• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.8 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka peneliti mengadakan analisa data

melalui beberapa tahap, dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data,

kemudian memberikan kode (coding) untuk memudahkan dalam tabulasi, selanjutnya

memasukkan data (entry) ke dalam komputer dan diolah dengan bantuan program

SPSS.

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang digunakan metode statistik deskriptif yaitu suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Polit& Hungler, 2002). Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan pengetahuan keluarga suku aceh tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

Untuk mengkategorikan hasil variabel penelitian digunakan Rumus Sudjana (2002). Dimana nilai tertinggi dari kuesioner adalah 80 dan nilai terendah 20, untuk menentukan panjang kelas maka :

Kelas

Banyak

g

n

P= Re tan

Dengan rentang sebesar 60 (nilai tertinggi-nilai terendah) dan banyak kelas ada 3 (baik, cukup dan buruk) maka didapat panjang kelas (P) sebesar 20. Menggunakan P = 20 dan nilai pegetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita dapat dikategorikan atas interval sebagai berikut:

Skor 20-40 : Pengetahuan kurang Skor 41-60 : Pengetahuan cukup Skor 61-80 : Pengetahuan baik

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita yang telah dilaksanakan pada Juli 2009 di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki Balita yang bertempat tinggal di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang dengan jumlah responden adalah 30 orang. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah anggota keluarga, usis Balita dan jenis kelamin Balita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden adalah

pendidikan terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%),

pekerjaan responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%),

penghasilan responden mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang

(57%), jumlah anggota keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang

sebanyak 11 orang (37%), Usia Balita responden mayoritas berada pada usia

>2tahun-3 tahun sebanyak 13 orang (53%), dan jenis kelamin Balita mayoritas

perempuan sebanyak 16 orang (53%). Berikut tabel distribusi frekwensi dan

persentase karakteristik responden :

Tabel 5.1 Distribusi Frekwensi dan Persentase Karakteristik Responden tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)

5.1.2 Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan

Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang

Kabupaten Aceh Tamiang

Pendidikan Terakhir SD SMP SMU/sederajat Perguruan Tinggi Pekerjaan PNS Pegawai Swasta Wiraswata Petani/Buruh Penghasilan per bulan

< Rp. 1.000.000;

> Rp. 1.000.000-3.000.000 > Rp. 3.000.000

Jumlah Anggota Keluarga 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang 7 orang 8 orang Usia Balita >11 bulan-2thn >2thn-3thn >3thn-4thn >4thn-5thn Jenis Kelamin Balita

Perempuan Laki-Laki 2 12 8 8 5 12 11 2 4 17 9 2 3 9 11 4 1 15 13 8 4 16 14 6% 40% 27% 27% 16% 40% 37% 7% 13% 57% 30% 6% 10% 30% 37% 13% 4% 17% 43% 27% 13% 53% 47%

Dari tabel 5.2 pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan Balita ada 3 pokok bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi pertumbuhan adapada soal instrumen No. 7, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 2,3,4,5,6 dan10 dan factor yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 1,8 dan 9.

Dari tabel 5.3 pengetahuan keluarga tentang perkembangan Balita ada 3 pokok bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi perkembangan adapada soal instrumen No. 17, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 19 dan 20.

Tabel 5.2 Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang pertumbuhan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)

NO PERNYATAAN

Sangat

Setuju

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak

Setuju

Frek % Frek % Frek % Frek %

1

ASI merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Balita

7

23%

14

47% 9 30%

2

Kenaikan berat badan ideal adalah 2kg per tahunnya.

7 23% 13 44% 9 30% 1 3%

3

Balita pada usia 3 tahun, sudah memiliki gigi yang lengkap.

6 20% 15 50% 7 23% 2 7%

4

Lingkar lengan atas pada Balita dapat dipakai untuk menilai gizi Balita

5 17% 11 36% 9 30% 5 17%

5

Ukuran Lingkar Lengan Atas pada Balita umur 1 tahun adalah 16 cm.

16 53% 13 44% 1 3%

6

Ukuran Lingkar Lengan Atas Balita akan tetap selama umur >1-3 tahun.

2 7% 16 53% 11 37% 1 3%

7

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur

1 3% 19 63% 8 27% 2 7%

8

Pertumbuhan yang baik pada Balita adalah sesuai dengan KMS yakni berada diatas garis merah

1 3% 5 17% 11 37% 13 43%

9

Pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan anak.

10

Tinggi Balita pada anak akan sesuai dengan pertambahan BB anak.

1 3% 11 37% 17 57% 1 3%

Tabel 5.3 Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)

NO PERNYATAAN

Sangat

Setuju

Setuju Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Frek % Frek % Frek % Frek %

1

Balita pada usia 13 - 15 bulan sudah dapat

berjalan tanpa bantuan , mengucapkan kata – kata tungggal, minum dari gelas, dan mencoret – coret.

1

3%

10

34% 15 50% 4 13%

2

Balita pada usia 1 ½ tahun – 3 tahun sudah dapat belajar makan sendiri dan bermain-main dengan teman sebayanya.

2 7% 11 37% 12 40% 5 16%

3

Balita pada usia 2 -3 tahun sudah dapat belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki, mampu menyusun kalimat, dan mengerti dengan kata-kata yang ditujukan kepadanya,

2 7% 14 47% 11 37% 3 10%

4

Balita pada usia 3 – 4 tahun sudah dapat belajar berpakaian dan membuka sendiri, mengambar garis silang, mengenal beberapa warna, dan melaksanakan tugas-tugas sederhana

18 60% 11 37% 1 3%

5

Alat permainan Balita pada usia 2-3 tahun seperti : bola, puzzle, alat-alat untuk menggambar dan lilin yang dapat dibentuk.

5 17% 11 37% 13 43% 1 3%

6

Permainan Balita pada usia Balita pada usia 4-5 thaun seperi papan jungkit-jungkit, ayunan dan sepeda roda tiga.

3 10% 12 40% 11 37% 4 13%

7

Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh

3 10% 4 13% 13 43% 10 34%

8

Aktivitas yang dapat dilakukan Balita 4-5 tahun adalah melompat/menari, menggambar segi 4

menghitung jarinya.

9

Keluarga merupakan tempat yang tepat bagi Balita dalam menerima pendidikan paling awal.

5 17% 12 40% 12 40% 1 3%

10

Pendidikan orang tua dapat menjadi faktor dalam perkembangan.

2 7% 7 23% 14 47% 7 23%

5.1.3 Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan

Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang

Kabupaten Aceh Tamiang

Tabel 5.4 Tabel distribusi frekwensi gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009 (n=30)

NO. Pengetahuan Jumlah Persentase

1 Baik 2 7 %

2 Cukup 24 80 %

3 Kurang 4 13 %

TOTAL 30 100,0

Berdasarkan tabel 5.3 gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan

perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten

Aceh pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24

orang (80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%).

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Balita Di Lingkungan

Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Dari tabel 5.2 pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan Balita ada 3 pokok bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 7, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 2,3,4,5,6 dan 10 dan factor yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 1,8 dan 9.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai defenisi pertumbuhan yakni pada soal instrument nomor 7 yaitu pertumbuhan (growth) berkaitan dengan bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur paling banyak responden menjawab setuju sebanyak 16 (53%). Hal ini sesuai dengan pernytaan Kusnandi (2008) pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu. Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak. Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai cirri-ciri pertumbuhan yakni pada soal instrument nomor 2,3,4,5,6 dan 10. Dari keenam cirri yang ada pada instrument tentang ciri-ciri pertumbuhan paling banyak responden menjawab tidak setuju dalam pernyataan 10 yakni tinggi Balita akan sesuai dengan pertambahan BB sebanyak 17 responden (57%). Hal tersebut dilatarbelakangi kurangnya informasi mengenai tumbuh kembang Balita. Hal ini dinyatakan oleh Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (2008) anak merupakan investasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memerlukan perhatian khusus apalagi diusia 5 tahun pertama, baik dari kecukupan gizinya sejak masih dalam kandungan hingga setelah lahir. Gizi dari makanan merupakan sumber utama bagi anak dalam memenuhi kebutuhan perkembangannya, sehingga kesehatan fisik, mental dan sosialnya dapat optimal. "Sewaktu merencanakan punya anak, orangtua sebaiknya telah mempersiapkan segala sesuatunya hingga dewasa". Dimana orangtua harus mengetahui 10 tanda dan ciri pertumbuhan yang baik pada anak yakni bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi; postur tubuh tegap dan otot padat,; kulit dan kuku bersih serta tidak pucat; wajah ceria; mata bening dan bibir segar; gigi bersih dan gusi merah muda, bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.; penuh perhatian dan bereaksi aktif. dan tidur yang nyenyak.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai faktor-faktor yang mempengatuhi pertumbuhan yakni pada soal instrumen No. 1,8 dan 9. Dari ktiga soal instrument tentang factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Balita diperoleh jawaban responden paling banyak menjawab setuju sebanyak 15 responden (50%) yakni pada soal instumen Nomor 9 yaitu pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan Balita. Hal berkaitan dengan karakteristik responden yakni dari hasil penelitian diperoleh pendidikan terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%), pekerjaan responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%), penghasilan responden mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang

(57%), Sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih (2000) Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak antara lain: ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetik kelainan kromosom.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai factor-factor yang mempengaruhi pertumbuhan pada pernyataan 1 paling banyak responden menjawab setuju sebanyak 14 responden (47%) yaitu ASI merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Balita. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Roesli (2005) menyusui adalah seni yang harus dipelajari, untuk keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal, yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, sedikit pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari lingkungan terutama keluarga. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat pula, karena menyusui tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosi yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih baik (Roesli, 2005). Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ 4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI (Depkes RI, 2005).

5.2.2 Pengetahuan Keluarga Tentang Perkembangan Balita Di Lingkungan

Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Dari tabel 5.3 penegtahuan keluarga tentang perkembangan Balita ada 3 pokok bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi perkembangan adapada soal instrumen

No. 17, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 19 dan 20.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai defenisi perkembangan yakni pada soal instrument nomor 17 hasil jawaban responden paling banyak responden menjawab setuju 13 responden (43%) yaitu perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Rachdian (2009) perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. dimana anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai cirri-ciri pertumbuhan yakni pada soal instrument nomor No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18. Dari ketujuh ciri yang ada pada instrument tentang ciri-ciri pertumbuhan paling banyak responden menjawab setuju sebanyak 18 responden (60%) yaitu aktivitas yang dapat dilakukan Balita 4-5 tahun adalah melompat/menari, menggambar segi 4 dan segi 3, menggambar orang dan dapat menghitung jarinya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih (2000) pada Balita

4 - 5 tahun anak akan masuk ke sekolah TK, umumnya belum muncul masalah. Adapun cirri-ciri perkembangan pada usia 4-5 tahun yaitu : belajar membaca dan berhitung sendiri, mempunyai motorik halus yang sangat baik. seperti melompat/menari, menggambar segi 4 dan segi 3, menggambar orang dan dapat menghitung jarinya, lebih menyukai bermain dengan anak-anak lain, mempunyai konsentrasi dan ketahanan kerja yang tingi, dan dapat melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan, senang belajar., sangat enerjik dan tidur hanya sedikit, mempunyai daya ingat kuat., perilakunya menunjukkan bahwa ia perfeksionis., mudah belajar (sering kali justru hanya ingin menuruti kemauannya sendiri, dan menyimpang dari metoda yang umum), penggunaan bahasa yang sangat baik, mandiri dalam melakukan pekerjaan (membutuhkan sedikit petunjuk saja), mampu mengerjakan tugas yang kompleks.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai faktor-faktor yang mempengatuhi perkembangan yakni pada soal instrumen nomor 19 dan 20 . Dari kedua soal instrument tentang factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Balita diperoleh paling banyak menjawab setuju sebanyak 15 responden (50%) yaitu pendidikan orang tua dapat menjadi faktor dalam perkembangan. Hal ini berhubungan dengan hasil penelitian mengenai factor yang mempengaruh pertumbuhan sebanyak 15 responden (50%) yaitu pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Rachdian (2008) pada umumnya anak Balita memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tersebut yaitu : faktor dalam (internal); Faktor luar (eksternal) dan Faktor Prenatal.

5.2.1 Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Perkembangan

Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten

Aceh Tamiang

Berdasarkan tabel 5.3 pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%). Banyaknya jumlah pengetahuan responden pengetahuan cukup disebabkan karena kurangnya kesadaran para orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita. Hali ini disampaikan oleh Sukresni (2009) anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan menemukan jalannya. Saat anak tumbuh dan berkembang, anak begitu lincah dan memikat. Orangtua akan mencintai dan bangga kepada anaknya. Namun banyak dari para orangtua yang belum menyadari bahwa sesungguhnya dalam diri anak terjadi perkembangan potensi yang kelak akan berharga sebagai sumber daya manusia. Dimana pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting dalam diri seorang anak berda dalam lima tahun pertama yang disebut The Golden Years, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk. Karena itu, di masa-masa inilah anak-anak harus mulai diarahkan. Karena saat-saat keemasan ini tidak akan terjadi dua kali, sebagai orang tua yang proaktif kita harus memperhatikan benar hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan dan pertumbuhan sang buah hati.

Dilihat dari berbagai hasil penelitian diperoleh gambaran tentang waktu

terbaik dalam memulai mendidik anak yaitu sedini mungkin sejak usia lima tahun

pertama. Orangtua juga harus tehu bagaimana seharusnya bersikap dalam menghadapi

anak agar otaknya tidak mengalami trauma, serta orang tua harus terus menerus

menambah ilmu pengetahuan anak baik dirumah dan diluar rumah agar dapat

membantu anak mengembangkan potensi dirinya secara maksimal terutam dalam usia

lima tahun pertama. Dalam Seminar Sehari Anak Nasional (2000) ada satu pesan

sederhana dalam mendidik anak, yang mungkin belum kita sadari sepenuhnya. Betapa

banyak yang dapat kita ajarkan kepada anak kita tiap hari, hanya dengan berada di

dekatnya. Dengan mengasuh, bermain dan bercakap-cakap dengan bayi kita yang

mungil, kita bisa menjadi guru pertama bagi si kecil terutama pada masa Balita.

Dari hasil penelitian yang memiliki pengetahuan baik sebanyak sebanyak 2

responden (7%). Hal tersebut berkaitan dengan data karakteristik responden yaitu

responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%), pekerjaan responden

mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%), penghasilan responden

mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang (57%), jumlah

anggota keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang sebanyak 11 orang

(37%), Usia Balita responden mayoritas berada pada usia >2tahun-3 tahun sebanyak

13 orang (53%) dan jenis kelamin Balita mayoritas perempuan sebanyak 16 orang

(53%). Dimana karakteristik responden tersebut sangat perpengaruh dalam

memperoleh informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan Balita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Menurut Roger (2002) sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga berhubungan dengan faktor

internal dan eksternal. Adapun faktor internal yakni karakteristik orang yang

bersangkutan seperti pendidikan, motivasi, persepsi dan pengalaman, yang bersifat

given atau bawaan. Faktor eksternal yakni lingkungan, ekonomi, kebudayaan,

informasi. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang

mewarnai perilaku seseorang..

BAB 6

6.1. Kesimpulan

Penelitian mengenai pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita yang telah dilaksanakan pada Juli 2009 di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang menghasilkan kesimpulan pendidikan terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%), pekerjaan responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%), penghasilan responden mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang (57%), jumlah anggota keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang sebanyak 11 orang (37%), Usia Balita responden mayoritas berada pada usia >2tahun-3 tahun sebanyak 13 orang (53%), dan jenis kelamin Balita mayoritas perempuan sebanyak 16 orang (53%). Adapun dari hasil penelitian diperoleh pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%).

6.2. Rekomendasi

6.2.1 Pendidikan Keperawatan

Dengan diketahuinya gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan diharapkan bagi Keperawatan Keluarga, Keperawatan Anak dan Keperawatan Komunitas meningkatkan bahan ajar mengenai pertumbuhan dan perkembangan Balita sehingga pemberian asuhan keperawatan khususnya pada keluarga lebih terlaksana dengan baik.

6.2.2 Mahasiswa Keperawatan

asuhan keperawatan di dalam keluarga, lingkungan dan masyarkat lebih ditingkatkan sehingga pengetahuan masyarakat lebih baik

6.2.3 Penelitian Selanjutnya

Peneliti merasa perlu untuk dilakukannya penelitian lanjutan tentang bagiamana pengetahuan keluarga tentang factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA

Alkatiri, S. (1996) Penuntun Hidup Sehat Menurut Ilmu Kesehatan Modern.

Surabaya: Airlangga University Pers

Arikunto (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Astutik. (2003). Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Sikap Ibu Dalam Pemberian

ASI di Keluruhan Juwet-Kenongo-Kecamatan Porong Kabupaten Siadoarjo.

Diakses pada 3 Agustus 2009 dari

Azwar, S. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Danuatmadja.(2003). 40 hari Pasca persalinan Masalah dan Solusi. Jakarta: Puspa

Swara.

Depkes RI. (2005). Manajemen Laktasi Buku Panduan bagi Bidan dan Petugas

Kesehatan di Puskesmas . Jakarta

Hidayat A.H (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Ed 1.

Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A (2006). Pengantar Ilmu Keperwatan Anak. Jakarta : Salemba Medika

Hurlock. (2004). Perkembangan Anak Jakarta: Erlangga

Istimewa (2008). Sejarah Kebudayaan Aceh. Diakses pada 20 Juli 2008 dari

www.NAD.go.id

Junaidi, (2008). Kesadaran Wanita Aceh tentang Balita Masih Rendah. Diakses pada

3 Agustus 2008 dari

Mahmud (2008). Pengasuhan Anak dalam Keluarga. Diakses pada 20 Juli 2008 dari

www.dunia kedokteran.co.id

Manuaba (1998). Ilmu Kebidanan Penyalkit Kandungan dan Keluarga Berencana

Untiuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Marasco, dkk (2004). Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui. Diakses 16

September 2008 dari

Muller, J. (1996). Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi.

Jakarta, Bumi Aksara.

Musbikin. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta: Mitra

Pustaka.

Notoatmodjo. (2002). Penerapan dan Prosedur Penelitian . Jakarta: Hipokrates.

Nurhayati (2002). Pengetahuan Ibu Tentang Balita. Diakses 8 Agustus 2008 dari

http//www.digilid.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptum-gdl-si-2002-nurhayati-5600-200&q=kualitas.

Dokumen terkait