BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisa Data
1. Perusahaan Akuisitor
a. Penentuan Periode Estimasi dan Periode Jendela
Periode estimasi yang digunakan adalah 100 hari, dari 21 sampai
t-120. Untuk periode jendela yang diamati adalah –20 hari sebelum
pengumuman dan +20 hari sesudah pengumuman.
b. Penghitungan Actual Return Selama Periode Estimasi dan Periode
Jendela
Hasil perhitungan actual return secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 1.
c. Penghitungan Return Pasar Harian
Hasil perhitungan R
mtdapat dilihat pada lampiran 1.
d. Penghitungan Abnormal Return Selama Periode Jendela
Abnormal return adalah selisih antara actual return (R
it) dengan
tingkat keuntungan yang diharapkan E(R
i). Tingkat keuntungan yang
diharapkan dihasilkan dengan menggunakan model indeks tunggal
yang secara umum dinyatakan sebagai berikut: E(R
i) = a + ß E(R
m).
Alpha dan beta diperoleh dengan menggunakan regresi linear dengan
menggunakan data actual return dan return pasar selama periode
estimasi dengan menggunakan bantuan SPSS 12. Hasil perhitungan
E(R
i) dapat dilihat pada lampiran 1.
Setelah E(R
i) diketahui, maka abnormal return dapat dicari dengan
rumus: AR
i,t= R
i,t– E(R
i,t) selama periode peristiwa (20 hari sebelum
dan sesudah pengumuman). Hasil perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 1.
e. Penghitungan Rata-rata Abnormal Return (AAR) Saham Selama
Periode Jendela.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1.
f. Penghitungan Cumulative Average Abnormal Return Selama Periode
Jendela
Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1. Hasil dari perhitungan
CAAR pada lampiran 1 dapat digambarkan secara grafis yang tampak
dalam gambar VI. Sumbu vertikal menunjukkan nilai CAAR dan
sumbu horisontal menunjukkan hari ke t.
CAAR -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 t -20 t -17 t -14 t -11 t -8 t -5 t -2 t +1 t +4 t +7 t +10 t +13 t +16 t +19 hari ke CAAR CAAR
Sumber: Data sekunder diolah, tahun 1999-2006
Gambar VI: CAAR Akuisitor t-20 sampai t+20
g. Penentuan Uji Hipotesis
1) Perumusan Uji Hipotesis
H
o1: AR = 0 artinya tidak ada abnormal return
H
a1: AR ≠ 0 artinya ada abnormal return
2) Penentuan Level of Significance
a) a = 1%, t tabel = 3,23
b) a = 5%, t tabel = 2,262
c) a = 10%, t tabel = 1,833
3) Penentuan Kriteria Pengujian Hipotesis
Bila -T
tabel< T
hitung> +T
tabel, maka H
o1tidak ditolak.
Bila T
hitung< -T
tabeldan T
hitung> +T
tabel, maka H
o1ditolak.
4) Penghitungan Nilai t
a) Menghitung KSE (Kesalahan Standar Estimasi):
Hasil perhitungan dari KSE dapat dilihat pada lampiran 1.
b) Menghitung RTNS
i,t:
Hasil perhitungan dari RTNS
i,tdapat dilihat pada lampiran 2.
c) Menghitung t hitung:
Hasil pengujian t hitung dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4 Hasil Uji t untuk Abnormal Return Saham
Perusahaan Akuisitor
Hari ke- AAR t Hitung Kesimpulan
t -20 0.025621114 1.86319*** H
o1ditolak
t -19 -0.015097457 -1.03774 H
o1tidak ditolak
t -18 -0.022304472 -1.02016 H
o1tidak ditolak
t -17 -0.006617209 -0.37192 H
o1tidak ditolak
t -16 0.008374312 0.114985 H
o1tidak ditolak
t -15 -0.023823266 -1.15194 H
o1tidak ditolak
t -14 -0.00899474 -0.49906 H
o1tidak ditolak
t -13 0.013850254 0.432331 H
o1tidak ditolak
t -12 -0.009821367 -0.54828 H
o1tidak ditolak
t -11 -0.011732392 -0.62034 H
o1tidak ditolak
t -10 0.022070018 0.756715 H
o1tidak ditolak
t -9 -0.009359188 -0.47808 H
o1tidak ditolak
t -8 -0.038547669 -2.96474** H
o1ditolak
t -7 0.00401636 0.790056 H
o1tidak ditolak
t -6 -0.014709225 -0.56514 H
o1tidak ditolak
t -5 0.022411144 1.526571 H
o1tidak ditolak
Tabel 4 Hasil Uji t untuk Abnormal Return Saham
Perusahaan Akuisitor (Lanjutan)
t -4 -0.029957026 -1.64905 H
o1tidak ditolak
t -3 0.007359651 0.000517 H
o1tidak ditolak
t -2 0.021906651 1.494856 H
o1tidak ditolak
t -1 -0.017907742 -1.23301 H
o1tidak ditolak
t 0 -0.026728053 -0.91822 H
o1tidak ditolak
t +1 0.009598261 1.576241 H
o1tidak ditolak
t +2 0.02815832 1.397876 H
o1tidak ditolak
t +3 -0.025114575 -1.4701 H
o1tidak ditolak
t +4 -0.003631966 -0.5292 H
o1tidak ditolak
t +5 -0.003167666 -0.18692 H
o1tidak ditolak
t +6 -0.003897924 -0.22304 H
o1tidak ditolak
t +7 -0.015351688 -0.57245 H
o1tidak ditolak
t +8 -0.008173332 -0.49858 H
o1tidak ditolak
t +9 0.015291894 0.229456 H
o1tidak ditolak
t +10 -0.01354342 -0.5776 H
o1tidak ditolak
t +11 -0.032333065 -2.90266** H
o1ditolak
t +12 0.011489055 0.782781 H
o1tidak ditolak
t +13 0.006709284 0.479918 H
o1tidak ditolak
t +14 0.004532643 0.28694 H
o1tidak ditolak
t +15 0.01316166 1.382125 H
o1tidak ditolak
t +16 -0.017303399 -0.76342 H
o1tidak ditolak
t +17 0.02032448 1.212933 H
o1tidak ditolak
t +18 -0.023770268 -1.27756 H
o1tidak ditolak
t +19 -0.025142354 -1.61293 H
o1tidak ditolak
t +20 0.01584058 0.288856 H
o1tidak ditolak
Keterangan: ** = signifikan pada tingkat a sebesar 5%
*** = signifikan pada tingkat a sebesar 10%
Sumber: Data sekunder diolah, tahun 1999 -2006
Hasil dari tabel 4 menunjukkan hasil bahwa selama 41 hari di
sekitar pengumuman merger dan akuisisi ada tiga hari dimana
abnormal returnnya signifikan, yaitu pada hari -20, -8, dan
+11.
5) Pengambilan Keputusan
a) Dengan taraf signifikansi 1% dan jumlah sampel 10
perusahaan, maka t
tabeladalah sebesar 3,23.
H
o1tidak ditolak jika -3,23 < t hitung > 3,23
b) Dengan taraf signifikansi 5% dan jumlah sampel 10
perusahaan, maka t
tabeladalah sebesar 2,262.
H
o1tidak ditolak jika -2,262 < t hitung > 2,262
H
o1ditolak jika t hitung < -2,262 atau t hitung > 2,262
c) Dengan taraf signifikansi 10% dan jumlah sampel 10
perusahaan, maka t
tabeladalah sebesar1,833.
H
o1tidak ditolak jika -1,833 < t hitung > 1,833
H
o1ditolak jika t hitung < -1,833 atau t hitung > 1,833
6) Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas, terjadi abnormal
return saham yang signifikan pada sekitar tanggal pengumuman
merger dan akuisisi (H
o1ditolak). Jadi, pengumuman merger dan
akuisisi berpengaruh terhadap abnormal return saham perusahaan
akuisitor.
2. Perusahaan Non Akuisitor
a. Penentuan Periode Peristiwa
Periode estimasi yang digunakan adalah 100 hari, dari 21 sampai
t-120. Untuk periode jendela yang diamati adalah -20 hari sebelum
pengumuman dan +20 hari sesudah pengumuman.
b. Penghitungan Actual Return Selama Periode Estimasi dan Periode
Jendela
Hasil perhitungan actual return secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 3.
c. Penghitungan Return Pasar Harian
Hasil perhitungan R
mtdapat dilihat pada lampiran 3.
d. Penghitungan Abnormal Return Selama Periode Jendela
Abnormal return adalah selisih antara actual return (AR
it) dengan
tingkat keuntungan yang diharapkan E(R
i). Tingkat keuntungan yang
diharapkan dihasilkan dengan menggunakan model indeks tunggal
yang secara umum dinyatakan sebagai berikut: E(R
i) = a + ß E(R
m).
Alpha dan beta diperoleh dengan menggunakan regresi linear dengan
menggunakan data actual return dan return pasar selama periode
estimasi dengan menggunakan bantuan SPSS 12. Hasil perhitungan
E(R
i)dapat dilihat pada lampiran 3.
Setelah E(R
i) diketahui, maka abnormal return dapat dicari dengan
rumus: AR
i,t= R
i,t– E(R
i,t) selama periode peristiwa (20 hari sebelum
dan sesudah pengumuman). Hasil perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 3.
e. Penghitungan Rata-rata Abnormal Return (AAR) Saham Selama
Periode Jendela
Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3.
f. Penghitungan Cumulative Average Abnormal Return Selama Periode
Jendela
Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3. Hasil dari perhitungan
CAAR pada lampiran 3 dapat digambarkan secara grafis yang tampak
dalam gambar VII. Sumbu vertikal menunjukkan nilai CAAR dan
sumbu horisontal menunjukkan hari ke t.
CAAR -0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0 0.002 0.004 t -20 t -16 t -12 t -8 t -4 t 0 t +4 t +8 t +12 t +16 t +20 hari ke CAAR CAAR