• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASPEK OPERASI 1 Disain Produk.

Dalam dokumen PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN NETWORKING BISNIS (Halaman 90-96)

TATAP MUKA KE

B. ANALISIS ASPEK OPERASI 1 Disain Produk.

Bentuk dan ukuran produk akan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hubungannya dengan program pemasaran produk perusahaan tersebut. Bentuk dan ukuran produk yang serasi serta sesuai dengan selera konsumen akan lebih cepat dan mudah terjual daripada bentuk dan ukuran produk yang tidak disukai oleh para konsumen.

Penyusunan desain bentuk dan ukuran produk ini disamping merupakan faktor teknis juga mengandung unsur seni, maka dalam penyusunan desain bentuk dan ukuran produk dalam suatu perusahaan diperlukan adanya dasar pengetahuan teknis dan arsitektur yang memadai.

Termasuk di dalam masalah penyusunan desain bentuk dan ukuran produk ini adalah masalah kualitas dari produk yang akan diproduksikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Pengertian

Rencana dan ramalan bisnis

Rencana operasi jangka panjang ( kapasitas; lokasi; tata ruang;

kualitas; metode)

Jadwal operasi (jadwal produksi induk; jadwal

terperinci

Pengendalian operasi (pengendalian kualitas, manajemen

bahan produksi)

Output buat pelanggan

kualitas produk ini adalah suatu jumlah dari atribut yang dimiliki oleh produk yang bersangkutan.

2. Peramalan Permintaan.

Peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data histories dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis. Bisa jadi berupa prediksi subyektif atau intuitif tentang masa depan. Atau peramalan bisa mencakup kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan penilaian yang baik oleh manajer. Peramalan biasanya dikelompokkan oleh horison waktu masa depan yang mendasarinya. Tiga kategori yang bermanfaat bagi manajer operasi adalah:

a. Peramalan jangka pendek, rentang waktunya mencapai satu tahun tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan jangka pendek digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan dan tingkat produksi.

b. Peramalan jangka menengah, peramalan jangka menengah biasanya berjangka tiga bulan hingga tiga tahun. Peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan, perencanaan dan penganggaran produksi, penganggaran kas, dan menganalisis berbagai rencana operasi.

c. Peramalan jangka panjang, rentang waktunya biasanya tiga tahun atau lebih; digunakan dalam merencanakan produk baru, pengeluaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian serta pengembangan.

3. Perencanaan Kapasitas.

Jumlah suatu produk yang dapat diproduksi oleh suatu perusahaan pada kondisi kerja normal merupakan kapasitasnya. Kapasitas suatu perusahaan bergantung pada seberapa banyak orang yang

diperkerjakan serta jumlah dan ukuran fasilitasnya. Perencanaan kapasitas berarti menjamin bahwa suatu kapasitas perusahaan sedikit melebih permintaan normal akan produk-produknya. Jika kapasitas terlalu kecil untuk dapat memenuhi permintaan, perusahaan harus dapat mengalihkan konsumennya. Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan akan menghaamburkan uang dengan cara memelihara suatu pabrik yang terlalu besar, dengan memelihara permesinan dalam lini secara berlebihan atau dengan cara memperkerjakan terlalu banyak pekerja.

4. Pola Produksi.

Pola produksi didefinisikan sebagai ditribusi dari tahunan ke dalam periode yang lebih kecil. Misalnya bulanan atau mingguan atau unit waktu yang lainnya. Dengan demikian yang dimaksud dengan pola produksi ini adalah bagaimana jumlah produksi selama satu tahun ini akan didistribusikan ke dalam masing-masing bulan, minggu dan sebagainya.

Secara umum terdapat tiga pola produksi yang ada dalam perusahaan, yaitu:

a. Pola produksi konstan

Pola produksi konstan merupakan suatu distribusi dari jumlah produksi selama satu tahun ke dalam jumlah produksi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari bulan-ke bulan tersebut adalah sama atau relatife sama

b. Pola produksi bergelombang

Pola produksi bergelombang merupakan suatu distribusi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari bulan ke bulan tersebut adalah selalu berubah mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan yang bersangkutan.

c. Pola produksi moderat

Pola produksi moderat nerupakan suatu distribusi jumlah produksi selama satu tahun ke dalam jumlah produksi setiap bulan di mana baik jumlah produksinya maupun jumlah persediaan barang jadi yanga da dalam perusahaan yang bersangkutan ini akan berubah- ubah untuk menutup perubahan-perubahan yang ada di dalam penjualan produk perusahaan tersebut.

5. Perencanaan Lokasi.

Pabrik sebagai tempat dari fungsi teknis perusahaan berada, sangat penting untuk direncanakan lokasinya dengan tepat. Apabila di dalam pemilihan lokasi pabrik ini manajemen perusahaan tidak dapat menyusun pertimbangan dan analisis yang cukup teliti, maka akan terjadi adanya kemungkinan kesalahan dalam penentuan pemilihan lokasi pabrik.

Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik:

a. lokasi sumber bahan baku b. lokasi pasa produk perusahaan c. fasilitas transportasi dan biayanya d. tersedianya tenaga kerja

e. adanya pembangkit tenaga f. peraturan dan pajak lokal g. kondisi kehidupan masyarakat

6. Layout.

Apabila lokasi telah ditentukan, maka manajer harus memutuskan tata ruang atau layout dari pabrik. Layout menentukan apakah suatu perusahaan dapat cepat tanggap dan efisien terhadap permintaan konsumen atas lebih produk yang berbeda atau apabila sadar bahwa mereka tidak dapat menyamai kecepatan produksi para pesaingnya.

Perencanaan tata ruang untuk memproduksi barang

Dalam fasilitas yang memproduksi barang-barang, tata ruang harus direncanakan dalam tiga jenis ruang yang berbeda,

a. tata ruang untuk proses; pengaturan kegiatan produksi yang mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsinya.

b. tata ruang selular; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu keluarga produk melalui alur yang sejenis.

c. tata ruang produk; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan sumber daya melalui serangkaian tehap yang lancar dan tetap.

d. lini perakitan; tata ruang produk yang memindahkan produknya tahap demi tahap melalui suatu pabrik dalam ban berjalan atau peralatan lain sampai barang tersebut jadi.

Gambar 8.2.

Tata ruang proses untuk bengkel kayu

Tanda panah mengindikasikan alur kerja yang unik bagi setiap produk

Produk x Daerah Pengger gajian Daerah Pengam plasan Penerimaan barang mentah Daerah Pengeboran Daerah Pengecatan Daerah pengiriman Daerah Pengepakan Daerah perakitan Produk Y Kantor Kepada pelanggan

Gambar 8.3.

Tata ruang selular untuk bengkel kayu

Tanda panah mengindikasikan alur kerja yang unik bagi setiap produk

Perencanaan tata ruang untuk memproduksi jasa

Perusahaan-perusahaan jasa menggunakan beberapa tata ruang seperti halnya perusahaan yang memproduksi barang-barang. Dalam sistem kontak rendah, misalnya, fasilitas harus diatur untuk meningkatkan produksi jasa. Sedangkan untuk sistem kontak tinggi harus diatur untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

7. Denah Lokasi.

Denah lokasi diperlukan sebagai bentuk gambaran dari tata ruang tempat kegiaan produksi. Denah yang dibuat dapat lebih memudahkan proses pengerjaan tata ruang produksi. Karena dalam denah lokasi telah digambarkan tempat-tempat atau posisi yang akan dijadikan sebagai tempat peletakan alat-alat produksi. Sehingga ketika dilakukan penataan ruangan, maka dapat langsung dilakukan penataan sesuai dengan yang telah digambarakan.

Pengeboran kantor Pengemasan Perakitan Gergaji pengecatan Sel produk y Gergaji Pengemasan Ampelas Pengecatan Masukan Penerimaan bahan mentah Daerah Pengiriman Kepada pelanggan

8. Penentuan Jumlah Peralatan.

Jumlah peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi sangat tergantung dari kebutuhan produksi itu. Apabila dalam ruangan itu bagian pemotongan kayu, maka peralatan yang dibutuhkan adalah mesin pemotong, gergaji, palu dan lain sebagainya. Begitu juga dengan ruangan yang lain, akan membutuhkan jumlah peralatan sesuai deng pekerjaan yang dilakukan.

9. Luas Area.

Luas area menjadi hal yang sangat penting dalam proses produksi. Karena apabila luas area tidak mencukupi akan mengganggu aktivitas produksi. Untuk itu penentuan luas area untuk kegiatan produksi harus diperhitungkan dengan matang. Unit-unit produksi harus jelas ukurannya sehingga dapat dilakukan perkiraan terhadap luas area yang diperlukan.

C. RENCANA OPERASI

Dalam dokumen PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN NETWORKING BISNIS (Halaman 90-96)

Dokumen terkait