• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Data

Dalam dokumen 3.bag. INTI. Hidayatul.(3214093012) (Halaman 78-87)

METODE PENELITIAN

E. Analisa Data

Analisa data dalam suatu penelitian merupakan bagian yang sangat penting, karena dengan analisa data manfaat dari data tersebut akan terlihat. Secara metodologis, yang di sebut dengan analisa data adalah kegiatan untuk menyederhanakan data kuantitatif agar mudah dipahami.118 Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kuantitatif, karena data yang diperoleh berupa data kuantitatif. Selanjutnya data kuantitatif tersebut diolah menggunakan analisis statistik, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel penelitian yang diperoleh melalu hasil pengukuran. Gambaran data tersebut bisa berupa tabel, grafik, dan histogram dari nilai rata-rata. Untuk analisis lebih lanjut, maka digunakan analisa statistik inferensial. Statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi. Dalam penelitian ini statistika inferensial digunakan untuk mencari pengaruh variabel satu (variable x) terhadap variabel lainnya (variabel y). Sebelum pengujian hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat pembuktian hipotesis sebagai berikut:

117

Ibid., hal. 16 118

Bagong suyatno dan Sutinah (ed), Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Kencana Media Group, 2007), hal.140

1. Normalitas data

Normalitas sebuah data menjadi salah satu syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam analisa data selanjutnya. Bila data berdistribusi normal maka analisa data bisa dilakukan dengan menggunakan statistik parametris, sebaliknya bila data tidak normal maka yang digunakan adalah statistik nonparametris (chi-square). Suatu data dikatakan berdistribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata- rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya. Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal sehingga analisis dengan validitas, reliabilitas, uji-t, korelasi, dapat dilaksanakan. 119 Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan chi-square (X2).

Langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut:

1) Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi kuadrad ini, jumlah kelas interval ditetapkan = 6. Hal ini sesuai dengan 6 bidang yang ada pada kurva normal baku.

2) Menentukan panjang kelas interval.

Panjang kelas = data terbesar – data terkecil 6 (jumlah kelas interval)

3) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk menghitung chi kuadrad. Tabel seperti berikut:

119

Tabel 3.1 Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas dengan Chi- Kuadrad

Interval Fo fh Fo-fh (fo-fh)2 (fo-fh)2/fh

Jumlah

fo

fh

fo-fh

(fo-fh)2/fh

fo

= Frekuensi / jumlah data hasil observasi

fh

= Jumlah/ frekuensi yang di harapkan (presentase luas tiap bidang dikalikan dengan n)

fh

fo = Selisih data fo

dan fh

4) Menghitung

fh

(frekuensi yang di harapkan)

Cara menghitung fh, didasarkan pada prosentasi luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam sampel). 5)

Memasukkan harga-harga

fh

ke dalam tabel kolom

fh

, sekaligus

menghitung harga-harga 2 ) (fofh dan fh fh fo )2 (  . Harga fh fh fo )2 ( 

adalah merupakan harga chi quadrad (X2) hitung.

6) Membandingkan harga chi-kuadrad hitung dengan chi-kuadrad tabel. Bila chi-kuadrad hitung lebih kecil dari chi-kuadrad tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal.120

120

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Terima H0 Jika X 2hitung X 2tabel, (data normal)

Tolak H0 Jika X 2hitung > X 2tabel, (data tidak normal)121

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi (variance) sangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan).122 Apabila asumsi homogenitasnya terbukti maka peneliti dapat melakukan analisis data lanjutan, namun apabila asumsi tersebut tidak dipenuhi (kelompok tidak homogen) maka peneliti harus malakukan pembetulan secara metodologis. Pengujian homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas variansi dengan rumus Harley. Rumus ini digunakan karena jumlah sampel kedua kelompok yang digunakan sama. Prosedur yang digunakan untuk menguji homogenitas varian dalam kelompok dengan Uji Harley adalah dengan jalan menemukan harga Fmax . Uji Harley merupakan uji homogenitas variansi yang sangat sederhana karena cukup membandingkan variansi terbesar dengan variansi terkecil. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas variannya adalah:

Fmax= Var. Tertinggi

Var. Terendah

121

Riduwan, Metode dan Teknik…,, hal. 182 122

Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hal. 275

Dimana, Varian (SD2) =

 

) 1 ( 2 2     N N X X 123

Hasil hitung F (max) dibandingkan dengan F (max) table, adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Terima H0 jika F (max) hitung  F (max) tabel Tolak H0 jika F (max) hitung > F (max) tabel 124

Adapun H 0 menyatakan variansi homogen, sedangkan H 1

menyatakan variansi tidak homogen. Jika F (max) hitung  F (max) tabel maka, H0 diterima, dan kedua varian dinyatakan homogen.

Setelah uji prasyarat dipenuhi maka peneliti dapat menentukan analisa statistik inferensial yang akan digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis tersebut.125 Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik t-test yang selanjutnya disebut sebagai uji-t. Uji-t adalah tes statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda

123

Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: Universitas Muhamadiyah Malang, 2009 ), hal. 100

124

Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya…, hal. 276 125

dengan prinsip membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/ perlakuan itu.126

Langkah-langkah pengujian t-test adalah sebagai berikut: 1) Mencari deviasi standar gabungan (dsg).

dsg =

2 1 1 2 1 2 2 1 1      n n V n V n keterangan: 1

n = banyaknya data kelompok 1

2

n = banyaknya data kelompok 2

1

V = varians data kelompok 1

SD1

2

2

V = varians data kelompok 2

SD2

2

2) Menentukan t hitung t = 2 1 2 1 1 1 n n dsg X X     keterangan:  1

X = rata-rata data kelompok 1

2

X = rata-rata data kelompok 2 dsg= nilai deviasi standar gabungan

126

3) Menentukan derajat kebebasan (db) Rumusnya: db= n1+ n2- 2 4) Menentukan ttabel ttabel = t1 db .127 F. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan penelitian

a. Peneliti melakukan observasi ke MTsN Aryojeding dan meminta ijin untuk melakukan penelitian kepada Waka Kurikulum.

b. Meminta surat ijin penelitian dari ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung.

c. Berkonsultasi dengan Guru bidang studi matematika untuk mengetahui informasi kondisi pembelajaran siswa, khususnya kelas VIII.

2. Pelaksanaan penelitian

a. Menyiapkan peerangkat pembelajaran yang meliputi:

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja kelompok, absensi siswa, jurnal pembelajaran, dan buku paket matematika kelas VIII.

127

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dilaksakanan pada dua kelas yang telah di pilih sebelumnya. Yaitu kelas VIII-G sebagai kelas kontrol dan kelas VIII-I sebagai kelas eksperimen.

c. Melakukan validasi instrumen.

Peneliti menggunakan validasi instrumen berupa validasi konstruk dan isi, dengan meminta pertimbangan dari 3 orang ahli atau validator. Serta validasi eksternal dengan mengujikan instrument secara empiris kepada 10 orang siswa.

d. Melaksanakan tes kemampuan komunikasi matematis.

Tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang telah disberi pembelajaran tipe STAD dilaksanakan pada pertemuan terakhir penelitian. Tes kemampuan ini disebut sebagai post test kemampuan komunikasi matematis siswa.

3. Pengolahan data

Data-data yang telah terkumpul dan telah dilakukan skoring berdasarkan pedoman penskoran komunikasi matematis selanjutnya dianalisis menggunakan uji-t.

4. Interpretasi

Dari hasil analisis data pada tahap sebelumnya, maka dapat diketahui interpretasinya apakah hipotesis diterima atau ditolak.

5. Kesimpulan

Setelah hasil interpretasi diketahui sehingga dapat ditarik kesimpulan ada pengaruh atau tidak dari pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap komunikasi matematis siswa.

BAB IV

Dalam dokumen 3.bag. INTI. Hidayatul.(3214093012) (Halaman 78-87)

Dokumen terkait