• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pelayanan PT. Kereta Api (Persero) Daop II Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan

PELAKSANAAN PKL

2.4. Analisa Pelayanan PT. Kereta Api (Persero) Daop II Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan

Ketika penulis memulai studi pendahuluan untuk bisa PKL di PT. Kereta Api (Persero) Daop II, penulis bertemu dengan Bapak Bambang S Prayitno selaku

Kahumas di PT. Kereta Api (Persero) Daop II. Awal mula bertemu, sikap dari Bapak Bambang sangat ramah dan menyambut dengan baik kedatangan penulis.

Lewat perbincangan ringan penulis merasa nyaman saat bertemu Bapak Bambang dan akhirnya penulis diterima untuk bisa PKL di PT. Kereta Api (Persero) Daop II. Saat hari pertama PKL di PT. Kereta Api (Persero) Daop II sikap Bapak Bambang yang ramah dan menyambut dengan baik membuat penulis bisa mudah beradaptasi dengan suasana di dalam perusahaan.

Penulis diperkenalkan dengan 2 staff ahli humas yang bertugas di Daop II yaitu Bapak Rusen Permana selaku Staff ahli I dan M.Husni selaku staff ahli II . Setiap hari pada saat PKL penulis diberi penjelasan dan juga arahan agar penulis bisa melaksanakan tugas yang diberikan. Keramahan dari karyawan Daop II begitu terasa, disaat diantara mereka mencoba menyapa dan berbincang-bincang membuat penulis merasa diterima dengan baik oleh pihak perusahaan.

Adapaun kegiatan yang dilakukan oleh penulis saat melakukan PKL yaitu membaca koran, membuat ID card, scanning berita kliping, menjaga posko lebaran, membuat data volume angkutan lebaran. Setiap tugas yang dikerjakan oleh penulis selalu mendapatkan pengarahan yang jelas, bilamana penulis merasa kurang mengerti tentang tugas yang di berikan pembimbing dengan sabar menjelaskan kembali tentang tugas yang diberikan.

Suasana yang akrab antara satu sama lain di dalam perusahaan membuat penulis merasa diterima dengan baik dan merasa nyaman. Penulis juga melihat suasana kekeluargaan diantara karyawan yang membuat penulis tidak merasa canggung untuk menyapa dan bertanya tentang kegiatan selama PKL ataupun yang bersangkutan dengan perusahaan PT. Kereta Api (Persero).

Namun ada kalanya penulis dibatasi dalam hal-hal tertentu, seperti rapat untuk internal perusahaan karena rapat ini hanya boleh di ikuti oleh pihak internal perusahaan yang menyangkut evaluasi kinerja karyawan dan beberapa program kekaryawanan.

Praktek Kerja Lapangan yang penulis jalani di PT. Kereta Api (Persero) membuat penulis menerima banyak pengalaman dan juga pengetahuan baru. Sikap yang datang dari pihak perusahaan yang terbuka dan ramah membuat penulis bisa merasa nyaman dalam melaksanakan PKL di PT. Kereta Api (Persero). Penulis diberikan pengalaman yang nyata bagaimana berjalannya sebuah dunia kerja yang butuh kerja sama dan juga rasa nyaman dalam melakukan pekerjaan sehingga sebuah kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan lancar dan juga efektif.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan selama satu bulan lebih, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Humas PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung sudah state of being

(SOB) artinya Humas Daop 2 sudah merupakan bagian perusahaan yang telah melembaga, secara materiilhal ini dapat dilihat dengan adanya Kahumas yang mengepalai Bagian humas tersebut, adanya staff ahli dan sarana serta prasarana yang menunjang kinerja kerja humas daop II.

2. Humasda Daop 2 Bandung mempunyai tugas membina hubungan yang baik dan memberikan informasi kepada publik internal (karyawan dan semua staff) dan publik eksternal (pengguna jasa kereta api, masyarakat, media, pers) dalam rangka menciptakan kepercayaan, dukungan, dan citra positif,

3. Peranan pers (media) sangatlah penting dalam hubungan kerjasama yang dilakukan dengan humasda, sebab kehadiran pers dapat mengubah citra positif dan sebagai media informasi terhadap masyarakat yang ingin mengetahui perkerataapian, keuntungan yang bisa didapat ketika mempunyai hubungan yang baik dengan pers maka hal-hal pemberitaan yang kurang berkenan seperti berita yang bersifat negatif bisa dirundingkan atau diklarifikasi terlebih dahulu, sehingga penulis berkesimpulan bahwa hubungan antara humasda dengan pers sangat dipengaruhi juga oleh faktor–faktor psikologis.

4. Tantangan yang dihadapi oleh Humasda daop 2 cukup banyak, salah satunya adalah ketika peneliti melakukan praktek kerja lapangan, menemukan wartawan “BODREK” atau seorang wartawan amplop yakni oknum wartawan yang meminta sejumlah imbalan (uang/tiket) dengan ancaman jika humasda tidak memberi permintaan tersebut maka dia akan memberitakan hal-hal yang negatif mengenai perkeretaapian.

Sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa oknum-oknum seperti ini terjadi, apalagi ketika bersentuhan dengan dunia kehumasan, sebab divisi humas merupakan sasaran empuk bagi para oknum wartawan. Akan tetapi tidak semua wartawan berlaku seperti itu bahkan terkadang ada wartawan yang tidak menerima dan tidak mau untuk

diberi imbalan. Sebagai seorang PRO cara menghadapi wartawan amplop adalah menolaknya secara tegas dan diselesaikan secara diplomatis, Sehingga diharapkan tidak akan adanya pihak-pihak yang merasa dikecewakan..

5. Sebagai Humasda maka harus mampu menuntaskan dan memecahkan permasalahan yang timbul atau yang sedang dihadapi perusahaan dengan upaya analisis dan evaluasi yang dilakukan melalui rapat direksi.

3.2 Saran – saran

3.2.1 Bagi Perusahaan

Berdasar hasil pembahasan dalam laporan praktek kerja lapangan ini, maka penulis memberikan saran-saran pada pihak perusahaan sebagai berikut :

1. Sebaiknya Humasda PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung lebih meningkatkan sarana dan prasarana dengan memfasilitasi setiap kinerja yang akan dilaksanakan, seperti penyediaan kamera video sebagai alat peliputan setiap kegiatan yang telah dilaksanakan dan juga penataan ruangan agar selalu tercipta nyaman, sehingga memudahkan staffnya bekerja dengan baik.

2. Agar para karyawan mempunyai jiwa memiliki terhadap perusahannya maka kegiatan family gathering bisa menjadi alternatif sebagai media pengakraban terhadap semua element staff dan karyawan yang berada pada lingkungan Daop 2 Bandung 3. Sebaiknya Humas PT.Kereta Api Daop 2 Bandung Lebih spesifik

dalam pemberian tugas kepada peserta Praktek Kerja Lapangan. Sehingga para mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapangan mempunyai tugas-tugasnya secara jelas.

3.2.2Saran Untuk Mahasiswa PKL

1. Mahasiswa PKL diharapkan bisa bersikap disiplin, datang dan pulang tepat waktu.

2. Jangan malu untuk bertanya, dan bisa lebih aktif bertanya sebab karyawan/staff juga adalah manusia terkadang lupa tidak memberitahu kepada peneliti (mahasiswa) seputar informasi tentang kinerja di humas PT. Kereta Api (Persero) Kantor Daop 2 Bandung.

3. Mahasiswa PKL harus teliti dalam menyelesaikan kewajiban tugasnya, sebab PT KAI merupakan sebuah perusahaan yang menyangkut aspek banyak orang dan citra perusahaan.

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)

Oleh : Ganda Hutapea

41807141

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

Dokumen terkait