• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Deskripftif

Sumber : Penulis, 2013

Proses Analisis

L L L

• Transkrip Verbatim

Input

• Kutipan inti

• Pengodean pola Koding

• Persamaan, Perbe daan, Kausalitas

Analisa

50

Analisa Sasaran 3

Analisa Koding Hasil Analisa

L L L

Variabel Analisa Koding

Tingkat Ketersediaan jumlah Pusat-pusat Pemasaran

Kategori pola-pola yang terbentuk (Tema):

Persetujuan terhadap variabel 1 = POL/ Setuju

Dari pola ini diketahui bahwa responden menyetujui variabel “jumlah pasar” yang tersedia di wilayah penelitan memiliki pengaruh terhadap pengembangan komoditi unggulan. (A1, A2, A3, A4, A5,B1,B2,B5)

Kelompok Alasan:

 Kebutuhan (2 = PENJ/Sarana Ekonomi, 6 = PENJ/Sarana , 10 = PENJ/ Fungsi Ekonomi)

Memiliki kesamaan dalam lingkup yang lebih umum dapat dikatakan bahwa pasar adalah sarana yang memiliki fungsi untuk melayani kegiatan ekonomi, sehingga makin banyak jumlah pasar, memungkinkan semakin banyak kegiatan ekonomi yang terjadi dan menandakan majunya suatu pusat kegiatan

 Dampak (3= PENJ/Dampak, 11 = PENJ/Manfaat)

Merefleksikan anggapan responden terkait dengan manfaat dan dampak

dari variabel. Pada dasarnya pola ini persamaan yaitu menunjukkan “kondisi” dari dampak ketersediaan Pasar

 Contoh Pembanding (12 = PENJ/Contoh Fungsi, 13 = PENJ/Contoh Kegiatan, 14 = PENJ/Kondisi Kegiatan, 15 = PENJ/Kondisi Pelaku, 16 = PENJ/ Dampak Kondisi Pelaku, 17 = PENJ/Simpulan Contoh)

Simpulan Variabel : Berpengaruh

51

Hasil Analisa

Variabel Analisa Koding

Kualitas Pasar

1 : Tingkat Ketersediaan Prasarana Listrik 2 : Tingkat

Ketersediaan Air Bersih

3 : Persampahan

Kategori pola-pola yang terbentuk (Tema):

 Tidak Setuju terhadap variabel

Kodek pola 1 = POL/ TDK STJ ((A1, A2, A3,A5, B2, B3, B5) Variabel tidak memiliki pengaruh bagi kinerja pusat kegiatan terhadap pengembangan komoditi Tongkol)

Kelompok Alasan:

 Fungsi Variabel [Kode Pola 2 (A1, B2), 5(A2), 8(A3), 9(A3), 10, 13 (A4), 18 (A5), 21 (B1), 24(B3), 26 (B4) ]

• Penyediaan variabel lebih kepada tujuan sebagai pendukung kemajuan Pasar

• Tidak bepengaruh pada kinerja pusat kegiatan, tetapi kinerja pasar yang memungkinkan bepengaruh pada jumlah pengunjung

Simpulan Variabel : Tidak Berpengaruh

52

Hasil Analisa

Variabel Analisa Koding

Tingkat Ketersedian Jumlah Industri Pengolahan

Kategori pola-pola yang terbentuk (Tema):

 Persetujuan

Responden setuju dengan variabel ‘Tingkat Ketersedian jumlah industri pengolahan” (kode pola 1 yang dinyatakan oleh seluruh responden (A1, A2, A3, A4, A5, B1, B2,B3,B4.B5) Kelompok Alasan:

 Prasarana utama untuk pengembangan . Menunjukkan kaidah kausalitas bahwa sebab dari tidak ada industri pengolahan maka saat ini belum terlihat adanya pengembangan Komoditi Tongkol. Kode pola dari pernyataan kausalitas tersebut yaitu kode pola 2 dan 3 (A1, A2, A3), 7 (A5,B2)

 Fungsi/Kebutuhan. Variabel dianggap penting karena fungsinya sendiri adalah sarana pengolahan. kode pola 4 (A2, B3), Kode pola 8 (B2, B3)

Simpulan: Variabel Berpengaruh

53

Hasil Analisa

Variabel Analisa Koding

Tingkat Ketersedian Jumlah Jenis Industri

Pengolahan

Kategori pola-pola yang terbentuk (Tema):

 Persetujuan

Responden setuju dengan variabel ‘jumlah jenis industri pengolahan memiliki pengaruh’

bagi kinerja pusat kegiatan terhadap pengembangan komoditi unggulan (Kode Pola 5: A2, A3, A5, B1, B3, B4)

Kelompok Alasan:

 Hubungan kausalitas antara variabel dengan kemajuan pengembangan komoditi Tongkol, dimana jika jenis industri pengolahan itu banyak maka akan membawa kondisi hasil produk olahan yang banyak juga. Dan ini merupakan suatu kemajuan dalam pengembangan komoditi Tongkol (Kode pola 6,7,8,13 : A2, A3, A5, B1, B3, B4)

Simpulan: Variabel Berpengaruh

54

Hasil Analisa

Variabel Analisa Koding

Tingkat

Kategori pola-pola yang terbentuk (Tema):

 Tidak Setuju

Responden tidak setuju variabel ketersediaan jaringan jalan mempengaruhi kinerja dari pusat kegiatan dalam mengembangkan komoditi (kode pola 3:A1, A2)

Responden berpendapat tersedianya jaringan jalan yang menghubungkan pusat kegiatan dengan titik pusat penangkapan bukan sebab dari terjadinya kegiatan pengembangan

komoditi Tongkol (Kode Pola 6: A2, B2, B3, B5). Pernyataan ini direfleksikan dengan fakta dilapangan, meskipun jaringan jalan tersedia saat ini tetapi belum ada pengembangan

komoditi Tongkol (Kode Pola 7: A2, A4 ) [A1, A2, A4, B2, B3, B5]

 Setuju

Sebagian dari responden setuju bahwa variabel ‘ketersediaan jaringan jalan’ mempengaruhi kinerja dari pusat kegiatan tetapi sifatnya tidak langsung

(kode pola 12 :A4, B2, B3). Alasan

• Fungsi dan kebutuhan terhadap variabel: kebutuhan ruang yang harus tersedia, namun tidak berdampak langsung pada pengembangan komoditi unggulan (Kode Pola 1: A1, A3, B1, dan B2)

• Variabel merupakan aspek pendukung yang memungkinkan terwujudnya kegiatan pengolahan Tongkol (Kode Pola 4 : A1, A4, A5)

• Prasarana pergerakan untuk semua kegiatan tidak terkecuali untuk kegiatan perikanan (Kode Pola 5: A1) dan dia mempengaruhi semua aktivitas. (Kode pola 11: A4 )

• Pengaruh dari variabel tidak bersifat langsung, tetapi merupakan prasarana pendukung yang wajib ada karena dengannya memungkinkan terwujud pergerakan bisa jadi dalam

mengangkut bahan baku dari titik penangkapan menuju tempat produksi atau distribusi hasil olahan itu sendiri. (Kode Pola 10: A3, B1 ) [A1, A3, A4, A5 B1, B2, B3]

Simpulan: Variabel Berpengaruh

55

Hasil Analisa

Variabel Analisa Koding

Tingkat Ketersedian Simpul

Transportasi 1 : Terminal 2 : Pelabuhan 3 : Bandara

Kategori pola-pola yang terbentuk (Tema):

 Tidak Setuju

Responden tidak setuju bahwa variabel ketersediaan simpul transportasi

mempengaruhi kinerja pusat kegiatan dalam perannya terhadap pengembangan komoditi Tongkol. (kode pola 2 : A2, A3, A4, A5, B5, B3).

Alasan yang mendasari ketidak setujuan dari respoden:

• Dari segi kausalitas, ketersediaan variabel bukan sebab terjadinya pengembangan komoditi Tongkol (Kode Pola 3: A2, B3, Pola 4: A3, B4).

• Tetapi memang mendukung dari sisi pendistribusian barang hasil olahan. Artinya terjadi pengaruhnya jika kegiatan pengolahan itu sudah tersedia dan itu dalam skala yang besar. Dimana jika distribusi hasil olahan sudah mencapai tingkat nasional atau pun internasional, sehingga ketersedian simpul transportasi mutlak berpengaruh (Kode Pola 5: A3, B2, kode pola 6: A4, A5, B1, B4, Kode Pola 7:

B2).

Lebih dari pada itu, variabel bukan merupakan prioritas infrastruktur yang harus tersedia di pusat kegiatan untuk mendukung pengembangan komoditi Tongkol (Kode Pola 8 : B5)

Simpulan: Variabel Tidak Berpengaruh

56

Hasil Analisa

Variabel Analisa Koding

Tingkat Ketersedian

Prasarana Listrik

Kategori pola-pola yang terbentuk (Tema):

 Persetujuan

Responden setuju variabel ketersedian prasarana listrik berpengaruh terhadap

pengembangan komoditi Tongkol. Kode pola 1 muncul dari hampir seluruh responden antara lain yaitu A1, A2, A3, A4, A5, B3, B5

Alasan persetujuan

• Variabel merupakan kebutuhan utama tidak terkecuali untuk kegiatan pengembangan dengan pengolahan.

• Ketersedian prasarana listrtik dalam mengadakan suatu kegiatan pengolahan

merupakan suatu kehasusan (Kode Pola 2: A1, B3, Kode Pola 3: A3,A5, B1, B2, B3)

• Merupakan prasarana wajib yang harus disediakan untuk mendukung seluruh aktivitas manusia, termasuk didalamnya untuk kegiatan pengolahan (Kode Pola 4: A3, B2, B5), (Kode Pola 6: B5, B4, ).

Simpulan: Variabel Berpengaruh

57

Hasil Analisa

Variabel Analisa Koding

Tingkat Ketersedian Prasarana Air Bersih

Kategori pola-pola yang terbentuk (Tema):

 Persetujuan

responden setuju bahwa variabel ketersedian prasarana air bersih memiliki pengaruh terhadap pengembangan komoditi Tongkol. (Kode Pola 5: A2, A3, A5, B1, B2, B3, B4, B5)

Alasan persetujuan

• Variabel merupakan kebutuhan yang wajib tersedia bagi kegiatan pengembangan dengan pengolahan. (Kode Pola 3: A1, A2, A3, B1, B2, B3, B4, B5 )

• Variabel memang merupakan prasarana mendasar yang dibutuhkan bagi manusia, untuk mendukung seluruh aktivitas, termasuk didalamnya untuk kegiatan pengolahan (Kode Pola 4: A2, A5, B5 dan Kode Pola 7: A4, A5).

Simpulan: Variabel Berpengaruh

58

Analisa Service Quality

Hasil Analisa

L

Variabel Analisa Service Quality

Ketersedian Jumlah Industri Pengolahan

Nilai Kepuasan : 2,22 Nilai Harapan : 4,52 Servqual : -2,30

Dari tingkat pelayanan yang paling rendah adalah industri pengolahan, maka dari itu peningkatan pelayanan kinerja pusat kegiatan dalam

mengembangkan komoditi unggulan dapat

dilakukan dengan menyediakan variabel tersebut.

Ketersedian Jumlah Jenis Industri Pengolahan

Nilai Kepuasan : 2,17 Nilai Harapan : 4,43 Servqual : -2,27

Dari tingkat pelayanan yang dua terendah adalah jenis industri pengolahan, maka dari itu

peningkatan pelayanan kinerja pusat kegiatan dalam mengembangkan komoditi unggulan dapat dilakukan dengan menyediakan variabel ini

berdampingan dengan penyediaan industri pengolahan

Ketersediaan jumlah Pusat-pusat Pemasaran

Nilai Kepuasan : 2,57 Nilai Harapan : 4,78 Servqual : -2,22

Dari tingkat pelayanan yang terendah ketiga adalah pelayanan pusat-pusat pemasaran, maka dari itu peningkatan pelayanan kinerja pusat kegiatan dalam mengembangkan komoditi unggulan dapat dilakukan dengan menyediakan variabel ini sebagai pendukung pemasaran berdampingan dengan penyediaan industri pengolahan

Dokumen terkait