• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.3 Analisa Data

Pada tahap ini, data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan metode kuantitatif yang meliputi antara lain : 3.3.1 Analisa Keandalan

Pada tahapan ini akan dilakukan evaluasi nilai keandalan, maintainability, availability dan preventive maintenance dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

 Penentuan Time to Failure (TTF)

Data yang digunakan adalah data maintenance JOB P-PEJ yang berupa data waktu kegagalan dari Januari 2009

23

 Penentuan Distribusi Time to Failure (TTF)

Penentuan distribusi waktu antar kegagalan bertujuan untuk mendapatkan harga kemungkinan terjadinya kerusakan pada waktu tertentu. Penentuan distribusi time to failure dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software reliasoft weibull++ version 6. Berikut ini adalah langkah-langkah penentuan distribusi waktu antar kegagalan :

 Data antar kegagalan dimasukkan ke dalam software

untuk dicari distribusinya.

Gambar 3.2. Pemasukan Data TTF

 Mulai dilakukan uji distribusi dengan memilih option distribution wizard untuk mendapatkan parameter uji

average goodness of fit (AVGOF) dimana semakin besar nilai pada kolom ini mengidentifikasikan ketidaksesuaian hasil uji distribusi, parameter uji

averagr of plot fit (AVPLOT) yang ditunjukkan ukuran yang digunakan untuk menge-plot nilai hasil uji distribusi dan parameter uji likelihood function (LKV), nilai yang paling kecil merupakan nilai yang terbaik untuk hasil uji distribusi.

Gambar 3.3. Pengujian Distribusi Data TTF  Pada langkah terakhir terdapat implementasi suggestion

yang menunjukkan distribusi serta parameter distribusi dari data yang diuji. Pengujian distribusi yang didapatkan meliputi distribusi normal, lognormal,

eksponensial satu parameter, eksponensial dua parameter, weibull dua parameter dan weibull tiga parameter. Sehingga didapatkan distribusi yang paling sesuai dan didapat parameter-parameter kegagalan dari distribusi tersebut.

25

 Evaluasi Kegagalan R(t) pada Setiap Komponen

Berdasarkan penentuan parameter uji distribusi dapat ditentukan nilai keandalan dengan menggunakan persamaan-persamaan yang telah ada pada bab sebelumnya. Hasil dari perhitungan keandalan dapat di plot dalam sebuah grafik hubungan antara nilai keandalan R(t) dengan waktu operasional.  Penentuan Keandalan pada Setiap Komponen

Setelah mendapat nilai keandalan dari masing-masing komponen di JOB P-PEJ, maka selanjutnya mengelompokkan masing-masing komponen ke dalam komponen utama dimana melakukan perhitungan nilai keandalannya.

Adapun proses perhitungannya dengan menggunakan hubungan seri dari setiap komponen tersebut. Sehingga akan didapatkan nilai keandalan dari tiap komponen utama dan dapat di plot dalam sebuah grafik hubungan antara nilai keandalan dengan waktu operasional.

 Penentuan Time to Repair (TTR)

Data yang digunakan adalah data maintenance JOB P-PEJ yang berupa data waktu perbaikan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan terhadap komponen yang mengalami kerusakan.

 Penentuan Distribusi Time to Repair (TTR)

Ditentukan distribusi waktu antar perbaikan yang bertujuan untuk mendapatkan nilai kemungkinan lamanya waktu perbaikan pada sistem. Penentuan distribusi time to repair dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software reliasoft weibull++ version 6. Adapun langkah-langkah penentuan distribusi time to failure yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

 Evaluasi Maintainability

Berdasarkan plot nilai TTR pada masing-masing komponen dan parameter distribusi yang didapatkan dari uji

weibull++ version 6 dapat menentukan maintainability dengan menggunakan persamaan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

 Evaluasi Availability

Berdasarkan hasil parameter yang didapatkan dari uji distribusi, maka dapat ditentukan nilai availability dengan menggunakan persamaan yang ada untuk mengetahui ketersediaan suatu komponen.

 Evaluasi Keandalan dengan Preventive Maintenance pada Masing-Masing Komponen Separator V-100

Evaluasi keandalan dengan preventive maintenance reliability berupa perbandingan nilai keandalan komponen sebelum dilakukan preventive maintenance dengan nilai keandalan setelah dilakukan preventive maintenance, dengan acuan nilai keandalan sebesar 80% atau 0,8. Nilai acuan tersebut berdasarkan rekomendasi Reliability Standart Power Plant. Hasil dari perbandingan nilai tersebut dapat di plot dalam sebuah grafik hubungan antara nilai keandalan dengan waktu operasional.

3.3.2 Analisa Keamanan

Analisa safety ini digunakan untuk mengetahui nilai tingkatan keamanan dari tiap-tiap komponen. Guna menghindari terjadinya kegagalan proses produksi maupun kecelakaan kerja.  Penentuan Nilai Lambda (λ) Masing-Masing Komponen

Setelah mendapatkan parameter distribusinya, kemudian menghitung nilai λ masing-masing komponen selama waktu operasi mulai dari 0 jam sampai 105120 jam. Cara

27

perhitungannya dapat dilihat pada bab sebelumnya sesuai distribusi yang digunakan.

 Penentuan PFD dari Masing-Masing Komponen

Setelah diketahui nilai laju kegagalan dari masing-masing komponen kemudian dilakukan perhitungan nilai PFD dari masing-masing komponen dengan menggunakan persamaan yang ada pada bab sebelumnya. Dari range nilai PFD tersebut dapat diketahui nilai SIL yang terdapat pada tiap-tiap komponen.

3.3.3 Evaluasi Manajemen Resiko

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui evaluasi manajemen resiko seperti yang dijabarkan dibawah ini :  Penentuan Kriteria Resiko

Dalam penentuan kriteria resiko menggunakan data

maintenance yang ada di JOB P-PEJ. Karena penentuan resiko merupakan faktor penting dalam penelitian resiko. Penentuan kriteria resiko dibagi menjadi dua yaitu penentuan konsekuensi resiko dan penentuan nilai likelihood resiko.

 Penentuan Konsekuensi Resiko (Discontinuity Days)

Pada tahap ini adalah ditentukan konsekuensi resiko yang terjadi ketika komponen unit Separator V-100 mengalami kerusakan. Penentuan nilai konsekuensi resiko dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan kerugian waktu dan kerugian biaya perbaikan.

 Kerugian Berdasarkan Waktu

Nilai kerugian waktu ini dapat dicari dengan menggunakan persamaan dari MTTR. Kerugian ini disebabkan karena kerusakan yang menyebabkan waktu terbuang percuma.

 Kerugian Berdasarkan Biaya Perbaikan

Proses penentuan kerugian berdasarkan biaya perbaikan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan pihak pemeliharaan pekerja di JOB P-PEJ.

 Penentuan Likelihood Resiko

Penentuan nilai likelihood resiko dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan nilai MTTF dari tiap-tiap komponen dengan menggunakan persamaan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumya. Setelah diketahui nilai MTTF kemudian dapat dicari nilai likelihood.

 Penentuan Resiko Tenaga Kerja

Setelah didapatkan nilai konsekuensi resiko dan nilai

likelihood resiko kemudian dapat dicari nilai total konsekuensi yang harus ditanggung JOB P-PEJ. Cara perhitungannya seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kemudian didapatkan biaya konsekuensi resiko tenaga kerja berada dibawah atau di atas standart.

29

BAB IV

PEMBAHASAN

Dokumen terkait