wakalah

a. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat sebab tidak semua orang mempunyai kemampuan dapat menyelesaikan pekerjaan tertentu dengan sebaik-baiknya. Misalnya tidak setiap orang yang qurban hewan dapat menyembelih hewan qurbannya, tidak semua orang dapat belanja sendiri dan lain-lain.

b. Saling tolong menolong diantara sesama manusia. Sebab semua manusia membutuhkan bantuan orang lain.

c. Timbulnya saling percaya mempercayai diantara sesama manusia. Memberikan kuasa pada orang lain merupakan bukti adanya kepercayaan pada pihak lain.

B. Shulhu

1. Pengertian Sulhu

Sulhu menurut bahasa artinya damai, sedangkan menurut istilah yaitu perjanjian perdamaian diantara dua pihak yang berselisih.

Sulhu dapat juga diartikan perjanjian untuk menghilangkan dendam, persengketaan atau permusuhan (memperbaiki hubungan kembali).

2. Hukum Sulhu

Hukum sulhu atau perdamaian adalah wajib, sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau perintah Allah SWT, didalam Al-Qur’an :

                        

                        

“Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Qs. Al Hujurat : 10).

رقييخع حهليصل لاوع

“Perdamaian itu amat baik” (QS. An Nisa’ : 128).

3. Rukun dan Syarat Sulhu

a. Mereka yang sepakat damai adalah orang-orang yang sah melakukan hukum.

b. Tidak ada paksaan.

c. Masalah-masalah yang didamaikan tidak bertentangan dengan prinsip Islam.

d. Jika dipandang perlu, dapat menghadirkan pihak ketiga. Seperti yang disintir dalam Al-Qur’an An Nisa’ : 35.

4. Macam-macam Perdamaian

Dari segi orang yang berdamai, sulhu macamnya sebagai berikut : a. Perdamaian antar sesama muslim.

b. Perdamaian antar sesama muslim dengan non muslim.

c. Perdamaian antar sesama Imam dengan kaum bughat (Pemberontak yang tidak mau tunduk kepada imam).

d. Perdamaian antara suami istri.

e. Perdamaian dalam urusan muamalah dan lain-lain.

5. Hikmah Sulhu

a. Dapat menyelesaikan perselisihan dengan sebaik-baiknya. Bila mungkin tanpa campur tangan pihak lain.

b. Dapat meningkatkan rasa ukhuwah / persaudaraan sesama manusia. c. Dapat menghilangkan rasa dendam, angkara murka dan perselisihan

diantara sesama.

d. Menjunjung tinggi derajat dan martabat manusia untuk mewujudkan keadilan.

Allah SWT berfirman :

“Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adilah” (QS. Al Hujurat ayat 9).

e. Mewujudkan kebahagiaan hidup baik individu maupun kehidupan masyarakat.

Wakalah adalah mewakilkan atau menyerahkan pekerjaan kepada orang lain agar bertindak atas nama orang yang mewakilkan selama batas waktu yang ditentukan.

Asal hukum wakalah adalah mubah, tetapi bisa menjadi haram bila yang dikuasakan itu adalah pekerja yang haram atau dilarang oleh agama dan menjadi wajib kalau terpaksa harus mewakilkan dalam pekerjaan yang dibolehkan oleh agama.

Rukun dan Syarat Wakalah

a. Orang yang mewakilkan / yang memberi kuasa.

Syaratnya : Ia yang mempunyai wewenang terhadap urusan tersebut. b. Orang yang mewakilkan / yang diberi kuasa.

Syaratnya : Baligh dan Berakal sehat.

c. Masalah / Urusan yang dikuasakan. Syaratnya jelas dan dapat dikuasakan.

d. Akad (Ijab Qabul). Syaratnya dapat dipahami kedua belah pihak.

Sulhu adalah perjanjian perdamaian diantara dua pihak yang berselisih. Sulhu dapat juga diartikan perjanjian untuk menghilangkan dendam, persengketaan atau permusuhan (memperbaiki hubungan kembali). Hukum sulhu atau perdamaian adalah wajib, sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau perintah Allah SWT.

Rukun dan Syarat Sulhu

a. Mereka yang sepakat damai adalah orang-orang yang sah melakukan hukum.

b. Tidak ada paksaan.

c. Masalah-masalah yang didamaikan tidak bertentangan dengan prinsip Islam.

d. Jika dipandang perlu, dapat menghadirkan pihak ketiga. Seperti yang disintir dalam Al-Qur’an An Nisa’ : 35.

Macam-macam Perdamaian

Dari segi orang yang berdamai, sulhu macamnya sebagai berikut : a. Perdamaian antar sesama muslim

b. Perdamaian antar sesama muslim dengan non muslim

c. Perdamaian antar sesama Imam dengan kaum bughat (Pemberontak yang tidak mau tunduk kepada imam).

d. Perdamaian antara suami istri.

I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !

1. Jelaskan pengertian wakalah menurut istilah ?

2. Sebutkan contoh wakalah yang dibolehkan dalam bidang ‘ubudiyah !

3. Apakah status bagi orang yang diberi kuasa dalam wakalah ? 4. Jelaskan pengertian shulhu menurut istilah ?

5. Tulislah dalil tentang sulhu berikut artinya!

BAB X

Dalam dokumen Fikih x Ma Buku Siswa 2013 (Halaman 116-121)

Dokumen terkait