VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.2. Analisis Aspek Finansial
Analisis aspek finansial pada usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha ini, sehingga hasilnya dapat direkomendasikan untuk dilakukan suatu investasi pengembangan skala usaha. Kelayakan terdapat dua kondisi yaitu kondisi I tanpa memperhitungkan risiko dan kondisi II dengan memperhitungkan risiko. Kondisi II memiliki tiga skenario yaitu skenario I, skenario II dan skenario III kondisi terburuk. Skenario I yaitu analisis kelayakan dengan kondisi terbaik. Skenario II yaitu analisis kelayakan dengan kondisi normal (dasar) dan skenario III yaitu analisis dengan kondisi terburuk. Komponen yang dianalisis pada aspek finansial ini adalah :
1. Arus Biaya (Outflow)
Komponen biaya yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mencakup biaya investasi dan biaya reinvestasi serta biaya operasional yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya investasi dan biaya operasional Penggilingan Padi Sinar Ginanjar diasumsikan sama untuk kondisi tanpa risiko dan kondisi dengan risiko Adapun penjelasan masing-masing biaya tersebut sebagai berikut:
1.1. Biaya Investasi dan Biaya Reinvestasi
Biaya investasi dikeluarkan pada saat suatu usaha akan menjalankan usahanya, dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam periode mendatang
78 yakni selama umur usaha atau selama usaha dijalankan. Rincian biaya yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dapat dilihat pada Tabel 7.
Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan sebesar Rp. 190.938.000,- yang terdiri dari biaya pembangunan gedung, lantai jemur, pembelian mesin penggilingan, peralatan dan perlengkapan untuk penggilingan seperti alat tampung beras, timbangan, mesin jahit, sampai dengan alat pemadam kebakaran. Seluruh biaya investasi ini dilkeluarkan secara tunai. Biaya investasi dikeluarkan awal pendirian usaha, namun biaya tersebut setiap tahunnya mengalami penyusutan dengan proporsi yang berbeda.
Penyusutan barang investasi dipengaruhi oleh umur teknis masing-masing barang yang diinvestasikan. Umur teknis setiap barang yang dinvestasikan ditentukan berdasarkan tingkat kemampuan barang, yakni masih layak untuk digunakan dan masih memiliki fungsi yang baik dalam penggunaannya sehingga dapat mendukung jalannya usaha. Umur teknis dari mesin penggilingan, gedung dan lantai jemur ditentukan selama 15 tahun, hal ini dilihat dan diperhitungkan berdasarkan kelayakannya. Karena setelah 15 tahun fungsi dari mesin dan gedung sudah tidak optimal lagi untuk dipergunakan. Hal tersebut dikarenakan pada baik pada gedung ataupun mesin penggilingan banyak mengalami kerusakan, seperti atap yang berlubang, mesin penggilingan lebih sering tidak optimal dalam beroperasi dan harus sering dilakukan perawatan. Umur teknis dari gedung, lantai jemur dan mesin penggilingan ditentukan sebagai umur usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar, hal tersebut dikarenakan selain gedung dan mesin penggilingan merupakan salah satu asset yang memiliki umur teknis paling panjang, gedung, lantai jemur dan mesin penggilingan juga merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam pelaksanaan usaha dan memiliki nilai.
79
Tabel 7. Biaya Investasi Usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
Investasi Satuan
Jumlah Harga Jumlah
Per satuan Per Satuan Biaya
Rp Rp
Mesin Penggilingan
a. Pemecah beras unit 1 40.000.000 40.000.000
b. Penyosoh beras unit 1 30.000.000 30.000.000
c. Separator unit 1 1.500.000 1.500.000
Bangunan gedung 85.000.000
Lantai jemuran
(16 m x 14 m) 30.000.000
Timbangan
a. Timbangan duduk unit 1 1.500.000 1.500.000
b. Timbangan gantung unit 1 400.000 400.000
Meja tulis dan kursi unit 1 400.000 400.000
Bak air unit 2 500.000 1.000.000
Alat pemadam kebakaran
(2.5 kilogram) unit 1 300.000 300.000
Mesin Jahit unit 1 450.000 450.000
Perlengkapan lainnya a. Alat Tampung
beras/Bak plastik kecil unit 12 10.000 120.000
b. Drum air unit 2 70.000 140.000
c. Tampi/Nyiru unit 2 5.000 10.000
d. Sapu lidi unit 6 3.000 18.000
e. serok unit 2 50.000 100.000
Total 190.938.000
Sementara itu,untuk timbangan,bak air, meja tulis dan kursi, mesin jahit serta alat pemadam kebakaran, masing-masing memiliki umur teknis 1 tahun sampai 15 tahun. Setelah melewati batas umur teknis, barang investasi tersebut sudah tidak layak untuk digunakan dan dapat menghambat jalannya usaha. Timbangan memiliki umur teknis selama 3 tahun, akan tetapi karena sering dilakukan pembaharuan atau kir ukuran timbangan, setelah melewati umur teknis barang investasi tersebut masih layak untuk dijalankan. Hal serupa juga terjadi
80 untuk barang investasi yang lain yaitu alat pemadam kebakaran, alat pemadam kebakaran memiliki umur teknis 15 tahun dikarenakan selama jalannya usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar, alat pemadam kebakaran tidak pernah digunakan hanya sebatas isi ulang saja setiap satu tahun sekali. Hal tersebut mengakibatkan alat pemadam kebakaran memiliki umur teknis yang cukup lama.
Tabel 8. Umur Teknis dari Investasi yang Ditanamkan dalam Usaha Penggilingan
Padi Sinar Ginanjar
Investasi Umur Ekonomis (tahun) Mesin Penggilingan a. Pemecah beras 15 b. Penyosoh beras 15 c. Separator 5 Bangunan gedung 15 Lantai jemuran (16 m x 14 m) 15 Timbangan a. Timbangan duduk 3 b. Timbangan gantung 3
Meja tulis dan kursi 15
Bak air 10
Alat pemadam kebakaran (2.5 kilogram) 15
Mesin Jahit 5
Perlengkapan lainnya
a. Alat Tampung beras/Bak plastik kecil 0,5
b. Drum air 3
c. Tampi/Nyiru 0,5
d. Sapu lidi 0,5
e. serok 3
Perlengkapan lainnya seperti bak air, memiliki umur teknis selama 10 tahun,setelah melewati umur teknisnya bak air tersebut sudah tidak bisa dipergunakan lagi. Hal tersebut dikarenakan banyak terjadi kerusakan seperti bak
81 bocor, berlubang dan dinding disekitarnya runtuh. Untuk itu pihak Penggilingan Padi Sinar Ginanjar menggantinya dengan drum air. Umur teknis drum air adalah 3 tahun, akan tetapi alat ini jauh lebih murah dan menggunakan bahan dari plastik sehingga mudah untuk dibersihkan. Sampai saat ini penggilingan padi masih memakai drum air dan tidak melakukan perbaikan bak air yang dibuat dari semen dan pasir. Barang investasi lainnya yaitu alat tampung beras atau bak plastik kecil, tampi atau nyiru, sapu lidi dan serok, memiliki umur teknis yang relatif pendek yaitu satu tahun. Hal tersebut dikarenakan barang-barang investasi tersebut sering dipergunakan pada saat proses penggilingan berlangsung. Sehingga perlu dilakukan suatu reinvestasi terhadap barang-barang tersebut.
Untuk melakukan pergantian terhadap barang-barang investasi yang sudah habis umur teknisnya, Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya yaitu biaya reinvestasi (Tabel 9). Biaya reinvestasi dikeluarkan tepat setelah secara teknis barang investasi tersebut tidak layak atau tidak optimal untuk digunakan. Untuk bak plastik kecil, tampi atau nyiru dan sapu lidi biaya- biaya reinvestasi ini dikeluarkan pada tahun ke-0 sampai tahun ke-15, hal tersebut dikarenakan barang-barang investasi seperti bak plastik kecil, tampi atau nyiru dan sapu lidi memiliki umur teknis 6 bulan sehingga setiap tahunnya harus dilakukan reinvestasi. Untuk barang investasi seperti serok dan drum air dikeluarkan pada tahun 4, tahun ke-8 dan tahun ke-12. Barang investasi separator, biaya reinvestasinya dikeluarkan pada tahun ke-6 dan tahun ke-11, untuk barang investasi bak air hanya pada tahun ke-11, sedangkan untuk reinvestasi gedung dilakukan pada tahun ke-15.
Tabel 9 menunjukan bahwa pengeluaran untuk biaya reinvestasi paling besar yaitu di tahun ke-11 yaitu sebesar Rp. 3.036.011. hal ini disebabkan oleh adanya reinvestasi yang bersamaan yaitu separator, bak air, alat tampung beras,tampi dan sapu lidi. Sedangkan biaya reinvestasi paling rendah dikeluarkan pada tahun ke-15 yaitu sebesar Rp.636.015, hal ini disebabkan pada tahun ke-15 reinvestasi yang dilakukan hanya pada barang-barang investasi yang setiap tahunnya memang ada dan reinvestasi yang dilakukan setiap 3 tahun sekali, barang investasi tersebut yaitu alat tampung beras, tampi, sapu lidi dan serok.
82
Tabel 9. Biaya Reinvestasi yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar
Ginanjar Pada Tahun Ke-
Barang investasi 4 6 8 11 12 15 Mesin Penggilingan c. Separator 1.500.000 1.500.000 Bak air 1.000.000 Perlengkapan lainnya a. Alat Tampung beras/Bak plastik kecil 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 b. Drum air 140.000 140.000 140.000 c. Tampi/Nyiru 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 d. Sapu lidi 36.000 36.000 36.000 36.000 36.000 36.000 e. serok 100.000 100.000 100.000 100.000 Total Biaya Reinvestasi 776.000 2.036.006 776.008 3.036.011 776.012 35.636.000
Barang-barang investasi tersebut mengalami penyusutan setiap tahunnya. Nilai penyusutan ditentukan dengan metode garis lurus, yaitu harga beli asset dikurangi dengan nilai sisa dan dibagi dengan umur teknis, nilai sisa ditentukan sebesar 5 persen. Penyusutan dari setiap barang investasi memiliki nilai yang berbeda (Tabel 10). Hal tersebut dipengaruhi oleh nilai beli awal barang investasi,umur teknis dan nilai sisa barang tersebut. Nilai penyusutan dimasukan kedalam hitungan rugi laba,sedangkan nilai sisa dari barang-barang investasi tersebut dimasukan sebagai tambahan di akhir tahun umur usaha.
83
Tabel 10. Penyusutan dari Barang Investasi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar Per
Tahun Investasi Nilai penyusutan per tahun Rp Mesin Penggilingan a. Husker 2.533.333 b. Polisher 1.900.000 c. Separator 285.000 Bangunan gedung 2.216.667 Lantai jemuran (16 m x 14 m) 950.000 Timbangan a. Timbangan duduk 475.000 b. Timbangan gantung 126.667
Meja tulis dan kursi 25.333
Bak air 95.000
Alat pemadam kebakaran (2.5 kilogram) 19.000
Mesin Jahit 85.500
Perlengkapan lainnya
a. Alat Tampung beras/Bak plastik kecil 228.000
b. Drum air 44.333
c. Tampi/Nyiru 9.500
d. Sapu lidi 17.100
e. serok 95.000
Total 9.105.433
Total nilai penyusutan barang-barang investasi tersebut mencapai Rp.9.105.433 per tahun. Mesin penggilingan seperti pemecah beras dan penyosoh beras serta gedung memiliki nilai penyusutan yang besar, yaitu Rp.2.533.333 , Rp.1.900.000 dan Rp. 2.216.667. Hal tersebut dipengaruhi oleh nilai awal dan umur teknis dari masing-masing barang investasi tersebut yang tinggi. Sedangkan untuk barang-barang investasi lain seperti separator memiliki nilai penyusutan sebesar Rp.285.000 per tahun, timbangan duduk mempunyai nilai penyusutan sebesar Rp.475.000 dan timbangan gantung mempunyai nilai penyusutan sebesar
84 Rp.126.667 pertahun. Barang-barang investasi yang memiliki umur teknis diatas 3 tahun, akan mempunyai nilai penyusutan yang cukup besar dan memiliki nilai sisa diakhir umur ekonomis cukup besar. Sedangkan barang investasi yang memiliki umur teknis dibawah 1 tahun mempunyai nilai penyusutan dan nilai sisa yang relatif kecil bahkan tidak mempunyai nilai sisa lagi.
1.2. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya keseluruhan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Penggilingan Padi Sinar Ginanjar, biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini berkaitan dengan jalannya proses produksi, yaitu jumlah input yang digunakan serta output yang dihasilkan.
A. Biaya Variabel
Biaya variabel yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar antara lain biaya bahan baku gabah, biaya peralatan pendukung seperti karung dan benang, biaya bahan bakar mesin, biaya pelumas, biaya kuli angkut dan biaya sewa kendaraan. Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan selama umur usaha tidak selalu sama setiap tahunnya, hal tersebut dikarenakan selama umur usaha bahan-bahan produksi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar baik bahan baku maupun pelengkap akan mengalami kenaikan mengikuti harga yang berkembang dipasaran.
Biaya variabel Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dikeluarkan mulai dari tahun pertama yaitu pada tahun persiapan atau tahun ke-0, karena Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mulai beroperasi pada triwulan terakhir. Pada tahun pertama kapasitas produksi belum optimal sehingga biaya variabel yang dikeluarkan lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya yaitu sebesar Rp.530.958.000. Pada tahun kedua sampai dengan tahun ke-15, biaya variabel mengalami kenaikan yaitu sebesar 1 persen. Kenaikan biaya variabel tersebut disebabkan oleh adanya fluktuasi harga bahan baku gabah dan beberapa bahan pendukung lainnya seperti pelumas, bahan bakar dan lainnya. Kenaikan tersebut juga disebabkan adanya inflasi setiap tahunnya yang mempengaruhi harga-harga
85 dipasaran. Namun kenaikan biaya variabel di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar diasumsikan terus meningkat setiap tahunnya sebesar 1 persen.
Tabel 11. Biaya Variabel yang dikeluarkan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
Biaya Variabel 1 6 11 15 Biaya bahan Baku Gabah Biaya peralatan pendukung 545.600.000 573.431.083 602.681.832 627.153.131 a. Karung 7.040.000 7.399.111 7.776.540 8.092.298 b. Benang 1.848.000 1.942.267 2.041.342 2.124.228 Biaya bahan bakar mesin 15.840.000 16.647.999 17.497.214 18.207.672 Biaya pelumas 640.000 672.646 706.958 735.663 Biaya kuli angkut 4.400.000 4.624.444 4.860.337 5.057.687 Biaya Sewa Kendaraan 6.160.000 6.474.222 6.804.472 7.080.761 Total Biaya Variabel 515.358.000 635.759.255 701.929.589 759.791.161
Jumlah biaya variabel yang dikeluarkan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar tidak sama untuk setiap tahunnya. Dimulai dengan tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-15 biaya variabel diasumsikan naik sebesar 1 persen (Lampiran 9). Setiap tahunnya Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya variabel untuk pengeluaran yang sama yaitu biaya bahan baku gabah, biaya peralatan pendukung seperti karung, benang, biaya bahan bakar mesin, biaya pelumas, biaya kuli angkut, dan biaya sewa kendaraan.
Untuk biaya bahan baku gabah, Penggilingan Padi Sinar Ginanjar biasanya membeli gabah kering simpan (GKS) dari petani. Harga yang diberikan sesuai dengan harga yang berlaku dipasaran dan atau sesuai dengan kualitas gabah yang dimiliki oleh petani. Gabah yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar tidak hanya dari daerah sekitarnya, terkadang berasal dari berbagai daerah di
86 Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang. Biasanya hal tersebut dilakukan jika pasokan gabah di daerah sekitar penggilingan sedikit. Gabah dihargai Rp.3.100 per kilogram, sehingga untuk memenuhi kebutuhan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar akan gabah, dengan asumsi kapasitas menggiling normal maksimal yaitu 2 ton dengan frekuensi menggiling 10 kali dalam satu bulan serta bulan operasinya Penggilingan Padi Sinar Ginanjar hanya 8,8 bulan, maka biaya yang
harus dikeluarkan untuk membeli gabah mencapai Rp. 515.358.000 dalam satu
tahun.
Biaya peralatan pendukung seperti karung dan benang, Karung yang
digunakan di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah karung plastik dengan harga Rp.2,000 per karung ukuran 50 kilogram. Kebutuhan karung untuk satu kali produksi dengan kapasitas produksi beras yang dihasilkan 1 ton adalah 40 karung ukuran 50 kilogram. Jika diasumsikan produksi beras 1 ton frekuensinya dalam satu bulan adalah 10 kali dan bulan operasinya Penggilingan Padi Sinar Ginanjar hanya 8,8 bulan,maka biaaya yang harus dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah sebesar Rp. 7.040.000 dalam satu tahun. Sedangkan untuk kebutuhan benang, jika dalam satu kali produksi adalah sama dengan jumlah kebutuhan karung yang dipakai untuk mengemas beras, maka benang yang digunakan dalam satu kali produksi adalah 3 gulung. Harga benang untuk satu gulung adalah Rp.7.000, sehingga untuk kebutuhan satu tahun Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.848.000.
Biaya bahan bakar mesin Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dikeluarkan setiap tahunnya sebesar Rp. 15.840.000, dengan kebutuhan bahan bakar mesin penggilingan Sinar Ginanjar adalah 40 liter per satu kali produksi dengan asumsi frekuensi penggilingan dalam satu bulan 10 kali. Bahan bakar mesin tersebut dipakai untuk dua motor penggerak mesin penggilingan yaitu pemecah beras dan penyosoh beras. Sedangkan biaya pelumas Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mencapai Rp. 640.000 per tahun dengan harga beli pelumas adalah Rp.20,000 per liter. Pelumas ini digunakan untuk merawat motor-motor penggerak, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Penggunaan pelumas untuk masing-masing motor penggerak berbeda kebutuhannya. Untuk motor penggerak mesin
87 penggilingan pemecah beras kebutuhan pelumas untuk perawatan adalah 3 liter, sedangkan untuk motor penggerak penyosoh beras membutuhkan 5 liter pelumas.
Biaya kuli angkut dan biaya sewa kendaraan biasanya dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Biaya kuli angkut dan sewa kendaraan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar jika diasumsikan beras yang diangkut adalah 1 ton dengan frekuensi pengangkutan 10 kali. Biaya kuli angkut adalah sebesar Rp.25,000 per ton. Biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun sebesar Rp. 4.400.000. Biasanya 2 ton beras tersebut dapat diangkut oleh 2 orang dalam satu kali angkut. Sedangkan biaya sewa kendaraannya dihitung berdasarkan jarak, namun rata-rata biaya pengangkutan beras yang dilakukan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah Rp.70,000 per ton. Biaya yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mencapai Rp. 6.160.000 per tahun.
B. Biaya Tetap
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar antara lain biaya perawatan, biaya listrik, biaya Pajak, isi ulang alat pemadam kebakaran, kir timbangan, dan biaya upah tenaga kerja (Tabel 12). Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar tidak dipengaruhi oleh perubahan input maupun output yang dihasilkan.
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk perawatan mesin adalah sebesar Rp. 1.820.000 per tahun. Perawatan mesin tersebut untuk perawatan masing-masing mesin yaitu sebesar Rp.60,000 per bulan, sehingga Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya untuk perawatan mesin dalam satu tahun mencapai Rp. 360.000. Perawatan mesin tersebut dilakukan 3 kali dalam satu tahun yang dilakukan dengan menggunakan jasa operator mesin. Biaya untuk jasa operator adalah Rp. 60,000 per satu kali perawatan. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa tersebut dalam satu tahun mencapai Rp. 240.000. Untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin penggilingan dan motor-motor penggerak dilakukan setiap 4 bulan sekali atau tergantung kerusakan yang terjadi pada mesin. Biaya untuk perawatan dan perbaikan adalah Rp.100.000 untuk mesin penggilingan yaitu pemecah kulit gabah dan penyosoh beras, sedangkan untuk motor penggerak sebesar Rp.150.000
88 per satu kali perawatan dan perbaikan. Namun jika kerusakan mesin-mesin tersebut memerlukan pergantian onderdil maka biayanya pun akan lebih besar. Biaya untuk untuk perawatan dan perbaikan masing-masing mesin penggilingan seperti pemecah kulit gabah dan penyosoh beras dan motor penggerak dalam satu tahun adalah Rp. 400.000, Rp. 400.000 dan Rp. 600.000.
Tabel 12 . Biaya Tetap Yang Dikeluarkan Oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
Biaya Tetap Pengeluaran Per Tahun
Biaya perawatan a. Service Mesin 360.000 b. Husker 400.000 c. Polisher 400.000 d. motor penggerak 600.000 e. ongkos tukang 240.000 Biaya listrik 880.000 Biaya Pajak a. PBB 200.000
Isi ulang alat pemadam kebakaran 60.000
Kir Timbangan
a. Timbangan duduk 120.000
b. Timbangan gantung 70.000
Biaya upah tenaga kerja 52.800.000
Total Biaya Tetap 55.770.000
Pengeluaran biaya listrik Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dalam satu bulan adalah Rp.100,0000,sehingga dalam satu tahun pengeluaran Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk listrik mencapai Rp. 880.000. Listrik di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar biasanya digunakan untuk penerangan, pompa air dan mesin jahit. Untuk Pajak Bumi dan Bangunan, Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya sebesar Rp. 200.000. Tanah yang digunakan untuk usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah tanah milik pribadi, sehingga dalam perhitungan tidak dipertihungkan sebagai sewa. Biaya upah tenaga kerja di
89 Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah secara harian yaitu Rp. 50.000 per hari. Tenaga kerja yang ada di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar berjumlah empat orang, tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk upah tenaga kerja dalam satu tahun mencapai Rp. 52.800.000. Tenaga kerja ini bekerja setiap lima hari dalam satu minggu, terkadang jika tidak ada bahan baku para pekerja tersebut tidak datang.
Biaya tetap lain yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah biaya isi ulang alat pemadam kebakaran, yaitu sebesar Rp. 60.000 per tahun. Sampai saat ini, alat pemadam kebakaran tersebut belum pernah digunakan, pengisian ulang alat pemadam kebakaran ini untuk mengikuti persyaratan yang ditetapkan kepada usaha penggilingan, tujuannya adalah agar isi gas dalam alat pemadam kebakaran selalu dalam kondisi baik jika suatu saat dibutuhkan. Biaya tetap lain yang harus dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah kir timbangan, baik itu timbangan gantung maupun timbangan duduk. Biaya kir timbangan tersebut berbeda untuk jenisnya, yaitu untuk timbangan gantung sebesar Rp.70,000 per tahun dan untuk timbangan duduk sebesar Rp.120,000 per tahun. Tujuan dari kir timbangan ini adalah untuk selalu memperbaharui ukuran timbangan yang berlaku di pasaran, sehingga tidak ada kesalahan pada saat penimbangan dan tentu saja tidak menimbulkan kerugian.
2. Arus Manfaat (Benefit)
Manfaat yang diterima dari usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar merupakan pemasukan atau penerimaan bagi pemilik penggilingan. Manfaat merupakan seluruh kondisi yang mendorong tercapainya suatu tujuan usaha yaitu keuntungan. Manfaat yang diterima oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah dari jasa penggilingan, penjualan beras dan hasil sampingannya seperti dedak, menir,dan sekam. Hasil sampingan dari pengguna jasa giling pemakai tidak dimasukan kedalam penerimaan, karena biasanya hasil sampingan tersebut dibawa pulang oleh pengguna jasa kecuali sekam. Nilai sisa untuk barang-barang investasi setelah mengalami penyusutan juga dimasukan sebagai pemasukan diakhir tahun umur usaha. Manfaat dari usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar didapatkan pada tahun pertama usaha dijalankan.
90 Asumsi untuk penerimaan jasa penggilingan dan hasil sampingan penggilingan dianggap tetap setiap tahunnya, baik itu untuk kondisi tanpa risiko atau dengan risiko. Pada tahun pertama produksi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar masih belum optimal sehingga penerimaan yang diperoleh hanya Rp.356.756.602. Sedangkan untuk tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-14, penerimaan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dianggap konstan yaitu Rp.872.071.693, kecuali pada tahun ke-15 penerimaan penggilingan padi Sinar Ginanjar ada tambahan dari nilai sisa barang-barang investasi yaitu sebesar Rp.6.290.500 sehingga total penerimaan tahun ke-15 Rp. 878.362.193 (Tabel 13).
Manfaat yang pertama diperoleh usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar yaitu dari jasa giling padi. Jasa giling padi ini terbagi menjadi dua yaitu jasa giling padi untuk pedagang dan jasa giling padi untuk pemakai. Jasa giling untuk pedagang merupakan jasa giling yang diperuntukan bagi pedagang beras yang melakukan penggilingan di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar. Harga jasa giling untuk pedagang sebesar Rp.150 per kilogram, gilingan untuk pedagang biasanya dalam jumlah besar sehingga harga yang diberikan pun lebih rendah dari pada untuk penggiling pemakai. Dalam satu bulan biasanya para pedagang mampu menggiling padi 10 kali dengan gabah yang digiling rata-rata sebesar 2 ton GKG. Sehingga pendapatan yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk setiap bulannya mencapai Rp. 3.000.000. Sehingga penerimaan untuk Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dalam satu tahun, dengan asumsi dalam satu tahun hanya ada 8,8 bulan berproduksi adalah Rp. 26.400.000.
Manfaat berikutnya berasal dari jasa giling pemakai, yaitu merupakan jasa