• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Analisa Leksida

4.4.10 Analisa Ragam

Gambar 4.26

Gambar 4.27 A. Analisa Leksida

Ragam X menggambarkan gerakan saling mendatangi sebagai simbol dari proses peminangan dari pihak laki-laki terhadap perempuan. Setelah ada jawaban kepastian dan restu dari kedua orang tua masing-masing (Gambar 4.26) dalam gerkan setelah melompat kecil langsung melenggang kedua tangan ke kiri dan kekanan sembari melakukan ‘tari Mendak’ hitungannya tangan kanan kedepan kekiri kebelakang sembari kaki kiri kebelakang dan kanan melangkah kedepan (Gambar 4.27), maka pihak pemuda mengambil inisiatif untuk melakukan peminangan terhadap pihak perempuan. Hal ini dilakukan agar cinta yang sudah lama bersemi dapat bersatu dalam sebuah ikatan suci, yaitu perkawinan.

B. Lima Kode Pembacaan 1. Kode Hermeunitik

Mengapa penari bersamaan melakukan membuka tangan ? Mengapa badannya sedikit turun sembari melakukan ke kiri-kekanan ?

2. Kode Proaretik

Setelah ada jawaban kepastian dan restu dari kedua orang tua masing- masing. gerakan saling mendatangi sebagai simbol dari proses peminangan dari pihak laki-laki terhadap perempuan. kepastian yang sudah dapat dari restu kedua orang tua, supaya merestuinya sebagai simbol secara bersamaan. maka pihak pemuda mengambil inisiatif untuk melakukan peminangan terhadap pihak perempuan. Dalam ini perempuan berusaha megutarakan rasa suka dan cintanya terhadap penari laki-laki dengan berjalan melanggak-lenggok bak mencari perhatian laki-laki dan mengikuti arah dari laki-laki mengikuti kemana dia pergi. Disni penari perempuan malu untuk menatapnya namun hanya meliriknya sebagai isyarat rasa sukanya terhadap laki-laki yang ia cintanya

3. Kode Simbolik

(Gambar 4.26) dalam gerkan setelah melompat kecil langsung melenggang kedua tangan ke kiri dan kekanan sembari melakukan ‘tari Mendak’ hitungannya tangan kanan kedepan kekiri kebelakang sembari kaki kiri kebelakang dan kanan melangkah kedepan (Gambar 4.27), maka pihak pemuda mengambil inisiatif untuk melakukan peminangan terhadap pihak perempuan. Hal ini dilakukan agar cinta yang sudah lama bersemi dapat bersatu dalam sebuah ikatan suci, yaitu perkawinan.

4. Kode Kultural

Arti di kehidupan sehari–hari Ragam X ini menunjukkan keseriusan seorang laki–laki yang ingin meminang seorang perempuan yang bertujuan baik. Yang mana mereka harus mendapatkan restu dari kedua orang tua terlebih dahulu agar bisa melangsungkan pernikahan yang benar–benar direstui.

5. Kode Semik

Ragam X ini kita sebagai laki – laki yang baik yang akan meminang

seorang perempuan haruslah meminta izin terlehih dahulu kepada kedua orang tua agar pernikahannya selalu diberkati ole Tuhan YME. Sikap ini sangat baik karena

kita doajarkan untuk menghormati orang tua sebelum kita mengambil keputusan untuk seumur hidup.

4.4.11 Analisa Ragam XI

Gambar 4.29

Gambar 4.30 A. Analisa Leksida

Ragam XI memperlihatkan gerakan jalan beraneka cara sebagai simbol dari proses mengantar pengantin ke pelaminan. Setelah lamaran yang diajukan oleh

pemuda diterima, maka kedua keluarga akan melangsungkan perkawinan. Gerakan tari biasanya dilakukan dengan nuansa ceria dengan berputar saling berhadapan kemudian melompat kegirangan sebagai ungkapan rasa syukur menyatunya dua kekasih yang yang sudah lama dimabuk asmara menuju pelaminan dengan hati yang berbahagia. (Gambar 4.29). Ragam ini campuran dari semua ragam mulai dari Ragam III sampai IX . Memperlihatkan gerakan berputar (tari Pusing) Di awali penari laki-laki memutar ½ beralawan dengan arah jarum jam di ikuti perempuan dibelakangnya namun pada saat diposisi laki-laki, Gerakan ini lelaki laki-laki berdiri sempurna dengan tangan dikepalkan dan posisi jatuh tangannya kebawah sembari melihat wajah perempuan. Sedangkan perempuan jarinya dengan lentiknya naik tepat di atas hulu hati dan jatuh kembali kebawah seiring musik yang di mainkan. Perempuan kembali kebelakang dan laki-laki mundur ke posisi semula, gerakan sewaktu mereka berputar (Tari Pusing) laki-laki berjalan dengan tegap dengan mengepal tangannya.

(Gambar 4.30) dengan jalan melenggak-lenggok tangan perempuan naik ke atas dan kebawah tanpa melihat laki-laki namun hanya meliriknya, dengan berjalan dengan anggun menggoyangkan pinggul kekiri dan kekanan (Gambar 4.12) namun dengan tatapan yang malu perempuan membuang wajahnya namun hanya meliriknya sehingga membuat laki-laki penasaran terhadapnya, perempuan berusaha mengutarakan rasa suka dan cintanya terhadap laki-laki tersebut (Gambar 4.13). Kemudian memutar kebelakang dan laki-laki mengikutinya berlawannan dengan arah jarum jam sebanyak 6 langkah kedepan dan langsung melirik kemudian sedikit berjinjit, kemudian mundur kebelakang searah jarum jam di ikuti dengan penari laki-laki dengan meletakkan tangan kanan ke atas dada menggenggam dengan jempol menjulur keluar ke arah dalam dekat atas dadanya, dan tangan kirinya memegang bawah pinggang dekat paha sembari memegan kain berwarna kuning. Dengan sepuluh langkah mundur langsung menghadap kedepan (Gambar 4.14

B. Lima Kode Pembacaan 1. Kode Hermeunitik

Mengapa mereka berputar ? Mengapa saat mereka berputar tidak pada satu putaran ? Mengapa laki-laki melihat wajah perempuan ? Mengapa tangan meraka tidak sama dalam bergerak ? Mengapa tangan laki-laki dikepal sedangakan perempuan tidak ? Mengapa penari perempuan jalan melenggak-lenggok ? Mengapa tangannya begitu gemulai ? Mengapa pada saat berjalan ber iringan dengan penari laki-lakinya ?

2. Kode Proaretik

Mereka malakukan berputar (tari Pusing) yang mengartikan sedang memendam cinta antar dua insan yang mabuk dengan cinta. Benih-benih cinta sudah mulai tampak di antara mereka sehingga mereka saling ingin bertemu mendekat-menjauh antar satu dengan lainnya. Di sini laki-laki sudah berani menatap wajah siperempuan sedangkan perempuan masih malu untuk melihat. Dalam gerakan lelaki sebagai wajah berparas berani untuk mendekati wanita dengan simbol tangan naik dan turun berjalan memutari perempuan, sedangkan perempuan hanya malu-malu tersipu malu untuk memulainya, letik tangannya sebagai perempuan yang berartikan bahwa ‘aku perempuan idamanmu’ yang masih malu-malu. Gerakan maju-mundur sebagai simbol penjajakan awal untuk saling mengenal satu dengan lainnya, yang akhirnya perempuan sudah berani melihat wajah laki-laki. Dalam gerakan ini perempuan berusaha megutarakan rasa suka dan cintanya terhadap penari laki-laki dengan berjalan melanggak-lenggok bak mencari perhatian laki-laki dan mengikuti arah dari laki-laki mengikuti kemana dia pergi. Disni penari perempuan malu untuk menatapnya namun hanya meliriknya sebagai isyarat rasa sukanya terhadap laki-laki yang ia cinta

3. Kode Simbolik

. (Gambar 4.29). Ragam ini campuran dari semua ragam mulai dari Ragam III sampai IX . Ragam III memperlihatkan gerakan berputar (tari Pusing)

Di awali penari laki-laki memutar ½ beralawan dengan arah jarum jam di ikuti perempuan dibelakangnya namun pada saat diposisi laki-laki, Gerakan ini lelaki laki-laki berdiri sempurna dengan tangan dikepalkan dan posisi jatuh tangannya kebawah sembari melihat wajah perempuan. Sedangkan perempuan jarinya dengan lentiknya naik tepat di atas hulu hati dan jatuh kembali kebawah seiring musik yang di mainkan. Perempuan kembali kebelakang dan laki-laki mundur ke posisi semula, gerakan sewaktu mereka berputar (Tari Pusing) laki-laki berjalan dengan tegap dengan mengepal tangannya. (Gambar 4.30) dengan jalan melenggak-lenggok tangan perempuan naik ke atas dan kebawah tanpa melihat laki-laki namun hanya meliriknya, dengan berjalan dengan anggun menggoyangkan pinggul kekiri dan kekanan namun dengan tatapan yang malu perempuan membuang wajahnya namun hanya meliriknya sehingga membuat laki-laki penasaran terhadapnya, perempuan berusaha mengutarakan rasa suka dan cintanya terhadap laki-laki tersebut. Kemudian memutar kebelakang dan laki-laki mengikutinya berlawannan dengan arah jarum jam sebanyak 6 langkah kedepan dan langsung melirik kemudian sedikit berjinjit, kemudian mundur kebelakang searah jarum jam di ikuti dengan penari laki-laki dengan meletakkan tangan kanan ke atas dada menggenggam dengan jempol menjulur keluar ke arah dalam dekat atas dadanya, dan tangan kirinya memegang bawah pinggang dekat paha sembari memegan kain berwarna kuning. Dengan sepuluh langkah mundur langsung menghadap kedepan (Gambar 4.14)

4. Kode Kultural

Dalam kehidupan susah di tela’ah satu-persatu sehingga kita tidak dapat melihat semuanya namun tanpa disadari sudah kita lalui, Dalam ragam ini mengharuskan memahami sebuah perjalanan kisah cinta, sehingga dapat memahami untuk berkomunikasi dengan laki-laki maupun perempuan. Isyarat yang didapat sebagai modal untuk mengenal lebih jauh se orang calon kelak.

5. Kode Semik

Sewaktu masa muda, adalah hal yang indah dilalui untuk setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan YME, ini merupakan proses kita, seperti sewaktu tahap-tahap pertumbuhan mulai dari bayi, anak-anak, remaja, hingga tahap dewasa. Sama seperti dengan percintaan yang memiliki lika-liku namun indah pada nantinya

Gambar 4.32

Gambar 4.34

Dokumen terkait