• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

G. Pertangung Jawaban Alat

2. Analisis Aitem

Seleksi aitem diambil dari hasil uji coba yang sudah dilakukan pada subyek yang memiliki karakteristik yang sama dengan subyek yang akan diteliti. Aitem-aitem tersebut dievaluasi dengan menghitung koefisiensi korelasi antara skor subyek pada setiap aitem dengan skor total skala sehingga akan diperoleh suatu indeks daya beda aitem, yang dinyatakan dalam koefisien korelasi aitem total (rix). Daya beda aitem ditunjukkan oleh statitik rix yang diperoleh dengan teknik komputasi Product moment Pearson. Adapun kriteria aitem dinyatakan diterima jika koefisien korelasinya positif dan sama dengan atau lebih besar dari 0,25.

3. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur diperlukan untuk melihat sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif sama jika dilakukan lagi pengukuran

terhadap subyek yang sama dengan alat ukur yang sama. Dalam penelitian ini, reliabilitas aitem akan dihitung dengan menggunakan konsistensi internal yaitu dengan melihat konsistensi antar aitem dalam tes itu sendiri. Dengan pendekatan ini subyek hanya dikenai satu kali perlakuan (single trial administration).

Teknik yang digunakan melalui prosedur Alpha Cronbanch. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas ( ), yang angkanya berada antara 0-1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas yang diperoleh, semakin tingi tingkat kepercayaan hasil pengukuran alat tersebut bagi sekelompok subyek yang diteliti (Azwar, 1999).

H. Analisis data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dikuantifikasikan dan diolah dengan menggunakan analisis varians yaitu menganalisis perbedan tingkat kemandrian belajar ditinjau dari gaya kelekatan yang dialami.

Analisis varians yang digunakan adalah analisis varians satu jalur (one-way anova) karena hipoteis dalam penelitian ini menguji rerata tiga kelompok dengan satu jalur klasifikasi yaitu ingin melihat perbedaan tingkat kemandirian belajar pada anak TK ditinjau dari gaya kelekatan, dimana gaya kelekatan dibedakan menjadi tiga tipe yaitu: gaya kelekatan aman, menghindar, dan cemas. Analisis data penelitian ini juga dibantu dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12.0.

61 BAB IV

HASIL PENENLITIAN dan PEMBAHASAN

A. PERSIAPAN dan PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini diawali dengan proses pengurusan surat izin penelitian kepada kampus. Setelah mendapatkan surat izin, peneliti melakukan permohonan izin kepada pihak sekolah TK Kanisius Demangan baru melalui kepala sekolahnya. Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melakukan uji coba di TK Kanisius Demangan Baru.

Uji coba alat ukur penelitian ini dilaksanakan di kelas TK A, yang meliputi TK A1, TK A2, da TK A3. Skala gaya kelekatan dan Kemandirian Belajar diujicobakan kepada 60 anak. Peneliti memberikan skala kemandirian belajar dan gaya kelekatan yang telah disusun kepada wali kelas, dan meminta tolong kepada guru wali kelas untuk membagikan skala gaya kelekatan untuk orang tua melalui murid, sedangkan untuk skala kemandirian belajar diisi oleh guru wali kelas. Setiap dua hari sekali, peneliti mendatangi sekolah untuk mengii skala yang sudah diisi. Uji coba ini dilaksanakan dari tanggal 25 Oktober-08 November 2007.

2. Tahap Penelitian.

Pelaksanaan penelitian dilakukan dari November 2007 sampai Januari 2008. Penelitian ini dilakukan di TK Mater Dei Marsudirini pada kelas TK A yang terdiri dari empat kelas. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan

mengadakan observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh seorang teman pada tanggal 29 November-8 Desember 2007. Kemudian pada tanggal 1 Desember, peneliti memberikan skala gaya kelekatan kepada guru untuk dibagikan kepada orang tua melalui murid yang berjumlah 130 skala. Pada tanggal 11 Desember, peneliti mengambil skala yang telah diisi oleh orang tua melalui sekolah.

Skala kemandirian belajar baru diberikan pada tanggal 22 Desember untuk diisi oleh guru wali kelas dengan jumlah yang sama dengan skala kelekatan yaitu 130 buah. Hal ini dilakukan, karena sebelum tanggal 22 Desember, sekolah melaksanakan akreditasi dan pembagian raport. Skala kemandirian belajar yang telah diisi oleh guru, diambil pada tanggal 12 Januari 2008.

B. ORIENTASI KANCAH

1. TK MATER DEI MARSUDIRINI

TK Mater Dei Marsudirini merupakan sekolah taman kanak-kanak yang terletak di jalan Brigjen Katamso no.2 Yogyakarta. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Marsudirini

Jumlah murid pada tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 236 orang, dengan pembagian 131 murid TK A dan 105 murid TK B. TK Mater Dei Marsudirini memiliki peraturan yang cukup berbeda dari sekolah-sekolah TK yang lain, yaitu setiap satu bulan sekali murid-murid TK A dan TK B

bergantian masuk pagi dan siang. Sebagai contoh, pada bulan desember, murid-murid TK A masuk pagi, maka pada bulan Januari murid-murid TK A masuk siang hari, begitu juga sebaliknya. Hal ini bertujuan agar murid-murid tidak merasa bosan dengan jadwal sekolah yang cenderung monoton.

TK Mater Dei Marsudirini memiliki 8 orang guru tetap, 3 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang Tata Usaha, 1 orang Satpam, dan 1 orang penjaga sekolah, serta beberapa orang guru ekstrakurikuler. Adapun ektakurikuler yang ada di TK ini antara lain adalah: Bahasa Inggris yang diadakan setiap hari Senin, Menari setiap hari Selasa dan Rabu, menggambar setiap hari Kamis, drum band setiap hari Jumat, dan bina vokalia setiap hari Sabtu. Tujuan diadakannya ekstrakurikuler ini adalah untuk mengembangkan bakat dan kreativitas dari murid-muridnya.

.

C. HASIL UJI COBA ALAT UKUR

1. Uji Validitas

Validitas alat ukur penelitian yang digunakan adalah validitas isi yang menunjuk pada sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Adapun validitas isi ini diperoleh melalui analisis rasional dan professional judgment yang dilakukan oleh dosen pembimbing selama proses bimbingan skripsi.

2. Analisis Item

Analisis aitem dilakukan untuk melihat dan memilih aitem-aitem yang lolos seleksi dan dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian. Pemilihan aitem tersebut berdasarkan koefisien korelasi aitem total (rix), dan seluruh perhitungan uji validitas aitem alat ukur dilakukan dengan computer menggunakan SPSS for windows versi 12.0

Sesuai dengan tabel r Product Momet Pearson, bahwa kriteria signifikansi aitem tergantung dari banyaknya jumlah subyek yang digunakan dalam uji coba. Dengan taraf signifikansi 5% dan jumlah subyek sebanyak 60 orang, maka batas r minim yang harus dipenuhi adalah 0,25 sehingga aitem yang memiliki r kurang dari 0,25 dinyatakan tidak lolos.

Berdasarkan hasil uji coba, aitem yang gugur dapat terlihat pada tabel:

Tabel IV: Skala Kemandirian Belajar (Setelah uji coba)

Jumlah item no Aspek kemandirian belajar F UF jumlah 1 Bebas 16, 24, 25,40 10, 17*, 30*,36 8 2 Inisiatif 3, 15, 19, 34* 7, 18, 28, 35 8

3 Gigih dan ulet 4, 14, 32*, 33*

4 Percaya diri 2, 5, 12, 38 8, 22, 27, 29 8 5 Pengendalian diri 1, 11, 20,39 6*, 13*, 23*, 31* 8

Total jumlah 20 20 40

Untuk kemandirian belajar, dari 40 aitem yang disusun dan diujikan pada 60 responden murid TK Kanisisus Demangan Baru, terdapat 29 aitem yang memiliki korelasi aitem total rix di atas 0,25 tersebar tidak proposional pada kelima aspeknya.

Begitu pula halnya dengan skala gaya kelekatan, dari 45 aitem yang diuji cobakan pada responden yang sama, terdapat 30 aitem yang lolos seleksi. Dan untuk mempertahankan komposisi banyaknya aitem dalam setiap aspek, dipilih beberapa aitem lagi dengan adanya perbaikan kalimat.

Tabel V: Skala Gaya Kelekatan (Setelah uji coba)

Gaya Kelekatan No Aspek Kelekatan

Secure Anxious Avoidant Jumlah

1 Pengasuhan 1, 12*, 13, 18, 19*,33, 41 5*, 14, 15, 20*, 21, 28*, 32 9, 16*, 17, 23*, 30, 36*, 42 21 2 Situasi baru: a) Perpisahan b)Pertemuan kembali 2*, 34 3*, 26 6, 25 7, 35 10, 24* 11, 44 6 6

c) Eksplorasi d)Karakteristik umum 4, 31 39,45 8*, 40 22, 43* 27*, 37 29*, 38 6 6 Jumlah 15 15 15 45

Ket: * item yang gugur

Gugurnya aitem pada kedua skala tersebut mungkin disebabkan oleh: 1. aitem yang disajikan kurang mampu menggambarkan situasi

kehidupan subyek secara relevan sehingga jawaban subyek kurang terdistribusi dengan baik.

2. aitem-aitem tersebut bersifat sugestif sehinga jawaban subyek mengumpul pada salah satu alternatif jawaban saja.

Karena aitem yang lolos tersebar tidak proposional setiap aspeknya pada masing-masing variabel, maka peneliti menambahkan beberapa aitem lagi yang kurang dengan memperbaiki kalimat-kalimatnya. Sehingga susunan aitem setelah perbaikan adalah sebagai berikut:

Tabel VI: Skala Kemandirian Belajar (penelitian) Jumlah item no Aspek kemandirian belajar F UF Jumlah 1 Bebas 22, 23, 35,36 10, 21, 27, 32 8 2 Inisiatif 3, 15, 17, 30 7, 16, 25, 31 8 3 Gigih dan ulet 4, 14, 29, 9,19, 33, 6 4 Percaya diri 2, 5, 12, 34 8, 20, 24, 26 8

5 Pengendalian diri 1, 11, 18, 6, 13, , 28 6

Total jumlah 18 18 36

Tabel VII: Skala Gaya Kelekatan (penelitian)

Gaya Kelekatan

No Aspek Kelekatan Secure Anxious Avoidant Jumlah

1 Pengasuhan 1, 12, 16, 28, 35 5, 13, 14, 17, 21 9, 15, 19, , 25, 36 15 2 Situasi baru: e) Perpisahan f) Pertemuan kembali g)Eksplorasi h)Karakteristik umum 2, 29 3, 22 4, 26 33,39 6, 27 7, 30 8, 34 18, 37 10, 20 11, 38 23, 31 24 , 32 6 6 6 6 Jumlah 13 13 13 39

Dokumen terkait