• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa SWOT

Dalam dokumen ANANG AGUS SUSILO 4230 2009 (Halaman 40-48)

BAB II. KAJIAN TEORI

C. Analisa SWOT

Menurut Hasanudin dalam situs http://hasanuddin.torajanet.com/?p=39, Bisnis, Fenomena Bisnis, Kewirausahawan, Peluang dan Tantangan Bisnis, Strategi Bisnis, Strategi Pemasaran analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor internal perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi potensi bisnis dan daya saing perusahaan secara sistematis dan menyesuaikan (match) diantara faktor tersebut untuk merumuskan strategi perusahaan.

Adapun definisi faktor eksternal dan internal, adalah: 1. Faktor Internal

a) Strength (kekuatan)

Sumberdaya, keahlian atau keunggulan lain yang relatif dengan pesaing dan kebutuhan pasar (konsumen) dimana perusahaan beroperasi atau berharap akan beroperasi

b) Weakness (kelemahan)

Keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keahlian, dan kemampuan yang mengganggu keefektifan kinerja perusahaan.

2. Faktor Eksternal

a). Opportunity (peluang)

Situasi menguntungkan yang utama dalam lingkungan perusahaan. Trend kunci dan perubahan merupakan salah satu sumber peluang b) Threats (tantangan)

Situasi tidak menguntungkan yang utama dalam lingkungan perusahaan. Tantangan merupakan penghambat untuk mencapai posisi saat ini atau yang diharapkan perusahaan.

1. ORIENTASI ANALISIS SWOT

a. Orientasi masa depan (eksternal –> internal)

Analisis SWOT dapat memproyeksi situasi bisnis atau posisi perusahaan di masa mendatang berdasarkan situasi saat ini karena adanya faktor peluang dan tantangan yang berada pada tren dalam lingkungan yang dinamis. Sedangkan faktor kekuatan merupakan competitive advantages yang dibutuhkan di masa mendatang untuk memanfaatkan peluang dan menyiasati tantangan yang berpotensi akan terjadi dengan mempertimbangkan faktor kelemahan yang harus diatasi. Orientasi ini berkaitan dengan sasaran yang ingin dicapai

b. Menemukan strategi yang efektif (internal –> eksternal)

Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan peluang. Analisis ini akan melihat sejauh mana perusahaan memanfaatkan kemampuannya dalam meraih (merespon) peluang dan tantangan sebagai upaya memenangkan persaingan di industrinya. Orientasi ini berkaitan dengan upaya perusahaan mencapai sasaran secara efektif.

Orientasi tersebut merupakan cara berpikir strategis outside-in dengan bertindak secara proaktif dan antisipasif (responsif), memulai dengan gagasan akhir dalam pikiran, dan mengutamakan hal yang harus diutamakan (skala prioritas). Hal ini merupakan cerminan dari salah satu kebiasaan efektif yang merupakan ciri dari strategi pemasaran.

2. PERMASALAHAN DAN KETERBATASAN ANALISIS SWOT

Secara umum, dalam praktik di lapangan, sering dijumpai beberapa permasalahan dan keterbatasan dalam penerapan analisa SWOT yaitu:

a. Rentan terhadap penyalahgunaan dan analisa yang dangkal (superficial), karena hanya menggunakan satu level analisis

b. Menghasilkan daftar yang panjang dan seringkali menggunakan kalimat dan frase yang bermakna ganda;

c. Tidak digunakan bobot yang merefleksikan prioritas;

d. Faktor yang sama dapat ditempatkan dalam dua kategori karena perbedaan cara pandang terhadap peluang dengan tantangan atau kekuatan dengan kelemahan;

e. Tidak ada kewajiban untuk menguji opini dengan data dan analisis; f. Tidak ada hubungan yang logis terhadap implementasi strategi.

Dasar pemikiran yang digunakan dalam upaya memaksimalkan hasil analisis SWOT dan meminimalkan permasalahan dan keterbatasan diatas, adalah: (1) Orientasi outside-in, dan (2) relevansi dan akurasi pada tingkat yang memungkinkan.

Implikasi dari dua dasar pemikiran tersebut, adalah:

a. Mengembangkan analisa aspek eksternal dan internal secara mendalam dengan melakukan analisa pendahuluan pada tahap pengumpulan data. Tujuan analisis pendahuluan adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan atau besarnya pengaruh yang diberikan oleh setiap aspek terhadap strategi pemasaran

b. Memberikan penilaian terhadap faktor-faktor SWOT secara kuantitatif dengan menggunakan bobot dan rating. Penentuan besarnya bobot dan rating berdasarkan informasi dari hasil analisis pendahuluan. Hal ini sangat berguna untuk menentukan prioritas dari setiap faktor. Penentuan prioritas berkaitan dengan alokasi sumberdaya yang sangat penting dalam implementasi strategi pemasaran.

3. KERANGKA KERJA PENGUKURAN SWOT

Perusahaan yang akan menggunakan analisis SWOT dapat menggunakan kerangka kerja untuk mengukur SWOT yang dikembangkan oleh Boseman (1986) Adapun langkah yang harus dilakukan adalah:

a. Mendefinisikan bisnisnya;

b. Mengidentifikasi peluang dan tantangan pada bisnis tersebut saat itu;

c. Menentukan key success factors pada bisnis, dimana area tersebut menuntut perusahaan mempunyai kemampuan yang cukup supaya dapat sukses dalam bisnis tersebut;

d. Perusahaan harus melihat kedalam dan mengevaluasi kemampuannya pada area yang telah didentifikasi sebagai key success factors untuk bisnis tersebut (Boseman, 1986).

e. Mengidentifikasi pesaing terdekat dengan mengembangkan analisa strategic groups sebagai dasar untuk menentukan kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan dibandingkan dengan pesaing terdekatnya (Thompson, 2001).

4. KERANGKA KERJA PENGUKURAN SWOT

Bagan 2 Kerangka kerja SWOT menurut Boseman, Glenn, Phatak, Arvind, and Schellenberger, Robert E. (1986), “Strategic Management: Text and Cases” New York: John Wiley & Sons, Inc. pp 24.

5. KEY SUCCESS FACTORS

Key success factors (KSF) merupakan implikasi dari proses me-match-kan perusahaan terhadap lingkungannya yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal perusahaan. KSF adalah area atau aspek-aspek yang merupakan potensi untuk memperoleh competitive advantage dalam suatu industri tertentu, terutama dalam hal-hal yang penting bagi kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berhasil dengan sepenuhnya memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari tantangan yang dihadapi perusahaan.

Mengidentifikasi KSF dapat dimulai dari:

a. Analisis konsumen dan permintaan. Siapakah konsumen perusahaan dan apakah yang mereka inginkan? Bagaimana cara External Environmental Change Change in Industry Characteristics New Opportunities and Treats Key Success Factors Strenghts and Weakness Resources and Skills Formulation Strategy

konsumen tersebut memilih di antara perusahaan yang saling bersaing?

b. Analisis persaingan dalam industri, apakah faktor struktural utama yang memicu persaingan? Apakah dimensi yang utama dari persaingan? Sampai seberapa ketat persaingan yang terjadi? Bagaimana cara perusahaan memperoleh posisi persaingan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing?

Informasi dari kedua hasil analisis tersebut kemudian diklasifikasikan dalam tiga aspek sebagai KSF perusahaan, yaitu:

a. Leverage of Phenomena; yaitu kemampuan perusahaan untuk menterjemah-kan pemahamannya terhadap fenomena perusahaan ke dalam strategi pemasaran;

b. Marketing Variable; berhubungan dengan efektivitas elemen bauran pemasaran;

c. Decision Making; seperangkat faktor yang mencerminkan kemampuan pengambilan keputusan dan menekankan informasi dan dukungan analitis sebagai keunggulan kompetitif.

Menurut Rangkuti, F, 2002, dalam buku Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, analisa SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada ogika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengamblan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis harus menganalisis factor factor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang saat ini

Bagan 3. Analisis SWOT menurut Rangkuti, F, 2002

Keterangan : Kwadran 1

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada

Strategi yang harus diterapkan dalam kondis iniadalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (grwth oriented strategy)

Kwadran 2

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahanini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi (produk/pasar)

Berbagai Ancaman Berbagai Peluang Kelemaahan Internal Kekuatan internal 1. Mendukung strategi agresif 2. Mendukung strategi diversivikasi 3. Mendukung

strategi turn arround

4. Mendukung strategi defensif

Kwadran 3

Perusaaan menghadapi peluang pasar yag sangat besar, tetapi dilain fihak ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matrix. Fokus strategi perusahaan ii adalah meminimalkan masalah masalah iternal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasaryang lebih baik

Kwadaran 4

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal

D. KERANGKA BERFIKIR PENELITIAN

Dalam dokumen ANANG AGUS SUSILO 4230 2009 (Halaman 40-48)

Dokumen terkait