• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Analisa Keputusan

Analisa keputusan pada dasarnya adalah suatu prosedur logis dan kuantitatif yang tidak hanya menjelaskan mengenai proses pengambilan keputusan tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan (Admusudijo, 1987).

Proses pengeringan makanan yang ada di Indonesia saat ini masih menggunakan cara konvensional, yaitu dengan cara menjemur di lingkungan terbuka, dengan bantuan sinar matahari, hal ini tidak menjamin kehigienisan bahan makanan yang dikeringkan. Selain itu cara pengeringan seperti ini mempunyai efektivitas yang rendah. Untuk mengatasi hal itu, maka pada tugas akhir ini dilakukan studi mengenai pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap karakteristik dan aktivitas rosela kering.

Metode pengeringan rosela menggunakan 2 jenis pengeringan yaitu pengeringan berdasarkan suhu dan waktu dan penjemuran sinar matahari selama 1 hari dan penjemuran sinar matahari selama 2 hari serta sebagai pembanding yaitu rosela kering hasil pengeringan petani. Hasil penelitian dari berbagai metode pengeringan berbeda berdasarkan kharakteristik fisik dan kimiawi penentuan perlakuan terbaik yaitu penggunaan pengeringan dititik beratkan pada hasil uji rendemen, uji scoring warna, uji kadar air, kadar rendemen antosianin, dan analisa antioksidan.

Penelitian ini didapatkan hasil terbaik pada pengeringan rosela yaitu pengeringan suhu 50ºC, 30 jam. Hasil analisa aktivitas antioksidan menunjukkan nilai terbaik untuk total fenol 22.0078%pada konsentarsi 1000 ppm, antioksidan

total

Aktivitas antioksidan suatu bahan dapat diketahui berdasarkan kandungan fenol dari yang terdapat didalamnya. Baik atau tidaknya antioksidan dalam bahan tergantung pada analisa total fenol, antioksidan total, daya reduksi dan kapasitas penangkapan radikal bebas metode DPPH. Hasil pengujian antioksidan rosela kering dari berbagai metode alat pengering yang berbeda menunjukkan total fenol yang berbeda nyata.

99.22% emulsi asam linoleat, daya reduksi 0.1290 dan penangkapan radikal bebas 83.9384% pada konsentarsi 1000 ppm.

A. KESIMPULAN

Karakteristik dan aktivitas antioksidan kelopak rosela kering dilihat dari parameter:

1. Pengamatan aktivitas antioksidan rosela kering perlakuan pengeringan suhu tinggi menunjukkan kecenderungan penurunan presentase total fenol dan aktivitas antioksidan.

2. Perlakuan yang mempengaruhi pengeringan bunga rosela adalah suhu pengeringan dan lama waktu pengeringan menghasilkan rosela kering dengan karakteristik yang berbeda.

3. Perlakuan terbaik pada pengeringan dengan suhu 50° C waktu 30 jam, yaitu total fenol tertinggi 22,0078% bb, antioksidan total 99,05%, penangkapan radikal bebas tertinggi berdasarkan EC50 83,9384% dan absorbansi analisa daya reduksi adalah 0,1290.

4. Dari perlakuan sifat karakteristik rosela kering yaitu pengeringan suhu 50°C waktu 30 jam menghasilkan rendemen sebesar 4,3633 %, untuk kadar air sebesar 9,4156 %, dan nilai organoleptik warna 3,350.

B. SARAN

Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai pengujian efektifitas antioksidan bunga rosela terhadap produk pangan.

19 May 2006

Anonim, 2006. “Hibiscus sabdariffa L.”. 2007).

Anonim, 2006. “Hibiscus sabdariffa L 2007).

Anonim, 2006. “ Market survey Hibiscus sabdariffa L.” (6 Maret 2007)

Anonim, 2006. “Teh Rosela”. CV.Sawdah. Maret 2007)

Anonim. 2008. “ Manfaat Rosela Bagi Kesehatan “. http://

(Mei 2008)

Anonim, 2008. “Rosella ( Hisbiscus sabdariffa L)“. 2008)

Anonim, 2009.

november 2009)

Atmosudirjo. 1987. Berbagai Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan. PT. Galia Indonesia. Jakarta

Buckle, K. A., Edwards, R. A, G. H. Fleet and M. Wootton. 1985. Ilmu Pangan. Penerjemah H. Purnomo dan Adiono. Penerbit UI-Pres Jakarta.

Cuvelier, M.E., L. Lagunes-Galvetz, and C. Buset. 2003. Do antioxidants improve the oxidation stability of oil-in-water emulsions. JAOCS 80(11): 1101-1105.

Duh, P., Y. Tu, and G. Yen. 1999. Antioxidant activity of water extract of Harng Iyur (Chrysanthemum morifolium Ramat). Lebensm Wiss U Technol 32: 269-277.

Duke, J.A. 1992. Handbook of phytochemical constituents of GRAS herbs, and other economic plants. CRC Press, Boca Raton, Florida.

Faridasari dan Mulyantini. 2008. Skripsi Pengeringan Kelopak Bunga Rosela Menggunakan Tray Dryer. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Gülcin, I., M. Oktay, E. Kirecci, and Ö.I. Kufrevioglu. 2003. Screening of antioxidant and antimicrobial activity of anise (Pimpinella anisum) seed extracts. Food Chem. 83: 371-382.

Hanum, T. 2000. Ekstraksi dan Stabilitas Zat Pewarna Alami dari Katul Beras Ketan Hitam (Oryza sativa glutinosa). Buletin Teknologi Pangan, Vol XI, No.1. 17-23.

Hart, H. 1983. Kimia Organik. Houngton Mifflin Co. Michigan State University. USA. Alih bahasa S. Achmadi. Erlangga. Jakarta

Hartanti, S., S. Rohmah dan Tamtarini. 2003. Kombinasi Penambahan CMC dan Dekstrin pada Pengolahan Bubuk Buah Mangga dengan Pengeringan Surya. Prosiding Seminar Nasional dan Pertemuan Tahunan PATPI (juli). Yogyakarta.

Herrera-Arellano A., Flores-Romero S., Chavez-Soto MA., dan Tortoriello J., 2004. Effectiveness and Tolerability of A Standardized Extract from Hibiscus sabdariffa in Patient with Mild to Moderate Hypertention, A Controlled and Randomized Clinical Trial Hu, C. and D. Kitts. 2001. Free radical scavenging capacity as related to

antioxidant activity and ginsenoside composition of Asian and North American ginseng extracts. JAOCS 78: 249-255.

Jenie, B.S.L. Ridawati. W.P. Rahayu. 1994. Produksi Angkak oleh Monascus purpureus dalam Medium Limbah Cair Tapioka, Ampas Tapioka, dan Ampas Tahu. Buletin Teknologi dan Industri Pangan Vol. V No 3

hal. 60-64.

Kandaswami, C. and E. Middleton, Jr. 1996. Flavonoids as Antioxidants. In F. Shahidi (ed.). Natural Antioxidants-Chemistry, Health Effects, and Application. AOCS Press, USA.

Kim, O.S. 2005. Radical scavenging capacity and antioxidant activity of the E vitamer fraction in rice bran. J. Food Sci. 70(3): 208-213.

North American ginseng extract. Mol. Cell Biochem. 203: 1-10.

Kochar, S.P. dan B. Rossell. 1990. Detection estimation and evaluation of antioxidants in food system. In B.J.F. Hudson (ed.). Food Antioxidants. Elsevier Applied Science. London

Lalas, S. and J. Tsaknis. 2002. Extraction and identification of natural antioxidant from the seed of Moringa oleifera tree variety of Malawi. JAOCS 79(7): 677-697.

Lampi, A.M., L. Kataja, A. Kamal-Eldin, and P. Vieno. 1999. Antioxidant activity of α and γ tocopherols in the oxidation of rapeseed oil triacylglycerols. JAOCS 76(6): 749-755.

Lewless H.T, and Heyman H. 1998. Sensory Evaluation of Food. Principles and Practice. Chapman and Hall. New York.

Mardiah, Arifah R., Reki W.A., dan Sawarni., 2005. Budidaya dan Penggolahan Rosela Si Merah Segudang Manfaat. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta. Maryani, H. dan L. Kristiana, 2005. Khasiat dan Manfaat Rosela. AgroMedia

Pustaka, Jakarta.

Muchtadi, T. R. 1989. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Dikti, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

Paiva-Martins, F. and M.H. Gordon. 2002. Effects of pH and ferric ions on the antioxidant activity of olive polyphenols in oil-in-water emulsions. JAOCS 79(6): 571-576.

Pokorny, J., Yanishlieva, and M.Gordon. 2001. Antioxidants in Food. Wooodhead Publishing Ltd. England.

Povilaityte, V, and P.R. Venskutonis. 2000. Antioxidative activity of purple peril, moldavian, dragonhead, and roman chamomile extracts in rapeseed oil. JAOCS 77(9): 951-956.

Prakash, A. 2001. Antioxidant Activity. Medallion Laboratories Analytical Progress Vol.19 No.2, Minnesota

Activities of Buckwheat Seed Components. In J. Pokorny, Yanishlieva. and M. Gordon (eds.). Antioxidants in Food. Wooodhead Publishing Ltd. England.

Pusparani. 1998. Optimalisasi produksi Warna dari Monascus purpureus Dengan Penambahan Ampas Tahu Maupun Bungkil Kelapa. Skripsi Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Raharjo, M dkk., 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Suradaya. Jakarta.

Rahayu, S. 2001. Antioksidan Jahe (Zingiber Officinale Roscoe) Perlakuan Pengeringan Untuk Hasil Yang Optimal. Skripsi Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan. Universitas Udayana.

Rachmawan, Obin. 2001. Pengeringan, Pendinginan dan Pengemasan Komoditas pertanian. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Reishe, DW., Lilard, D.A dan Eitenmiller, R.R. 2002. Antioxidants Dalam Akoh, C.C., dan Min, D.E, Food Lipid Chemistry,Nutrition, and Biotechnology. Second edition, Revised and Expanden. Marcel Dekker, inc. New York.

Rohman dan Riyanto. 2005. Aktivitas antioksidan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia, L). Agritech .25(3): 131-136

Sakanaka S, Tachibana Y, Okada, and Yuki. 2005. Preparationand antioxiant properties of extracts of Japanese persimo leaf tea (kakinocha-cha).

Food chemistry 89. 569-575.

Schwarz K., S-W. Huang, J. B. German, B. Tiersch, J. Hartmann, and E.N. Frankel. 2000. Activities of antioxidants are affected by colloidal properties of oil-in-water and water-in-oil emulsions and bulk oils. J.

Agric. Food Chem. 48 (10): 4874-4882.

Shahidi, F., dan Wanasudara, U. N., 2002. Methods For Measuring Oxidative Rancidity in Fats and Oils. Dalam Akoh, C.C., dan Min, D. B., Food Lipids Chemistry Nutrition and Biotechnology. Second Edition, Revised and Expanden. Marcell Dekker, Inc. New York.

Myristica fragrans Houtt. (aril part). J.of Food Sci. 70(2): M141-M148. Setijahartini, S. 1980. Pengeringan. Jurusan Teknologi Industri. Fateta. Institut

Pertanian Bogor.

Soares, J.R., T.C.P. Dins, A.P. Cunha, and L.M. Ameida. 1997. Antioxidant activity of some extract of Thymus zygis. Free Rad. Res. 26: 469-478. Su, Y-L, J-Z. Xu, C.H. Ng, L.K.K. Leung, Y. Huang, and Z-Y. Chen. 2004.

Antioxidant activity of tea theaflavins and methylated catechin in canola oil. JAOCS 31(3): 269-274.

Sudarmadji,S. B.Haryono. Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Trevor, D.S.C. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB Bandung Widyawati. 2005. Potensi daun kemangi (Ocimum basilicum Linn) sebagai

penangkap radikal bebas DPPH. Agritech 25(3):137-142

Winarno, F.G. dan Sri Laksmi. 1986. Pigmen dalam Pengolahan Pangan. Dep. Tekn. Hasil Pertanian, FATAMETA – IPB, Bogor.

Winarno F. G., 1992. Bahan Tambahan Untuk Makanan dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Winarno, F. G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Yakarta.

Xu, J. and Q. Hu. 2004. Effect of foliar application of selenium on the antioxidant activity of aqueous and ethanolic extracts of selenium- enriched rice. J. Agric. Food. Chem. 52:1759-1763

Yamauchi, R., H. Noro, M. Shimoyamada, and K. Kato. 2002. Analysis of vitamin E and its oxidation products by HPLC with electrochemical detection. Lipids 37: 515-522.

Yen, G.C., Y.C. Chang, and S.W. Su. 2003. Antioxidant activity and active compound of rice koji fermented with Aspergillus candidus. Food Chem. 83: 49-54.

Dokumen terkait