Tahap 1 dilakukan dengan penapisan ( screening ) dengan menyusun Tabel 4.5
4.2.2. Amdal, UKL-UPL, dan SPPLH
IV- 38
2018
4.2.2. Amdal, UKL-UPL, dan SPPLH
Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yaitu:
1. Proyek wajib AMDAL
2. Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL 3. Proyek tidak wajib UKL-UPL tapi SPPLH
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 39
2018
Tabel 4.13.
Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
a) Rujukan Peraturan Perundangan
i. UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ii. Permen LH 09/2011 tentang Pedoman
umum KLHS
i. UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
ii. Permen PPU 10/PRT/M/2008 tentang jenis kegiatan bidang PU wajib UKL UPL
iii. Permen LH 5/2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan Wajib AMDAL
b) Pengertian Umum
Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh,
dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap lingkungan.
c) Kewajiban pelaksanaan
Pemerintah dan Pemerintah Daerah Pemrakarsa rencana usaha dan/atau kegiatan yang masuk kriteria sebagai wajib AMDAL (Pemerintah/swasta) d) Keterkaitan
studi lingkungan dengan:
i. Penyusunan atau evaluasi RTRW, RPJP dan RPJM
ii.Kebijakan, rencana dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 40
2018
e) Mekanisme pelaksanaan
i. pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/ atau program terhadap kondisi lingkungan
i. Pemrakarsa dibantu oleh pihak lain yang berkompeten sebagai penyusun AMDAL
Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
hidup di suatu wilayah;
ii.perumusan alternatif
penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program; dan
iii.rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.
ii. Dokumen AMDAL dinilai oleh komisi penilai AMDAL yang dibentuk oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dan dibantu oleh Tim Teknis.
iii.Komisi penilai AMDAL menyampaikan rekomendasi berupa kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan kepada Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
iv.Menteri, gubernur, dan bupati/walikota berdasarkan rekomendasi komisi penilai AMDAL menerbitkan Keputusan Kelayakan atau Ketidaklayakan lingkungan
f) Muatan Studi Lingkungan
i. Isu Strategis terkait Pembangunan Berkelanjutan
ii. Kajian pengaruh rencana/program dengan isu-isu strategis terkait pembangunan berkelanjutan
iii. Alternatif rekomendasi untuk rencana/program
i. Kerangka acuan;
ii. Andal; dan iii. RKL-RPL.
Kerangka acuan menjadi dasar penyusunan Andal dan RKL-RPL. Kerangka acuan wajib sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan.
g) Output Dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau
program pembangunan dalam suatu wilayah.
Keputusan Menteri, gubernur dan bupati/walikota sesuai
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 41
2018
Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
h) Outcome i. Rekomendasi KLHS digunakan sebagai alat untuk melakukan perbaikan kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan yang melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.
ii. segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sesuai hasil KLHS tidak diperbolehkan lagi.
i. Dasar pertimbangan penetapan kelayakan atau ketidak layakan lingkungan
ii. Jumlah dan jenis izin perlindungan hidup yang diwajibkan iii. Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai yang
tercantum dalam RKL RPL.
i) Pendanaan APBD Kabupaten/Kota i. Kegiatan penyusunan AMDAL (KA, ANDAL, RKL- RPL) didanai oleh pemrakarsa,
ii. Kegiatan Komisi Penilai AMDAL, Tim Teknis dan sekretariat Penilai AMDAL dibebankan pada APBN/APBD
iii. Jasa penilaian KA, ANDAL dan RKL-RPL oleh komisi AMDAL dan tim teknis dibiayai oleh pemrakarsa.
iv. Dana pembinaan dan pengawasan dibebankan pada anggaran instansi lingkungan hidup pusat, provinsi dan kabupaten/kota
j) Partisipasi Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu komponen dalam kabupaten/kota yang dapat mengakses
dokumen pelaksanaan KLHS
Masyarakat yang dilibatkan adalah: i. Yang terkena dampak;
ii. Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau
iii. Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 42
2018
Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
k) Atribut Lainnya: a. Posisi
Hulu siklus pengambilan keputusan Akhir sklus pengambilan keputusan
b. Pendekatan Cenderung pro aktif Cenderung bersifat reaktif
c. Fokus analisis
Evaluasi implikasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
Identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak lingkungan
d. Dampak kumulatif
Peringatan dini atas adanya dampak komulatif Amat terbatas e. Titik berat
telaahan
Memelihara keseimbangan alam, pembangunan
Mengendalikan dan meminimalkan dampak negative
f. Alternatif Banyak alternatif Alternatif terbatas jumlahnya
g. Kedalaman Luas dan tidak rinci sebagai landasan untuk mengarahkan visi dan kerangka umum
Sempit, dalam dan rinci
h. Deskripsi proses
Proses multi pihak, tumpang tindih komponen,
KRP merupakan proses iteratif dan kontinu
Proses dideskripsikan dengan jelas, mempunyai awal dan Akhir
i. Fokus pengendalia n dampak
Fokus pada agenda pembangunan berkelanjutan Menangani gejala kerusakan lingkungan
j. Institusi Penilai
Tidak diperlukan institusi yang berwenang
memberikan penilaian dan persetujuan KLHS
Diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan persetujuan AMDAL
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 43
2018
Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
k) Outcome i. Rekomendasi KLHS digunakan sebagai alat untuk melakukan perbaikan kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan yang melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.
ii. segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sesuai hasil KLHS tidak diperbolehkan lagi.
i. Dasar pertimbangan penetapan kelayakan atau ketidak layakan lingkungan
ii. Jumlah dan jenis izin perlindungan hidup yang diwajibkan iii. Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai yang
tercantum dalam RKL RPL.
l) Pendanaan APBD Kabupaten/Kota i. Kegiatan penyusunan AMDAL (KA, ANDAL, RKL- RPL) didanai oleh pemrakarsa,
ii. Kegiatan Komisi Penilai AMDAL, Tim Teknis dan sekretariat Penilai AMDAL dibebankan pada APBN/APBD
iii. Jasa penilaian KA, ANDAL dan RKL-RPL oleh komisi AMDAL dan tim teknis dibiayai oleh pemrakarsa.
iv. Dana pembinaan dan pengawasan dibebankan pada anggaran instansi lingkungan hidup pusat, provinsi dan kabupaten/kota
m) Partisipasi Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu komponen dalam kabupaten/kota yang dapat mengakses
dokumen pelaksanaan KLHS
Masyarakat yang dilibatkan adalah: i. Yang terkena dampak;
ii. Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau
iii. Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 44
2018
Tabel 4.14.
Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL
No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran
A. Persampahan:
a. Pembangunan TPA Sampah Domestik dengan sistem Control landfill/sanitary landfill:
- luas kawasan TPA, atau - Kapasitas Total
> 10 ha > 100.000 ton b. TPA di daerah pasang surut:
- luas landfill, atau - Kapasitas Total
semua kapasitas/ besaran
c. Pembangunan transfer station:
- Kapasitas > 500 ton/hari
d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah terpadu:
- Kapasitas > 500 ton/hari
e. Pengolahan dengan insinerator:
- Kapasitas semua kapasitas
f. Composting Plant:
- Kapasitas > 500 ton/hari
g. Transportasi sampah dengan kereta api:
- Kapasitas > 500 ton/hari
B. Pembangunan Perumahan/Permukiman:
a. Kota metropolitan, luas > 25 ha
b. Kota besar, luas > 50 ha
c. Kota sedang dan kecil, luas > 100 ha d. keperluan settlement transmigrasi > 2.000 ha C. Air Limbah Domestik
a. Pembangunan IPLT, termasuk fasilitas penunjang:
- Luas, atau - Kapasitasnya
> 2 ha > 11 m3/hari b. Pembangunan IPAL limbah domestik, termasuk
fasilitas penunjangnya: - Luas, atau
- Kapasitasnya
> 3 ha > 2,4 ton/hari c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah:
- Luas layanan, atau - Debit air limbah
>500 Ha >10 Ha D Pembangunan Saluran Drainase (Primer
dan/atau sekunder) di permukiman
a. Kota besar/metropolitan, panjang b. Kota sedang, panjang:
>5 Km >10 Km
Jaringan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitan
a. Pembangunan jaringan distribusi b. Luas layanan
c.
>500 Ha d. b. Pembangunan jaringan transmisi
e. - panjang
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 45
2018
Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tercermin dalam tabel 4.15
Tabel 4.15.
Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapiWajib UKL-UPL
Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
a. Persampahan
i. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem
controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi penunjang:
Luas kawasan, atau < 10 Ha Kapasitas total < 10.000 ton ii. TPA daerah pasang surut
Luas landfill, atau < 5 Ha Kapasitas total < 5.000 ton iii. Pembangunan Transfer Station
Kapasitas < 1.000 ton/hari
iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah Terpadu
Kapasitas < 500 ton v. Pembangunan Incenerator
Kapasitas < 500 ton/hari
vi. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos Kapasitas > 50 s.d. < 100 ton/ha
b. Air Limbah Domestik/ Permukiman
i. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) termasuk fasilitas penunjang
Luas < 2 ha
Atau kapasitas < 11 m3/hari
ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Luas < 3 ha
Atau bahan organik < 2,4 ton/hari
iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-site sanitation system) diperkotaan/permukiman
Luas < 500 ha
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 46 2018 c. Drainase Permukaan Perkotaan
i. Pembangunan saluran primer dan sekunder Panjang < 5 km
ii. Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan pemukiman
Luas kolam retensi/polder (1 – 5) ha
d. Air Minum
i. Pembangunan jaringan distribusi: luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha ii. Pembangunan jaringan pipa transmisi
Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d <10 km Sedang/kecil, Panjang: 8 s.d. M 10 km Pedesaan, Panjang : -
iii. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air permukaan lainnya (debit)
Sungai danau : 50 lps s.d. < 250 lps Mata air : 2,5 lps s.d. < 250 lps iv. Pembangunan Instalasi Pengolahan air lengkap
Debit : > 50 lps s.d. < 100 lps v. Pengambilan air tanah dalam untuk kebutuhan:
Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM : 2,5 lps - < 50 lps
Kegiatan komersil: 1,0 lps - < 50 lps
e. Pembangunan Gedung
i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah: 1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran,
perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL
ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yang melintasi prasarana dan atau sarana umum:
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 47
2018
Lanjutan Tabel 4.15
Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
e. Pembangunan Gedung
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL
iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau di atas air: 1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran,
perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 48 2018 f. Pengembangan kawasan permukiman baru
i. Kawasan Permukiman Sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), misalnya PNS, TNI/POLRI, buruh/pekerja;
Jumlah hunian: < 500 unit rumah; Luas kawasan: < 10 ha
ii. Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi lokal pedesaan (Kota Terpadu Mandiri eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);
Jumlah hunian: < 500 unit rumah; Luas kawasan: < 10 ha
iii. Pengembangan kawasan permukiman baru dengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun)
Jumlah hunian: < 500 unit rumah;
g. Peningkatan Kualitas Permukiman
i. Penanganan kawasan kumuh di perkotaan
dengan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar (basic need) pelayanan infrastruktur, tanpa pemindahan penduduk;
Luas kawasan: < 10 ha
ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;
Luas kawasan: < 10 ha
iii. Pengembangan kawasan perdesaan untuk meningkatkan ekonomi lokal (penanganan kawasan agropolitan, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa KTP2D, desa pusat pertumbuhan DPP)
Luas kawasan: < 10 ha
h. Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan
i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasan
kumuh berat di perkotaan metropolitan yang dilakukan dengan pendekatan peremajaan kota (urban renewal), disertai dengan pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan dengan penyediaan bangunan rumah susun
Luas kawasan: < 5 ha
Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib dilengkapi dokumen UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tetapi wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 49
2018
Tabel 4.16.
Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan Pada Program Cipta Karya
NO Komponen Kegiatan Lokasi Amdal UKL/UPL SPPLH
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pengembangan Permukiman Nihil Nihil Nihil Nihil
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan
Nihil Nihil Nihil Nihil
3. Pengembangan Air minum Nihil Nihil Nihil Nihil
4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 50
2018
Tabel 4.17.
Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial PascaPelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
No Sektor Program/ Kegiatan Lokasi Tahun
Jumlah Penduduk yang memanfaatkan Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pengembangan Permukiman Pengembangan Permukiman
1) Pembangunan Drainase Kec. Ulim
2) Pembangunan Drainase Kec. Bandar
Dua
3) Pembangunan Drainase Kec. Jangka
Buya
4) Pembangunan Drainase Kec.
Tringgadeng
5) Pembangunan Drainase Kec.
Panteraja
6) Pembangunan Drainase Kec. Bandar
Baru
7) Pembangunan Drainase Kec.
Meureudu
8) Pembangunan Drainase Kec. Meurah
Dua
9) Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Ulim
10) Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Bandar Baru
11) Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Bandar Dua
12) Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Tringgadeng
13) Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Meurah Dua
14) Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
8 Kecamatan Kab. Pidie Jaya
2016 s/d 2018 Kec. Bandar Dua :
26.460 Kec. Jangka Buya:
9.747 Kec. Ulim :
14..919 Kec. Meurah Dua:
11.287 Kec. Meureudu: 20.567 Kec. Panteraja: 8.426 Kec. Trienggadeng: 22.261 Kec. Bandar Baru:
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 51
2018
Meureudu
15) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec.Jangka Buya
16) Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Panteraja
17) Pembangunan Perumahan Swadaya
10 Gampong Kec. Panteraja
18) Pembangunan Perumahan Swadaya
27 Gampong Kec. Tringgadeng
19) Pembangunan Perumahan
SwadayaKec. Bandar Baru
20) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Bandar Dua
21) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Meureudu
22) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Ulim
23) Pembangunan Perumahan
SwadayaKec. Meurah Dua
24) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Jangka Buya
25) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Baru
26) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Ulim
27) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meurah Dua
28) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meureudu
29) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Tringgadeng
30) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Dua
31) Pemb. Jalan Lingkungan Minapolitan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 52
2018
32) Pemb. Jalan Lingkungan Minapolitan
Kec. Jangka Buya
2 Penataan
Bangunan dan Lingkungan
Penataan Bangunan dan Lingkungan
1) Masterplan Kota Meureudu
2) Masterplan Kota Lueng Putu
3) Masterplan Kota Ulegle
4) RTBL Kota Meureudu
5) RTBL Kota Lueng Putu
6) RTBL Kota Ulegle
7) Masterplan Kota Meurah Dua
8) Masterplan Kota Ulim
9) Masterplan Kota Tringgadeng
10) Masterplan Kota Panteraja
11) Masterplan Kota Jangka Buya
12) RTBL Kota Meurah Dua
13) RTBL Kota Tringgadeng
14) RTBL Kota Panteraja
15) RTBL Kota Ulim
16) RTBL Kota Jangka Buya
8 Kecamatan Kab. Pidie Jaya
2016 s/d 2018 Kec. Bandar Dua :
26.460 Kec. Jangka Buya:
9.747 Kec. Ulim :
14..919 Kec. Meurah Dua:
11.287 Kec. Meureudu: 20.567 Kec. Panteraja: 8.426 Kec. Trienggadeng: 22.261 Kec. Bandar Baru:
35.052
3 Pengembangan
Air minum
Pengembangan Air Minum
1) Pembangunan IPA Kec. Jangka Buya
2) Pembangunan IPA Kec. Ulim
3) Pembangunan IPA Kec. Panteraja
4) Pembangunan IPA Kec. Bandar Dua
5) Pembangunan IPA Kec. Meurah Dua
8 Kecamatan Kab. Pidie Jaya
2016 s/d 2018 Kec. Bandar Dua :
26.460 Kec. Jangka Buya:
9.747 Kec. Ulim :
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
IV- 53
2018
6) Pembangunan IPA Kec. Meureudu
7) Pembangunan IPA Kec. Tringgadeng
8) Pembangunan IPA Kec. Bandar Baru
9) Pembangunan WTP Kab. 20 lps Kec.
Bandar Baru
Kec. Meurah Dua: 11.287 Kec. Meureudu: 20.567 Kec. Panteraja: 8.426 Kec. Trienggadeng: 22.261 Kec. Bandar Baru:
35.052
4 Pengembangan
Penyehatan Lingkungan Permukiman
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
1) Pembangunan Jaringan Drainase Skala Kawasan Kec. Meureudu
2) Pembangunan Jaringan Perpipaan
IPAL Komunal / Sanimas Kec. Meureudu
3) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Ulim
4) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Bandar Dua
5) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Jangka Buya
6) Pembangunan MCK+ Sanimas
Pemb. IPAL Komunal Kec. Jangka Buya
8 Kecamatan Kab. Pidie Jaya
2016 s/d 2018 Kec. Bandar Dua :
26.460 Kec. Jangka Buya:
9.747 Kec. Ulim :
14..919 Kec. Meurah Dua:
11.287 Kec. Meureudu: 20.567 Kec. Panteraja: 8.426 Kec. Trienggadeng: 22.261 Kec. Bandar Baru: