Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan Sidik Ragam dengan model linear sebagai berikut (Hanafiah, 2012):
Yijk= μ +ɑi+ βj+ (ɑβ)ij +εijk
Keterangan:
Yijk : Hasil pengamatan pada faktor K pada taraf ke-i dan faktor T pada
taraf ke-j pada kelompok ke-k
μ : Rataan nilai tengah
ɑi : Pengaruh faktor K pada taraf ke-i
βj : Pengaruh faktor T pada taraf ke-j
(ɑβ)ij : Pengaruh interaksi dari faktor K pada taraf ke-I dan faktor T pada taraf ke-j
Εijk : Pengaruh galat dari faktor K pada taraf ke-i dan faktor T pada taraf ke-j pada kelompok ke-k
Data hasil pengamatan dari masing-masing perlakuan diolah secara statistik dengan menggunakan Analisis sidik Ragam RAL (Rancangan Acak Lengkap), seperti pada Tabel 3.2
Tabel 3.2. Sidik Ragam Sumber Keseragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat
Tengah F Hitung F Tabel
(SK) (DB) (JK) (KT) 0,05 0,01 K K-I JKK KTK KTK/KTG - - T T-I JKT KTT KTT/KTG - - K x T (K-1)(T-1) JK(KT) KT (KT) KT(KT)/KTG - - Galat (KT)(r-I) JKG KTG - - - Total r di-I JKT - - - -
14
Keterangan:
Faktor Koreksi (FK) = 𝑌..²
𝑎𝑏𝑟
Jumlah Kudrat Total (JKT) =∑ Yijk² − FK
Jumlah Kuadrat Faktor K (JKK) = ∑ (𝑦𝑖)² − FK
𝑝𝑟
Jumlah Kuadrat Faktor T (JKN) = ∑ (𝑦𝑗)² − FK
𝑚𝑟
Jumlah Kuadrat Interaksi Faktor K dan T {JK(KT)} =∑ (𝑦𝑗)² − FK − JKK − JKN
𝑟
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) =JKT-JKKN-JKN-JKK
Jika pada analisis sidik ragam perlakuan berbeda nyata, maka dilakukan Uji
Jarak Duncan (UJD) pada taraf 5%. Model Uji Jarak Duncan yaitu:
UJD = R𝛼, 𝜌, 𝑑𝑏𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡√ 𝐾𝑇𝐺
𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Keterangan:
𝛼 : Taraf Uji Nyata
ρ : Banyaknya perlakuan
R : Nilai dari tabel Uji Jarak Duncan
23
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Zat pengatur tumbuh Atonik pada tingkat konsentrasi yang berbeda tidak
berpengaruh terhadap keberhasilan perkecambahan dan pertumbuhan benih jeruk JC.
2. Lama waktu perendaman terbaik yaitu 30 menit yang dapat meningkatkan
tinggi tanaman dan jumlah daun jeruk JC.
3. Tidak terdapat interaksi antara konsentrasi atonik dan lama perendaman yang
berbeda terhadap keberhasilan perkecambahan dan pertumbuhan benih jeruk JC.
5.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberian ZPT atonik dengan konsentrasi yang lebih tinggi terhadap perkecambahan benih jeruk JC serta perlu adanya penelitian lanjutan untuk lama waktu perendaman jeruk JC.
24 DAFTAR PUSTAKA
Adelina, E. 2009. Pemotongan dan pemberian Auksin pada Kecambah Kakao.
Jurnal Agroland, (3):225-260
Adnan, A.M., Rapar, C., dan Zubachtirodin, 2010. Diskripsi Varietas Unggul jagung. Kementrian Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Balai Penelitian Tanaman Sereal.
Andrini, A., Suharsi, TK, dan Suharman, M. 2013. Studi Poliembrioni dan Penentuan Tingkat Kemasakan Fisiologis Benih Japansche Citroen Berdasarkan Warna Kulit Buah. J. Hort, 23 (3):195-202
Afandhie, R, dan Nasih, W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 214 hal.
Aliamsah, S. 2013. Pengaruh Dosis Perendaman Menggunakan Zat Pengatur Tumbuh Atonik (ZPT) Terhadap Pertumbuhan Benih Jarak Pagar (Jatropha
Curcas L). J. Pertanian Terpadu. 1(2):80-88 hal.
Badan Pusat Statistik. 2017. Konsumsi Buah dan Sayur Susenas Maret 2016. Badan Pusat Statistik. 2016. Perkembangan Impor Buah Jeruk Indonesia 2010-
2015.
Balitjestro. 2013. Prospek Berkebun Jeruk JC (Japanche Citroen).
www.balitjestro.litbang.pertanian.go.id/prospek-berkebun-jeruk-jc- japanche-citroen/. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2018.
Berlian, Z, Hidayat, Al, dan Syarifah. 2016. Pengaruh Perlakuan Perendaman Air Panas dan Air Dingin Terhadap Perkecambahan Benih Karet (Hevea
brasilliensis Muell.Arg) dan Sumbangsihnya Pada Mata Pelajaran Biologi
Materi Pertumbuhan. Jurnal Bioilmi, 2 (2) : 102-107
Budi, A. 2017. Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Perendaman Atonik 6,5 L Dalam Memecah Dormansi Benih dan Pertumbuhan Awal Jeruk Kultivar Sunkist.
Primodia.
Darun. 2017. Uji Daya Kecambah dan Pertumbuhan Benih Mucuna bracteata dengan Pemberian Konsentrasi dan Lama Perendaman Asam Sulfat yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru.
Deni ,S, Zuhry,E, dan Sri ,Y. 2017. Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq). Dengan berbagai Konsentrasi Kalium Nitrat
25
(KNO3) dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Bibit pada Tahap Pre
Nursey. Jurnal Faperta, 4 (2) :15-20
Dwijasaputro. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Gadjah Mada Press, Yogyakarta, 323 hal.
Elfina, Y. 2013. Identifikasi Gejala dan Penyebab Penyakit Buah Jeruk Impor Dipenyimpanan di Kota Pekanbaru. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Fahmi, A. 2016. Pengaruh Waktu Penyimpanan Benih Dan Lama Perendaman Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Benih Kakao (Theobroma cacao L.). Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau.
Fatma, D. N. 2009. Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelin (GA3) dan pengaruh Terhadap Perkecambahan Benih Palem raja (Roystonea regia). Jurnal
Penelitian Agrobisnis, 1 (2): 71-77
Faustina, E., Prapto, Y. dan Rohmanto, R. 2011. Pengaruh Cara Pelepasan Aril dan
Konsentrasi KNO3 terhadap Pematahan Dormansi Benih Pepaya (Carica
papaya). Jurnal vegetalika. 1 (1): 2-11
Ferawati, W. 2016. Teknik Perkecambahan Benih Dan Pengaruh Konsentrasi Benziladenin Pada Perbanyakan Eksplan Tunas Satu Buku Kecambah Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) Dua Klon Secara In Vitro. Skripsi. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Farida. 2018. Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan Kimia Terhadap Sifat Dormansi Biji Aren (Arenga pinnata Wurmb Merr). Jurnal Pertanian
Terpadu. 6 (1): 21-29.
Gunawan. 2016. Perbanyakan Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta. 104 hal. Hanafiah, K. A. 2012. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta, 238 hal.
Hidayanto, M., S. Nurjanah, dan F. Yossita. 2003. Pengaruh Panjang Stek Akar dan Konsentrasi Natriumnitrofenol terhadap Pertumbuhan Stek Akar Sukun (Artocarpus communis F.). J. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian. 6 (2):154-160.
Hodijah. 2012. Pengaruh Understem Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Jeruk Besar (citrus grandis (l.) Osbeck) Kultivar Cikoneng. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Winaya Mukti.
26
Jayanti, D, A, M., S. Agus, M. Roviq, dan M. D. Maghfoer. 2015. Kompatibilitas Tujuh Varietas Calon Interstock Tanaman Jeruk Pada Batang bawah
Japansche Citroen (JC). Jurnal Produksi Tanaman, 1 (2): 2-9.
Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Pengolahan Benih dan Tuntunan Pratikum. Rineka Cipta: Jakarta, 187 hal.
Lana, W. 2016. Pengaruh Komposisi Media Tanam Organik dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Atonik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffe
arabica L.), 13 (1): 45-52.
Lestari, L. 2010. Kajian ZPT Atonik dalam Berbagai Konsentrasi dan Interval Penyemprotan terhadap produktivitas Tanaman Bawang Merah (Allium
ascolanicum L.). Rekayasa. 4(1): 33-37.
Lingga, P dan Marsono. 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta, 5-26 hal.
Litbang Pertanian. 2014. Prospek Usaha Jeruk JC (Japanche Citroen).
www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2036/file/USAHA-JERUK-JC.pdf.
Diakses pada tanggal 26 Agustus 2018.
Mulyana, D. C., Asmarahman dan I. Fahmi. 2012. Petunjuk Pembibitan Jabon dan
Segon. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta. 104 hal.
Mulyana dan Asmarahman. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Jabon & Sengon. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 104 hal.
Permanasari, I. dan E. Aryanti. 2014. Teknologi Benih. Aswaja Pressindo. Yogyakarta. 230 hal.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Komuditas Pertanian Sub Sektor Hortikultura. Kementrian pertanian.
Putra, M, A. Agus, P dan K. Mia. 2015. Propagasi Mikro dan sambung Mikro Jeruk Keprok (Citrus reticulata) Garut Hasil Mutagenesis In Vitro dengan Batang Bawah Japansche Citroen. J. Hort. Indonesia 6(2): 99-108,
Prasetyo. 2009. Kajian umur batang bawah pada dua macam sistem perbanyakan tanaman jeruk. Jurnal Agritek, 17(5): 908-917.
Riandi, O., Armaini dan A. Edison. 2009. Aplikasi Pupuk N,P,K dan mineral Zeolit pada medium Tumbuh Tanaman Rosella (Hibisccus sabdariffa L). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Rika, N. 2017. Pengaruh Lama Waktu Skarifikasi Terhadap Perkecambahan Biji Lamtoro sebagai Pakan Ternak. Skripsi. Jurusan Ilmu Perternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
27
Sadjad, S., M. Endang, dan I. Satriyas. 1991. Parameter Pengujian Vigor Benih
dari Komperatif ke Simulatif. Jakarta Grasindo. 185 hal.
Santoso, I., Sulistyani., Sudarsianto. 2014. Studi Perkecambahan Benih Kakao
melalui Metode Perendaman. Pusat penelitian Kopi dan Kakao Indonesia,
Jember.
Saputra, B., K. Tri, dan P. Palupi. 2017. Pengaruh Kombinasi Skarifikasi dan Perendaman Auksin Terhadap Viabilitas Benih dan Pertumbuhan Awal Semangka Non Biji (Citrulus Vulgaris Schard L). Jurnal Viabel Pertanian, 11 (2) :2527-3345.
Sari, H. P., C. Hanum dan Charloq. 2014. Daya Kecambah dan Pertumbuhan
Mucuna bracteata Melalui Pematahan Dormansi dan Pemberian Zat
Pengatur Tumbuh Giberelin (GA3). Jurnal Online Agroteknologi, 2 (2):
630-644.
Setiono dan A. Supriyanto. 2005. Poliembrional dan Seleksi Semaian Vegetatif pada Pembibitan Jeruk Vol. 3. Loka Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura subtropik. Batu.
Sitompul, S. M. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press: Yogyakarta. 73 hal.
Supriyanto, A., A. Sugiyanto, dan Setiono. 2006. Teknologi Produksi Bibit Jeruk
Okucang Untuk Lahan Pasang Surut. Balit Jeruk. Citrusindo 1:1-3.
Suparwoto, W dan Jumakir. 2005. Pengaruh Atonik Terhadap Perkecambahan Biji Duku. Jurnal Agronomi 10(2): 77-79.
Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih. Edisi Revisi. Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya. Raja Gravindo Persada, Jakarta. 238 hal.
Siunarlin, N., Zam, S. I., dan Purwanto, J., 2007. Pelukaan Benih dan Perendaman dengan Atonik pada perkecambahan Benih dan pertumbuhan Tanaman semangka non Biji (Citrullus vulgaris Schard L .). J. Agroteknologi, 2(2): 29–32.
Susanto, S., S. Herik dan M. Sri. 2010. Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Batang Atas Jeruk Pamelo „nambangan‟ pada Empat Jenis Interstok. J.
Hort. Indonesia 1(2):53-58.
Trisna, N., U. Husain, dan Irmasari. 2013. Pengaruh Berbagai Jenis Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Stump Jati (Tectona Grandis L.F). jurnal
28 LAMPIRAN
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jeruk Japansche Citroen (JC)
Asal : India
Warna akar : Putih kecoklatan
Tekstur batang : Keras atau kayu
Warna batang : Hijau muda sampai hijau kecoklatan
Bentuk batang : Bulat
Daun : Ovate tepi daun bergerigi
Bentuk daun : Oval
Warna daun : Hijau
Bunga : Monoceus
Bentuk bunga : Berukuran kecil, majemuk
Warna bunga : Putih
Buah : Berukuran kecil
Biji : 2-4 biji setiap polong, 1 kg polong basah= 250g biji
kering, 145 biji kering= 100 g, 1kg benih ±6000 biji
Warna biji : Hijau sampai dengan cokelat
29
Persiapan Lahan
Pengamatan
Lampiran 2. Bagan Alur Kegiatan Penelitian
Persiapan Media Tanam
Seleksi Benih
Perendaman Benih dengan Larutan Atonik Sesuai Konsentrasi dan Lama Perendaman
Persemaian
30 K1T0 (2) K2T2 (4) K0T0 (4) K0T1 (3) K0T2 (4) K0T2 (1) K1T0 (3) K3T1 (1) K1T1 (1) K3T0 (3) K2T0 (2) K1T2 (1) K3T2 (1) K1T2 (2) K2T1 (3) K0T0 (3) K2T0 (4) K3T1 (3) K1T0 (1) K3T1 (2) K2T2 (1) K0T0 (1) K1T1 (2) K2T2 (2) K1T1 (4) K3T2 (3) K0T1 (4) K1T0 (4) K3T2 (4) K2T0 (1) K3T0 (1) K3T2 (2) K2T0 (3) K2T1 (2) K0T2 (2) K1T2 (4) K1T2 (3) K0T1 (2) K0T0 (2) K3T0 (2) K0T1 (1) K2T2 (3) K3T1 (4) K2T1 (1) K3T0 (4) K3T1 (1) K2T1 (4) K0T2 (3)
Lampiran 3. Layout Penelitian
Keterangan: K0 = Perendaman Air K1 = Konsentrasi 1,25 ml/liter K2 = Konsentrasi 2,5 ml/liter K3 = Konsentrasi 3,75 ml/liter T0 = Waktu perendaman 30
menit T1 = Waktu perendaman
60 menit T2 = Waktu
31 Lampiran 4. Layout perkecambahan
Keterangan: Ko T1 = Perlakuan U1 = Ulangan 1 U2 = Ulangan 2 U3 = Ulangan 3 U4 = Ulangan 4 Layout pertumbuhan Keterangan: = Perlakuan K1 T0 ulangan 2 = Perlakuan K2 T2 ulangan 4 = Perlakuan K0 T0 ulangan 1 (K0 T1) (U1) (U2) (U3) (U4) K0 T0 (1) K2 T2 (4) K1 T0 (2)
32 Lampiran 5. Tabel Ringkasan Sidik Ragam
Parameter F Tabel Perlakuan
Pengamatan Konsentrasi Lama Perendaman Interaksi KK%
Waktu Muncul Kecambah 1.90tn 1.53tn 0.78tn 16,79
Daya kecambah 2,05tn 1,73tn 1,48tn 13.05
Indeks Vigor 1,76tn 1,50tn 0,76tn 13.45
Tinggi Tanaman 1,98tn 4,81* 0,74tn 8,88
Jumlah Daun 1.30tn 4.20* 0.28tn 8,99
Diameter Batang 2,82tn 2,02tn 0,83tn 19,66
Keterangan: tn : Tidak nyata * : Berbeda nyata ** : Sangat berbeda nyata KK : Koefisien keragaman
40 The ANOVA Procedure
Duncan's Multiple Range Test for TT
NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate.
Alpha 0.05
Error Degrees of Freedom 36
Error Mean Square 0.254378
Number of Means 2 3
Critical Range .3616 .3802
Means with the same letter are not significantly different.
LAMA_
Duncan Grouping Mean N PERENDAMAN
A 5.9825 16 T0
B 5.6100 16 T2
B
43 The ANOVA Procedure
Duncan's Multiple Range Test for JD
NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate.
Alpha 0.05
Error Degrees of Freedom 36
Error Mean Square 0.300556
Number of Means 2 3
Critical Range .3931 .4133
Means with the same letter are not significantly different.
LAMA_
Duncan Grouping Mean N PERENDAMAN
A A 6.4000 16 T0 B A 6.0250 16 T1 B B 5.8500 16 T2
44 Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
Persiapan media tanam Benih jeruk Japansche Citroen
Proses pensortiran benih Jeruk JC Pengukuran konsentrasi ZPT
Atonik
45
Persiapan benih yang akan direndam Perendaman benih
Benih yang berkecambah Benih yang telah tumbuh