• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4. Analisis Rasio Keuangan PT Pupuk Kujang (Persero)

5.4.4. Analisis Aktivitas

Analisis aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran tingkat aktivitas perusahaan dilakukan dengan menilai tingkat perputaran piutang, tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran total aktiva dan tingkat perputaran aktiva tetap. Untuk pengukuran tingkat perputaran persediaan dan tingkat perputaran total aktiva berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 telah dibahas dalam pembahasan sebelumnya. Perkembangan nilai rasio-rasio aktivitas PT. Pupuk Kujang tersaji dalam Gambar 20.

a. Rasio Perputaran Piutang

Rasio perputaran piutang menunjukkan berapa kali waktu yang diperlukan perusahaan untuk melakukan penagihan terhadap piutangnya dalam suatu periode atau juga waktu atau hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi uang kas. Secara keseluruhan rata-rata dari rasio ini adalah 17,82 kali atau 20 hari (365 hari / 17,82). Hal ini berarti dalam satu periode perusahaan mampu melakukan kegiatan penagihan piutang sebanyak kurang lebih 18 kali atau jangka waktu penagihan piutang tersebut adalah 20 hari. Terlihat dalam Gambar 20 nilai rasio ini menurun di tahun terakhir. Penurunan ini lebih disebabkan terjadi kenaikan jumlah piutang perusahaan yang dikarenakan banyaknya penjualan yang dilakukan secara kredit oleh perusahaan.

b. Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari penggunaan aktiva tetapnya. Nilai rasio yang semakin besar menunjukkan semakin efisiennya pemanfaatan aktiva tetap. Nilai rata-rata dari rasio ini adalah 2,44 kali yang mengandung arti bahwa dalam satu periode produksi aktiva tetap yang digunakan untuk melakukan penjualan sebanyak 2,44 kali. Nilai ini menunjukkan kurang cukupnya efisiensi yang dilakukan perusahaan dalam pengoperasian aktiva tetapnya untuk melakukan penjualan. Terlihat perkembangan nilai rasio ini yang menurun tiap tahunnya dalam Gambar 20. Penurunan ini dikarenakan komponen aktiva tetap yang mengalami peningkatan tiap tahunnya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan peningkatan penjualan.

8.50 0.26 18.12 20.22 14.71 24.42 11.66 1.98 0.25 1.21 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun Ni la i Rasio Perputaran Aktiva Tetap Rasio Perputaran Piutang

Gambar 20. Perkembangan Rasio Aktivitas PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode 2001-2005

5.5. Analisis Du Pont

Analisis Du Pont digunakan untuk mencari tingkat pengembalian ekuitas atau Return On Equity (ROE) suatu perusahaan. ROE digunakan untuk mengetahui cara meningkatkan prestasi perusahaan dan untuk melihat efektivitas pengelolaan sumberdaya dalam rangka untuk memaksimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan bagi pemegang saham.

Berdasarkan hasil analisis Du Pont, perkembangan nilai ROE PT. Pupuk Kujang selama lima tahun terakhir (2001-2005) mengalami fluktuasi dengan kecenderungan yang menurun. Penurunan ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang menurun dan akibatnya tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan pun ikut menurun. Perkembangan nilai ROE yang cenderung menurun mencerminkan lemahnya efektivitas pengelolaan sumberdaya perusahaan dalam upaya memaksimalkan tingkat keuntungan perusahaan.

Kecenderungan nilai ROE yang menurun seperti yang terlihat dalam Gambar 20, dikarenakan nilai tingkat pengembalian investasi atau Return On Investment (ROI) yang mengalami penurunan dengan rata-rata untuk lima tahun terakhir sebesar 8,27 persen. Penurunan ROI ini dikarenakan selama periode tersebut perusahaan mengalami penurunan laba bersih yang disebabkan semakin meningkatnya beban produksi dan beban usaha perusahaan.

0.21 0.08 0.03 0.02 0.27 0.72 0.72 0.23 0.57 0.57 0.33 0.21 0.10 0.19 0.09 0.13 0.16 0.08 0.33 0.23 0.29 0.13 0.12 0.11 0.20 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 2001 2002 2003 2004 2005 ROE ROI Rasio Hutang Marjin Laba Bersih Perputaran Aktiva

Gambar 21. Perkembangan (trend) ROE PT. Pupuk Kujang (Persero) dan Komponen Du Pont lainnya berdasarkan analisis Du Pont Upaya perusahaan dalam meningkatkan nilai penjualan tidak berpengaruh terlalu besar terhadap perolehan keuntungan karena kenaikannya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan beban dan biaya yang harus ditanggung perusahaan. Sehingga kondisi ini menyebabkan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin rendah. Namun pada tahun 2002 perusahaaan mendapat tambahan keuntungan dari pendapatan lain-lain yang memiliki proporsi

cukup besar terhadap penjualan yakni sebesar 17,16 persen. Sehingga marjin laba bersih perusahaan dapat meningkat sebesar 24,37 persen dari tahun 2001. Namun di tahun-tahun berikutnya proporsi pendapatan lain-lain terhadap penjualan mengalami penurunan yang akibatnya perusahaan tidak mendapatkan tambahan keuntungan dalam upaya meningkatkan tingkat keuntungan yang diperoleh.

Selain itu penurunan ROI juga dikarenakan rendahnya tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Hal ini tercermin dari tingkat perputaran aktiva perusahaan yang rendah dan cenderung menurun tiap tahunnya seperti yang terlihat dalam Gambar 21. Penurunan tingkat perputaran aktiva perusahaan dari tahun ke tahun disebabkan selama periode tersebut laju peningkatan aktiva perusahaan lebih besar dibandingkan dengan laju peningkatan penjualan.

Peningkatan aktiva perusahaan terutama dalam aktiva tetap yang disebabkan adanya pembangunan proyek Pupuk Kujang 1B yang masih dalam tahap pelaksanaan (direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2006). Untuk bisa meningkatkan nilai ROI yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai ROE, maka perusahaan perlu mengurangi peningkatan aktiva ini, atau bisa juga dengan meningkatkan penjualan secara relatif terhadap aktivanya.

Rata-rata nilai ROE berdasarkan analisis Du Pont untuk lima tahun terakhir sebesar 0,14 yang berarti bahwa setiap Rp 100,- modal yang ditanamkan dalam perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 14,-. Apabila diperhatikan, angka ini relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan hasil perhitungan ROE dalam aspek keuangan yang berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M- BUMN/2002. Rata-rata nilai ROE dalam aspek keuangan sebesar 0,29 atau lebih besar bila dibandingkan nilai ROE hasil analisis Du Pont yang rata-ratanya sebesar 0,14. Perbedaan hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa standar penilaian kinerja yang ditetapkan Kementerian BUMN pada PT. Pupuk Kujang (Persero) berbeda dengan standar perusahaan lain pada umumnya.

Penetapan standar kinerja perusahaan BUMN mengacu kepada ketetapan Kementerian BUMN yang penilaiannya berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002. Sedangkan perusahaan lain pada umumnya menggunakan metode analisis Du Pont dalam menilai kinerjanya. Penilaian ROE

berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 memperhitungkan aktiva tetap dalam pelaksanaan dan kewajiban jangka panjang sebagai pengurang modal sendiri dalam perhitungan ROE-nya. Sedangkan dalam perhitungan analisis Du Pont tidak. Hasilnya tentu akan menjadi lebih besar ROE hasil perhitungan berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 dibandingkan dengan hasil perhitungan analisis Du Pont. Dalam Gambar 22 terlihat perbedaan nilai ROE hasil perhitungan analisis Du Pont dengan nilai ROE yang berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002.

Grafik Perbedaan Nilai ROE

0.25 0.42 0.27 0.22 0.27 0.21 0.08 0.10 0.19 0.09 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun N ila i ROE Berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M- BUMN/2002 ROE Hasil Analisis Du Pont

Gambar 22. Perkembangan Nilai ROE Berdasarkan SK Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 dan ROE Hasil Perhitungan Du Pont. Sesuai dengan visi perusahaan yakni menjadi perusahaan di bidang industri pupuk dan petrokimia yang efisien dan kompetitif di pasar global, maka untuk memperoleh target rasio perbandingan yang lebih tepat sebaiknya PT. Pupuk Kujang menggunakan standar rasio keuangan yang umum dipakai oleh perusahaan-perusahaan lain pada umumnya. Sehingga dapat memberikan gambaran mengenai target standar yang diinginkan ataupun melihat sampai sejauh mana target yang telah dicapai perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

Dokumen terkait