BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Analisa Tingkat Kapasitas Masyarakat Dalam
Kabupaten Gresik
Dalam melakukan penilaian tingkat kapasitas masyarakat, perlu dipertimbangkan beberapa aspek penilaian, yakni aspek sosial, kelembagaan, dan fisik. Berikut ini merupakan variabel penelitian tiap aspek penelitian:
Tabel 4.20 Variabel Penelitian Perhitungan Kapasitas Masyarakat
No. Variabel Skor Skor
Maksimal
1 0
Aspek Sosial
1. Pengetahuan dan informasi kebencanaan
Ya Tidak 3 2. Pendidikan kebencanaan pada
lingkup sekolah
Ya Tidak 3 3. Kegiatan pengurangan risiko
bencana
Ya Tidak 2 4. Frekuensi kegiatan pendidikan
dan pelatihan penanggulangan bencana Ya Tidak 5 Aspek Kelembagaan 1. Lembaga/ organisasi penanggulangan bencana Ya Tidak 4 2. Berfungsinya forum daerah Ya Tidak 3 3. Partisipasi dan desentralisasi
komunitas
Ya Tidak 2 Aspek Fisik
1. Sistem peringatan dini Ya Tidak 3 2. Tempat dan jalur evakuasi Ya Tidak 3
3. Rumah sakir Ya Tidak 1
4. Puskesmas Ya Tidak 1
5. Tenaga medis Ya Tidak 2
No. Variabel Skor Skor Maksimal
1 0
7. Persediaan pangan Ya Tidak 2
8. Persediaan obat-obatan Ya Tidak 2
9. Rambu rawan bencana Ya Tidak 1
10. Infrastruktur Ya Tidak 7
Aspek Ekonomi
1. Usaha pemulihan sektor pertanian
Ya Tidak 1 2. Mata pencaharian lain Ya Tidak 1 Total Skor 48 Sumber : Kajian Pustaka, 2016
Dari nilai total seluruh indikator penghitungan tingkat kapasitas masyarakat, dilakukan pengklasifikasian ke dalam 3 kelas, yakni rendah, sedang, dan tinggi. Metode perhitungan yang digunakan adalah dengan menghitung prosentase total skor yang diperoleh pada masing-masing desa yang memiliki tingkat ancaman tinggi dan rentan terhadap banjir. Berikut ini merupakan metode penilaian yang digunakan:
𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 = (total skor desa)
(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠) 𝑥 100%
Total skor seluruh variabel penilaian sebesar 48. Hasil prosentase skor dimasukkan ke dalam kelas sesuai dengan hasil yang diperoleh. Klasifikasi pembagian kelas menggunakan pedoman dari Perka BNPB No. 2 Tahun 2012, yakni sebagai berikut:
1. Rendah: Desa atau daerah yang memiliki skor kapasitas < 0,33
2. Sedang : Desa atau daerah yang memiliki skor kapasitas 0,34-0,66
3. Tinggi : Desa atau daerah yang memiliki skor kapaitas > 0,67
Berikut ini merupakan hasil penilaian kapasitas masyarakat pada desa-desa yang memiliki tingkat ancaman tinggi dan rentan terhadap banjir:
Tabel 4.21 Skor Penilaian Tingkat Kapasitas Masyarakat
No. Variabel penilaian
Skor Lundo Bulang-
kulon Aspek Sosial
A Pengetahuan dan informasi kebencanaan
1. Apakah terdapat informasi kejadian bencana yang mungkin terjadi dari lembaga
terpercaya kepada masyarakat (atau dapat diakses secara bebas oleh masyarakat)? 1 0 2. (Jika Ada) Apakah informasi tersebut selalu diperbarui secara berkala? 1 0 3. (Jika Ada) Apakah adanya pengetahuan dan informasi kebencanaan tersebut
mempengaruhi tindakan masyarakat dalam mengurangi risiko bencana? 1 0 B Pendidikan kebencanaan pada lingkup sekolah
4. Apakah terdapat pelatihan atau kegiatan simulasi dalam menghadapi bencana,
khususnya banjir, dalam lingkup sekolah (baik SD, SMP, dan SMA)? 0 0 5. Apakah terdapat pelajaran atau materi mengenai pengurangan risiko bencana banjir
di sekolah-sekolah? 1 1
6. Apakah pelajaran atau materi tersebut masuk dalam kurikulum yang terukur dan
terstruktur (masuk dalam penilaian akademik)? 0 0
C Kegiatan pengurangan risiko bencana
7. Apakah terdapat lembaga/ organisasi yang mengadakan kegiatan pelatihan
pengurangan risiko bencana di daerah Anda? 1 1
8. Apakah dengan adanya kegiatan tersebut terbukti dapat mengurangi risiko bencana
No. Variabel penilaian
Skor Lundo Bulang-
kulon D Frekuensi kegiatan pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana
9. Apakah pernah dilaksanakan kegiatan pelatihan penanggulangan bencana di daerah
Anda? 1 1
10. (Jika Ada) Apakah kegiatan tersebut dilakukan secara rutin dan berkala (misalnya
enam bulan sekali)? 0 0
11. Apakah pernah dilaksanakan sosialisasi atau pendidikan mengenai penanggulangan
bencana di daerah Anda? 1 1
12. (Jika Ada) Apakah kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin dan berkala
(misalnya enam bulan sekali)? 0 0
13. (Jika Ada) Apakah kegiatan pelatihan tersebut dihadiri oleh mayoritas masyarakat
di daerah Anda? 1 0
Aspek Kelembagaan
E. Lembaga/ organisasi penanggulangan bencana
14. Apakah terdapat lembaga/ organisasi penanggulangan bencana di daerah Anda?
(Misalnya BPBD atau organisasi yang menangani kebencanaan) 1 1
15. Apakah terdapat komunitas/lembaga lain selain BPBD? 1 0
16. Apakah menurut Anda lembaga tersebut telah turut andil dalam usaha pengurangan risiko bencana? (Misalnya memberikan pelatihan dan sosialisasi kebencanaan, memberikan bantuan penanganan pertama ketika terjadi banjir)
No. Variabel penilaian
Skor Lundo Bulang-
kulon 17. Apakah menurut Anda lembaga tersebut dapat dikatakan sebagai lembaga yang
tanggap darurat ketika akan dan saat terjadi bencana? 1 1
F. Berfungsinya forum daerah
18. Apakah telah ada forum yang berfungsi sebagai forum kebencanaan yang dihadiri oleh pemerintah, masyarakat, dan/atau pihak swasta atau komunitas (baik dalam hal antisipasi, mitigasi, dan rehabilitasi kebencanaan) di daerah Anda?
0 0
19. Apakah forum tersebut menghasilkan pencapaian dalam upaya pengurangan risiko
bencana di daerah? 0 0
20. Apakah forum kebencanaan tersebut diadakan secara berkala (misalnya setiap enam
bulan sekali atau setelah tejadinya bencana)? 0 0
G Partisipasi komunitas
21. Apakah terdapat kerja sama antara pemerintah dengan komunitas dalam
mengurangi risiko bencana? 0 0
22. (Jika Ada) Apakah pemerintah, komunitas, dan masyarakat terlibat secara aktif
dalam upaya pengurangan risiko bencana? 0 0
Aspek Fisik
H Sistem peringatan dini
23. Apakah daerah Anda telah memiliki sistem peringatan dini untuk bencana banjir
No. Variabel penilaian
Skor Lundo Bulang-
kulon 24. (Jika Ada) Apakah telah dilaksanakan pelatihan dalam penggunaan sistem
peringatan dini? 0 0
25. (Jika Ada) Apakah telah dilaksanakan simulasi dalam penggunaan sistem
peringatan dini? 0 0
I Tempat dan jalur evakuasi
26. Apakah tersedia lokasi evakuasi di daerah Anda apabila terjadi bencana banjir? 1 0 27. Apakah telah tersedia jalur evakuasi yang dapat digunakan oleh masyarakat apabila
terjadi bencana di daerah Anda? 0 0
28. Apakah adanya lokasi dan jalur evakuasi dibutuhkan bagi masyarakat? 1 1 J Rumah sakir
29. Apakah terdapat rumah sakit di daerah Anda yang siap digunakan apabila terjadi
bencana banjir? 0 0
K. Puskesmas
30. Apakah terdapat puskesmas di daerah Anda yang siap digunakan apabila terjadi
bencana banjir? 0 0
L. Tenaga medis
31. Apakah terdapat tenaga medis (dokter) yang bertugas di daerah Anda dan siap
melayani ketika terjadi bencana banjir? 0 0
32. Apakah jumlah tenaga medis (dokter) yang bertugas terbilang memadai saat terjadi
No. Variabel penilaian
Skor Lundo Bulang-
kulon M. Tenaga paramedic
33. Apakah terdapat tenaga paramedis (bidan, perawat) yang bertugas di daerah Anda
dan siap melayani ketika terjadi bencana banjir? 1 1
34. Apakah jumlah tenaga paramedic (bidan, perawat) yang bertugas terbilang memadai
saat terjadi bencana banjir? 1 1
N. Persediaan pangan
35. Apakah terdapat penyediaan persediaan pangan di daerah Anda apabila terjadi
bencana? 1 1
36. Apakah adanya penyediaan pangan tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan
seluruh korban bencana banjir di daerah Anda? 0 1
O Persediaan obat-obatan
37. Apakah terdapat penyediaan obat-obatan di daerah Anda apabila terjadi bencana
banjir? 1 1
38. Apakah adanya penyediaan obat-obatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan
seluruh korban bencana banjir di daerah Anda? 1 1
P. Rambu rawan bencana
39. Apakah pada daerah Anda terdapat rambu-rambu rawan bencana banjir (misalnya
papan daerah rawan banjir)? 0 0
Q. Infrastruktur
No. Variabel penilaian
Skor Lundo Bulang-
kulon
41. Apakah terdapat jaringan televisi daerah Anda? 1 1
42. Apakah terdapat jaringan radio di daerah Anda? 1 1
43. Apakah terdapat jaringan jalan raya (jalan utama) di daerah Anda? 0 0
44. Apakah terdapat jaringan rel KA di daerah Anda? 0 0
45. Apakah jaringan rel KA tersebut masih berfungsi? 0 0
46. Apakah terdapat fasilitas transportasi (bandara/ terminal/ pelabuhan/ stasiun) di
daerah Anda? 0 0
Aspek Ekonomi
47. Apakah terdapat usaha dalam memperbaiki dan memulihkan sektor pertanian baik
sebelum terjadi bencana maupun setelah terjadi bencana? 1 1
48. Apakah masyarakat yang bermatapencaharian di sektor pertanian memiliki
pekerjaan di bidang lain ketika tidak dalam musim panen? 0 0 Total Skor 24 20 Klasifikasi Skor 0,5 0,41 Klasifikasi Kelas Sedang Sedang
Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas, didapatkan bahwa terdapat dua kelas klasifikasi yang terdapat pada daerah penelitian. Setelah didapatkan klasifikasi skor pada tiap desa, maka dilakukan komparasi antara desa yang memiliki tingkat ancaman tinggi, rentan terhadap banjir, dan memiliki tingkat kapasitas rendah dan sedang sebagai daerah prioritas penelitian. Berikut ini merupakan tabulasi dari ketiga kriteria:
Tabel 4.22 Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Ancaman Tinggi, Rentan Terhadap Banjir, dan Tingkat Kapasitas Masyarakat
No. Desa Tingkat Ancaman
Tingkat Kerentanan
Tingkat Kapasitas
1. Lundo Tinggi Tinggi Sedang
2. Bulangkulon Tinggi Tinggi Sedang Sumber : Hasil Analisa, 2016
Berdasarkan di atas, di dapatkan bahwa terdapat dua desa yang memiliki tingkat kapasitas sedang, yakni Desa Lundo dan Desa Bulangkulon. Kedua desa tersebut nantinya akan menjadi fokus penelitian dalam rumusan peningkatan kapasitas masyarakat.
Gambar 4.15 Persawahan di Desa Lundo
Gambar 4.16 Kondisi Sawah di Desa Bulangkulon
4.4 Arahan Peningkatan Kapasitas Masyarakat di