• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Akuntabilitas Kinerja

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Tahun Anggaran 2014 Pengadilan Tinggi Agama Semarang menetapkan 5 (lima) tujuan dan dengan 9 sasaran strategis yang akan dicapai. Kelima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 12 indikator kinerja. Realisasi pada akhir tahun 2014 sebagai berikut :

Indikator Tujuan Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian

Tujuan Strategis 1 : Terwujudnya Peradilan segera memenuhi rasa keadilan para pencari keadilan

Menurunnya sisa perkara Persentase sisa perkara yang diselesaikan

30 30 100%

Persentase perkara yang diselesaikan

343 315 92%

Berkurangnya perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan

Persentase perkara dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang harus diselesaikan

315 267 84,7%

Persentase perkara dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan yang harus diselesaikan

48 48 100%

Tujuan Strategis 2 : Terwujudnya kepuasan Pencari Keadilan atas putusan Pengadilan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 31

Menurunnya jumlah upaya hukum atas putusan pengadilan

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Kasasi

- Peninjauan Kembali

315 224 75 %

Tujuan Strategis 3 : Terwujudnya Pengadilan yang Efektif dan Efisien

Terwujudnya administrasi perkara yang tepat mutu dan tepat waktu

Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 313 313 100% Terwujudnya Kinerja penyelesaian perkara dengan optimal

Rasio Majelis Hakim terhadap perkara

1:20 1:22 110%

Tujuan Strategis 4 : Terwujudnya Peradilan untuk seluruh masyarakat pencari keadilan ( Justice For All )

Diterimanya perkara prodeo Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

2 2 100%

Meningkatnya jumlah putusan yang dapat diakses publik

Persentase amar putusan yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

326 315 83%

Tujuan Strategis 5 : Mewujudkan aparatur Pengadilan yang bersih, bebas KKN dan akuntabel

Meningkatnya kecepatan

respon atas pengaduan Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti

46 46 100%

Terwujudnya administrasi pelaporan pengaduan dan laporan tindak lanjut hasil pengaduan yang tepat waktu dan mutu

Persentase Jumlah Laporan Hasil Pengawasan yang harus disusun dari Pengawasan Reguler 36 36 100% Persentase Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas mutasi Pimpinan Pengadilan Tingkat Pertama 20 20 100%

Penjelasan masing-masing indikator sasaran dijabarkan sebagai berikut ini :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 32

1) Indikator Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Indikator ini mengukur kinerja Majelis Hakim PTA Semarang dalam menyelesaikan sisa-sisa perkara tahun 2013. Sehingga dalam pengukurannya merupakan prosentase dari hasil perbandingan antara Jumlah Sisa Perkara Tahun 2013 dengan Jumlah Sisa Perkara Tahun 2014. Pengukuran nilai indikator ini didapatkan dari Register Perkara Banding Tahun 2014 yang memuat ihtisar penyelesaian setiap perkara. Penyelesaian Sisa Perkara dari tahun ke tahun sebagai berikut :

Tahun Sisa Tahun Lalu Diselesaikan Persentase

2011 45 perkara 45 perkara 100% 2012 59 perkara 59 perkara 100% 2013 51 perkara 51 perkara 100% 2014 30 perkara 30 perkara 100 % Dari tabel diatas diketahui bahwa capaian indikator penyelesaian sisa perkara pada tahun 2014 adalah 100 % dengan perhitungan :

2) Indikator Persentase Perkara Yang Diselesaikan

Indikator ini mengukur tingkat penanganan perkara sampai diputuskan dari jumlah perkara yang ditangani pada tahun 2014. Formula yang digunakan adalah prosentase perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. Pengukuran nilai indikator ini didapatkan dari Laporan Perkara yang diterima dan diputus tahun 2014. Tingkat penyelesaian perkara dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tahun Perkara yg

ditangani Diselesaikan Persentase

2011 315 perkara 256 perkara 81,36% 2012 336 perkara 285 perkara 84,82%

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 33

2013 334 perkara 304 perkara 91,02% 2014 343 perkara 315 perkara 91,8 % Dari tabel diatas didapatkan bahwa penyelesaian perkara tahun 2014 pada tingkat 91,8 %. atau belum mencapai target. Hal ini disebabkan oleh perkara yang masuk pada akhir tahun 2014 yang belum terselesaikan. Perhitungannya :

3) Indikator Persentase perkara yang dalam jangka waktu maksimal 3 bulan yang harus diselesaikan.

Indikator ini mengukur persentase perkara yang dapat diselesaikan oleh Majelis Hakim PTA Semarang dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan dari jumlah perkara yang harus diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan. Formula yang digunakan dalam perhitungan indikator ini adalah persentase jumlah perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan. Data yang digunakan dalam indikator ini diambil dari Laporan Penyelesaian Perkara 3 Bulan. Adapun data penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dari tahun ke tahun sebagai berikut :

Tahun Perkara yg ditangani Diselesaikan < 3 bulan Persentase 2011 256 perkara 256 perkara 100% 2012 285 perkara 285 perkara 100% 2013 304 perkara 304 perkara 100% 2014 315 perkara 267 perkara 84,7% Dari tabel diatas didapatkan bahwa 267 perkara ( 84,7 %) yang dimohonkan banding di Pengadilan Tinggi Agama Semarang dapat

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 34

diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan dengan perhitungan :

4) Indikator Persentase perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan harus diselesaikan.

Indikator ini mengukur persentase perkara yang diselesaikan oleh Majelis Hakim PTA Semarang lebih dari 3 bulan. Formula yang digunakan adalah persentase perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 3 bulan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan lebih dari 3 bulan. Data yang digunakan dalam indikator ini diambil dari Laporan Penyelesaian Perkara 3 Bulan. Adapun data penyelesaian perkara dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan dari tahun ke tahun sebagai berikut :

Tahun Perkara yg ditangani Diselesaikan > 3 bulan Persentase 2011 0 perkara 0 perkara 100% 2012 0 perkara 0 perkara 100% 2013 0 perkara 0 perkara 100% 2014 48 perkara 48 perkara 100% Dari data diatas dapat dilihat bahwa 48 perkara yang diselesaikan lebih dari 3 bulan. Hal ini dapat terjadi karena perkara yang penyelesaiannya dimungkinkan lebih dari 3 bulan ternyata merupakan perkara yang terdapat putusan sela. Putusan sela ini dimaksudkan untuk memerintahkan Pengadilan Tingkat Pertama untuk memeriksa kembali perkaranya.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 35

5) Indikator Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Indikator ini menggambarkan tingkat kepuasan para pencari keadilan terhadap Putusan PTA Semarang. Selain itu juga menggambarkan tingkat kesadaran hukum para pencari keadilan atas upaya hukum yang ditempuh. Formula yang digunakan adalah persentase perbandingan antara perkara yang mengajukan upaya hukum banding dengan jumlah perkara yang diputus. Data dukung pengukuran indikator ini berasal dari Data Perkara Yang Dimohonkan Kasasi dan PK ke Mahkamah Agung RI. Data Perkara yang mengajukan upaya hukum lebih tinggi dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel berikut :

Tahun Perkara yg Kasasi dan PK Jml Prk Banding yg diputus Persentase Yg Tdk Kasasi dan PK 2011 39 perkara 256 perkara 84,76% 2012 82 perkara 285 perkara 71,22% 2013 101 perkara 304 perkara 66,77% 2014 79 perkara 315 perkara 75 %

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah perkara yang mengajukan upaya hukum yang lebih tinggi semakin meningkat. Hal ini dimungkinkan karena 2 faktor, yaitu :

1. Berkurangnya kepuasan para pencari keadilan atas putusan PTA Semarang.

2. Semakin tingginya tingkat kesadaran hukum para pencari keadilan atas upaya hukum yang bisa mereka tempuh

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 36

6) Indikator Persentase Berkas Yang Diregister Dan Siap didistribusikan Ke Majelis

Indikator ini menggambarkan kinerja Kepaniteraan PTA Semarang atas perkara yang masuk sebagai upaya hukum banding dari masyarakat pencari keadilan. Formula yang digunakan adalah persentase perbandingan antara jumlah perkara yang diterima yang telah didistribusikan majelis dengan jumlah perkara yang diterima PTA Semarang. Data perkara didistribusi didapatkan dari Buku Kendali Penetapan Majelis Hakim. Data perkara yang telah didistribusikan tepat waktu dari tahun ke tahun sebagai berikut :

Tahun Perkara yg telah didistribusikan

Jumlah Perkara

yang masuk Persentase

2011 270 perkara 270 perkara 100% 2012 277 perkara 277 perkara 100%

2013 283 perkara 283 perkara 100%

2014 313 perkara 313 perkara 100% Dari tabel data perkara yang dididtribusikan dari tahun ke tahun didapatkan bahwa seluruh perkara masuk telah didistribusikan dengan baik. Perhitungannya sebagai berikut :

7) Indikator Rasio Majelis Hakim Terhadap Perkara

Indikator ini menggambarkan kinerja Majelis Hakim terhadap perkara yang ditanganinya. Formula perhitungan yang digunakan adalah rasio dari jumlah Majelis Hakim terhadap jumlah perkara yang ditangani. Data dukung yang digunakan dalam perhitungan adalah SK Majelis Hakim dan Data Perkara Diterima Tahun 2014 PTA Semarang. Jumlah Majelis Hakim sesuai SK Majelis Hakim dan Jumlah Perkara yang ditangani dari tahun ke tahun tergambar dalam tabel berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 37

Tahun Jumlah Majelis Hakim

Jumlah Perkara

yang ditangani Rasio

2011 15 Majelis 315 perkara 1 : 21 2012 15 Majelis 336 perkara 1 : 22 2013 15 Majelis 334 perkara 1 : 22 2104 15 Majelid 343 perkara 1 : 22 Dari tabel diatas menggambarkan bahwa rasio jumlah Majelis dan

jumlah perkara ditangani dalam range yang sama. Dapat disimpulkan bahwa 1 Majelis yang terdiri dari 3 orang Hakim Tinggi dan 1 orang Panitera dalam 1 tahun menyelesaikan 22 perkara atau 1,83 perkara per bulan. Perhitungannya sebagai berikut :

8) Indikator Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan

Indikator ini menampilkan data perkara yang dinyatakan prodeo yang dapat diselesaikan oleh PTA Semarang. Indikator ini menggambarkan bahwa masyarakat pencari keadilan yang tidak berkemampuan secara finansial dapat berperkara secara cuma-cuma di PTA Semarang. Formula perhitungannya adalah perbandingan jumlah perkara prodeo yang terselesaikan dengan jumlah prodeo yang masuk. Data dukung yang digunakan adalah Register Perkara Prodeo PTA Semarang. Data perkara prodeo yang diterima PTA Semarang dari tahun ke tahun sebagai berikut :

Tahun Jumlah Perkara Prodeo Jumlah Perkara Prodeo yang diputus Persentase 2011 5 perkara 3 perkara 100% 2012 5 perkara 5 perkara 100%

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 38

2013 5 perkara 5 perkara 100%

2014 2 perkara 2 perkara 100%

Dari tabel diatas didapatkan bahwa seluruh perkara prodeo yang masuk PTA Semarang, keseluruhannya dapat diselesai, bahkan dalam waktu kurang dari 3 bulan. Perhitungannya sebagai berikut :

9) Indikator Persentasi Amar Putusan Yang Dapat Diakses Secara Online Dalam Waktu Maksimal 1 Hari Sejak Diputus

Indikator ini menggambarkan tingkat transparansi atas putusan PTA Semarang untuk dapat diakses oleh publik. Publik dapat mengakses Putusan PTA Semarang yang telah dianonimasi pada situs website Mahkamah Agung di http://putusan.mahkamahagung.go.id. Indikator ini dihitung dengan cara membandingkan jumlah perkara teranonimasi yang terupload di direktori putusan Mahkamah Agung dengan jumlah perkara yang telah diputus. Data dukung untuk indikator ini adalah data perkara putus dan data perkara yang telah di upload. Tabel jumlah perkara dipublikasikan sebagai berikut:

Tahun Jumlah Perkara Terpublikasi Jumlah Perkara Diputus Persentase 2011 123 perkara 256 perkara 48% 2012 186 perkara 285 perkara 65% 2013 253 perkara 304 perkara 83% 2014 326 perkara 315 perkara 103% Dari data yang dimuat dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa

terjadi peningkatan jumlah perkara teranonimasi yang segera diupload ke Direktori Putusan Mahkamah Agung maksimal 1 hari setelah putus. Perhitungannya sebagai berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 39

10) Indikator Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklnjuti

Indikator ini menggambarkan tingkat reaksi PTA Semarang terhadap pengaduan masyarakat. Pengaduan yang masuk dapat melalui surat, hadir langsung, email dan faximile. Perhitungan indikator ini menggunakan formula persentase perbandingan antara jumlah pengaduan yang ditindaklajuti dengan jumlah perkara yang masuk. Data dukung dari indikator ini adalah Buku Pengaduan yang dikelola oleh Panitera Muda Hukum. Tabel persentase jumlah pengaduan masyarakat sebagai berikut :

Tahun Jumlah Pengaduan Yang Ditindaklanjuti Jumlah Pengaduan Persentase 2011 36 pengaduan 36 pengaduan 100% 2012 24 pengaduan 24 pengaduan 100% 2013 44 pengaduan 44 pengaduan 100% 2014 46 pengaduan 46 pengaduan 100% Dari tabel diatas tergambar bahwa seluruh pengaduan yang masuk ke PTA Semarang tidak ada yang tidak ditindaklanjuti. Perhitungannya sebagai berikut :

11) Indikator Persentase Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Yang Harus Disusun Dari Pengawasan Reguler

Indikator ini menunjukkan kegiatan pengawasan PTA Semarang sebagai Pengadilan Tingkat Banding dalam fungsinya sebagai pengawas pada Pengadilan Tingkat Pertama di bawahnya. Sejumlah 36 Pengadilan Tingkat Pertama telah dilakukan pengawasan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 40

setiap tahunnya yang dibuktikan dengan Laporan Pengawasan Reguler Tahunan. Perhitungan indikator ini adalah dengan persentase perbandingan antara jumlah pengawasan dengan jumlah laporan pengawasan yang telah tersusun. Tabel jumlah laporan yang telah disusun sebagai berikut :

Tahun Jumlah Laporan Yang Tersusun Jumlah Pengawasan Persentase 2011 36 Laporan 36 Pengawasan 100% 2012 36 Laporan 36 Pengawasan 100% 2013 36 Laporan 36 Pengawasan 100% 2014 36 Laporan 36 Pengawasan 100% Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setiap pengawasan yang dilaksanakan oleh PTA Semarang berhasil tersusun Laporan Pengawasan. Perhitungannya sebagai berikut :

12) Indikator Persentase Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Atas Mutasi Pimpinan Pengadilan Tingkat Pertama.

Indikator ini menggambarkan jumlah laporan hasil pengawasan atas mutasi pimpinan Pengadilan Tingkat Pertama. Perhitungan indikator ini adalah persentase dari perbandingan jumlah laporan hasil pengawasan mutasi pimpinan Pengadilan Tingkat Pertama dengan jumlah mutasi Pimpinan di Pengadilan Tingkat Pertama. Data dukung indikator ini adalah Laporan Hasil Pengawasan Atas Mutasi Pimpinan Pengadilan Tingkat Pertama. Data Laporan ini dapat terlihat dari tabel berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 41

Tahun Jumlah Laporan

Yang Tersusun Jumlah Mutasi Persentase

2011 6 Laporan 6 Pengawasan 100%

2012 8 Laporan 8 Pengawasan 100%

2013 12 Laporan 12 Pengawasan 100% 2014 20 Laporan 20 Pengawasan 100% Perhitungannya sebagai berikut :

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan di setiap tahun, Pengadilan Tinggi Agama Semarang memiliki sistem yang dapat mendukung efektivitas pelaksanaan pengikisan tunggakan perkara, percepatan penyelesaian perkara, transparansi putusan, akses publik terhadap informasi perkara, dan pengelolaan biaya perkara. Sehingga pada tahun 2014, fokus Pengadilan Tinggi Agama Semarang memastikan semua sistem tersebut berjalan dengan efektif.

Agenda lanjutan Pengadilan Tinggi Agama Semarang selama tahun 2014, meliputi :

1. Menjaga kesinambungan program pengikisan tunggakan perkara, meliputi:  Monitoring jangka waktu penanganan perkara ;

 Redistribusi perkara yang berkategori perkara tunggakan;

2. Menjaga kesinambungan target penyelesaian perkara (clearance rate) di atas 100%, melalui:

 Membuat laporan kinerja minutasi perkara, yang bisa menggambarkan posisi penyelesaian perkara diantara operator, panitera pengganti dan hakim tinggi;

 Memberdayakan operator untuk pengikisan perkara bagi perkara yang sudah putus tetapi belum minutasi;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 | 42

kelengkapan berkas perkara banding.

3. Meningkatkan kualitas akses publik terhadap informasi pengadilan (Direktori putusan Mahkamah Agung, informasi lembaga kepaniteraan, informasi status perkara)

 Kontinutas upload putusan ke direktori putusan Mahkamah Agung RI.  Kontinutas penyempurnaan SIADPTA (akurasi data, kelengkapan data).  Mengoptimalkan situs web PTA Semarang, Aplikasi SIADPTA, SIADPA se

Jawa Tengah dan Aplikasi Komdanas.

Dokumen terkait