• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini memuat kajian dan analisa data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Bab VI penutup

BAB II

METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2003: 11). B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kecamatan Medan Baru, Jl. Rebab Padang Bulan, Medan. C. Populasi dan Sampel.

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pemerintahan di Kecamatan Medan Baru dan seluruh peserta Musrenbang Kecamatan Medan Baru.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Purposive Sampling, yaitu banyaknya sampel dan yang menjadi sampel ditentukan dimana sampel itu harus yang mengerti permasalahan penelitian untuk ketepatan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono

tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang mengetahui permasalahan penelitian, yaitu 15 orang pegawai pemerintahan di Kecamatan Medan Baru khususnya di Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kota dan 16 orang peserta musrenbang kecamatan. D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini diperlukan data/keterangan dan informasi. Untuk itu penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Teknik pengumpulan data primer, yaitu :

1. Pengamatan atau observasi yaitu teknik pengmpulan data dengan mengamati secara langsung sejumlah acuan yang berkenan dengan topik penelitian.

2. Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan kepada pihak-pihak terkait.

3. Wawancara, yaitu teknik pengmpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak terkait.

Teknik Pengumpulan Data Sekunder, yaitu:

1. Dokomentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

2. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, surat kabar, jurnal, dan laporan penelitian lainnya.

E. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang dipergunakan adalah teknik analisa data kualitatif, yaitu dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusunnya dalam satuan-satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa keabsahan data serta menafsirkannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian (Moleong, 2006: 247).

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian

Kecamatan Medan Baru terletak di Jl. Rebab No. 34, Padang Bulan Medan. Kecamatan Medan Baru adalah salah satu kecamatan yang ada di wilayah Pemerintah Kota Medan, dengan luas wilayahnya + 540 Ha yang berbatasan dengan :

Sebelah Utara : dengan Jl. Gajah Mada Kecamatan Medan Petisah

Sebelah Selatan : dengan Jl. Sembada Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang

Sebelah Timur : dengan Sungai Babura Kecamatan Medan Polonia Sebelah Barat : dengan Jl. Darussalam Kecamatan Medan Sunggal

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Kecamatan Medan Baru membawahi 6 (enam) Kelurahan terdiri dari 64 Lingkungan:

1. Kelurahan Titirantai = 10 Lingkungan 2. Kelurahan Padang Bulan = 12 Lingkungan 3. Kelurahan Merdeka = 13 Lingkungan 4. Kelurahan Babura = 13 Lingkungan 5. Kelurahan Petisah Hulu = 12 Lingkungan 6. Kelurahan Darat = 4 Lingkungan JUMLAH 64 Lingkungan 2. Kependudukan

Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Baru sampai dengan bulan Desember 2007 sebanyak 41. 670 jiwa, 8.423 kepala keluarga, lihat table dibawah :

No Kelurahan KK Laki-laki Perempuan Jumlah LK+PR 1. Titirantai 3.123 5.754 5.826 11.580 2. Padang Bulan 3.887 6.155 5.966 12.121 3. Merdeka 2.372 4.647 4.814 9.461 4. Babura 2.599 5.292 5.469 12.761 5. Petisah Hulu 2.132 1.887 1.935 3.822 6. Darat 1.014 5.235 5.188 10.423 JUMLAH 15.129 28.970 29.198 60.168

Sumber: Dokumentasi Kecamatan Medan baru

Penduduk Kecamatan Medan Baru terdiri dari beberapa suku antara lain: 1. Suku Melayu 2. Suku Jawa 3. Suku Mandailing 4. Suku Batak 5. Suku Minangkabau 6. Suku Karo

7. Suku Dairi/Pakpak serta WNI turunan 8. Suku Nias

3. Lintas Sektoral

Dinas Instansi Lintas yang ada di Kecamatan Medan Baru sebagai berikut: 1. Koramil 05/MB

3. Dinas Pendidikan Kecamatan Medan Baru 4. PPLKB Kecamatan Medan Baru

5. K.U.A. Kecamaatan Medan Baru 6. Puskesmas Padang Bulan

7. Materi Statistik Kecamatan Medan Baru 8. Penyuluh Pertanian Kecamatan Medan Baru 4. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi kecamatan Medan Baru adalah sebagai berikut: VISI

Mengacu pada moto Kota Medan yang bestari dengan masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera serta berwawasan lingkungan. Dengan menciptakan Medan Baru yang: Bersih, Tertib, Aman, Rapi, Indah dan Berwawasan Lingkungan.

MISI

1. Memberdayakan Kelurahan dan Masyarakat 2. Meningkatkan sumber daya manusia

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 4. Meningkatkan kebersihan

5. Meningkatkan Keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif 6. Meningkatkan Penghijauan

7. Meningkatkan pendapatan asli daerah Tujuan

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan di bidang jasa perizinan kepada masyarakat

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa pelayanan di bidang pembangunan kepada masyarakat

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa pelayanan di bidang sosial dan keagamaan

6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa pelayanan di bidang social peranan wanita Sasaran

1. Terwujudnya masyarakat yang memiiki kependudukan

2. Terwujudnya standart pelayanan KTP/KRT kepada masyarakat 3. Terwujudnya data dan informasi kependudukan yang akurat 4. Terwujudnya tertib administrasi

5. Terwujudnya standart pelayanan yang sesuai dengan peraturan 6. Meningkatkan pelayanan aparat di bidang perizinan

7. Tercapainya pengusaha yang memiliki izin usaha

8. Teroptimalnya tingkat kesehatan masyarakat secara menyeluruh

9. Meningkatkan budaya hidup bersih dan budaya hidup sehat di kalangan masyarakat 10.Meningkatkan swadaya masyarakat

11.Teroptimalnya peran serta masyarakat dalam pelaksanaan gotong royong 12.Terwujudnya masyarakat yang saling menghormati antar golongan

Tugas Pokok

Berdasarkan surat keputusan Walikota Nomor 63 tahun 2001 tanggal 13 Nopember 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Medan, pada pasal 3 disebutkan Tugas Pokok Camat adalah:

Membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat dalam wilayah kecamatan.

Fungsi

Sesuai dengan pasal 4 keputusan Walikota Medan nomor 63 tahun 2001 tanggal 13 Nopember 2001 tentang tugas pokok dan fungsi kecamatan di lingkungan pemerintah kota Medan, Camat mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Melaksanakan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintah daearah 2. Menyelenggarakan pelayanan pemerintah kecamatan

3. Menyelenggarakan tugas-tugas pemerintah, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan

4. Memantau dan mengendalikan program kerja kelurahan 5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala daerah.

CAMAT Drs. Joni Halim Tarigan Kasi Pemerintahan S. Dalimunthe Kasi Tantrib Viktor Sidabutar, SH Kasi PMK Maribel Hasuguian Kasi Kesos Drs. B.C. Hutasoit Kasi Pelayanan Umum Drs. A. Sidauruk Jabatan Fungsional SEKCAM Rusendri S. Sos

STRUKTUR ORGANISASI

BAB IV PENYAJIAN DATA

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data melalui penyebaran kuesioner penelitian pada 15 orang pegawai kantor camat dan 16 orang peserta Musrenbang Kecamatan Medan Baru, diikuti dengan wawancara secara mendalam. Jumlah seluruh pegawai ada sebanyak 27 orang, akan tetapi hanya 15 orang yang mengembalikan kuisioner. Data yang disajikan ada dalam dua bagian yaitu data mengenai identitas responden, dan data jawaban responden terhadap kuisioner.

I. Data dari responden

1.1Identitas responden Pegawai Kecamatan

Tabel IV. 1. Distribusi identitas ke dalam tabel tunggal frekuensi sebagai berikut:

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi

1 Laki-laki 9 60%

2 Perempuan 6 40%

Jumlah 15 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa responden laki-laki adalah sembilan orang atau enam puluh persen dari jumlah seluruh responden, dan jumlah responden perempuan adalah enam orang atau empat puluh persen jumlah seluruhnya.

Tabel IV.2. Distribusi Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 SLTP 1 7% 2 SLTA 4 27% 3 D1-D3-D4 5 32% 4 S1 4 27% 5 S2 Ke atas 1 7% Jumlah 15 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel IV.2 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berpendidikan SLTP adalah satu orang atau tujuh persen dari jumlah seluruh responden. Kemudian responden dengan pendidikan SLTA ada sebanyak empat orang atau tiga puluh empat persen dari jumlah seluruh responden. Responden dengan pendidikan D1-D2-D3 ada sebanyak lima orang atau tiga puluh dua persen dari jumlah responden. Responden yang berpendidikan S1 ada sebanyak empat orang atau dua puluh tujuh responden. Begitu juga dengan responden yang berpendidikan S2 ke atas ada sebanyak satu orang atau tujuh persen dari jumlah seluruh responden.

Tabel IV. 3. Distribusi Identitas Responden berdasarkan usia

No Usia Frekuensi Persentasi

1 26-30 3 20% 2 31-35 2 15% 3 36-40 2 15% 4 41-45 5 30% 5 >45 3 20% Jumlah 15 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel IV.3 dapat dilihat bahwa ada sebanyak tiga orang pegawai yang berusia duapuluh sampai tiga puluh tahun atau sebanyak 20 % dari jumlah seluruhnya. Pegawai yang berusia tiga puluh satu sampai usia tiga puluh lima tahun ada sebanyak dua orang atau 13,2% dari jumlah seluruh responden. Pegawai yang berusia tiga puluh enam sampai empat puluh tahun ada sebanyak dua orang atau 13,2% dari jumlah semua responden. Pegawai yang berusia empat puluh satu tahun sampai empat puluh lima tahun ada sebanyak lima orang atau 30% dari jumlah responden. Sementara itu yang berusia empat puluh lima tahun ke atas ada sebanyak tiga orang atau 20% dari jumlah responden.

1.2. Jawaban Responden

Jawaban responden didistribusikan ke dalam tabel tunggal sebagai berikut:

Tabel IV.4. Distribusi jawaban responden tentang pemahaman responden pada pelaksanaan Musrenbang

No Keterangan Frekuensi Persentasi (%)

1 Sangat paham 4 27 %

2 Paham 9 60 %

3 Kurang paham 2 13 %

4 Tidak paham 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada empat orang (27%) responden yang menyatakan bahwa pemahaman tentang pelaksanaan Musrenbang dengan sangat paham. Kemudian ada sebanyak sembilan orang (60%) responden yang menyatakan paham tentang pelaksanaan Musrenbang. Selanjutnya ada sebanyak dua orang (13%) responden yang kurang paham tentang pelaksanaan Musrenbang.

Tabel IV.5. Distribusi jawaban responden tentang pentingnya Musrenbang dalam Perencanaan pembangunan.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat penting 6 40%

2 Penting 9 60%

3 Kurang penting 0 0

4 Tidak penting 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel di atas dapat diketahaui bahwa ada sebanyak enam orang (40%) yang menyatakan bahwa pelaksanaan Musrenbang dalam perencanaan pembangunan adalah sangat penting. Kemudian ada sebanyak sembilan orang (60%) yang menyatakan

Tabel IV.6. Distribusi jawaban responden tentang pengaruh Musrenbang terhadap perencanaan pembangunan.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat berpengaruh 5 33%

2 Berpengaruh 8 53%

3 Kurang berpengaruh 1 7%

4 Tidak berpengaruh 1 7%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel di atas diketahui bahwa ada sebanyak lima orang (33%) yang menyatakan bahwa Musrenbang sangat berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan. Kemudian ada sebanyak delapan orang (53%) responden yang menyatakan bahwa Musrenbang berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan. Selanjutnya ada sebanyak satu orang (7%) responden yang menyatkan bahwa Musrenbang kurang berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan. Begitu juga responden yang menyatakan bahwa Musrenbang tidak berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan sebanyak satu orang (7%).

Tabel IV.7. Distribusi jawaban responden tentang persiapan yang banyak dalam pembangunan.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat setuju 5 33%

2 Setuju 10 67%

3 Kurang setuju 0 0

4 Tidak setuju 0 0

Dari tabel di atas diketahui bahwa ada sebanyak lima orang (33%) responden yang menyatakan sangat setuju apabila pemerintah mengadakan berbagai persiapan dalam pelaksanaan Musrenbang. Kemudian ada sepuluh orang (67%) responden yang menyatakan setuju dengan banyaknya persiapan yang dilakukan pemerintah.

Tabel IV.8. Distribusi jawaban responden tentang kejelian pemerintah dalam mengajukan usulan program

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat jeli 3 20%

2 Jeli 3 20%

3 Kurang jeli 9 60%

4 Tidak jeli 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada sebanyak tiga orang (20%) responden yang menyatakan bahwa pemerintah sangat jeli dalam mengajukan usulan program. Kemudian ada sebanyak tiga orang (20%) yang menyatakan bahwa pemerintah jeli dalam mengajukan usulan program yang sesuai kebutuhan masyarakat. Responden yang menyatakan bahwa pemerintah kurang jeli dalam memperhatikan kebutuhan masyarakat ada sebanyak sembilan orang (60%) .

Tabel IV.9. Distribusi jawaban responden tentang kedekatan pemerintah dengan masyarakat luas.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat setuju 3 20%

2 Setuju 6 40%

3 Kurang setuju 4 27%

4 Tidak setuju 2 13%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Kedekatan yang dimaksud disini adalah kedekatan pemerintah dengan masyarakat dalam hal mengetahui keadaan masyarakat luas baik segi ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada tiga orang (20%) responden yang menyatakan sangat setuju tentang kedekatan pemerintah dengan masyarakat luas. Responden yang menyatakan setuju ada sebanyak enam orang (40%). Kemudian responden yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak empat orang (27%). Begitu juga responden yang tidak setuju ada sebanyak dua orang (13%).

Tabel IV.10. Distribusi jawaban responden tentang kejelasan sosialisasi pelaksanaan Musrenbang.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat jelas 5 33,3%

2 Jelas 5 33,3%

3 Kurang jelas 5 33,3%

4 Tidak jelas 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak lima orang (33,3%) responden yang menyatakan kejelasan sosialisasi pelaksanaan Musrenbang sangat jelas. Kemudian ada lima

orang (33,3%) responden yang menyatakan sosialisasi pelaksanaan Musrenbang jelas. Dengan jumlah yang sama sebanyak lima orang (33,3%) responden menyatakan bahwa sosialisasi pelaksanaan Musrenbang kurang jelas.

Tabel IV.11. Distribusi jawaban responden tentang kejelasan sasaran pemerintah kecamatan Medan Baru.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat jelas 3 20%

2 Jelas 11 73%

3 Kurang jelas 1 7%

4 Tidak jelas 0 0

Sumber : Hasil Penelitian 2008

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak tiga orang (20%) menyatakan sasaran kecamatan Medan Baru sangat jelas. Kemudian ada sebanyak sebelas orang (73%) responden yang menyatakan kurang jelasnya sasaran kecamatan Medan Baru. Sementara itu, ada sebanyak satu orang (7%) responden yang menyatakan bahwa sasaran kecamatan Medan Baru kurang jelas.

Tabel IV.12. Distribusi jawaban responden tentang keseriusan pemerintah dalam pelaksanaan Musrenbang

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat serius 3 20%

2 Serius 11 73%

3 Kurang serius 1 7%

4 Tidak serius 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel di atas diketahui bahwa ada sebanyak tiga orang (20%) responden yang menyatakan bahwa pemerintah sangat serius dalam pelaksanaan Musrenbang. Kemudian ada se banyak sebelas orang (73%) responden yang menyatakan bahwa pemerintah serius dalam pelaksanaan Musrenbang. Selanjutnya, ada sebanyak satu orang (7%) responden yang menyatakan pemerintah tidak serius dalam pelaksanaan Musrenbang.

Tabel IV.13. Distribusi jawaban responden tentang fasilitas yang digunakan . No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat memadai 0 0

2 Memadai 8 53%

3 Kurang memadai 6 40%

4 Tidak memadai 1 7%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada sebanyak delapan orang (53%) responden yang menyatakan bahwa fasilitas yang digunakan memadai. Kemudian ada sebanyak enam orang (40%) responden yang menyatakan fasilitas yang digunakan kurang memadai.

Selanjutnya, ada sebanyak satu orang (7%) responden yang menyatakan bahwa fasilitas yang digunakan tidak memadai.

Tabel IV.14. Distribusi jawaban responden tentang kecakapan pemerintah dalam pelaksanaan Musrenbang.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat baik 4 27%

2 Baik 9 60%

3 Kurang baik 2 13%

4 Tidak baik 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Kecakapan yang dimaksud adalah kemampuan pemerintah dalam menguasai pelaksanaan Musrenbang baik tahapan persiapan, dan bahan usulan kgiatan.

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada sebanyak empat orang (27%) responden yang menyatakan sangat baik tentang kecakapan pemerintah dalam pelaksanaan bahan. Kemudian ada sebanyak sembilan orang (60%) yang menyatakan baik tentang kecakapan pemerintah. Selanjutnya ada sebanyak dua orang (13%) responden yang menyatakan kecakapan pemerintah kurang baik.

Tabel IV.15. Distribusi jawaban responden tentang kepuasan pelaksanaan Musrenbang.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat puas 1 7%

2 Puas 9 60%

3 Kurang puas 5 33%

4 Tidak puas 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel di atas diketahui bahwa ada sebanyak satu orang (7%) responden yang menyatakan sangat puas setelah pelaksanaan Musrenbang. Kemudian ada sebanyak sembilan orang (60%) responden yang menyatakan puas dengan pelaksanaan Musrenbang. Selanjutnya, ada sebanyak lima orang (33%) responden yang menyatakan kurang puas setelah pelaksanaan Musrenbang.

1.3. Identitas Peserta Musrenbang

Tabel IV.16. Distribusi identitas peserta berdasarkan jenis kelamin. No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 14 87,5%

2 Perempuan 2 12,5%

Jumlah 16 100%

Sumber: Lokasi Penelitian Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa ada sebanyak empat belas orang (87,5%) dengan jenis kelamin Laki-laki. Kemudian ada sebanyak dua orang (12,5%) dari

Tabel IV.17. Distribusi identitas responden berdasarkan usia.

Usia Frekuensi Persentase (%)

1 36-40 5 31,25% 2 41-45 3 18,75% 3 46-50 2 12,5% 4 51-55 3 18,75% 5 >56 3 18,75% Jumlah 16 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa ada sebanyak lima orang (31,25%) responden yang berusia 36-40 tahun. Kemudian ada sebanyak tiga orang (18,75%) responden yang berusia 41-45 tahun. Sementara itu ada sebanyak dua orang (12,5%) responden yang berusia 46-50 tahun. Begitu juga dengan responden yang berusia antara 51- 55 tahun ada sebanyak tiga orang (18,75%). Responden yang berusia 56 tahun keatas ada

sebanyak tiga orang (18,75%). Tabel IV.18. Distribusi identitas peserta responden berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 Wiraswasta 14 87,5%

2 Pegawai swasta 2 12,5%

Jumlah 16 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

wiraswasta ada sebanyak empat belas orang (87,5%). Kemudian ada sebanyak dua orang (12,5%) responden dengan pekerjaan pegawai swasta.

Tabel IV.19. Distribusi identitas Peserta Musrenbang berdasarkan pendidikan terakhir.

No Pendidikan terakhir Frekuensi Persentase (%)

1 SLTP 3 18,75% 2 SMA 6 37,5% 3 D1, D2, D3, D4 2 12,5% 4 S1 3 18,75% 5 S2 2 12,5% Jumlah 16 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa ada sebanyak tiga orang (18,75%) responden. Responden dengan pendidikan terakhir SMA ada sebanyak enam orang (37,5%). Kemudian jumlah responden dengan pendidikan terakhir D1, D2, D3, D4 ada sebanyak dua orang (12,5%) responden. Begitu juga responden dengan pendidikan terakhir S1 ada sebanyak tiga orang (18,75%). Serta responden denagn pendidikan terakhir S2 sebanyak dua orang (12,5%).

1.4. Jawaban responden peserta Musrenbang

Berikut adalah distribusi jawaban responden peserta Musrenbang dalam tabel tunggal.

Tabel IV. 20 Distribusi jawaban responden tentang pemahaman pelaksanaan Musrenbang

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat paham 3 18,75%

2 Paham 11 68,75%

3 Kurang paham 2 12,5%

4 Tidak paham 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada sebanyak tiga orang (18,75%) responden yang menyatakan sangat paham tentang pelaksanaan Musrenbang. Responden yang menyatakan paham tentang pelaksanaan Musrenbang ada sebanyak sebelas orang (68,75%). Sementara itu yang menyatakan kurang paham ada sebanyak dua orang (12,5%) responden.

Tabel IV. 21. Distribusi jawaban responden tentang pentingnya Musrenbang dalam perencanaan pembangunan.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Penting 6 37,5%

2 Penting 8 50%

3 Kurang penting 2 12,5%

4 Tidak penting 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada sebanyak enam orang (37,5%) yang menyatakan bahwa Musrenbang sangat penting dalam perencanaan pembangunan. Kemudian ada sebanyak delapan orang (50%) yang menyatakan Musrenbang penting

dalam perencanaan pembangunan. Sementara itu, ada dua orang (12,5%) yang menyatakan kurang pentingnya Musrenbang dalam perencanaan pembangunan.

Tabel IV. 22. Distribusi jawaban responden tentang pengaruh Musrenbang terhadap perencanaan pembangunan.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat berpengaruh 6 37,5%

2 Berpengaruh 8 50%

3 Kurang berpengaruh 2 12,5%

4 Tidak berpengaruh 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada sebanyak enam orang (37,5%) yang menyatakan bahwa Musrenbang sangat berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan. Kemudian ada sebanyak delapan orang (50%) responden yang menyatakan Musrenbang berpengaruh dalam perencanaan pemabngunan. Sementara itu, ada sebanyak dua orang (12,5%) responden yang menyatakan bahwa Musrenbang kurang berpengaruh pada perencanaan pembangunan.

Tabel IV. 23. Distribusi jawaban responden tentang persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan Musrenbang.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat setuju 7 43,75%

2 Setuju 7 43,75%

3 Kurang setuju 2 12,5%

4 Tidak setuju 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada sebanyak tujuh orang (43,75%) responden yang menyatakan sangat setuju tentang persiapan banyak yang dilakukan pemerintah dalam pelaksanaan Musrenbang. Kemudian ada sebanyak tujuh orang (43,75%) yang juga menyatakan setuju apabila pemerintah melakukan banyak persiapan dalam pelaksanaan Musrenbang. Sementara itu, ada sebanyak dua orang (12,5%) yang kurang setuju apabila pemerintah melakukan banyak persiapan.

Tabel IV. 24. Distribusi jawaban responden tentang kejelian pemerintah dalam mengajukan usulan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat jeli 0 0

2 Jeli 8 50%

3 Kurang jeli 7 43,75%

4 Tidak jeli 1 6,25%

Kejelian artinya ketelitian, memperhatikan dengan cermat, yaitu penuh minat dan kesungguhan. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada sebanyak delapan orang (50%) yang menyatakan bahwa pemerintah jeli dalam mengajukan usulan kegiatan. Kemudian ada sebanyak tujuh orang (43,75%) responden yang menyatakan kurang jelinya pemerintah dalam mengajukan usulan kegiatan. Dan ada satu orang (6,25%) responden menyatakan pemerintah tidak jeli dalam mengajukan usulan.

Tabel IV. 25. Distribusi jawaban responden tentang kedekatan pemerintah dengan masyarakat.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat setuju 4 25%

2 Setuju 10 62,5%

3 Kurang setuju 2 12,5%

4 Tidak setuju 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada sebanyak empat orang (25%) responden yang sangat setuju tentang kedekatan pemerintah dengan masayarakat. Kemudian ada sebanyak sepuluh orang (62,5%) responden yang menyatakan setuju tentang kedekatan pemerintah dengan masyarakat. Sementara itu, ada sebanyak dua orang (12,5%) responden yang menyatakan kurang setuju tentang kedekatan pemerintah dengan masyarakat.

Tabel IV. 26. Distribusi jawaban responden tentang kejelasan sosialisasi pelaksanaan Musrenbang.

No Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat jelas 2 12,5%

2 Jelas 8 50%

3 Kurang jelas 3 18,75%

4 Tidak jelas 3 18,75%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa ada sebanyak dua orang (12,5%) yang menyatakan bahwa sosialisasi pelaksanaan Musrenbang sangat jelas. Kemudian ada sebanyak delapan orang (50%) responden yang menyatakan sosilalisasi yang dilakukan jelas. Sementara itu ada sebanyak tiga orang (18,75%) yang menyatakan kurang jelasnya sosialisasi pelaksanaan Musrenbang, dan dengan jumlah yang sama juga menyatakan tidak jelasnya sosilasasi pelaksanaan Musrenbang.

Tabel IV. 27. Distribusi jawaban responden tentang kejelasan sasaran kecamatan

Dokumen terkait