• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.5. Analisa Hipotesis

Pada Model yang digunakan dalam penelitian memiliki 7 hipotesis yang diuji(lihat gambar 2-2). Pengujian Hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan nilai t dengan t tabel pada tingkat signifikansi 0,05. Nilai t-tabel yang digunakan, ditentukan dengan rumus n - k, dimana n = banyak observasi sedangkan k = banyaknya variabel (bebas dan terikat). Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut nilai t-tabel yang digunakan adalah 1,978. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4-19.

Pada tabel 4-19 ditunjukan nilai t dari tiap hiptesis yang ada. Berikut adalah analisa dari tiap hipotesis yang telah diuji:

 H1. Technostress Creators berpengrauh negatif

terhadap End-User Satisfaction

Maksud dari hipotesis ini adalah jika pengguna mengalami technostress maka mereka tidak akan merasa puas terhadap tekhnologi yang digunakan. Dan hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh Technostress

Creators terhadap End-User Satisfaction pada

penelitian ini menunjukan angka -2,048. Angka tersebut menandakan bahwa hipotesis ini ditolak. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi tingkat

Technostress tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna yang disimbolkan dengan variabel End-User Satisfaction. Artinya kepuasan pengguna tidak terpengaruh meskipun pengguna mengalami gejala technostress yang diakibatkan e-learnig. Dalam arti lain pengguna bisa merasa puas atau tidak dengan adanya e-learning bukan karena pengaruh dari gejala technostress yag terjadi.

 H2. Technostress Creators berpengrauh negatif

terhadap End-User Performance.

Maksud dari hipotesis ini adalah jika pengguna mengalami technostress maka mereka tidak akan bekerja secara maksimal karena performa mereka akan menurun terhadap tekhnologi yang digunakan. Dan hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh Technostress

Creators terhadap End-User Performance pada

penelitian ini menunjukan angka 2,169. Angka tersebut menandakan bahwa hipotesis ini diterima. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi tingkat Technostress maka semakin turun pula tingkat performa pengguna yang disimbolkan dengan variabel End-User Performance. Artinya performa atau kinerja pengguna e-learning akan menurun ketika pengguna mulai mengalami gejala technostress, sehingga pengguna enggan menggunakan e-learning sebagai media belajar. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa

Technostress berdampak buruk bagi kinerja atau

 H3. End-User Satisfaction berpengrauh positif terhadap End-User Performance.

Maksud dari hipotesis ini adalah jika pengguna merasa puas dengan tekhnologi yang digunakan maka performa atau kinerja mereka akan meningkat sehingga mereka dapat bekerja secara maksimal. Dan hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh End-User

Satisfaction terhadap End-User Performance pada

peneitian ini menunjukan angka 9,057. Angka tersebut menandakan bahwa hipotesis ini diterima. Sehingga dapat diakatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasaan pengguna atau End-User Satisfaction maka semakin meningkat pula performa pengguna yang disimbolkan dengan variabel End-User Performance. Artinya ketika pengguna merasa puas dengan e-learning maka performa atau kinerja dari pengguna tersebut juga meningkat. Dalam arti lain pengguna e-learning dapat bekerja lebih baik jika mereka puas dengan e-learning yang mereka gunakan.

 H4. Involvement Facilitation berpengrauh positif

terhadap End-User Satisfaction.

Variabel Involvement Facilitation adalah keterlibatan pengguna dalam perencanaan dan pengimplementasian e-learning. Jadi maksud dari hipotesis ini adalah semakin tinggi persentase keterlibatan pengguna dalam perancangan dan pengimplementasian tekhnologi yang digunakan maka kepuasan pengguna juga semakin meningkat. Dan hasil pengujian hipotesis untuk

pengaruh Involvement Facilitation terhadap End-User

Satisfaction pada penelitian ini menunjukan angka

2,301. Angka tersebut menandakan bahwa hipotesis ini diterima. Sehingga dapat dikatakan semakin besar persentase Involvement Facilitation maka semakin meningkat pula kepuasan pengguna yang disimbolkan dengan variabel End-User Satisfaction. Artinya jika pengguna dapat berpartispiasi dalam perencanaan dan pengimplementasian e-leanirng yang akan mereka gunakan maka tingkat kepuasan mereka terhadap tekhnologi tersebut juga akan meningkat.

 H5. Involvement Facilitation berpengrauh negatif

Technostress Creators.

Maksud dari hipotesis ini adalah jika persentase keterlibatan pengguna dalam perancangan dan pengimplementasian tekhnologi yang digunakan semakin tinggi maka tingkat technostress pada pengguna akan berkurang. Dan hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh Involvement Facilitation terhadap Technostress Creators pada penelitian ini menunjukan angka 1,097. Angka tersebut menandakan bahwa hipotesis ini ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin besar persentase Involvement Facilitation tidak berpengaruh terhadap tingkat Technostress pengguna yang disimbolkan dengan variabel Technostress Creators. Artinya gejala technostress yang dialami pengguna tidak akan berkurang meskipun pengguna dapat bertispasi dalam perencanaan dan pengimplemtasian e-leraning. Dalam

arti lain gejala technostress yang daialami pengguna bisa berkurang atau tidak bukan karena keterlibatan pengguna dalam perencanaan dan pengimplemetasiaan e-learning.

 H6. Innovation Support berpengaruh positif terhadap

End-User Satisfaction.

Variabel Innovation Support adalah dukungan terhadap pengguna e-elarning dalam berinovasi. Jadi maksud dari hipotesis ini adalah semakin tinggi persentase dukungan terhadap pengguna dalam berinovasi maka pengguana akan semakin puas terhadap tekhnologi yang digunakan. Dan hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh Innovation Support terhadap End-User

Satisfaction pada penelitian ini menunjukan angka

3,360. Angka tersebut menandakan bahwa hipotesis ini diterima. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi persentase Innovation Support maka semakin meningkat pula kepuasan pengguna yang disimbolkan dengan variabel End-User Satisfaction. Dalam arti lain pengguna didukung untuk memunculkan ide-ide baru yang berhubungan dengan e-learning. Jadi pengguna akan merasa puas ketika mereka didukung untuk berinovasi dan memunculkan ide-ide baru yang berhubungan dengan e-elearning. Sebagai contoh adalah pengguna e-elarning dapat memunculkan ide-ide berupa fitur tambahan yang dapat memudahkan pengguna dalam mengoprasikan e-learning.

 H7. Innovation Support berpengaruh positif terhadap Involvement Facilitation.

Maksud dari hipotesis ini adalah semakin tinggi persentase dukungan terhadap pengguna dalam berinovasi maka semakin tinggi pula keterlibatan pengguna dalam perencanaan dan pengimplemetasian e-learning. Dan hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh Innovation Support terhadap Involvement

Facilitation pada penelitian ini menunjukan angka

7,932. Angka tersebut menandakan bahwa hipotesis ini diterima. Sehingga dapat dikatakan semakin besar

Innovation Support maka semakin besar pula tingkat

Involvement Facilitation. Artinya semakin banyak

inovasi atau ide-ide baru yang diperoleh pengguna maka semakin tinggi pula keterlibatan pengguna dalam perencanaan e-learning yang akan digunakan.

Dokumen terkait