• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Sugiyono (2012:14) analisis data yaitu pencarian dan penyusunan dengan cara sistematis yang di dapat dari hasil wawancara, dan bahan-bahan lainnya sehingga dengan mudah dimengerti. Pelaksanaan analisis data dilaksanaan beberapa tahap yaitu:

1. Reduksi data, ialah memilah hal-hal yang penting, dan meninggalkan yang tidak berguna. Dengan demikian dari hasil reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah dalam pengumpulan data.

2. Penyajian data, data yang telah disusun dari hasil reduksi data kemudian disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Penyajian data merupakan upaya penyusunan sekumpulan informasi kedalam suatu matriks atau bentuk.

3. Pengambilan kesimpulan, kesimpulan yang dikemukakan bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak diketemukan fakta yang kuat sehingga dapat mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang diketemukan pada awal di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat dilapangan untuk mengumpulkan data.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah peneliti menguraikan semua kajian penelitian ini, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Kinerja pegawai Kantor Camat Habinsaran Kabupaten Toba sudah dapat dikatakan baik karena poin atau indikator berjalan sesuai keinginan masyarakat yakni disiplin kinerjanya dalam mengurus kepentingan masyarakat sudah baik, sudah menggunakan alat bantu seperti laptop, printer dan semua pegawai mahir dalam menggunakannya, mengutamakan kepentingan masyarakat, memberikan pelayan kepada masyarakat dengan sopan santun dan ramah, memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat dan tepat waktu. Daya tanggap pegawai di Kecamatan Habinsaran cukup baik hal ini dilihat dari daya tanggap pegawai terhadap harapan-harapan, aspirasi dan keluhan-keluhan yang dialami masyarakat dan menekankan pada efisien dan efektifitas pelayanan yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Adapun faktor pendukungnya adalah adanya perangkat desa di setiap desa dan sudah ditugaskan dengan bidang yang sama untuk setiap keperluan msayarakat, komunikasi yang aktif dari dinas sosial, adanya grub whatsApp antar pegawai perengkat desa dan kecamatan yang sangat

kinerja pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kantor Camat Habinsaran ialah jarak antar desa di kecamatan sangat luas, rendahnya kualitas sinyal atau jaringan Hp dan internet, kualitas jalan yang tidak bagus membuat masyarakat susah melapor ke kantor camat.

5.2 Saran

Dari semua kajian tersebut, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kantor Kecamatan sebaiknya selalu meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi.

2. Sebaiknya Pimpinan Kantor Camat Habinsaran Kabupaten Toba sebaiknya lebih mengarahkan pegawai supaya lebih disiplin baik dalam waktu kehadiran maupun kinerjanya.

3. Sebaiknya semua pegawai tetap berada di kantor atau diruangan semisalnya pun tidak ada kepentingnnya dengan masyarakat.

4. Sebaiknya pegawai istirahat dan pulang sesuai dengan aturan jam kerja yang sudah di tetapkan di Kantor Camat Habinsaran.

5. Lebih meningkatkan profesionalisme masing-masing pegawai di Kantor Camat Habinsaran.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ahmad Ainur Rohman dkk.2010. Reformasi Pelayanan Publik, Malang: Program Sekolah Demokrasi

Bathoro, 2011 Pengertian Pelayanan Publik, Semarang: CV. Peduli

Cardosa Faustino Gomes, t.t.2001, Manajemen Sumber, Yogyakarta: Andi Offset Cress Well 2016, Purposive Sampling Jateng: Kasih Bina

Garry Dessier, 2013, Penilaian Kinerja, Jambi: Tabung Citra H. Zaenal Mukarom. “Membangun Kinerja Pelayanan Publik”

Hayati, 2017, Pengertian Kinerja, Surakarta: Bintang Pelita

Hirim, 2020, Elemen Pokok Pengukuran Kinerja, Jakarta: Remaja Rosada Ismail, 1997, Strategi Peningkatan Kualitatif Pelayanan, Bandung: Pusat Abadi Kevin R Murphy N. Cleaveoland, 1995, Penilaian Kinerja, Jakarta: Pelangi

Jingga

Kurnia Ardiansyah, 2020, Kualitas Pelayanan Publik, Banten: Anak Cerdas Mangkunegara, 2002, Pengertian Kinerja, Jabar: Intra Kasih

Mardiasmo, 2011, Pengertian Pegawai, Bandung: Pelanggi Jingga Robbins, 2003, Pengertian Kinerja, Kediri: Rajawali Press

Sinambella Dkk, Pengertian Kinerja, Jaya Pura: Cahaya Press

Taliziduhu Ndraha, Budaya Organisasi, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, hlm. 112.

Sugiyono, 2012, Analisis Data, Bandung: Afabeta _______, 2016, Purposive Sampling, Bandung: Afabeta

Joko Widodo, 2006. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Jakarta: Bayumedai Publishing.

James L. Gibson, 1990, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. (Jilid II). Jakarta:

Erlangga.

Undang-Undang:

Undang-Undang No.17 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang No.96 Tahun 2012 Tentang Pelayanan Publik

Jurnal:

Darmansyah Putra 2013 “Analisis Kinerja Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Di Kantor Camat Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu”.

NURAZIZAH.N 16 “Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Camat Mutiara Timur Kabupaten Pidie”

ORLITA.N 16 “Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin”.

Sefly Mey Natili, 2019, “Analisis Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara”.

Umar, 2020, “Analisis Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Masyarakat Pada Kantor Camat Padalarang Kabupten Bandung Barat”.

Internet:

Repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/6015. Diakses pada tanggal 25 Januari 2022.

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA A. Pertanyaan kepada Pimpinan dan pegawai Kantor Camat:

1. Apakah pegawai sudah disiplin dalam waktu?

2. Apakah pegawai sudah menggunakan alat bantu?

3. Apakah pegawai bisa menggunakan alat bantu yang ada?

4. Apakah pegawai sudah mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi?

5. Apakah pegawai sudah melayani masyarakat dengan sopan santun dan ramah?

6. Apakah pegawai sudah melayani masyarakat dengan cepat dan tepat waktu?

7. Apa faktor pendukung pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik?

8. Apa faktor penghambat pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik?

B. Pertanyaan kepada masyarakat:

1. Apakah pegawai sudah menggunakan alat bantu?

2. Apakah pegawai bisa menggunakan alat bantu yang ada?

3. Apakah pegawaisaudah mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi?

4. Apakah pegawai sudah melayani masyarakat dengan sopan santun dan ramah?

5. Apakah pegawai sudah melayani masyarakat dengan cepat dan tepat waktu?

6. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai faktor pendukung pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan?

7. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai faktor penghambat pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan?

DOKUMENTASI

Foto 1: Wawancara dengan Bapak Camat Habinsaran Santo Pane S.E

Sumber : Dokumentasi Peneliti

Foto 2: Wawancara dengan Bapak Liberson Sitanggang S. Sos (Pegawai Kantor Camat Habinsaran)

Sumber : Dokumentasi Peneliti

Foto 3: Wawancara dengan Bapak David Bradhika S.H (Pegawai Kantor Camat Habinsaran)

Sumber : Dokumentasi Peneliti

Foto 4: Wawancara Dengan Bapak T. Pangaribuan (Masyarakat Kecamatan Habinsaran)

Sumber : Dokumentasi Peneliti

Foto 5: Wawancara dengan ibu T. br Sitorus (Masyarakat Kecamatan Habinsaran)

Sumber : Dokumentasi Peneliti

DATA INFORMAN

1. Informan Kunci

Nama : Santo Pane, SE Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Pimpinan/Camat Habinsaran 2. Informan Utama

Nama : T. Pangaribuan Jenis kelamin : Laki-laki Jabatan : Masyarakat

Nama : T. Sitorus Jenis Kelamim : Perempuan Jabatan : Masyarakat 3. Informan Tambahan

Nama : David Bradhika, SH Jenis Kelamin : Laki-laki

: Pegawai

Nama : Liberson Frain Sitanggang, S.Sos Jenis Kelamin : Laki-laki

: Pegawai

Dokumen terkait