• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SIL RATING

4.3.1 Analisa Pemodelan HAZOP

Pada Worksheet HAZOP Tabel 4.12, diklasifikasikan menjadi 4 node:

1. Node 1 merupakan identifkasi potensial bahaya komponen di area zona

kalsinasi dengan panjang 0-10 meter pada rentang temperatur 900 -1000

oC. Pada zona ini teridentifaksi potensial bahaya antara lain :

1.1 Alarm indikator analyser low pada komponen analyser gas O2

dengan penyebab kabel putus pada analyser gas O2. Kegagalan komponen tersebut dapat mengakibatkan kekurangan gas O2 sehingga berdampak pada terganggunya proses produksi dan mengakibatkan kualitas produk semen tidak sesuai standar atau menurunnya kualitas produk.

1.2 Alarm indikator analyser high pada komponen analyser gas CO dengan penyebab kabel putus pada analyser gas CO. Kegagalan komponen tersebut dapat mengakibatkan kelebihan gas CO sehingga berdampak pada terganggunya proses produksi dan mengakibatkan kualitas produk semen tidak sesuai standar atau menurunnya kualitas produk. 0 1 2 3 4 5

Low Medium High Catastrophic

NODE 1 NODE 2 NODE 3 NODE 4 Decision Impact Sk en ar io AN FIS -L OP A

71

2. node 2 merupakan identifikasi potensial bahaya komponen di area zona transisi dengan panjang 10-20 meter pada rentang temperatur 1000 -1200

oC. Pada zona ini teridentifikasi potensial bahaya antara lain :

2.1 Kegagalan pada rotary feeder, sehingga mengakibatkan overspeed pada rotary Kiln, khususnya zona transisi. Dari overspeed tersebut yang melebihi standar speed rotary, maka pada durasi yang lama berefek berpotensial overtemperature. Pada overtemperature yang melebihi standar yang telah ditentukan, berdampak buruk pada rotary Kiln berupa potensial kegagalan terbentuknya clinker di area rotary Kiln

2.2 Kegagalan pada motor Kiln drive di rotary Kiln zona transisi, sehingga mengakibatkan tidak berputarnya rotary Kiln dengan penyebab utamanya kelebihan vibrasi di Kiln drive. Dari tidak berputarnya rotary Kiln, mengakibatkan dampak yang berlanjut pada berhentinya proses produksi, sehingga dapat mengurangi target produksi di perusahaan tersebut.

3. Node 3 merupakan identifikasi potensial bahaya komponen di area zona pembakaran dengan panjang 2030 meter pada rentang temperatur 1200 -1350 oC. Pada zona ini teridentifikasi potensial bahaya antara lain : 3.1 Kegagalan pada sensor temperatur, berupa tidak terbacanya kondisi

temperatur di node 3, sehingga temperatur di area rotary Kiln khususnya di area pembakaran mengakibatkan overtemperature. Pada temperatur yang berlebih mengakibatkan potensial kegagalan pembentukan clinker pada area pembakaran.

3.2 Kegagalan pada komponen Air slide fan, komponen tersebut tidak berfungsi sehingga dapat mempengaruhi kondisi temperatur disekitarnya. Temperatur disekitarnya menjadi lebih panas, sehingga pada durasi yang lama akan berdampak temperatur yang belebihan (overtemperature) di area zona pembakaran rotary Kiln. Pada overtemperature yang melebihi ambang batas, maka akan berdampak buruk berupa potensial terjadi kegagalan terbentuknya clinker di zona pembakaran rotary Kiln.

72

4. Node 4 merupakan identifikasi potensial bahaya komponen di area zona pendinginan dengan panjang 30-60 meter pada rentang temperatur 1350 -1200 oC. Pada zona ini teridentifikasi potensial bahaya antara lain:

4.1 Kegagalan Big filter fan dan sensor temperatur, komponen tersebut tidak berfungsi sehingga dapat kondisi temperatur di sekitarnya. Temperatur di sekitarnya menjadi lebih panas, sehingga pada durasi yang lama, akan berdampak temperatur yang berlebihan (overtempearture) di area zona pendinginan rotary Kiln. Pada overtemperature yang melebihi ambang batas, maka akan berdampak buruk berupa potensial terjadi kegagalan terbentuknya clinker di zona pendinginan rotary Kiln.

4.2 Kegagalan Big filter fan, sehingga berdampak pada air circulation fault. Berkurangnya aliran udara di zona pendinginan dapat mengakibatkan temperatur yang tidak sesuai atau bahkan temperatur yang melebihi standar. Pada kondisi tersebut berakibat pada berkurangnya kualitas produk (clinker) atau bahkan dapat mengakibatkan potensial kegagalan terbentuknya clinker pada komponen di area zona pendinginan rotary Kiln.

4.3 Kegagalan sensor temperatur, sehingga kondisi temperatur tidak terbaca sempurna. Pada kondis tersebut dapat mengakibatkan temperatur rotary Kiln yang melebih ketentuan (overtemperature). Kondisi overtemperature dapat mengakibatkan consequency yang lebih fatal berupa berhentinya proses produksi, produk tidak sesuai standar atau bahkan berpotensial terjadinya kegagalan terbentuknya clinker pada komponen di sekitar zona pendinginan rotary Kiln. 4.3.2 Rekomendasi untuk perusahaan dari Metode HAZOP

Rekomendassi dari identifikasi potensial bahaya yang telah terangkum di Worksheet HAZOP. Peneliti akan memberikan rekomendasi untuk mengurangi potensial bahaya tersebut, antara lain:

1. Pada node 1, permasalahan di zona kalsinasi dengan kegagalan analyser gas O2

73

dapat meminimalisir failure pada komponen. Perawatan komponen analyser harus dijadwalkan dan dilakukan secara tertib dengan operator yang telah terlatih. Begitu pula untuk permasalahan di zona kalsinasi juga dengan kegagalan analyser gas CO, perlu adanya maintenance secara berkala dengan teknisi yang terlatih dan telah tersertifikat.

2. Pada zona 2, permasalahan di zona transisi dengan kegagalan rotary feeder. Pihak perusahaan perlu melakukan maintenance pada rotary feeder secara berkala. Dengan adanya maintenace komponen tersebut, dapat meniadakan kejadian yang fatal yaitu potensial kegagalan pada pembentukan clinker. Untuk kegagalan motor drive Kiln, pihak teknisi perusahaan harus mengecek motor secara periodik, karena rotary Kiln berputar 24 jam. Dengan pengecekean secara periodik, dapat mengetahui kondisi komponen Kiln drive motor, supaya teknisi bisa mengetahui komponen mana yang layak digunakan dan komponen yang wajib diganti.

3. Pada zona 3, permasalahan di zona pembakaran dengan kegagalan pada komponen sensor temperatur dan Air slide fan, maka peneliti memberikan rekomendasi yaitu melakukan maintenance pada masing-masing komponen. Maintenance ini bisa berupa pembersihan fan, penggantian kabel fan atau penggantian komponen keseluruhan fan. Semua itu tergantung kadar kegagalan komponen atau skala prioritas maintenance komponen. Untuk sensor temperatur, teknisi perusahaan harus mengganti sensor temperatur yang lebih sensitif terhadap deviasi temperatur.

4. Pada zona 4, permasalahan di zona pendinginan dengan kegagalan pada komponen yang memiliki fungsi yang sama (Air slide fan dan Big filter fan) serta kegagalan sensor temperatur, maka peneliti memberikan rekomendasi yang sama yaitu melakukan maintenance pada masing-masing komponen. Maintenance ini bisa berupa pembersihan fan, penggantian kabel fan, atau penggantian komponen keseluruhan fan. Semua itu tergantung kadar kegagalan komponen atau skala prioritas maintenance komponen. Untuk sensor temperatur, teknisi perusahaan harus mengganti sensor temperatur yang lebih sensitif terhadap deviasi temperatur.

74

Dokumen terkait