• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN EVALUASI

Bab ini berisikan analisa dan evaluasi pengertian dan fungsi kas, pengertian dan fungsi pengawasan intern kas, tujuan pengawasan intern kas, analisa dan evaluasi unsur-unsur pengawasan intern kas dan analisa dan evaluasi pengawasan intern kas.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini penulis akan memberikan suatu kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan dimasa yang akan datang.

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB II

CV. NUMERO UNO

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Dapat dilihat dari tujuan perusahaan, yaitu: Suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat banyak.

CV. Numero Uno adalah perusahaan yang bergerak dibidang leveransir dan perdagangan umum. Perusahaan berdiri sejak 15 tahun yang lalu berdasarkan Akta No. 04 dibuat dihadapan notaris Lolita Pulungan, SH di Medan pada tanggal 03 April 1992 secara syah CV. Numero Uno beralamat di Jalan Bambu II No. 63 B Medan.

Adapun maksud dan tujuan didirikannya CV. Numero Uno sekaligus yang menjadi latar belakang pendiriannya adalah sebagai berikut :

a. Menjalankan usaha-usaha sebagai leverensir, grosir, distributor dan suplier usaha pertanian.

b. Menjalankan usaha-usaha pertanian dalam arti kata luas termasuk di dalamnya penyediaan pupuk, perawatan tanaman dan pembukuan lahan

c. Menjalankan usaha-usaha perdagangan umum, termasuk di dalamnya perdagangan eksport baik lokal maupun antar pulau.

Sampai sekarang perusahaan telah berkembang sesuai dengan kemajuan daya pikir pangsa dan adanya teknologi yang canggih dalam proses, adanya tenaga-tenaga terampil serta kemampuan manajemen perusahaan dalam mencari order atas jasa perusahaan. Kemajuan daya pikir manusia semakin kritis mendorong pertumbuhan teknologi produksi dan jaringan komunikasi yang cepat, mencakup kawasan yang luas serta banyaknya perusahaan yang sejenis maupun yang terkait muncul yang akan meningkatkan populasi arena persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar, melihat keadaan ini, setiap perusahaan yang tidak ingin hancur akibat kompetensi tersebut, memperebutkan pangsa pasar melihat keadaan ini, setiap perusahaan yang tidak ingin hancur akibat kompetensi tersebut, dituntut lebih memperhatikan struktur organisasi yang ada didalam perusahaan.

B. Struktur Organisasi

Organisasi dari suatu perusahan merupakan sarana dari manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Semakin berkembang suatu perusahaan, maka semakin banyak pula aktivitas – aktivitas yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan tersebut. Dalam hal ini, sudah tentu pimpinan perusahaan tidak dapat bekerja sendiri, mengatasi semua masalah yang dihadapi perusahaan, maka pimpinan memerlukan penggunaan suatu sistem organisasi sehingga aktivitas perusahaan dapat berjalan secar efektif dan efisien

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

Untuk kepentingan – kepentingan dan sebab – sebab diatas, dalam pengertian guna perencanaan strategi dan pengawasan manajemen, maka penyusunan struktur organisasi dalam suatu perusahaan adalah sangat penting. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan tugas yang diembankan kepada manajemen.

Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu proses penetapan serta pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas dan tanggung jawab. Penetapan hubungan antar unsur – unsur organisasi sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama seefektif mungkin guna pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan penelitian pada CV. Numero Uno, dapat dilihat dari struktur organisasinya, maka penulis berpendapat bahwa perusahaan tersebut memiliki struktur organisasi fungsional atau garis, dimana menggambarkan batasan wewenang dan tanggung jawab setiap unit organisasi mulai dari puncak pimpinan hingga tingkat yang paling bawah.

Bagan struktur organisasi ini dapat dilihat pada halaman selanjutnya. Adapun tugas pokok dan tanggung jawab dari tiap jabatan akan diuraikan secara ringkas sebagai berikut :

Direktur Utama

Fungsi dan tanggung jawab Direktur Utama adalah :

a. Melaksanakan Kegiatan Manajemen Dalam Seluruh Kegiatan Perusahaan b. Mengontrol setiap pelaksanaan dan hasil kerja tiap bagian dalam perusahaan. c. Menentukan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan

d. Mengangkat pegawai dan menentukan tanggung jawabnya

e. Memegang wewenang tertinggi dalam melakukan ikatan atau perjanjian dengan pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan.

Wakil Direktur

a. Mengkoordinir dan mengawasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya b. Memberikan laporan pertanggungjawaban kegiatan kepada Direktur Utama c. Mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaan kepada Direktur Utama d. Membantu Direktur Utama dalam melaksanakan kegiatan sehubungan dengan

fungsinya.

Kepala Bagian Akuntansi

Fungsi dan tanggung jawab kepala bagian akuntansi adalah :

a. Mengontrol pembukuan dan akuntansi, mencakup anggaran dan biaya serta sistem dan prosedur

b. Pembukuan umum dan akuntasi, mencakup urusan pembayaran, pembukuan keuangan, pembayaran gaji dan upah.

Kepala Bagian Keuangan adalah :

a. Menyimpan serta mengeluarkan uang atas persetujuan Direktur b. Mencatat segala penerimaan dan pengeluaran kas

c. Membayar gaji dan upah karyawan

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

Kepala Bagian Personalia dan Umum

Fungsi dan tanggung jawab Kepala Bagian Lapangan adalah : a. Menerima dan memberhentikan karyawan

b. Mengkoordinir seluruh karyawan yang adalah dalam perusahaan sekaligus memberi pengarahan kerja

c. Memberikan keterangan kepada karyawan perihal prestasi kerja karyawan

Kepala Bagian Lapangan

Fungsi dan tanggung jawab Kepala Bagian Lapangan adalah : a. Melaksanakan kegiatan operasional perusahaan

b. Memberi tugas kepada karyawan di lapangan

c. Mengawasi karyawan dalam pelaksanaan kerja lapangan

d. Melaporkan kegiatan dan kejadian di lapangan kepada Wakil Direktur

a. Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, yang menerima dan

yang mencatat penerimaan uang.

b. Setiap penerimaan uang langsung di setor ke bank sebagaimana adanya

Gambar 1 Struktur Organisasi

GAMBAR CV. NUMERO UNO MEDAN

Sumber : CV. NUMERO UNO

C. Sumber Penerimaan Kas

Sumber-sumber penerimaan kas pada CV. Numero Uno sebagai berikut : 1. Pendapatan asli daerah

2. Dana perimbangan

3. Lain-lain pendapatan yang sah

Direktur Utama Wakil Direktur Kepala Bagian Akuntansi Kepala Bagian Lapangan Kepala Bagian Personalia Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian umum dan Humas

KARYAWAN

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

D. Sumber Pengeluaran Kas

Melaksanakan kegiatan usaha atau organisasinya maka setiap perusahaan tentu akan melakukan pengeluaran kas dalam menyelesaikan kegiatan tersebut. Maksud pengeluaran kas adalah segala uang kas yang keluar baik secara langsung maupun tidak langsung yang berhubungan atau berkaitan dengan penyelesaian suatu pekerjaan.

Adapun jenis pengeluaran kas yang dilakukan oleh CV. Numero Uno antara lain :

1. Biaya umum dan administrasi a. Biaya pegawai

b. Biaya telepon dan telex c. Biaya listrik dan air d. Biaya keperluan kantor e. Biaya perawatan kantor f. Biaya majalah dan koran

g. Biaya pemeliharaan inventaris kantor h. Biaya dinas

i. Biaya administrasi bank j. Biaya bunga bank 2. Biaya lain-lain

E. Pengawasan Intern Kas

Pada umumnya setiap perusahaan dijumpai transaksi kas yang bersifat biasa atau rutin. Seperti halnya juga pada CV. Numero Uno Kas merupakan harta perusahaan yang paling digemari untuk dilakukannya penyelewengan atau penyalahgunaan.

Kesalahan pencatatan kas akan mempengaruhi perkiraan-perkiraan lain. Oleh sebab itu pengawasan intern kas harus dilakukan agar kas dapat dijaga dengan aman. Pengawasan intern kas perlu ditangani oleh satu orang atau satu pihak saja sehingga akan tercapai tujuan pengawasan intern kas yang diharapkan sesuai dengan ketentuan.

Mengusahakan agar penggunaan kas dapat efektif serta menunjang kelancaran pegelolaan administrasi keuangan maka dibuat suatu sistem pengawasan intern kas.

Pengertian Pengawasan Intern adalah :

“Pengawasan Intern adalah suatu fungsi penilaian independen yang terdapat dalam organisasi untuk menguji dan menilai aktivitasnya sebagai jasa bagi organisasi itu.” (Rasdianto dan Mulyani, 2000:15). Langkah-langkah yang dilakukan perusahaan untuk pengawasan intern kas yang baik antara lain :

1. Penyusunan anggaran kas

Pengawasan intern kas dapat dilakukan dengan membuat suatu anggaran kas perusahaan untuk menentukan kebutuhan kas suatu hari kerja. Membuat anggaran kas meliputi rencana kerja mengenai jumlah dari tiap-tiap jenis penerimaan yang akan diterima dan jumlah tiap-tiap jenis pengeluaran yang akan dikeluarkan sehingga dapat menjamin likuiditas perusahaan selama periode anggaran. Proses penyusunan anggaran kas pada perusahaan meliputi

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

perencanaan yang lazim yaitu dimulai dengan anggaran penerimaan dan diikuti dengan anggaran pengeluaran.

2. Menetapkan prosedur dan tata kerja administrasi keuangan

Usaha menghindari berbagai macam kesalahan, penyimpanan dan penyelewengan maka perusahaan menetapkan prosedur dan tata kerja administrasi keuangan yang ditetapkan oleh perusahaan. Usaha pengawasan intern untuk menunjang kelancaran pengelolaan keuangan yang diterapkan pada perusahan menetapkan wewenang dan tanggung jawab serta menunjuk pejabat-pejabat yang ikut bertanggung jawab mengenai perusahan sesuai dengan keputusan perusahaan.

3. Menetapkan suatu sistem pengawasan intern melekat

Hal ini dilakukan dengan cara membuat suatu bukti atau dokumen bagi setiap penerimaan dan pengeluaran kas serta harus disahkan oleh pejabat yang berwenang.

4. Kas opname

Kas opname adalah pemeriksaan secara fisik tentang banyaknya uang dalam kas. Kas opname dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :

1. Secara berkala

Kas opname secara berkala dilakukan oleh kantor pusat yang sedikitnya satu kali dalam tiga bulan.

2. Secara insendential

Kas opname insendential dapat dilakukan oleh tiap bagian pengawasan yang berwenang untuk itu yang didatangkan dari kantor pusat.

1. Pengawasan intern kas

Memeriksa penerimaan uang kas harus diperoleh keyakinan, bahwa semua penerimaan uang telah dipertanggungjawabkan dan telah dibukukan serta semua uang yang seharusnya diterima benar-benar telah diterima dan dibukuka n. Sumber kas yang tidak dipersoalkan, maka dasar untuk pencegahan kesalahan atau kecurangan adalah prinsip pengecekan intern. Sistem tersebut meliputi pemisahan fungsi antara pengurusan fisik uang dengan penyelenggaraan pembukuannya. Sistem ini mengharuskan pekerjaan seorang pegawai dengan pegawai lainnya saling melengkapi. Pekerjaan antara mereka harus selalu menunjukkan hasil yang sesuai. Pengecekan secara otomatis terhadap pekerjaan seseorang oleh orang lain jelas dapat menghindari perbuatan-perbuatan curang dan dapat melokasikan kesalahan. Kondisi seperti ini, penyimpangan yang mungkin terjadi pada umumnya hanya karena kelalaian atau dengan persekongkolan.

Pengertian lain dari Pengawasan Intern adalah :

“Pengawasan Intern adalah suatu sistem yang diharapkan dapat mengawasi dan mengendalikan semua tingkat kegiatan dalam suatu perusahan, berusaha untuk mengikuti perubahan yang ada dalam dunia usaha yang semakin lama makin banyak dan kompleks.” (Yasin 2000:29)

Sistem pengawasan intern harus dirancang atas dasar masing-masing perusahaan. CV. Numero Uno harus memperhatikan beberapa hal untuk mengawasi penerimaan kasnya antara lain :

a. Tanggung jawab dalam menangani kas harus tegas, jelas dan pasti b. Memeriksa keabsahan penerimaan kas

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

d. Setiap hari saldo kas yang ada diperiksa e. Transaksi dicatat dengan segera

f. Perusahaan hanya menyimpan sejumlah kas yang cukup untuk kebutuhan perusahaan sehari-hari, selebihnya disetor ke bank.

g. Kunci kas kecil pada waktu kantor tutup tidak disimpan oleh bendahara pengeluaran tetapi disimpan oleh sub bagian tata usaha bagian keuangan

h. Membuat arsip untuk menyimpan dokumen-dokumen sebagai tanda telah diterimanya uang.

Sistem penerimaan kas dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya penerimaan tunai, cek dan giro. Hal ini perusahaan menggunakan penerimaan kas secara tunai dan cek/giro.

Tujuan dari pengawasan intern kas pada bagian penerimaan kas antara lain:

1. Menjamin bahwa seluruh penerimaan kas benar-benar diterima dan diamankan sebagai milik pengawasan intern kas

2. Menciptakan manfaat yang besar dari jumlah kas yang diterima dan dimiliki pengawasan intern kas.

2. Pengawasan intern pengeluaran kas

Sama halnya dengan pengawasan intern penerimaan kas, pengawasan intern pengeluaran kas harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan dan kecurangan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Adanya penerapan sistem pengawasan yang memuaskan akan memberikan kepastian bahwa pengeluaran kas yang dilaksanakan ada hubungannya dengan

aktivitas dan benar sudah dilakukan serta adanya persetujuan dari pihak yang berwenang.

CV. Numero Uno perlu memperhatikan beberapa hal dalam pengeluaran kas antara lain :

a. Semua kas yang dibayar harus dicatat dalam suatu daftar menurut waktu pengeluarannya.

b. Jumlah uang yang tertulis dalam daftar pengeluaran kas harus sama dengan jumlah uang yang dicatat dalam buku kas

c. Tanggal daftar pengeluaran kas harus sama dengan tanggal pengeluaran yang dicatat dalam buku kas

d. Nama dari penerima harus sama dengan nama yang dicatat dalam buku kas e. Jumlah nilai nominal dari cek yang telah dikeluarkan dalam setahun harus

jelas

f. Semua daftar pengeluaran kas harus ditandatangani oleh pihak yang berwenang

g. Harus diperhatikan dengan teliti apakah ada pemalsuan tanda tangan yang bersangkutan

h. Transaksi-transaksi yang jumlahnya kecil dibayar melalui kas kecil perusahaan, sedangkan dalam jumlah yang besar dibayar melalui bank.

i. Bendahara pengeluaran membuat laporan pengeluaran kas harian

j. Penandatanganan cek, giro dan alat pembayaran lainnya dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua orang

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

k. Perusahaan menetapkan bagian-bagian tertentu yang berwenang untuk menandatangani kwitansi, cek, giro dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu

l. Bendahara pengeluaran akan mengeluarkan kas setelah terlebih dahulu memeriksa apakah bukti pendukungnya sudah memenuhi syarat pembayaran m. Semua cek yang akan dibayar mempunyai nomor, yang umumnya telah

ditetapkan oleh pihak perusahaan atau bank.

F. Prosedur Pengawasan Intern Kas

Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada CV. Numero Uno pada dasarnya telah ditetapkan oleh suatu undang-undang dan peraturan daerah serta pelaksanaan prosedur tersebut CV. Numero Uno menggunakan formulir-formulir yang dipakai pula pada dinas dan instansi pemerintah lainnya.

Pendokumentasian melalui formulir harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan adanya bukti-bukti tertulis dari setiap transaksi, misalnya dengan meminta tanda tangan dari pihak yang bersangkutan dalam formulir setelah prosedur tertentu dilaksanakan.

Adapun formulir-formulir yang digunakan pada CV. Numero Uno antara lain :

1. Daftar Pengantar SPP 2. SPP

3. Daftar perincian rencana penggunaan kas 4. Pengesahan SPM yang terpakai

5. Register SPM 6. Register SPP

7. Buku kas umum pemegang kas 8. Buku simpanan bank

9. Buku panjar 10. Buku PPN/PPh

Prosedur pengajuan kas sampai dengan pengeluarannya sebagai berikut : 1. Direktur

a. Merencanakan dan merancang kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan dalam program kerja pada dinas tersebut.

b. Menentukan pos-pos yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program kerja c. Membuat sebuah Rancangan Anggaran Satuan Kerja (RASK)

d. Mengajukan RASK kepada tim ekskutif sebagai tim yang akan menjalankan program kerja bersangkutan.

2. Tim eksutif

Tim ekskutif memeriksa dan menyetujui RASK yang dikirim oleh Direktur menerbitkan Dasar Anggaran Satuan Kerja (DASK).

3. Bendahara Pengeluaran

Bendahara pengeluaran mengajukan permohonan Surat Ketetapan Otoritasi (SKO) kepada KPPN untuk disetujui setelah bendahara pengeluaran menerima DASK tersebut.

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

KPPN menerima SKP dari bendahara pengeluaran lalu menerbitkan surat ketetapan otoritas.

5. Bendahara pengeluaran

Bendahara pengeluaran menguraikan Surat Perintah Pembayaran (SPP) yang dilampiri dengan SKO ditujukan kepada KPPN.

6. KPPN

KPPN menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) di sertai cek sejumlah anggaran yang disetujui setelah SPP sampai.

7. Bendahara pengeluaran

SPM sampai kepada bendahara pengeluaran lalu dicairkan ke Bank yang ditunjuk. Tugasnya selanjutnya adalah membagikannya kepada sub dinas.

G. Kebijaksanaan Tentang Kas

Sistem pencatatan kas yang ditetapkan oleh CV. Numero Uno, selain menetapkan prosedur perusahaan juga menetapkan berbagai kebijaksanaan lainnya yang berhubungan dengan kas. Adapun kebijaksanan tentang kas antara lain :

1. Setiap transaksi atas kas harus dibuktikan dengan bukti yang disesuaikan untuk itu, dan bukti tersebut harus disimpan dengan baik atau direkam dalam komputer untuk mencegah pencurian, dan jika data bukti dokumen yang hilang atau dicuri dapat segera diketahui dan dilaksanakan penelitian lebih lanjut.

2. Berkenaan dengan salah satu ciri pengawasan intern kas, perusahaan tetap mengupayakan agar saldo kas yang ada cukup untuk melaksanakan kewajiban sehari-hari.

3. Khususnya dengan operasi, tidak boleh dicampur antara uang pribadi dengan uang kas yang ada pada perusahaan.

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Pengertian dan Fungsi Kas

Kas adalah komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap transaksi yang terjadi. Hal ini disebabkan karena setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas. Walaupun perkiraan kas tidak langsung terlibat dalam transaksi tersebut, tetapi besarnya nilai transaksi tetap diukur dengan kas.

Kas adalah aktiva yang tidak produktif. Oleh karena itu, kas harus dijaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada kas yang menganggur. Disamping itu, kas merupakan suatu aktiva yang paling mudah diselewengkan dan digunakan tidak semestinya oleh karyawan karena kas merupakan aktiva yang paling bernilai dibanding dengan aktiva lainnya dan mudah dipindahtangankan.

Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan perusahaan. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan harus disediakan di perusahaan dalam jumlah yang mencukupi dalam pelaksanaan operasi perusahaan selama periode tertentu.

Banyak transaksi perusahan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidak hanya terbatas dengan uang tunai yang tersedia didalam perusahan saja, melainkan meliputi semua jenis

aset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan.

Uang kas adalah alat tukar yang diterima pada nilai nominalnya. Uang kas ini mencakup rekening bank, uang tunai, cek, giro dan wesel. Kas meliputi koin, mata uang, pesanan uang, cek dan dana yang disimpan di bank atau lembaga penyimpanan yang tersedia untuk digunakan untuk kewajiban perusahaan.

Kas merupakan semua uang kertas dan logam, baik mata uang dalam negeri maupun luar negeri serta surat-surat yang mempunyai sifat seperti mata uang yaitu sifat yang segera dipergunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran pada setiap saat dikehendaki. Kas berarti uang dan segala sesuatu yang digunakan sebagai alat tukar yang diterima oleh Bank pada nilai nominalnya.

Kas adalah alat pembayaran yang sah yang diterima sebesar nilai nominalnya. Kas dapat berupa dana kas kecil, uang kertas, uang logam, cek dan instrumen lainnya yang dapat diterima sebagai simpanan oleh bank sebesar nilai nominalnya.

“Kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan, yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”. (Soemarso 2004 : 320)

“Kas adalah terdiri dari uang tunai (uang kertas dan uang logam), pos wesel, sertified check, chasier’s check, cek pribadi, dan bank draft, serta dana yang disimpan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank dan perjanjian yang lain.”. (Mulyadi 2002 : 373).

Hikmatiar : Sistem Pengawasan Intern Pada CV. Numero Uno Medan, 2008. USU Repository © 2009

Penulis mengambil kesimpulan dari pengertian diatas sebagai berikut : 1. Yang termasuk golongan kas terdiri atas :

a. Uang tunai (uang kertas dan uang logam)

Uang tunai adalah seluruh alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh siapa saja sebagai alat pembayaran.

b. Dana yang tersedia di bank

Maksud dari dana yang tersedia di bank adalah simpanan yang setiap saat dapat diambil dan dikeluarkan untuk pembayaran.

c. Cek

Cek yang diterima dari pihak lain sebagai alat pembayaran dan cek tersebut setiap saat dapat dicairkan di bank.

d. Cek kasir

Cek kasir merupakan surat perintah pada bagian keuangan untuk mengelurkan uang bagi pihak-pihak lain dalam perusahaan itu sendiri utnuk membayar kepada pihak lain.

e. Cek dalam perjalanan

Cek dalam perjalanan adalah cek yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak lain, tetapi belum diuangkan di bank.

f. Wesel Pos

Wesel pos yang menurut sifatnya segera dapat diuangkan pada waktu diperlukan.

Simpanan uang di bank-bank luar negeri yang tidak dikenakan pembatasan penarikannya. Saldo simpanan ini dalam neraca dilaporkan dalam mata uang rupiah sebesar nilai kursnya.

h. Hal-hal lain yang dapat disamakan dengan uang

Hal-hal lain yang dapat disamakan dengan uang terdiri dari surat – surat yang dapat diuangkan setiap saat di bank, dimana bank bersedia membayar seperti nilai nominal yang tertera dalam surat tersebut.

2. Yang tidak termasuk golongan kas terdiri atas : a. Cek mundur

b. Pembayaran – pembayaran yang dimuka c. Surat berharga jangka pendek

d. Pranko dan materai

Pranko dan materai dapat digunakan untuk pembayaran dalam jumlah kecil, tetapi oleh bank tidak akan diterima sebagai setoran. Perangko dan materai digolongkan sebagai perlengkapan.

e. Deposito berjangka

Deposito berjangka adalah simpanan di bank yang pengambilannya hanya pada waktu-waktu tertentu

Dokumen terkait