• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara kualitatif, data hasil penelitian diuraikan dalam bentuk kalimat dan dijelaskan secara terperinci (deskriptif). Setelah data dianalisis kemudian diambil kesimpulan secara induktif, yaitu suatu cara berpikir yang dimulai dari fakta-fakta yang bersifat khusus yang kemudian dari fakta-fakta khusus tersebut diambil kesimpulan secara umum.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di dalam skripsi ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencurian yang dilakukan Oleh Anak dalam perkara Nomor: 46/Pid.B(A)/2012/PN.TK. dikenakan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 7 (tuju) bulan, hakim menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pencurian, Pelaku dinyatakan orang yang cakap dan mampu untuk mempertanggungjawabkan akibat dari segala perbuatannya.

2. Dasar pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Tanjung Karang dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku pidana pencurian yang dilakukan oleh anak sebagaimana yang dimaksud dalam putusan hakim dalam perkara nomor: 46/Pid.B(A)/2012/PN.TK. yaitu hakim dalam melaksanakan tugasnya menjatuhkan pidana kepada pelaku harus memperhatikan Pasal 183 dan Pasal 184 KUHAP serta hakim juga harus mempertimbangkan unsur delik pada Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP, karena pelakunya adalah anak dibawah umur maka anak tetap harus dipidana, akan tetapi hukuman yang harus diberikan kepada anak ½ dari masa tahanan orang dewasa, dan selama anak menjalani

masa tahanannya anak dibimbing dan dibina sesuai aturan yang berlaku, dan apabila dalam kasus anak ini anak tidak dikenakan sangsi berupa pidana penjara maka masyarakat akan geram dengan kasus-kasus lainnya yang pelakunya anak, Hakim mempertimbangkan hal yang tidak akan memicu perbuatan main hakim sendiri dengan cara anak dipidana dengan Hukum yang berlaku akan tetapi hukumannya diringankan.

hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan dari diri terdakwa Jan Aldino Als Dino Bin Efendi Djondi sebagai berikut :

Hal-hal yang memberatkan:

1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat;

Hal-hal yang meringankan:

1) Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya ; 2) Antara terdakwa dan korban sudah ada perdamaian ; 3) Terdakwa belum pernah dijatuhi Pidana ;

4) Terdakwa masih anak-anak ;

karena pelakunya adalah anak dibawah umur maka anak tetap harus dipidana, akan tetapi hukuman yang harus diberikan kepada anak ½ dari masa tahanan orang dewasa, dan selama anak menjalani masa tahanannya anak dibimbing dan dibina sesuai aturan yang berlaku, dan apabila dalam kasus anak ini anak tidak dikenakan sangsi berupa pidana penjara maka masyarakat akan geram dengan kasus-kasus lainnya yang pelakunya anak, Hakim mempertimbangkan hal yang tidak akan memicu perbuatan main hakim sendiri dengan cara anak dipidana dengan Hukum yang berlaku akan tetapi Hukumannya diringankan.

B. Saran

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengenai pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana pencurian yang pelakunya anak, hakim sebaiknya lebih mengarahkan kepada program diversi atau restorative justice terhadap kasus serupa. Pemberian pertanggungjawaban pidana terhadap anak sebagai pelaku harus mempertimbangkan perkembangan dan kepentingan terbaik anak di masa yang akan datang. Penanganan yang salah dapat menyebabkan rusak bahkan musnahnya bangsa di masa depan, karena anak adalah generasi penerus bangsa.

2. Dasar pertimbangan hukum yang dimiliki hakim dalam menjatuhkan sanksi terhadap pelaku pencurianan yang dilakukan oleh anak harus mempertimbangkan sanksi berupa Pidana Penjara yang terlalu lama, karena sanksi berupa pidana penjara dapat merusak perkembangan mental dan jiwa anak selama didalam penjara.

3. Hendaknya pemerintah Indonesia lebih aktif memberikan penyuluh-penyuluhan baik kepada orangtua maupun anak-anak mengenai tindak pidana maupun hal-hal yang dinyatakan terlarang untuk dilakukan seorang anak yang marak terjadi di masyarakat beserta dampak dan akibatnya

(Studi Putusan Pengadilan Negri Nomor : 46/Pid.B(A)/2012/PN.TK) (Skripsi) Oleh ANDRIE SAPUTRA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 16

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana ... 18

B. Pengertian Putusan Pengadilan ... 19

C. Tindak Pidana Pencurian ... 22

1. Pengertian Tindak Pidana dan Unsur-Unsur Tindak Pidana ... 22

2. Pengertian Pencurian ... 24

D. Pengertian Anak ... 29

E. Jenis-jenis Sanksi yang dapat Dijatuhkan terhadap Anak sebagai Pelaku Tindak Pidana ... 31

III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah ... 37

B. Sumber dan Jenis Data ... 38

C. Penentuan Populasi dan Sampel ... 39

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 40

B. Gambaran Umum Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Karang Nomor: 46/Pid.B(A)/2012/PN.TK.Terhadap Tindak Pidana

Pencurian yang dilakukan Oleh Anak ... 43 C. Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana

Pencurian yang dilakukan Oleh Anak………..46 D. Dasar Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Karang

Terhadap Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak .. 52

V. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 58 B. saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Andrisman, Tri.2008. Buku Ajar Hukum Peradilan Anak. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ashshofa, Burhan. 2004. Metode Penelitian Hukum. Rineka Cipta. Jakarta.

Ahmad Rifai, 2010, Penemuan Hukum oleh Hakim dalam perspektif Hukum Progresif,Sinar Grafika, Jakarta, hal. 94.

Chazawi, Adami. 2007. Stelsel Pidana, Tindak Pidana, Teori-Teori Pemidanaan dan Batas Berlakunya Hukum Pidana. Raja Grafindo.Jakarta.

Hamzah, Andi. 2008.Hukum Acara Pidana Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta. Soekanto, Soerjono. 1983. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press.Jakarta.

Marlina. 2009.Peradilan Pidana Anak di Indonesia. Refika Aditama. Bandung. Mulyadi, Lilik. 2007.Kekuasaan Kehakiman. Bina Ilmu. Surabaya.

Moeljatno. 1993.Asas-Asas Hukum Pidana.Rineka Cipta. Jakarta.

Prinst, Darwan. 1997.Hukum Anak Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung ____________. 2007.KUHP dan KUHAP. Rineka Cipta. Jakarta.

____________. 1994.Asas-asas Hukum Pidana.Rineka Cipta. Jakarta. RM, Suharto. 1996.Hukum Pidana Materiil.Sinar Grafika. Jakarta. Sudarsono. 1992.Kamus Hukum.Rineka Cipta. Jakarta.

Saleh, Roeslan. 1981. Perbuatan pidana dan pertanggungjawaban pidana. Aksara Baru. Jakarta.

Zainal Abidin, Andi. 1987. Asas-Asas Hukum Pidana Bagian Pertama. Alumni. Bandung

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Dokumen terkait