• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1.7 G AMBARAN U MUM

Perseroan merupakan perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak tahun 1990. Kegiatan usaha Perseroan adalah pengembang, pemasok dan produsen garmen. Perseroan berkantor pusat di Tangerang dengan pabrik yang terletak antara lain di Tangerang, Bandung, Boyolali, Sragen, Ungaran dan Tasikmalaya. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1981.

Perseroan dan Entitas Anak yang bergerak di bidang garmen memproduksi berbagai jenis pakaian jadi seperti “technical, functional and active wear” yang diperuntukkan olahraga musim dingin, baju ski, baju jogging, baju panjat gunung serta baju untuk aktifitas atau olahraga alam. “Woven garment” seperti jaket dengan lapisan penghangat dan jaket ringan, celana formal dan santai, celana pendek, baju wanita, kemeja dan lain-lain. “Cut & sewn knit garment” seperti kaos polo, kaos golfs, jaket dan celana trainning, kaos santai dengan berbagai jenis bahan. “Lini baru produk Alat Pelindung Diri (APD)” berbagai jenis masker kain dan hazmat.

Studi Kelayakan 4 PT Pan Brothers Tbk

Kondisi Pasar

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) perlu segera didorong untuk bangkit dari keterpurukan akibat membanjirnya produk impor murah dan pandemi yang melemahkan daya beli. Meski tumbuh negatif, sektor ini terus menyerap tenaga kerja. Kinerja industri TPT masih tertekan karena kesulitan bersaing dengan banyaknya produk impor. Untuk mendorong industri tekstil bangkit di tengah pandemi, langkah-langkah membendung penetrasi produk impor sedang disiapkan.

Industri tekstil dan pakaian jadi masih memiliki peluang untuk bangkit. Salah satunya dengan memanfaatkan ekspor alat kesehatan seperti APD dan masker yang menjadi bagian dari produk industri ini. Ekspor alat kesehatan berpotensi besar membantu pemulihan industri tekstil dan pakaian jadi yang terpuruk selama pandemi Covid-19.

Pola Bisnis

Perseroan adalah perusahaan publik produsen garmen terbesar di Indonesia berdasarkan kapasitas yang terpasang. Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di industri garmen, produk Perseroan sebagian besar dijual secara internasional dan pelanggan Perseroan terdiri dari beberapa merek dan pengecer pakaian dunia. Perseroan juga memasarkan, memproduksi dan menjual pakaian eceran di Indonesia baik dengan merek sendiri maupun untuk merek lokal lainnya.

Perseroan mulai memproduksi APD pada awal Maret 2020, yaitu saat dimulainya pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk digunakan oleh para pekerja Perseroan dan juga untuk berdonasi kepada Palang Merah Indonesia melalui Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Namun seiring dengan ketersediaan APD yang semakin langka dan kebutuhan APD yang sangat tinggi, hal tersebut mendorong Perseroan untuk turut mendukung pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 dengan segera memproduksi APD berupa masker kain dan hazmat serta memasarkan produk tersebut di pasar lokal maupun Internasional.

Perseroan berpengalaman puluhan tahun memproduksi berbagai macam produk garmen mulai dari teknikal, fungsional dan aktif serta pakaian luar yang cocok untuk snow boarding, ski, jogging, hiking dan kegiatan luar ruangan lainnya. Dengan pengalaman tersebut, Perseroan berkeyakinan mampu memproduksi dan mendukung kebutuhan APD dengan Merek I-PAN dan Mask-On. Semua fasilitas produksi dan peredaran produk Perseroan di Indonesia telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kebutuhan Operasi

Biaya operasional Perseroan hanya meliputi beban pokok penjualan, beban usaha dan penyusutan.

Ketersediaan Tenaga Kerja

Saat ini Perseroan telah memiliki ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yaitu karyawan yang berjumlah 30.508 orang. Untuk pelaksanaan Rencana Proyek, Perseroan menggunakan SDM yang sudah ada sehingga tidak ada penambahan tenaga kerja. Saat ini,

Studi Kelayakan 5 PT Pan Brothers Tbk

Perseroan telah memiliki SDM yang memadai dan mampu menunjang kegiatan operasional dan Rencana Proyek Perseroan baik saat ini maupun di masa mendatang.

Manajemen Kekayaan Intelektual

Berdasarkan Rencana Proyek, Perseroan memproduksi masker kain yang dapat dicuci, hazmat anti air yang bisa dicuci dan sekali pakai, gaun perlindungan medis dan pasien, apron praktisi medis anti air dan pelindung sepatu. Perseroan menggunakan nama “I-PAN”

dan “Mask-On” yang merupakan merek milik Perseroan.

Peraturan Perundang-undangan Terkait

Perseroan perlu memperhatikan dan menaati peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usahanya agar dapat menghasilkan suatu kegiatan usaha yang terkendali dan berkesinambungan. Berikut beberapa peraturan perundang-undangan terkait Rencana Proyek Perseroan:

• POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha;

• Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/620/2021 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Persetujuan atau Penolakan Perizinan dan Rekomendasi Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan;

• Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 26 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan;

• Permenkes No. 62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;

• Permenkes No. 1189/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;

• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri;

• PP No. 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;

• Peraturan Menteri Kesehatan No. 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.

Faktor Risiko Utama

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko. Risiko-risiko dapat berdampak terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek di masa mendatang. Berikut adalah risiko usaha yang dimiliki oleh Perseroan:

1. Risiko Persaingan Usaha 2. Risiko Bahan Baku 3. Risiko Operasional

4. Risiko Sumber Daya Manusia 5. Risiko Kredit

6. Risiko Likuiditas 7. Risiko Suku Bunga

Studi Kelayakan 6 PT Pan Brothers Tbk

Persyaratan Modal dan Strategi Finansial

Sehubungan dengan Rencana Proyek, Perseroan tidak melakukan penambahan pembiayaan karena menggunakan pabrik, mesin, manajemen dan sumber daya yang telah tersedia.

Dokumen terkait