• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Ergonomic Check Point

Dalam dokumen Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja LKS SMK (Halaman 182-195)

ANALISIS BRICKLAYING

C. Analisa Ergonomic Check Point

1. Ada 2 pekerja yang 1 sedang memotong dan yang 1 sedang duduk di bawah, posisi duduk dibawah sangat bahaya karena dapat terkena lemparan batu bata dari mesin potong apabila terjadi kecelakaan

2. Tidak ada garis kuning untuk pembatas jarak aman dan garis antar meja/ mesin peserta.

Solusi :

2. Memberi garis jarak aman

A. Analisa 5R

1. Ringkas

Gambar diatas masih terdapat barang – barang lain selain alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

Solusi = disediakan tempat untuk menaruh barang – barang yang tidak dibutuhkan dalam bricklaying, misal box

2. Rapi

Gambar diatas penempatan alat – alat kerja tidak rapi, tidak berada pada tempat yang sesuai. Masih ada alat yang berserakan.

Solusi = alat yang tidak dipakai untuk bekerja, dimasukkan dalam box. 3. Resik

Gambar diatas terlihat lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. 4. Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Rajin

Rajin berarti pelatihan dan penigkatan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan. Praktikan serius dalam melakukan pekerjaan.

B. Analisa K3

1. Praktikan tersebut tidak menggunakan helm pelindung kepala yang seharusnya digunakan untuk melindungi kepala.

2. Praktikan tersebut tidak menggunakan sarung tangan yang seharusnya digunakan untuk melindungi tangan dari tusukan atau gesekan benda kerja. 3. Praktikan tersebut tidak menggunakan kaca mata yang seharusnya

digunakan untuk melindungi mata dari debu semen dan batu bata.

4. Praktikan tersebut tidak menggunakan masker dengan baik yang seharusnya digunakan untuk melindungi hidung dan mulut dari debu dari semen dan batu bata, sehingga mengakibatkan infeksi pada pernafasannya.

5. Gambar diatas terlihat bahwa pekerja atau peserta tidak menerapkan sistem 5R, yaitu peralatan yang tidak ditempatkan sesuai dengan dengan tempatnya.

a. Peralatan kerja berserakan di lokasi kerja, sehingga terlihat tidak “Rapi”, seharusnya pekerja atau peserta tersebut merapikan dan menempatkan peralatan di tempat tertentu.

6. Posisi bekerja salah membuat pekerja cepat capek dan pegal di bagian punggung.

C. Hazard

1. Kecelakaan akibat kerja (KAK) dan Penyakit akibat kerja (PAK):

a. Aspek KAK : terpeleset, tersandung alat kerja, cidera kaki karna tertimpa benda kerja, dapat terluka akibat benda tajam yang berserakan, terbentur kepalanya.

b. Aspek PAK : memar pada anggota tubuh saat tersandung dan tertimpa, kulit teriris atau tertusuk benda tajam yang berserakan di sekitar pekerja, batuk akibat menghirup sisa – sisa kotoran dan debu.

2. Potensi Bahaya (Resiko/Penyakit)

a. Luka ringan/lecet/tergores hingga luka dalam/infeksi berat akibat tertimpa dan tersandung benda/alat praktikan

b. Memar karena terbentur

c. Memar hingga lecet akibat tergores benda tajam

d. Kondisi psikologis yang tertekan/kurang nyaman dari praktikan akibat tempat praktik yang kurang rapi.

e. Waktu yang digunakan untuk praktik kurang efektif karena harus membereskan barang-barang yang tidak digunakan tersebut sehingga

3. Saran (Solusi)

a. Menyingkirkan barang-barang yang tidak digunakan dari area praktikan b. Memindahkan barang-barang yang sudah tidak digunakan ke tool box c. Menempatkan barang-barang yang diperlukan di ruangan bengkel

secara rapi.

d. Praktikan melengkapi diri dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap.

e. Menyediakan kotak P3K di dalam ruangan sebagai pertolongan pertama ketika terjadi memar atau luka tergores dan hal lainnya.

f. Menempatkan kotak benda/alat kerja jauh dari area praktikan banyak berpindah.

g. Menyediakan tempat khusus untuk menempatkan alat-alat kebersihan.

A. ANALISA 5R

1. Ringkas

Alat dan barang yang tidak dipakai sudah ditempatkan pada tempat yang benar.

2. Rapi

Penempatan sudah bagus, tidak ada barang yang berserakan. 3. Resik

Lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. Setelah selesai melakukan perkerjaan segera dibersihkan.

4. Rawat

Jika kita melaksanakan Resik dan rapi berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Rajin

Gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pekerja adalah orang yang rajin. Menggunakan alat sebagai pengukur ketinggian bata sehingga batu bata dapat tersusun rapi.

B. Analisa K3

1. Tidak menggunakan APD ( Masker, Sarung tangan, Kacamata, dan Helm ) 2. Tidak adanya garis bekerja dan garis jalur transportasi

3. Posisi berdiri masih belum benar Solusi :

2. Melakukan posisi berdiri yang benar

GAMBAR 5

A. Analisis 5R

1. Ringkas

Gambar diatas masih terdapat barang – barang lain selain alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

Solusi = disediakan tempat untuk menaruh barang – barang yang tidak dibutuhkan dalam pemotongan batu bata, misal box.

2. Rapi

Penempatan alat – alat kerja tidak rapi, tidak berada pada tempat yang sesuai. Masih ada alat yang berserakan.

Solusi = alat yang tidak dipakai untuk bekerja, dimasukkan dalam box. 3. Resik

Lingkungan di sekitar kerja sudah cukup dalam hal kebersihannya 4. Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan. Praktikan serius dalam melakukan pekerjaan.

B. Analisa K3

1. Praktikan tersebut tidak menggunakan sarung tangan yang seharusnya digunakan untuk melindungi tangan dari tusukan atau gesekan benda kerja. 2. Praktikan tersebut tidak menggunakan kaca mata yang seharusnya

digunakan untuk melindungi mata dari debu batu bata.

3. Praktikan tersebut tidak menggunakan masker dengan baik yang seharusnya digunakan untuk melindungi hidung dan mulut dari debu batu bata, sehingga mengakibatkan infeksi pada pernafasannya.

4. Praktikan tersebut tidak menggunakan ear plug yang seharusnya digunakan untuk melindungi telinga dari bisingnya alat pemotong batu bata.

5. Dalam gambar diatas terlihat bahwa pekerja atau peserta tidak menerapkan sistem 5R, yaitu peralatan tidak ditempatkan sesuai dengan dengan tempatnya.

C. Hazard

1. Kecelakaan akibat kerja (KAK) dan Penyakit akibat kerja (PAK):

a. Aspek KAK : terpeleset, tersandung benda kerja, cidera kaki karna tertimpa benda kerja, dapat terluka akibat benda tajam yang berserakan, terbentur kepalanya.

b. Aspek PAK : memar pada anggota tubuh saat tersandung dan tertimpa, kulit teriris atau tertusuk benda tajam yang berserakan di sekitar pekerja, batuk akibat menghirup sisa – sisa kotoran dan debu.

2. Potensi Bahaya (Resiko/Penyakit)

a. Luka ringan/lecet/tergores hingga luka dalam/infeksi berat akibat tertimpa dan tersandung benda/alat praktikan

b. Memar karena terbentur Memar hingga lecet akibat tergores benda tajam c. Kondisi psikologis yang tertekan/kurang nyaman dari praktikan akibat

tempat praktik yang kurang rapi

d. Waktu yang digunakan untuk praktik kurang efektif karena harus membereskan barang-barang yang tidak digunakan tersebut sehingga akan menggangu konsentrasi praktikan ketika melaksanakan praktikum. 3. Saran (Solusi)

a. Menyingkirkan barang-barang yang tidak digunakan dari area praktikan b. Memindahkan barang-barang yang sudah tidak digunakan ke tool box c. Menempatkan barang-barang yang diperlukan di ruangan bengkel secara

rapi

d. Praktikan melengkapi diri dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap

e. Menyediakan kotak P3K di dalam ruangan sebagai pertolongan pertama ketika terjadi memar atau luka tergores dan hal lainnya

f. Menempatkan kotak benda/alat kerja jauh dari area praktikan banyak berpindahMenyediakan tempat khusus untuk menempatkan alat-alat kebersihan

GAMBAR 6

A. Analisis K3:

1. Cangkul dan palu yang ditaruh sembarangan bisa membuat tersandung dan mata cangkul bisa melukai kaki jika tersandung atau terinjak.

2. Kepala yang hanya memakai topi tidak dapat melindungi sepenuhnya dari benda kerja yang tak sengaja terjatuh.

3. Debu dari semen dapat masuk kedalam hidung dan saluran pernapasan jadi terganggu.

4. Makanan yang di biarkan di ruang terbuka dapat dimasuki kuman yang bisa mengakibatkan penyakit.

5. Serpihan debu semen atau benda kerja lain dapat masuk dan bisa melukai mata. Penanggulangan:

1. Penambahan rak untuk menyimpan perkakas kerja.

2. Pemakaian APD lengkap melalui wearpack, helm, sarung tangan, kacamata, sepatu safety, dan masker.

3. Penambahan blower yang digunakan untuk meniup atau menyedot debu yang bertebaran akibat pekerjaan.

B. Analisis 5s / 5r

1. Seiri = Ringkas

Gambar diatas dapat dilihat bahwa masih terdapat barang – barang lain selain alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

Solusi = disediakan tempat untuk menaruh barang – barang yang tidak dibutuhkan dalam landscaping and gardening, misal box.

2. Seiton = Rapi

Gambar diatas dapat dilihat , penempatan alat – alat kerja tidak rapi, tidak berada pada tempat yang sesuai. Masih ada alat yang berserakan.

Solusi = alat yang tidak dipakai untuk bekerja, dimasukkan dalam box. 3. Seiso = Resik

Gambar diatas dapat dilihat bahwa lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. 4. Seiketsu = Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Shitsuke = Rajin

Shitsuke / Rajin berarti pelatihan dan penigkatan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan.

Faktor Resiko Jenis Bahaya Resiko Konsekuensi Faktor Fisik • Debu

• Kotoran • Iritasi mata • Pernapasan terganggu • Mata memerah • Penyakit pernapasan Faktor Biologi • zat

berbahaya dalam semen • Pencemaran atau polusi • Udara terkontaminasi Faktor Fisiologi • Cara kerja

• alat kerja • tersandung cangkul atau palu • kejatuhan benda kerja • cidera berat, meninggal • luka memar atau

tergores atau tertusuk

ANALISIS

Dalam dokumen Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja LKS SMK (Halaman 182-195)

Dokumen terkait