• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ARUS KAS a. Sufficiency Ratio

Cash Flow adequacy

Cash Flow adequacy adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi yang cukup untuk menutupi hutang jangka panjang, pembelian aset dan pembayaran dividen. Pada tahun 2010 cash flow adequacy sebesar -20%, ini berarti jumlah kas dari operasi tidak bisa mencukupi untuk menutupi hutang  jangka panjang, pembelian aset dan pembayaran dividen dikarenakan arus kas operasi pada tahun ini mengalami minus. Pada tahun 2011 Cash Flow adequacy sebesar 60%,artinya 60% dari arus kas operasi bisa untuk menutupi hutang jangka  panjang, pembelian aset dan pembayaran dividen. Jumlah ini mengalami  peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012 Cash Flow adequacy sebesar 10% jumlah ini jumlah ini mengalami penurunan dai tahun sebelumnya,artinya hanya 10% dari arus kas operasi bisa untuk menutupi hutang jangka panjang, pembelian aset dan  pembayaran dividen.

 Kesimpulan : dari tahun ke tahun jumlah persentase Cash Flow adequacy untuk menutupi hutang  jangka panjang, pembelian aset dan pembayaran dividen sangatlah fluktuatif, Cashn Flow adequacy terburuk terjadi pada tahun 2010, dan Cash Flow adequacy terbaik terjadi pada tahun 2011.

0.00 -0.02 0.06 0.01 2009 2010 2011 2012 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 PT. Siantar Top

Long Term Debt Payment

LTD pada PT. Siantar Top Tbk mengalami peningkatan yang signifikan seperti yang terlihat pada grafik diatas. Pada tahun 2010 Long Term Debt Payment sebesar -62,22%, ini berarti tidak terdapat jumlah kas dari operasi terserap untuk membayar hutang jangka panjangnya, karena jumlah dari kas operasi yang mengalami angka minus. Pada tahun 2011 jumlah LTD sebesar 12,21%,artinya 12,21% dari arus kas operasi digunakan atau terserap untuk pembayaran hutang  jangka panjang. Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan dibanding

tahun sebelumnya.

Sedangkan Pada tahun 2012 LTD sebesar 118,81% jumlah ini adalah jumlah terbesar dari keseluruhan LTD pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012,artinya 118,8% dari arus kas operasi terserap untuk membayar hutang jangka panjangnya.  Kesimpulan : Long term debt payment perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

 Namun jumlah ini menunjukkan bahwa semakin besar berarti jumlah dari kas operasi yang terserap oleh pembayaran hutang jangka panjang juga semakin banyak. Sehingga arus kas operasi lebih banyak digunakan untuk pembayaran hutang jangka panjang.

0.00 -62.22 12.21 118.80 2009 2010 2011 2012 -100.00 -50.00 0.00 50.00 100.00 150.00 PT. Siantar Top

Dividend Pay Out

Dividend pay out adalah total dari arus kas operasi yang digunakan dalam rangka  pembayaran dividen, Dividend pay out pada PT. Siantar Top Tbk hanya terjadi  pada tahun 2012 saja. Pada tahun 2010 jumlah Dividend pay out sebesar -7,75%, ini berarti arus kas operasi yang berada pada angka minus, sehingga arus kas yang  berasal dari operasi tidak mampu dalam pembayaran dividen. Untuk tahun 2011

tidak terdapat Dividend pay out,sedangkan pada tahun 2012 Dividend pay out sebesar 62%, lebih dari setengah kas operasi perusahaan yang dapat digunakan untuk pembayaran dividen.

Reinvestment

Analisis reinvestment adalah ukuran atas persentase investasi dalam aset yang mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam  perusahaan untuk mengganti aset dan pertumbuhan operasi. Jumlah standar yang memadai dalam reinvestment ini berkiran antara 7%-11%. Dilihat dari grafik, reinvestment hanya terjadi pada tahun 2011 dan tahun 2012 saja. Pada tahun 2011 sebesar 3,3% arus kas operasi digunakan dalam investasi aset tetap, sedangkan

0.00 -7.75 0.00 0.62 2009 2010 2011 2012 -10.00 -8.00 -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 PT. Siantar Top PT. Siantar Top 2009 2010 2011 2012 0.00 5.00 0.00 0.00 3.30 4.31 PT. Siantar Top

 pada tahun 2012 mengalami peningkatan dengan jumlah 4,31 %. Meskipun tingkat  pengembalian investasi belum memadai, namun pada 2 tahun terakhir

menunjukkan angka yang positif bagi perusahaan.

Debt Coverage

Debt coverage digunakan dalam menganalisis seberapa besar arus kas operasi untuk menutupi total utang keseluruhan.Dari grafik dapat disimpulkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam menutupi total utang semakin baik. Pada tahun 2010 Debt coverage tidak dapat terpenuhi, karena total dari arus kas operasi yang  berada angka minus.sedangkan pada tahun 2011, perusahaan telah mampu meningkatkan Debt coverage sebesar 4,95. Ini menunjukkan 4,95 dari arus kas operasi dapat digunakan untuk menutupi total keseluruhan hutang perusahaan

Sedangkan pada tahun 2012 jumlah Debt coverage mengalami peningkatan yang signifikan yakni sebesar 27,4%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan  perusahaan untuk menutupi total keseluruhan hutang dapoat terpenuhi dari arus kas

operasi. 1.44 -14.93 4.95 27.40 2009 2010 2011 2012 -20.00 -10.00 0.00 10.00 20.00 30.00 PT. Siantar Top

Efficiency Ratio

1. Cash flow to sales

Cash flow to sales bertujuan utuk menganalisis seberapa besar pennjualan mampu menghasilkan arus kas operasi. Pada tahun 2009 perusahaan dapat menghasilkan arus kas operasi sebesar 16% dari total penjualan. Tahun 2010 penjualan yang dihasilkan tidak mampu dalam menciptakan arus kas operasi, karena arus kas operasi ditunjukkan angka -20%. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 yakni sebesar 9%, dan  pada tahun 2012 jumlah dari arus kas operasi kembali mengalami penurunan yakni hanya

sebesar 2% dari penjualan mampu menghasilkan perusahaan.

2. Operation index

Operation index ini mengukur arus kas operasi yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dengan laba tahun berjalan atau pendapatan dari operasi yang dilanjutkan. Operation indek  pada PT. Siantar Top Tbk dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi yang signifikan.

2009 2010 2011 2012 -0.10 0.00 0.10 0.20 0.16 -0.02 0.09 0.02 PT. Siantar Top 2.43 -0.32 2.10 0.33 2009 2010 2011 2012 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 PT. Siantar Top

Pada tahun 2009 kas yang dihasilkan dari laba tahun berjalan sebesar 24,3%, sedangkan  pada tahun 2010 arus kas operasi yang dihasilkan -32% dari total laba tahun berjalan. Pada

tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 210% dari total laba tahun berjalan. Pada tahun 2012 kembali menurun menjadi 33%.

3. Cash flow to ROA

Cash flow to ROA digunakan untuk mengukur arus kas operasi yang dihasilkan dari total aset yang tersedia. Pada tahun 2009 total aset yang tersedia mampu menghasilkan sebesar 18% arus kas operasi. Sedangkan pada tahun 2010 aset yang tersedia tidak mampu menghasilkan arus kas operasi perusahaan, yakni sebesar -2%. Pada tahun 2011 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 10% kas mampu dihasilkan, dan pada tahun 2012 kembali mengalami penurunan, karena hanya sebesar 2% kas mampu dihasilkan dari keseluruhan total aset yang tersedia.

Kesimpulan analisis arus kas PT. Siantar Top Tbk:

- Dari keseluruhan analisis sufficiency ratio dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi dari tahun ke tahun belum mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Namun, untuk tahun 2012  peningkatan kemampuan dari arus kas operasi semakin baik. Peningkatan ini seharusnya

dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar arus kas operasi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan

- Dari analisis efficiency ratio dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas yang dihasilkan kurang bagus, namun pencapaian arus kas yang paling tinggi dicapai pada tahun 2011, sebaiknya manajemen dapat mempertahankan dan lebih meningkatkannyya lagi.

0.18 -0.02 0.10 0.02 2009 2010 2011 2012 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 PT. Siantar Top

1. Analisis Valuation PT.Siantar Top,tbk

Kapitalisasi pasar (Market Capitalisation)

Kapitalisasi pasar menunjukkan total nilai saham atas jumlah saham yang diedarkan dikali dengan harga saham di pasaran. Jumlah saham PT.Siantar Top yang ditempatkan atau beredar dari tahun 2009-2012 selalu sama,yaitu berjumlah 1.310.000.000. Sementara nilai pasar mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sehingga kapitalisasi pasar PT.Siantar Top menunjukkan progres yang menakjubkan dimana pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 secara berurutan kapitalisasi pasar PT.Siantar Top yaitu Rp 327.500.000.000, Rp 504.350.000.000, Rp 903.900.000.000,dan Rp 1.375.500.000.000. dengan jumlah saham  beredar yang selalu sama setiap tahunnya. Dapat terlihat bahwa kenaikan kapitalisasi pasar

dari tahun 2010-2011 mengalami peningkatan dengan persentasi 79 %. Pencapaian ini mencerminkan kinerja perusahaan yang baik sehingga pasar mempunyai ekspektasi yang  bagus terhadap PT.Siantar Top dan terbukti dari nilai kapitalisasi pasar yang sangat

mengesankan.

 Dapat disimpulkan bahwa PT.Siantar Top mempunyai kapitalisasi pasar yang selalu meningkat setiap tahunnya sehingga memberikan efek positif bagi permodalan atau struktur  pendanaan perusahaan serta membuat gambaran yang lebih jelas untuk prospek ke depan  perusahaan. 327.500 504.350 903.900 1.375.500 2009 2010 2011 2012 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 PT. Siantar Top

 Nilai Saham (Stock Value)

KETERANGAN 2009 2010 2011 2012

 Nilai Nominal 100 100 100 100

 Nilai Buku 308,79 341,48 374,10 442,51

 Nilai Pasar 250 384 690 1050

Dengan melakukan penilaian terhadap nilai saham,kita dapat membandingkan nilai buku dan nilai pasar saham PT.Siantar Top. Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada tahun 2009 nilai  pasar PT.Siantar Top berada di bawah nilai bukunya. Hal ini terjadi karena nilai jual saham PT.Siantar Top masih rendah yang disebabkan oleh kurangnya minat publik berinvestasi d PT.Siantar Top. Tentu saja penyebabnya pembagian dividen yang tidak dilakukan pada tahun 2009 sehingga membuat para investor jangka pendek tidak tertarik untuk menanamkan saham di PT.Siantar Top. Namun kebijakan dividen perusahaan yang baik mampu menarik investor dan dibuktikan dengan nilai jual saham di bursa efek menjadi meningkat dan jauh  berada di atas nilai bukunya. Perbandingan yang paling kontras antara nilai pasar dan nilai  buku terjadi pada tahun 2012 dimana nilai buku PT.Siantar Top hanya Rp 442,51 namun

nilai pasarnya mencapai Rp 1050.

 Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai saham PT.Siantar Top mengalami kenaikan yang berarti setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena perusahaan mempunyai tingkat ekuitas yang tinggi sehinggga mampu menjual saham jauh di atas nilai buku. 308.79 341.48 374.10 442.51 250 384 690 1050 2009 2010 2011 2012 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00

Laba Per Saham (Earning Per Share)

EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada pemegang saham perusahaan. Perhitungan EPS yang dilakukan terhadap PT.Siantar Top menunjukkan hasil bahwa EPS PT.Siantar Top mengalami kenaikan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Pada tahun 2009,laba per saham dasar PT.Siantar Top mencapai Rp 31,35,kemudian pada tahun 2010 naik menjadi Rp 32,54. Tidak hanya  berhenti disitu,pada tahun 2011 EPS PT.Siantar Top menjadi Rp32,58 dan peningkatan

yang sangat kontras terjadi pada tahun 2012 dengan laba per saham dasar sebesar Rp 56,97 . Data kuantitatif tersebut mencerminkan bahwa perusahaan mampu memberikan laba yang sangat menggiurkan bagi investor karena semakin besar EPS,maka semakin besar pula laba yang disediakan untuk pemegang saham dan hal ini secara langsung akan menaikkan harga saham PT.Siantar Top.

 Jadi, PT.Siantar Top mampu menyediakan laba yang tinggi untuk para pemegang saham karena nilai EPS PT.Siantar Top yang selalu mengalami kenaikan akibat peningkatan laba bersih setiap tahunnya. Hal ini tidak hanya akan menarik investor melainkan juga akan menaikkan harga saham perusahaan.

31.35 32.54 32.58 56.97 2009 2010 2011 2012 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00

Dividen Per Saham (Dividend Per Share)

Dividen per saham menunjukkan berapa dividen yang akan dinikmati oleh investor atas aktiftas investasinya di perusahaan. Pada tahun 2009,tidak terdapat pembagian dividen oleh PT.Siantar Top. Perusahaan lebih memilih untuk menjadikan keseluruhan laba bersih menjadi laba ditahan sehingga DPS PT.Siantar Top pada tahun 2009 bernilai nol. Sedangkan pada tahun 2010, PT.Siantar Top mengambil kebijakan untuk membagi dividen Rp 0.15 kepada investor untuk menarik lebih banyak investor lain untuk menanamkan sahamnya d  perusahaan. Begitu juga pada tahun 2011 dan 2012, PT.Siantar Top meningkatkan persentasi  pembagan dividen kepada investor berturut-turut Rp 0.19 dan Rp 11.63. Tahun 2012  perusahaan membagikan dividen secara besar-besaran disebabkan oleh perolehan laba yang

sangat besar sehngga memungkinkan untuk membagikan jumlah dividen dalam jumlah yang sangat fantastis bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009 perusahaan tidak melakukan pembagian dividen,sehingga DPS bernilai nol. Sedangkan pada tahun 2010 PT.Siantar Top mengambil kebijakan dividen untuk dibagikan kepada investor dan persentasi terbesar pembagian dividen terjadi pada tahun 2012 mencapai Rp 11.63 . Besarnya laba yang diperoleh  perusahaan cenderung mempengaruhi pembagian divden kepada investor.

0.00 0.15 0.19 11.63 2009 2010 2011 2012 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 PT. Siantar Top

Cakupan Dividen (Dividend Cover)

Cakupan dividen mengisyaratkan perbandingan laba dari tiap saham yang ditanamkan dengan dividen per saham. Cakupan dividen yang baik adalah jumlah EPS yang lebih besar dari DPS. Cakupan dividen PT.Siantar Top menunjukkan nilai yang semakin rendah setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena pembagian dividen semakin besar sejak tahun 2010. Pada tahun 2010 cakupan dividen masih menunjukkan nilai yang masih besar yaitu Rp 213.16.  Namun pada tahun 2011 mulai turun menjadi Rp 171.58. Keadaan tahun 2011 masih berada  pada titik yang aman karena penurunannya tidak begitu drastis. Pada tahun 2012, cakupan dividen PT.Siantar Top anjlok menjadi Rp 4.9. Keadaan ini muncul karena perusahaan melakukan pembayaran dividen besar-besaran sehingga cakupan dividen rendah dengan rasio pembayaran yang tinggi.

Cakupan dividen PT.Siantar Top menunjukkan nilai yang kurang baik dimana terjadi  penurunan nilai cakupan dividen yang menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen. Kondisi ini akan mengancam keamanan perusahaan jika terjadi rugi yang tidak mampu ditutupi oleh saldo laba. Pertumbuhan perusahaan yang tinggi akan sulit diharapkan jika kondisi ini terus berlanjut. Cakupan dividen terburuk perusahaan terjadi  pada tahun 2012 dengan nilai Rp 490. Penurunan nilai cakupan dividen yang drastis ini

harus mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen agar lebih memperketat kebijakan dividennya. 0.00 213.16 171.58 4.90 2009 2010 2011 2012 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 PT. Siantar Top

Rasio Pembayaran (Pay Out Ratio)

Rasio pembayaran merupakan kebalikan dari perhitungan cakupan dividen. Kondisi yang terbaik untuk formula ini yaitu jika nilai rasio pembayaran rendah yang mengindikasikan laba yang diperoleh perusahaaan mayoritas ditahan dan digunakan untuk produktifitas dan  pertumbuhan yang lebih tinggi untuk perusahaan. Sama-sama kita lihat, PT.Siantar Top memiliki nilai yang semakin rendah untuk rasio pembayarannya. Hal ini tentu saja berdampak dari besarnya laba ynag dikembalikan kepada investor dalam bentuk laba. Pada tahun 2010 dan 2011, rasio pembayaran masih dalam tahap aman yaitu 0,005 dan 0,006 dari EPS. Namun  pada tahun 2012 terjadi lonjakan yang cukup tinggi dimana besarnya pay out ratio 0,20 dari

EPS.

 Kondisi PT.Siantar Top terkait dengan rasio pembayaran menunjukkan hasil yang cukup mengkhawatirkan karena rasio pembayaran meningkat setiap tahunnya yang mengidikasikan besarnya laba yang dibagikan dalam bentuk dividen. Pada tahun 2012 PT.Siantar Top mempunyai rasio pembayaran 0,20 dari EPS. Hal ini akan mengancam kelangsungan usaha  perusahaan jika ekuitas mengalmi penurunan jumlah akibat proporsi saldo laba yang

berkurang dikarenakan pembagian dividen.

0.000 0.005 0.006 0.2 2009 2010 2011 2012 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 PT. Siantar Top

Hasil Laba(Earnings Yield)

Hasil laba mengindikasikan besarnya pengembalian saham dalam bentuk laba. Pada grafik terlihat bahwa hasil laba PT.Siantar Top mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2009,tingkat pengembalian saham dalam bentuk laba masih tinggi yaitu 13%. Namun pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 8%. Penurunan juga terjadi pada tahun 2011 dengan nilai 5%. Pada tahun 2012 tetap berada pada persentase 5%. Hal ini terjadi karena EPS PT.Siantar Top cenderung bernilai stabil. Namun kenaikan nilai pasar atas saham perusahaan menyebabkan terjadi penurunan dari hasil laba.

 Jika berkaca dari nilai pasar, hasil laba yang mampu berkontribusi bagi perusahaan dalam bentuk laba malah mengalami penurunan setiap tahunnya walaupun nilai EPS mengalami kenaikan setiap tahunnya.hasil laba yang tertinggi terjadi pada tahun 2009 senilai 13% karena perusahaan tidak melakukan pembayaran dividen sehingga tingkat pengembalian  saham dalam bentuk laba lebih besar.

Hasil Dividen( Dividend Yield)

Hasil dividen menggambarkan tingkat pengembalian saham dalam bentuk dividen bila dibandingkan dengan harga pasar sahamnya. Pada 3 tahun pertama hasil dividen PT.Siantar

13% 8% 5% 5% 2009 2010 2011 2012 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% PT. Siantar Top 0.0 0.0 0.0 0.1 2009 2010 2011 2012 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.1 0.1 2009 2010 2011 2012

Top bernilai nol. Hal ini terjadi karena DPS perusahaan sangat kecil bila dibandingkan dengan harga sahamnya. Semetara harga saham perusahaan terus mengalami kenaikan. Namun,pada tahun 2012,hasil dividen mengalami kenaikan menjadi 0,1. Hal ini terjadi karena perusahaan mengambil kebijakan untuk membagikan sebagian besar labanya dalam bentuk dividen dengan nilai Rp 11.63 per lembar saham. Hal ini tentu saja meningkatkan tingkat  pengembalian saham dalam bentuk dividen.

 Dapat disimpulkan bahwa semakin besar DPS,maka semakin besar pula hasil dividen.  Karena kebijakan dividen yang ketat cenderung menurunkan nilai DPS perusahaan. Kondisi  pada tahun 2012 mengindikasikan perusahaan membayara dividen dalam jumlah yang besar  sehingga tingkat pengembalian saham dalam bentuk dividen jika berpedoman dari nilai oasar

mengalami kenaikan menjadi 0,1.

Rasio Harga Terhadap Laba (Price earning Ratio)

PT.siantar Top mengalami kenaikan nilai pasar setiap tahunnya. Sehingga nilai PER PT.Siantar Top mengalami kenaikan setip tahunnya. Pada tahun 2009 PER bernilai 7,97 % dan tahun 2010 bernilai 11,83%. Namun pada tahun 2011meningkat tajam menjadi 21,18 %. Hal ini disebabkan karena perusahaan mempunyai ekspektasi yang bagus di pasar. Pada tahun 2012, PER PT.Siantar Top mengalami penurunan menjadi 18,43%. Hal ini disebabkan karena nilai pasar saham tumbuh tidak sebaik pertumbuhan nilai EPS perusahaan. Kejadian ini mengindikasikan nilai pasar melemah pada tahun 2012 walaupun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

 PT.Siantar Top mengalami kenaikan PER hampir setiap tahunnya. Hanya saja pada tahun 2012 nilai pasar mulai melemah bila dibandingkan dengan kenaikan EPS yang meningkat

7.97 11.83 21.18 18.43 2009 2010 2011 2012 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 PT. Siantar Top

tajam pada tahun 2012 akibat kenaikan laba. Tahun 2012 PER PT.Siantar Top turun menjadi 18,43%. Dibandingkan dengan tahun 2011,PER mengalami kondisi terbaik pada tahun 2011.

Rasio Nilai Pasar Terhadap Nilai Buku (Market To Book Ratio)

Dari grafik dapat kita lihat rasio nilai pasar terhadap nilai buku mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pencapaian yang bagus ini terjadi karena perusahaan mampu menjual saham  jauh di atas nilai buku disebabkan oleh besarnya ekuitas perusahaan. Pada tahun 2009 dan

2010 nilainya hanya 0,81 dan 1,13,namun pada tahun 2011 perusahaan mampu menaikkan rasio nilai pasar terhadap nilai buku menjadi 1,84. Tidak sampai disitu saja,pada tahun 2012,kenaikan signifikan dapat dicapai perusahaan dengan nilai 2,37.

 Rasio nilai pasar terhadap nilai buku menggambarkan berapa perbandingan nilai pasar dengan nilai buku saham perusahaan. Pada grafik terlihat bahwa pencapaian perusahaan  sangat bagus yang ditandai dengan kenaikan rasio nilai pasar atas nilai buku setiap tahunnya. Pada tahun 2012,perusahaan mampu menciptakan rasio nilai pasar terhadap nilai buku sebesar 2,37.

0.81 1.13 1.84 2.37 2009 2010 2011 2012 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 PT. Siantar Top

KESIMPULAN ANALISIS VALUATION

 Nilai perusahaan dipengaruhi oleh nilai saham perusahaan yang dilepas ke pasar. Analisis valuation sangat terkait dengan analisis profitabilitas dan berimbas langung pada nilai  perusahaan yang tercermin dari analisis EVA. Kita perlu melakukan penilaian perusahaan terkait dengan saham dan nilai pasarnya yang mencerminkan sejauh mana pencapaian prestasi dan kinerja perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Analisis yang kami lakukan terhadap laporan keuangan PT.Siantar Top menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Dimana nilai saham perusahaan di mata masyarakat cukup baik yang tergambar dari nilai pasar yang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kenaikan ini tentu saja mempengaruhi komponen-komponen analisis valuation yang ada. Kapitalisasi pasar PT.Siantar Top mengalami kenaikan yang cukup tajam setiap tahunnya yang mengindikasikan manfaat yang semakin besar setiap tahunnya yang diperoleh  perusahaan walaupun dengan jumlah saham beredar yang sama setiap tahunnya yaitu 1.310.000.000. nilai pasar saham perusahaan juga berada jauh di atas nilai bukunya yang menandai besanya jumlah ekuitas perusahaan yang bisa menjanjikan produktifitas perusahaan dan menarik minat investor baru untuk berdatangan melakukan investasi.

Bila dilihat secara per item,Kebijakan dividen perusahaan pada tahun 2012 sebesar 11.63% cukup mengkhawatirkan karena pembagian dividen yang cukup besar sehingga mengancam kelangsungan usaha perusahaan dan upaya pertumbuhan yang lebih tinggi walaupun dengan laba yang fantastis. Namun bila dilihat secara keseluruhan kondisi ini masih aman bila perusahaan melakukan pembayaran dividen untuk menarik investor. Pada tahun 2012 sepertinya perusahaan lebih mementingkan kepentingan investor jangka pendek yang  berburu dividen atau tingkat pengembalian dari sahamnya. Perbandingan antara kapitalisasi  pasar dengan nilai buku menggambarkan nilai yang semakin tinggi setiap tahunnya.

Kita perlu memperhatikan dengan seksama nilai saham perusahaan akan langsung mempengaruhi nilai perusahaan. Secara keseluruhan penilaian terhadap saham perusahaan sudah cukup baik. Hanya saja ada bagian-bagian yang harus dperhatikan secara terstruktur seperti kebijakan dividen.

2. Analisis EVA PT.Siantar Top,tbk

Seperti yang terlihat di dalam grafik Analisis EVA PT.Siantar Top mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini mencerminkan perusahaan mempunyai kinerja yang baik dalam meningkatkan nilai perusahaan sebagai tujuan utama perusahaan. Secara langsung kenakan EVA ini akan menyebabkan perusahaan mampu memaksimalkan kekayaan pemegang saham sehingga saham bisa dipertahankan oleh para investor karena PTSiantar Top telah memberikan jaminan untuk keamanan aset yang diinvestasikan yang terbukti dari kenaikan nilai perusahaan ini. Nilai EVA yang positif ini mengindikasikan perusahaaan mampu untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi dan kelangsungan usaha bisa lebih jelas dan terarah. Produktifitas perusahaan cukup tinggi terutama di tahun 2012 perusahaan mampu menciptakan laba yang tinggi,nilai pasar yang baik dan kewajiban membayar dividen telah dikeluarkan dan dipenuhi perusahaan setelah sempat ditahan pada tahun 2009.

Berkaca dari laporan laba rugi PT.Siantar Top,perusahaan mampu mencetak penjualan yang tinggi dengan kemampuan yang mumpuni dalam mengendalikan biaya. Pencapaian ini tentu saja diperoleh dari pengalaman yang sudah bertambah oleh perusahaan sehingga bisa menemukan cara yang efektif dan efisien dalam menghasilkan laba dengan pengorbanan dalam bentuk beban yang bisa dikendalikan dengan baik.

Dapat disimpulkan bahwa perusahaan telah membuktikan kapabilitas yang baik dalam meningkatkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham. Laba perusahaan yang meningkat setiap tahunnya mampu melebihi biaya modal sehingga terjadi surplus nilai yang  berkontribusi terhadap penambahan nilai perusahaan. Pada tahun 2012, EVA PT.Siantar Top

Dokumen terkait