No. Data Penyebab Masalah
Keperawatan 1. Data Subjektif:
- Ny. E mengatakan cemas dengan kehamilannya. - Ny. E mengatakan masih
merasakan gerakan janin.
Data Objektif:
- Pasien banyak bertanya
Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang bermasalah Cemas 2. Data Subjektif:
- Ny. E mengatakan tidak bisa tidur semalaman karena gerakan janin dari dalam perut.
- Ny. E mengatakan lama tidur 3 jam. Tidur tidak nyenyak Gangguan pemenuhan istirahat tidur
Data Objektif:
-Palpebra/kantongmata tampak hitam
- Ibu sering menguap - Conjungtiva anemis 3. Data Subjektif:
-Ny E mengatakan makan 2x sehari (pagi dan sore).
Data Objektif:
-Keadaan umum klien tampak lemah.
-Klien tampak muntah jika makan.
Mual muntah Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh
4.Rumusan masalah
Setelah mengumpulkan data mengenai klien dan kondisi rumahnya, perawat pemberi pelayanan di rumah menentukan diagnosa keperawatan. Beberapa diagnose keperawatan dapat diterapkan untuk klien di rumah, tetapi, ada beberapa masalah kesehatan yang terlihat sebagai masalah yang terjadi secara rutin. Jika perawat telah mengkaji adanya sejumlah karateristik yang kurang lengkap untuk dibuat menjadi sebuah diagnose, maka informasi tambahan dari keluarga atau teman-temannya dapat membantu menguatkan diagnosa tersebut. Penetapan diagnosa untuk klien yang mengalami gangguan rasa nyaman cemas adalah :
1. Cemas beerhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang bermasalah ditandai dengan pasien banyak bertanya.
2. Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan kondisi kehamilan:janin aktif ditandai dengan tidak bisa tidur karena gerakan janin dari dalam perut.
5.Perencanaan
Rencana perawatan mengidentifikasi diagnose keperawatan dan menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Diagnosa keperawatan dan tujuannya harus dihubungkan dengan proses penyakit yang utama, rencana tindakan, keterbatasan fungsi, dan masalah-masalah psikososial, keuangan dan lingkungan.
Proses perencanaan perawatan dirumah memerlukan keterlibatan dari klien, keluarga, dan orang yang berarti lainnya. Seluruh perawatan dilakukan dirumah.
Klien dan keluarga dibiasakan untuk mempunyai control, dan perawat harus menyadari hal ini.
Hari/tanggal No. Dx Perencanaan Keperawatan
Rabu, 20 mei 2015
1. Cemas Tujuan dan kriteria hasil: NOC:Ansietas/Cemas
1.Ansietas berkurang,dibuktikan oleh bukti tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang,dan selalu menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas,konsentrasi,dan koping.
2.Menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut:
-Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan
-Mempertahankan Performa peran -Memantau distorsi persepsi sensori -Memantau manifestasi perilaku ansietas
-Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan Ansietas
Rencana Tindakan Rasional Pengkajian:
1. Kaji dan
dokumentasikan tingkat
Tingkat kecemasan pasien dan reaksi fisik
kecemasan pasien termasuk reaksi fisik
2.Kaji tanda-tanda vital klien
3.Gali bersama pasien tentang teknik yang berhasil dan tidak berhasil menurunkan ansietas di masa lalu
4.Kaji faktor
budaya(misalnya, konflik nilai) yang menjadi penyebab ansietas.
Observasi:
1.Observasi tanda tanda vital
2.Observasi tanda tanda
tergantung dari tingkat kecemasan yang dialami.
Mengetahui keadaan umum klien melalui tanda-tanda vital.
Dengan mengetahui tingkat pengetahuan pasien, perawat lebih mudah memberikan pendidikan pada klien secara efisien dan efektif.
Mengetahui faktor penyebab kecemasan yang dialami klien.
Peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi merupakan indikator peningkatan cemas.
Pendidikan kesehatan: 1.Berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti teman,tetangga,kelomp ok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat rekreasi.
Mandiri:
1.Dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan ketenangan serta rasa nyaman.
2.Beri dorongan kepada
pasien untuk
mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan untuk
mengeksternalisasikan cemas.
3.Bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini.
tepat.
Sumber komunitas yang tersedia dapat menjadi sarana untuk menurunkan cemas pada klien.
Ketenangan dan rasa
nyaman akan
menurunkan cemas pada klien.
Mengetahui penyebab cemas pada klien
Sebagai cara untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi cemas.
4.Sediakan pengalihan melalui televisi, radio, permainan, serta terapi okupasi .
5.Berikan penguatan positif ketika pasien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya meskipun mengalami ansietas.
6.Yakinkan kembali
pasien melalui
sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal secara bergantian.
7.Dorong pasien untuk mengekspresikan
kemarahan dan iritasi, serta izinkan pasien untuk menangis.
8.Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan
lingkungan yang tenang, kontak yang terbatas dengan orang
untuk menurunkan
ansietas dan
memperluas fokus.
Mengalihkan pikiran klien dari cemas
Sentuhan dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal dapat menurunkan cemas pada klien Menangis dan mengekspresikan kemarahan dapat menurunkan hormon stress pada otak
Menurunkan rasa cemas pada klien.
serta pembatasan penggunaan kafein dan stimulan lain.
9.Singkirkan sumber-sumber ansietas jika memungkinkan.
10.Penurunan cemas: -Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
-Nyatakan dengan jelas tentang harapan terhadap perilaku pasien.
-Dampingi pasien(misalnya,
selama prosedur) untuk meningkatkan
keamanan dan
mengurangi rasa takut -Berikan pijatan
punggung/pijatan leher, jika perlu
-Jaga peralatan perawatan jauh dari pandangan
-Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang
mencetuskan cemas.
Mencegah cemas klien
Menurunkan cemas pada klien
Pijatan leher dapat meningkatkan
relaksasi pada klien sehingga cemas menurun
2015 pemenuhan istirahat tidur
Tujuan : Pola tidur, kualitas dalam batas normal. Kriteria hasil :
- Jumlah jam tidur dalam batas normal.
- Pola tidur, kualitas dalam batas normal.
- Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat.
Rencana Tindakan Rasional
Mandiri: 1.Kaji tanda-tanda vital(TD,HR,RR,T). 2.Lakukan kajian masalah tidur, karateristik, dan penyebab tidur. 3.Kaji insomnia, anjurkan teknik relaksasi 4.Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan Untuk mengumpulkandan menganalisis data kardiovaskuler, dan suhu tubuh. Untuk memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan. Ansietas yang berlebihan,kegembiraa n,ketidaknyaman fisik,nokturia,dapat mempersulit tidur. Membantu mengidentifikasi kebutuhan pola tidur.
Kolaborasi:
1.Ajarkan pada
keluarga posisi tidur yang baik,agar dapat memantau keadaan pasien
Agar keluarga dapat memantau keadaan/posisi tidur pasien Observasi: 1.Evaluasi tingkat kelelahan,anjurkan pasien untuk istirahat 1-2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari. Meringankan rasa lelah Rabu, 20 mei 2015 3.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan dan kriteria hasil:
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi. - Klien dapat mempertahankan
berat badan dalam batas normal.
- Klien dapat menjelaskan komponen diet bergizi adekuat.
- Klien menoleransi diet yang dianjurkan.
Mandiri:
1.Kaji faktor yang mempengaruhi
kehilangan selera makan(seperti mual dan muntah).
2.Jelaskan pentingnya
Mengetahui apa yang menyebabkan nafsu makan menurun sehingga dapat ditangani segera.
nutrisi yang adekuat selama kehamilan. 3.Anjurkan klien menghindari makanan yang beraroma menyengat(faktor yang dapat menimbulkan mual dan muntah, misalnya bau amis).
4.Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering dan tambahan makanan kecil yang tepat(seperti biskuit, buah, dan lain-lain).
5.Anjurkan klien untuk menyajikan makanan yang
bervariasi(misalnya ikan teri, tahu, tempe, daging dan sayur).
6.Anjurkan klien untuk menimbang berat badan secara ruti(minimal 1x seminggu).
pengetahuan klien dan keinginan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi. Aroma yang menyengat dapat menyebabkan mual dan muntah. Untuk menghindari terjadinya mual muntah dan untuk mencukupi asupan nutrisi. Memungkinkan variasi sediaan makanan dapat meningkatkan
keinginan klien untuk makan.
Memberikan situasi terstruktur mengontrol peningkatan berat dan mengetahui status gizi
Kolaborasi:
1.Bekerja sama dengan dokter, ahli gizi, dan
pasien untuk
merencanakan tujuan asupan yang adekuat.
2.Pantau kadar Hb/Ht Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi untuk meningkatkan status gizi klien. Mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu.