• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah mengolahan data selesai maka dilakukan analisis data. Data yang diperoleh secara analisis kualitatif yang artinya hasil penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk penjelasan dan uraian kalimat-kalimat yang mudah dibaca dan dimengerti untuk diinterpretasikan dan ditarik kesimpulan mengenai analisis terhadap pembuktian yang menggunakan alat bukti petunjuk dalam perkara pidana, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang

35

diteliti. Dari hasil analisis tersebut dapat dilanjutkan dengan menarik kesimpulan secara induktif, yaitu cara berfikir dalam mengambil kesimpulan secara umum yang didasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, dan selanjutnya dari berbagai kesimpulan tersebut dapat diajukan saran.

Dalam keadaan apapun kita harus tetap tenang dan sabar

(Penulis)

Jadikanlah diri qita menjadi pribadi yang disenangi banyak orang

(Penulis)

Jangan pernah menyerah dan takut untuk membela kebenaran selama kita

masih bernafas dijalan Allah

(Penulis)

Semua yang kita kerjakan akan terasa lebih mudah bila kita yakin dengan

kemampuan yang kita miliki

(Penulis)

Kesuksesan seorang pria karena ada wanita disampingnya yaitu kekasihnya

dan kegagalan seorang pria karena ada wanita juga disampingnya yaitu

selingkuhannya"

PERSEMBAHAN

n

✂✄

n p

nu

☎✆✄✄

s pu

✝ ✞✟✄

n syukur k

✁☎✄ ✟ ✞✆✄

t

✠✡✄ ☎

l

WT pencipta alam

semesta beserta isinya

Kupersembahkan karya kecil ini :

Untuk orang tua tuaku Bapak H. Syarnubi Abu Hasan, S.H., dan Ibu

Hj. Ariyani tercinta atas ketulusan, menyayangiku, yang aku sayangi,

mendidikku, mengajariku kasih sayang , mengajariku cara bersabar ,

menyebutku dalam setiap munajadnya, yang selalu tersenyum dan mengajariku

bagaimana tersenyum , untuk tiap tetes keringat yang keluar untuk

keberhasilanku dan untuk semangat, nasihat, dorongan dan doa disetiap shalat

dan sujudnya, orang yang selalu ada di dalam hatiku sampai tutup usiaku.

Untuk Om dan Tante-tanteku, kakakku, Bennito syarnubi (Alm),

mbak-mbakku, Yuni dan Tiwi yang menyayangiku dan aku sayangi, yang

selalu menantikan kesuksesanku.

Kiki Septian, S.E., tersayang yang akan selalu menjadi Cinderella dihatiku,

yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam setiap langkah dan

perjuanganku.

Seluruh Keluarga Besarku Tercinta

Serta Almamater Fakultas Hukum Universitas Lampung

Para Pembaca dan Pecinta Ilmu pengetahuan..!!

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan nikmat dan karunianya untuk kita

semua sampai akhir zaman. (amin)

Burmansyah.S dilahirkan di Tanjung Karang 27 juli 1988 Bandar Lampung, yang merupakan anak ke empat dari empat bersaudara pasangan Bapak H. Syarnubi Abu Hasan, S.H dan Ibu Hj. Ariyani.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Sriwijaya Sukarame Bandar Lampung pada tahun 1994, Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung pada tahun 2000, penulis melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 12 Bandar Lampung pada tahun 2003 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Gajah Mada Bandar Lampung pada tahun 2006. Dengan mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa akhirnya penulis diterima di Fakultas Hukum Universitas Lampung pada Tahun 2008.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan. Selain itu, pada Tahun 2011 penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tanggal 30 Juni samapi 9 Agustus 2011 yang dilaksanakan di Desa Sukadana Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Waykanan.

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamien. Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun banyaknya hambatan-hambatan yang harus dilalui. Tulisan ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lampung dengan judul

ANALISIS TERHADAP PEMBUKTIAN YANG MENGGUNAKAN

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PERKARA PIDANA”.

Penulis menyadari atas selesainya penulisan skripsi ini, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Heryandi, S.H., M.S., selaku Pj. Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung.

2. Ibu Diah Gustiniati M, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung, dan juga selaku Pembimbing I yang telah memberikan saran dan meluangkan waktunya sehingga proses penyelesaian skripsi dapat berjalan dengan baik.

4. Bapak Gunawan Jatmiko, S.H., M.H. dan Bapak Ahmad Irzal F, S.H., M.H. sebagai Pembahas Pertama dan Pembahas Kedua yang telah banyak memberikan kritikan, koreksi dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Marlia Eka Putri, S.H., M.H. selaku Pembimbing Akademik selama

penulis menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung.

6. Ibu Judika M. Hutagalung, S.H., M.H. selaku responden dari Pengadilan Negeri Bandar Lampung, Bapak Sutoyo, S.H., M.Hum. selaku responden dari Pengadilan Tinggi Bandar Lampung, serta Ibu Firganefi, S.H., M.H., yang telah meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara demi penelitian skripsi ini.

7. Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung, Bapak Yoga, Bapak Syamsir, Ibu Rini, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas bimbingan dan pengajarannya selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung.

8. Seluruh staf dan karayawan Fakultas Hukum Universitas Lampung yang telah membantu penulis dalam proses akademis dan kemahasiswaan atas bantuannya selama penyusunan skripsi.

9. Ayahku H. Syarnubi Abu Hasan, S.H., dan Ibuku Hj. Ariyani tercinta atas kasih sayang, pengorbanan serta doa tulus dari setiap sujudmu yang selalu mengiringi setiap langkahku dan menanti keberhasilanku.

10. Datukku Abuhasan (Alm), Nenekku Cak’Nun (Alm), Datuk Munir (Alm), Nenekku Adinar, Kakakku Tersayang Bennito Syarnubi, S.H. (Alm),

Mbakku Yuni Andriyani, A.Md.Keb., Aptriyani Sartiwi, S.Kom., beserta seluruh keluarga besarku yang telah memberikan kasih sayang, motivasi,

dukungan dan do’a yang selam ini telah diberikan kepada penulis.

11. Sahabat-sahabatku terbaik yang pernah kumiliki baik yang telah sarjana, maupun belum menjadi seorang sarjana: Raestin Silfani (Adek Fani), Muhaiminul (Adek Cici Marienci), Budi Mulyono, Cipta, Citra, Melda, Anisa (Ica), Dwi Uji (Zhee), Syera, Laras, Tria, Ina, Dina, Ana Verta, Izda, Dilli, Romi (Imor), Gusnan, Herman, Gery (Ilusionis), Dwi Nurahman, Indra, Joko, Emil, Ari Wibowo, Sulis, Taufik, Merwanto, Pak’su Diki, Sardi

Sanjaya dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas kebersamaan, kekompakan dan keceriaan selama kita menjadi mahasiswa.”IMiss You All”

12. Special Thanks To Someone Kiki Septian, S.E., atas do’a, dukungan, perhatian, dan kasih sayangnya.

13. Almamaterku tercinta yang sudah memberi banyak wawasan dan pengalaman berharga.

Penulis menyadari segala kekurangan dan keterbatasan dalam mengungkapkan data-data yang didapat baik dari literature, perundang-undangan, maupun data yang diperoleh dari surat kabar dan media elektronik. Untuk itu atas segala keterbatasan yang ada maka penulis akan dengan senang hati menerima segala keritikan dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.

membutuhkan terutama bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak dalam penulisan skripsi ini dan semoga skripsi ini akan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan kebaikan bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 10 Februari 2012 Penulis

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Cara hakim dalam membuktikan atau menyimpulkan alat bukti petunjuk dalam perkara pidana yakni berdasarkan keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa, selain itu hakim dalam membuktikan atau menyimpulkan alat bukti petunjuk juga berdasarkan pada hal-hal lain yang terungkap dipersidangan antara lain keterangan ahli, keterangan olah tempat kejadian perkara dan barang bukti untuk menambah keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan. Dalam membuktikan atau menyimpulkan alat bukti petunjuk maka harus mempunyai nilai pembuktian yang cukup, harus didukung dengan sekurang-kurangnya satu alat bukti lain dan dalam mendapatkan alat bukti petunjuk serta sumbernya harus kumulatif. Ketentuan tersebut harus memenuhi asas minimum pembuktian. Jadi petunjuk harus diperoleh minimal dari 2 alat bukti tersebut yang saling bersesuaian.

2. Kelemahan-kelemahan alat bukti petunjuk dalam rangka pembuktian perkara pidana antara lain penerapan alat bukti petunjuk oleh hakim hanya terbatas pada Pasal 188 Ayat (2) KUHAP saja, sehingga masih belum kuat dalam

mendapatkan kebenaran materiil, selain itu alat bukti petunjuk tidak dapat berdiri sendiri seperti alat-alat bukti yang lainnya dan kekuatan pembuktiannya yang bersifat assesoir (pelengkap) sehingga penggunaan alat bukti petunjuk masih perlu didukung dengan alat bukti yang lain dalam mendapatkan kebenaran materiil.

B. Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan mengetahui hasil penelitian maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Hakim dalam membuktikan atau menyimpulkan alat bukti petunjuk dalam perkara pidana sebaiknya tetap berpedoman pada KUHAP dan alat bukti yang lain dalam mendapatkan kebenaran materil karena dalam praktik yang terjadi sekarang ini hakim lebih mengutamakan subjektifitasnya dalam mempertimbangkan, membuktikan atau menyimpulkan alat bukti petunjuk yakni berdasarkan kesimpulannya sendiri, hal ini tentunya dapat merugikan salah satu pihak dalam proses perkara pidana.

2. Perlu adanya persamaan persepsi antara aparatur penegak hukum khususnya hakim sehinggga tidak ada perbedaan dalam memperoleh, mempertimbangkan, membuktikan atau menyimpulkan alat bukti petunjuk dalam mendapatkan kebenaran materil sehingga dapat mewujudkan cita hukum yakni kepastian hukum, kemnfaatan dan keadilan hukum secara hakiki. 3. Sebaiknya alat bukti petunjuk tidak dihapus dalam rancangan KUHAP karena dengan adanya alat bukti petunjuk ini dapat mempermudah hakim dalam memutus suau perkara.

55

4. Dalam rancangan KUHAP sebaiknya cara menerapkan alat bukti petunjuk tidak hanya terbatas pada Pasal 188 ayat (2) KUHAP sehingga tidak membatasi hakim dalam memperoleh kebenaran materiil untuk memutus suatu perkara.

5. Sebaiknya hakim dalam menerapkan alat bukti petunjuk tidak berdasarkan pendapatnya sendiri karena dapat merugikan salah satu pihak.

Dokumen terkait