• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menganalisa data yang disajikan pada bab sebelumnya untuk

diinterpretasikan selanjutnya.

BAB II

METODE PENELITIAN

1. Bentuk Penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode penelitian

eksplanatif (eksplanatory research) yang mengkaji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Sementara teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa

kuantitatif.

2. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Barumun Tengah yang

bertempat di Jln.Ahmad Yani No.16 BINANGA Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara (SUMUT).

3. Populasi dan Sampel.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2002 : 57). Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di kantor kecamatan

Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber penelitian

yang dianggap mewakili dari seluruh populasi. Sedangkan untuk penentuan sampel, penulis akan mengutip pendapat Arikunto (2002 : 112), “ untuk sekedar ancer-ancer

apabila jumlah subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik jumlah populasi diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya,

jika jumlah subyeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Dengan demikian yang menjadi Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi atau Total Sampling yang berjumlah 30 orang.

4. Teknik Pengukuran Data.

Untuk mendapatkan data yang benar dan relevan dalam penelitian ini, maka

penulis menggunakan, yaitu :

Data pimer adalah suatu data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan

kuesioner sesuai daerah tempat penelitian.

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara :

 Observasi yaitu peneliti mengadakan pengamatan langsung di lokasi

 Questioner yaitu peneliti dengan menyebarkan data pertanyaan kepada responden dengan cara jawaban yang telah tersedia.

 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara

langsung dengan responden yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Data tersebut ditambah dengan data sekunder adalah data yang diperoleh dari

berbagai sumber kepustakaan dan lampiran untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari arsip–arsip yang berkenaan dengan penelitian.

5. Teknik Pengukuran Skor.

Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini mempergunakan skala Likert untuk menilai jawaban dari questioner yang disebarkan

kepada responden. Adapun penentuan skor dari setiap pertanyaan dengan alternatif jawaban yang berbeda yaitu :

- Untuk alternatif jawaban a diberi skor 3 - Untuk alternatif jawaban b diberi skor 2

- Untuk alternatif jawaban c diberi skor 1

Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing – masing

intervalnya dengan cara sebagai berikut :

SKOR TERTINGGI – SKOR TERENDAH BANYAKNYA BILANGAN

Maka diperoleh : 3 – 1 = 0,66 3

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-

masing variabel yaitu :

- Skor untuk kategori tinggi = 2,34 – 3,00

- Skor untuk kategori sedang = 1,67 – 2,33

- Skor untuk kategori rendah = 1,00 – 1,66

6. Teknik Analisa Data

Untuk pengujian hipotesa dalam penelitian ini dipergunakan teknik analisa korelasi dan sesuai dengan data yang diperoleh yaitu data interval maka teknik

korelasi yang dipergunakan adalah teknik korelasi product moment.

Adapun rumus korelasi product moment ( Sugiyono, 2005 : 212) adalah :

r

xy

= n xy – (

x)(y)

Keterangan :

rxy =Angka indeks korelasi “r” Product moment

n = Populasi

xy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

x = Jumlah seluruh skor x

y = Jumlah seluruh skor y

Untuk melihat hubungan atau pengaruh kedua variabel maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

 Nilai r yang positif ( + ) menunjukkan pengaruh atau hubungan kedua variabel

positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan nilai variabel

yang lain.

 Nilai r yang negatif ( - ) menunjukkan hubungan atau pengaruh kedua variabel

negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

 Nilai r yang sama dengan nol (0) menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai

hubungan atau pengaruh, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya

berubah.

variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau

interpretasi angka sesuai dengan yang dikemukakan Sugiyono (2005 : 214), yaitu sebagai berikut :

Tabel 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN

0, 00-0, 199 0, 20-0, 399 0, 40-0, 599 0, 60-0, 799 0, 80-1, 000 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

Untuk mengetahui berapa % pengaruh variabel bebas mempengaruhi

variabel terikat maka digunakan teknik koefisien determinant. Perhitungan dilakukan

dengan mengkuadratkan nilai koefisien product moment (rxy2) dan dikalikan dengan

100 % atau dengan rumus : D = (rxy2 ) X 100%

Keterangan :

D = Determinan.

BAB III

DESKRIPSI PENELITIAN

1. Keadaan dan Geografi Wilayah

Secara geografi wilayah Kecamatan Barumun Tengah terletak pada 01 11` 08,4”` Lintang Utara dan 99 56` 33,9” Bujur Timur seluas + 21.500 Ha yang terdiri

dari 77 desa yang dimana termasuk daerah perkebunan. Secara administrasi wilayah kecamatan Barumun Tengah berada di kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai jarak

+ 440 km dari ibukota Propinsi Sumatera Utara (Medan), serta berjarak + 80 km dari

Kota Padangsidimpuan. Kecamatan Barumun Tengah mempunyai batas-batas wilayah yang berbatasan dengan :

 Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Portibi.

 Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sosopan.

 Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Simangambat.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Lubuk Barumun

2. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi.

Pokok Dan Fungsi Organisasi Kecamatan, yang dimana Kecamatan adalah Wilayah

Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten yang dipimpin oleh Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Kabupaten.

Dalam penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Camat :

1. Pelaksananaan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Kabupaten.

2. Pelayanan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan ;

3. Pengelolaan Ketatausahaan.

Tata kerja dalam rangka melaksanakan tugas setiap satuan organisasi di

lingkungan Kecamatan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Kecamatan maupun dengan Instansi di luar

Kecamatan. Tata kerja Kecamatan antara lain :

1. Camat bertanggung jawab memimpin, memberi petunjuk, membimbing dan

mengawasi pekerjaan bawahannya serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Setiap satuan kerja lingkungan Kecamatan wajib mengikuti, mematuhi petunjuk

laporan berkala tepat pada waktunya.

3. Camat wajib menyampaikan laporan berkala kepada kepala daerah.

4. Bilamana Camat memandang perlu untuk mengadakan perubahan kebijakan yang

telah ditetapkan oleh kepala daerah, maka hal tersebut harus diajukan kepada kepala daerah untuk mendapat keputusan.

3. Struktur Organisasi dan Tata kerja di Kecamatan Barumun Tengah.

Dalam pedoman susunan organisasi dan tata kerja pegawai sesuai dengan

Peraturan Daerah No.5 Tahun 2006, Tentang Susunan Organisasi dan Tugas dan

Fungsi Kecamatan dalam Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, dipimpin oleh

Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah”.

A. Camat.

Adapun yang menjadi tugas dan fungsi Camat adalah :

 Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan

pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah Kecamatan.

 Melakukan pelayanan administrasi Pemerintahan kepada masyarakat.

 Membina Persatuan dan Kesatuan, Suku Agama atau paham/golongan untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan.

 Menyelesaikan sengketa/permasalahan tanah antar penduduk dan penduduk

dengan perusahaan/perusahaan terbatas yang ada di Kecamatan.

 Membina Aparatur Pemerintahan Kecamatan dan Membina Lembaga-lembaga

Desa/Kelurahan dalam pelaksanaan pemerintahan Desa/Kelurahan.

 Melaksanakan pengawasan umum terhadap kegiatan pembangunan, dan

pengawasan melekat kepada staf dan aparatur Kecamatan lainnya.

 Mengadakan Sosialisasi Peraturan-peraturan Daaerah dan Peraturan

Perundang-undang yang berlaku.

 Pembinaan pembangunan yang meliputi pembinaan perekonomian, produksi dan

distribusi serta pembinaan sosial budaya dan lingkungan hidup.

 Melakukan Koordinasi Pemerintahan dengan unsur Musyawarah Pimpinan

Kecamatan (MUSPIKA).

 Melakukan Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dengan

Dinas atau cabang Dinas, Instasi Vertikal dan unit Organisasi Perangkat lainnya, Desa dan Kelurahan.

 Mengkoordinir pelaksanaan penagihan jenis pendapatan Daerah, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Kecamatan.

 Mengawasi pemeliharaan kebersihan dan pengelolaan Bangunan/Kios pasar

Kecamatan.

 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati/Sekretaris Daerah Kabupaten.

B. Sekretaris Camat.

Adapun yang menjadi tugas dari Sekretaris Camat adalah unsur pembantu

Camat dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Sedangkan tugas dan fungsi Sekretaris Camat adalah :

 Mengetahui dan memahami Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan

dengan tugasnya ;

 Melaksanakan pembinaan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi Kecamatan dan Kelurahan.

 Mengelola tata usaha, Administrasi Kepegawaian, keuangan, peralatan, Rumah

Tangga dan peyediaan blanko yang dibutuhkan terhadap urusan pelayanan

masyarakat.

kemasyarakatan.

 Mengadakan penilaian terhadap staf Sekretariat Kecamatan dan Kelurahan

dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun.

 Membuat laporan tentang keadaan kehadiran pegawai secara berkala.

 Memberikan pelayanan administrasi terhadap urusan masyarakat dan membuat

laporan surat tegoran, panggilan terhadap pegawai yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.

C. Seksi Penyusunan Program dan Evaluasi.

Mempunyai tugas sebagai pembantu Camat yang dalam melaksanakan

tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Camat. Adapun yang menjadi tugas :

 Mengkoordinasikan dan menyusun rencana dan program dengan seksi-seksi

dan satuan Organisasi Kecamatan.

 Mengumpulkan data/fakta dari setiap seksi dan satuan Organisasi kecamatan

dalam rangka penyusunan rencana dan program Pemerintahan, Pembangunan

dan kemasyarakatan.

 Mengevaluasi perencanaan dan program setiap tahun anggaran.

 Mengerti dan memahami pedoman peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan tugasnya.

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Camat atau Sekretaris Camat

sesuai dengan bidang tugasnya.

D. Seksi Pemerintahan.

Seksi Pemerintahan adalah unsur pemabantu Camat yang dalam

melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Camat mempunyai tugas :

 Menyiapkan bahan-bahan rapat koordinasi Perangkat Kecamatan dan Instansi

vertikal Kecamatan.

 Menyusun jadwal rapat kegiatan Pemerintahan secara berkala.

 Meneliti, Menganalisa dan mengklasifikasikan data kependudukan.

 Memberikan pelayanan administrasi kependudukan.

 Memberikan pelayanan administrasi pertanahan, proses pembuatan, akte jual beli, hibah, ganti rugi dan surat-surat lainnya.

ke Desa/ Kelurahan

 Mengawasi pelaksanaan Peraturan Daerah dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

 Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas-tugas

Pemerintahan.

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Camat atau Sekretaris Camat

sesuai dengan bidang tugasnya.

E. Seksi Pembangunan

Adapun tugasnya adalah unsur pembantu Camat yang dalam melaksanakan

tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Camat. Seksi Pemabangunan mempunyai tugas :

 Mengumpulkan data, menganalisa dan memgklasifikasikan data sebagai bahan

teknis rencana Pembangunan.

 Melakukan rapat koordinasi /konsultasi Pembangunan dengan perangkat daerah

kabupaten.

 Mempersiapkan bahan-bahan rapat kooordinasi rencana pembangunan

 Membina rencana teknis Administrasi pembangunan Desa/Kelurahan.

 Menyusun dan membuat laporan hasil pelaksanaan Pembangunan Kecamatan

setiap akhir tahun anggaran.

 Memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan IMB, Izin HO,

Izin Pemakaian Jalan.

 Memberikan nilai stafnya kepada Sekretaris Camat dalam rangka

PembuatanDP-3 ;

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Camat atau Sekretaris Camat

sesuai dengan bidang tugasnya.

F. Seksi Kemasyarakatan.

Adapun tugasnya adalah unsur pembantu Camat yang dalam melaksanakan

tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Camat. Mempunyai tugas antara lain :

 Memberikan pelayanan teknis administrasi kepada masyarakat Desa/Kelurahan,

Unit Organisasi kemasyarakatan.

 Mengumpulkan dan menyalurkan bantuan sosial kepada kelompok masyarakat

 Melakukan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

 Melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan masyarakat pada Hari-hari Besar

Nasional dan Keagamaan.

 Melakukan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait dalam upaya peningkatan Mutu Kesehatan Keluarga dan Masyarakat.

 Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan secara tertulis/ lisan

kepada Camat/Sekretaris Camat.

G. Seksi Pendapatan.

Adapun tugasnya adalah unsur pembantu Camat yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat Melalui

Sekretaris Camat. Mempunyai tugas :

 Menguasai dan memahami Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Daerah

yang berhubungan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pengelolaan Kios-kios Pasar dan proses perizinan usaha sesuai

dengan kewenangannya.

Diversifikasi Penagihan kepada wajib Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Daerah lainnya setiap Tahun Anggaran.

 Menyelesaikan proses penyelesaian persyaratan izin-izin usaha yang diajukan

oleh pengusaha/pemohon.

 Membuat dan menyusun Daftar Realisasi Penerimaan Pajak dan Retribusi.

 Memberikan penyuluhan terhadap Wajib pajak dan Retribusi.

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Camat sesuai dengan bidang

tugasnya.

H. Kelompok Jabatan Fungsional.

 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang

jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

 Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, beban kerja dan ditetapkan oleh Camat atas persetujuan Bupati (Kepala Daerah)

 Jenjang jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I. Ketentuan Lainnya.

 Apabila Camat berhalangan menjalankan tugasnya, wajib menunjuk seorang

pejabat Kecamatan yang mewakilinya dengan memperhatikan Daftar Urut

Kepangkatan (DUK), dalam melaksanakan tugas Camat dengan persetujuan Kepala Daerah.

 Segala pembiayaan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi

Kecamatan dalam Daerah Kabupaten dibebankan kepada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Tapanuli selatan.

BAB IV PENYAJIAN DATA

1. Penyajian Data.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka hasil-hasil penelitian akan diuraikan dalam 3 bentuk data yaitu : Pengamatan langsung (Observasi) peneliti,

wawancara dan kuesioner.

Adapun hasil kuesioner sebagai instrumen utama dalam penelitian ini akan

disajikan satu persatu berdasarkan urutan pertanyaan sesuai dengan yang terdapat dalam daftar kuesioner.

1.2. Data Identitas Responden

Data-data yang menyangkut identitas responden yang akan disajikan

meliputi : Umur/Usia, Pendidikan, jabatan/golongan, dan lama bekerja di kantor

Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan. A. Umur/Usia Responden.

Tabel tersebut adalah gambaran tentang jumlah dan persentase responden untuk kelompok umur pegawai yang ada di Kecamatan Barumun Tengah yang

pemahaman pegawai terhadap karakteristik daerah dan budaya bekerja sudah

dipahami umur dan lama pegawai bekerja.

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur/Usia.

Umur Jumlah Persentase

20 – 29 9 30

30 – 39 16 53.3

40 – 49 5 16.7

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

B. Pendidikan Responden

Tabel 3 : Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

S1 (Strata Satu) 5 16,7

SLTA 18 60

SLTP 7 23,3

Jumlah 30 100%

Sumber : kusioner Penelitian, Mei 2007

Tabel diatas adalah gambaran tentang jumlah dan persentase untuk jenis pendidikan responden. Hal diatas dapat disimpulkan bahwa rata-tara pendidikan

pegawai masih minim dan terbatas, ini sangat mempengaruhi proses penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

C. Jenis kelamin Responden

Tabel 4 : Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 21 70

Perempuan 9 30

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Berdasarkan data pada tabel tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa

rata-rata pegawai yang bekerja di kantor Kecamatan Barumun Tengah adalah laki-laki yang sesuai dengan formasi ketentuan yang ditetapkan.

D. Lama Bekerja Pada Kecamatan Barumun Tengah Tabel 5 : Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja.

Masa Kerja Jumlah Persentase

1-5 Tahun 10 33,3

5-10 Tahun 12 40

10-15 Tahun 5 16,7

> 15 Tahun 3 10

Jumlah 30 100%

Sumer : Kuesioner Penelitian, Mei 2007.

Dari data diatas diperoleh bahwa sebagian besar responden berusia muda

yaitu antara 30-39 tahun (terbukti dari 16 jawaban responden) atau dibawah umur 40 tahun, kemudian yang memiliki pendidikan yang tinggi yaitu SLTA (terbukti dari 18

dari 21 responden), dan yang telah bekerja pada kantor kecamatan Barumun Tengah

sebagian besar dalam waktu yang cukup lama yaitu 5-10 tahun (terbukti dari 12 jawaban responden). Dengan tingkat usia yang relatif muda, tingkat pendidikan yang

rendah, dan jenis kelamin serta lama bekerja di kantor Kecamatan Barumun Tengah tentunya secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pada disiplin kerja

pegawai.

2. Penyajian Hasil Data

Dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 30 orang responden, dan melakukan wawancara mendalam kepada

informan.

2.1. Kepemimpinan Camat (Variabel X)

Dibawah ini ada beberapa tabel jawaban responden pada, yaitu : Tabel 6 : Jawaban Memahami Peraturan yang berhubungan dengan tugas

Keterangan Jumlah Persentase

Paham 22 73.3

Kurang Paham 8 26.7

Tidak Paham 0 0

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

memahami peraturan yang berhubungan dengan tugas, akan tetapi pimpinan harus

memberikan koordinasi yang efektif sesuai perubahan ketentuan yang berlaku dalam proses pelayanan masyarakat.

Tabel 7 : Jawaban memahami tugas/pekerjaan yang diberikan pimpinan

Keterangan Jumlah Persentase

Paham 20 66.7

Kurang Paham 10 33.3

Tidak Paham 0 0

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian responden menyatakan

memahami tugas yang diberikan pimpinan dan seorang pimpinan harus memberikan pembinaan teknis dalam melaksanakan proses pelayanan yang efektif kepada

masyarakat sesuai peraturan yang berlaku.

Tabel 8 : Jawaban pembinaan tentang tugas secara lengkap dan jelas

Keterangan Jumlah Persentase

Lengkap dan Jelas 16 53.3

Kadang-kadang 10 33.4

Tidak Lengkap dan Jelas 4 13.3

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang pembinaan

responden menjawab ragu-ragu dan tidak.

Tabel 9 : Jawaban responden tentang mengadakan sosialisasi Peraturan Daerah

Keterangan Jumlah Persentase

Selalu 8 26.6

Kadang-kadang 12 40

Tidak Pernah 10 33.4

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang pimpinan

mengadakan sosialisasi Peraturan Daerah yang berlaku masih minim karena tata-rata responden menjawab ragu-ragu dan tidak, berarti dapat di simpulkan bahwa pimpinan

masih minim dalam melaksanakan sosialisasi dan koordinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tabel 10 : Jawaban responden anggararan yang cukup dalam bekerja

Keterangan Jumlah Persentase

Memadai 10 33.4

Kurang Memadai 8 26.6

Tidak Memadai 12 40

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden menjawab bahwa anggaran dalam bekerja masih belum cukup hal ini dapat dilihat bahwa

pemerintahan.

Tabel 11 : Jawaban Responden mengenai memberikan tanggung jawab pekerjaan

Keterangan Jumlah Persentase

Berani 12 40

Kadang-kadang 10 33.3

Tidak Berani 8 26.7

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jawaban responden bahwa

pimpinan berani memberikan tanggung jawab pekerjaan kepada bawahan, akan tetapi yang perlu diperhatikan disini adalah tidak semua kemampuan pegawai dapat

diberikan tanggung jawab karena pendidikan setiap pegawai tidak sama dan masih terbatas dalam pemahaman tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Tabel 12 : Jawaban Responden mengenai laporan berkala tentang penilaian DP3

secara rutin

Keterangan Jumlah Persentase

Selalu 14 46.7

Kadang-kadang 10 33.3

Tidak Pernah 6 20

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden

pimpinan karena hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui produktivitas pegawai

dalam bekerja.

Tabel 13 : Jawaban responden Tentang melakukan Koordinasi Pemerintahan dengan unsur-unsur MUSPIKA

Keterangan Jumlah Persentase

Selalu 10 33.3

Kadang-kadang 8 26.7

Tidak pernah 12 40

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Berdasarkan penyajian tabel diatas dapat disimpulkan bahwa koordinasi pemerintahan dengan unsur-unsur MUSPIKA masih terbatas dan hal ini

sangat mempengaruhi proses pelaksanaan pembangunan.

Tabel 14 : Jawaban Responden Pengawasan melekat pada staf atau Aparatur Kecamatan

Keterangan Jumlah Persentase

Sering 10 33.3

Kadang-kadang 8 26.7

Tidak Pernah 12 40

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengawasan pimpinan kepada pegawai masih minim dan ini sangat menghambat proses dalam bekerja karena dapat

masyarakat.

Tabel 15 : Jawaban Responden tentang memberikan perhatian atau Evaluasi atas pekerjaan

Keterangan Jumlah Persentase

Selalu 12 40

Kadang-kadang 10 33.3

Tidak Pernah 8 26.7

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pimpinan sering memberikan

perhatian dan evaluasi atas pekerjaan pegawai dan hal ini sangat positif karena dapat mendukung untuk mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan efisien kepada

masyarakat demi menciptakan pembangunan daerah sesuai partisipasi masyarakat. Tabel 16 : Jawaban responden tentang Memberikan Beban Kerja yang Merata

kepada setiap pegawai

Keterangan Jumlah Persentase

Selalu 10 33.3

Kadng-kadang 12 40

Tidak Pernah 8 26.7

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian beban tugas kepada pegawai belum merata, akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah tidak semua

kemampuan pegawai.

Tabel 17 : Jawaban Responden tentang menerapkan Hukuman pada pegawai yang melanggar

Keterangan Jumlah Persentase

Selalu 6 20

Kadang-kadang 8 26.7

Tidak Pernah 16 53.3

Jumlah 30 100%

Sumber : Kuesioner Penelitian, Mei 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pimpinan tidak efektif

memberikan hukuman kepada pegawai yang melanggar peraturan yang berlaku, hal ini dapat menimbulkan kurangnya disiplin kerja pegawai dalam memberikan

pelayanan yang ekeftif dan efisien kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku.

2.2. Disiplin Kerja Pegawai (Variabel Y)

Tabel 18 : Jawaban Responden tentang Masuk dan Keluar Kantor sesuai

Dokumen terkait