• Tidak ada hasil yang ditemukan

33 2. Posisi badan membungkuk.

3. Lutut sedikit ditekuk ke depan.

4. Posisi kaki menginjak balok start dan posisi jari kaki berada diluar balok start atau tidak diinjakkan pada balok start.

5. Jarak kaki kanan dan kiri selebar genggaman telapak tangan.

6. Posisi tangan lurus ke bawah dan punggung tangan menghadap ke depan dan posisi tangan berada di samping luar kaki kanan dan menyentuh balok start 2) Posisi Badan Saat Berenang

1. Tangan

a. Pada saat tangan kanan melakukan gerakan masuk ke air hingga lurus ke depan atau melakukan gapaian ke depan maka tangan kiri melakukan tarikan atau dorongan ke belakang.

b. Setelah tangan melakukan dorongan ke belakang, tangan diangkat ke atas permukaan air dengan posisi siku tangan kiri agak ditekuk di dekat telinga. Kemudian dimasukkan ke dalam air hingga posisi tangan lurus ke depan. Begitu seterusnya.

c. Tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian. 2. Kepala

a. Posisi kepala menghadap ke bawah air, atau di dalam air.

b. Sebagian kepala berada diatas permukaan air dari batas telinga atas.

c. Posisi saat mengambil nafas, jika mengambil nafas ke arah kanan maka posisi tangan kiri lurus ke depan dan tangan kanan melakukan dorongan atau tariakan, pada saat itu kepala ditolehkan ke arah kanan. Dan sebaliknya.

d. Pada saat mengambil nafas kepala tidak boleh diangkat ke depan. 3. Kaki

a. Kaki digerakkan secara bergantian antara kaki kanan dan kiri kebawah dan ke atas permukaan air.

34 4. Badan

a. Posisi badan tengkurap ke dalam air dengan posisi mengapung. Dan badan sejajar dengan permukaan air .

5. Tungkai bawah

1. sendi : pergelangan kaki ( articulatio talocruralis) 2. otot : m tricep surae

3. origo : femoris dan tibia 4. intersio : os calcaneus 5. bidang : frontal 6. sumbu : frontal 7. pengungkit : jenis 1 6. Gerakan Pada Tulang Bahu

Pada renang gaya dada juga terjadi gerakan pada tulang bahu diantaranya adalah :

1) sendi : sendi bahu 2) otot :

 golongan A : otot-otot yang berorigo pada tulang scapula dan berintersio pada tulang lengan atas ( humerus).

 golongan B : otot-otot yang mempunyai origo pada batang badan dan berintersio pada tulang scapula.

 golongan C : otot-otot yang berorigo pada batang badan dan berintertio pada tulang humerus.

3. bidang : frontal 4. sumbu : sagital 5. pengungkit : jenis 1 D. Analisis Gerak Pada Olahraga

Analisis biomekanik teknik olahraga dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Hay dan Red, 1982), adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua jenis

35

analisis tersebut sama-sama bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana karakteristik dari penampilan olahraga yang di observasi dan dianalisis.

Sebelum memasuki detail analisa gerak secara kualitatif didalam biomekanika dalam memperbaiki teknik, pertama kita harus mempelajari lebih dahulu tentang perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif analisis biomekanik. Bahasan kualitatif dan kuantitatif menggambarkan bagaimana karateristik dari penampilan diamati dan dianalisa oleh pelatih, guru atau dokter. Jika penampilan atau setiap aspek ditinjau secara kuantitatif atau diukur (diperlihatkan dengan bilangan atau angka). Jika penampilan atau setiap aspek dievaluasi dengan hanya menggunakan penglihatan dari pengamat dan tidak menggunakan angka disebut dengan analisa kualitatif dan tetap harus menggunakan teori-teori dan dalil-dalil.

Analisis Kualitatif merupakan kegiatan analisa yang berhubungan dengan gerak yang sebenarnya, dilakukan kegiatan pengumpulan data berupa foto, video, dll, namun tidak ada kaitannya dengan angka statistik dalam kegiatan analisa tersebut.

Dalam hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok otot aktif selama setiap fase suatu gerakan disebut analisa anatomi kualitatif. Analisa anatomi kualitatif suatu ketrampilan bisa berbentuk sederhana atau kompleks, tergantung pada aktifitas yang di analisa. Salah satu yang berbentuk kompleks adalah nomor lari sprint khususnya teknik start. Dengan menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi, rendah, pendek, panjang, besar, kecil dan selanjutnya boleh jadi digunakan untuk menggambarkan karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau pengamatan dengan penglihatan , adalah dasar analisa secara kualitatif.

Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendeskripsikan teknik gerakan atau penampilan dalam olahraga sehingga salah atau benarnya gerakan bisa diketahui. Biasanya disajikan dalam model hirearki. Untuk melakukan analisis ini, tidak selalu diperlukan video berkecepatan tinggi, namun dengan handycam saja sudah bisa dilakukan baik dengan cara memutar hasil rekaman secara gerak lambat atau pada waktu yang sebenarnya (kecepatan pemutaran normal).

36

Pendekatan kuantitatif termasuk menggambarkan suatu gerak tubuh yang bagiannya dalam istilah numerik. Pengamat dengan menggunakan pendekatan kuantifikasi menjelaskan atau membuat uraian situasi yang sebenarnya. Namun tidak ekonomis bagi seorang pelatih menganalisis setiap gerak secara kuantitatif, oleh karena alat-alat elektronik untuk menganalisis serba mahal.

Evaluasi kualitatif suatu keterampilan didasarkan pada ketepatan menggunakan suatu dalil, atau hukum dan pengaruhnya pada sebuah gerak. Dalam situasi melatih analisis gerak umumnya didasarkan atas pengamatan. Menggunakan peragaan dengan gambar hidup dan video merupakan alat yang dianjukan untuk membantu memperbaiki proses melatih. Pelatih menggunakan film atau video untuk merekam gerakan anak asuhannya, agar kekeliruan gerak yang terjadi dapat dilihat oleh atlit pada saat masih segar sehingga mudah diingat mengenai apa yang harus diperbaiki.

Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendeskripsikan teknik gerakan atau penampilan dalam olahraga sehingga salah atau benarnya gerakan bisa diketahui. Biasanya disajikan dalam model hirearki. Untuk melakukan analisis ini, tidak selalu diperlukan video berkecepatan tinggi, namun dengan handycam saja suda bisa dilakukan baik dengan cara memutar hasil rekaman secara gerak lambat atau pada waktu yang sebenarnya (kecepatan pemutaran normal).

Analisis kuantitatif merupakan analisis gerak yang mendeskripsikan kinematikan gerakan dan menghasilkan ukuran-ukuran berupa angka-angka. Dalam metode analisis ini diperlukan peralatan perekam yang berkecepatan tinggi agar analisis yang dilakukan dapat lebih detail. Sekarang, penggunaan analisis dengan komputer sudah menjadi tren, karena banyak sekali software-software yang bisa digunakan untuk analisis gerak. Analisis kuantitatif dapat juga digunakan untuk menentukan faktor-faktor kunci, dan membantu dalam mendefinisikan parameter-parameter optimal dalam suatu gerakan teknik olahraga (Hay, 1997).

37

Ada empat langkah dalam analisis biomekanis kualitatif untuk meningkatkan teknik, yaitu:

1) Deskripsi.

Kembangkan model teoretis dari teknik yang paling efektif dan jelaskan seperti apa bentuknya. Tentukan apa yang ingin Anda lihat ketika Anda mengamati siswa atau atlet Anda.

2) Observasi.

Amati kinerja siswa atau atlet Anda untuk menentukan seperti apa teknik yang dilakukan oleh orang.

3) Evaluasi.

Bandingkan teknik yang ideal dengan gerakan yang dilakukan. Kemudian identifikasi dan evaluasi kesalahan.

4) Instruksi.

Mendidik siswa atau atlet dengan memberikan umpan balik dan instruksi yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

E. Rangkuman

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi developmental biomechanics, biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment design dan sport biomechanics (biomekanika olahraga). Fungsi mempelajari biomekanika olahraga pada dasarnya hanya ada dua saja yaitu meningkatkan performa dan mengurangi resiko cedera (Bartlett, 2007) dan (Knudson,2007).

Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga, yaitu Statika dan Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan tubuh dalam keadaan statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan bidang ilmu yang mengkaji tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat yang

38

ditimbulkan dari gerakan tersebut. dalam istilah dinamika terdapat istilah kinetika dan kinematika. Kinetika merupakan faktor internal yang berhubungan dengan waktu dan ruang dalam Dinamika. Sedangkan Kinematika merupakan faktor eksternal yang berhubungan dengan tenaga yang menciptakan dan mengubahnya dalam dinamika.

Analisis biomekanik teknik olahraga dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Hay dan Red, 1982), adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua jenis analisis tersebut sama-sama bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana karakteristik dari penampilan olahraga yang di observasi dan dianalisis.

Dokumen terkait