• Tidak ada hasil yang ditemukan

Episode : ‘Duh, Wakil Rakyat” Tanggal : 2 Juli 2008

Segmen 3

N o

Indeks Video Audio Analisis Teks

(Audio dan Video) 15 Segmen 3

Narator

‘Tinta merah kembali mencoreng gedung parlemen republik tercinta ini. Oknum anggota wakil rakyat kembali dicokok KPK gara-gara diduga menerima suap milyaran rupiah.’

Video 57-60:

Pasca penangkapan Bulyan Royan di Plasa Senayan karena terbukti mengambil uang suap, nama parlemen DPR menjadi buruk lagi. Diperkuat dengan rapat paripurna yang dihadiri oleh semua komisi di DPR, presensi kehadiran Bulyan Royan dari Fraksi Bulan Reformasi terlihat kosong.

Sarana Wacana:

 Tinta merah kembali mencoreng gedung parlemen

Keterangan Video 57, 58, 59 & 60:Gedung DPR Sidang Paripurna

Daftar presensi BR kosong pada FBR TC : 19.00 – 19.18 16 SOT. Irsyad Sudiro ( Ketua BK DPR) Keterangan Video 61:

Ketua BK DPR Saat diwawancarai banyak wartawan

TC : 19.19 – 19.20

“Dalam waktu yang singkat kita akan konsultasi kepada pimpinan DPR untuk menanyakan bagaimana tindak lanjutnya..”

Video 61:

Irsyad Sudiro dijadikan Pelantun karena jabatan yang diembannya adalah Ketua Badan Komisi- DPR, yang memiliki tugas dan otoritas di atas setiap anggota Fraksi yang menjabat di setiap komisi.

17 SOT. Ali Mubarak (Wakil Ketua Komisi V)

Keterangan Video 62:

“Inikan baru tadi malam kan…jadi kabar sebenarnya saya belum tau. Penangkapannya karena kasus apa, kita

Video 62:

Ali Mubarak dijadikan pelantun sebab Wakil ketua komisi V (Ali Mubarak) sebagai wakil ketua komisi Bulyan Royan bekerja di DPR-RI.

Wakil Ketua Komisi V Saat diwawancarai Door Stop

TC : 19.25 – 19.43

kan ga tau..Sekarang dia (BR) sudah di pindah di komisi I..Saya ga tau tentang pengadaan kapal..Belum tau sama sekali..Kita belum pernah dengar tentang pembicaraan ini di komisi V.”

Ia menolak memberikan pembelaan kepada Bulyan Royan terkait kasus suap pengadaan kapal patroli.

Sarana Wacana:

 ‘Penangkapannya karena kasus apa, kita kan ga tau’

 ‘Sekarang dia (BR) sudah di pindah di komisi I’

 ‘Saya ga tau tentang pengadaan kapal..Belum tau sama sekali..Kita belum pernah dengar tentang pembicaraan ini di komisi V.”

18 Narator ‘Kasus ini bermula saat September 2007 lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut DepHub mengadakan proyek pengadaan kapal patroli laut. Satu unit di tahun 2007 dan 20 unit kapal untuk anggaran 2008. total nilai proyek senilai 120 Milyar rupiah.’

‘Kontrak pembangunan 20 unit kapal patroli pun berlangsung 23 Mei 2008. Lima perusahaan menjadi pemenang tender proyek ini.’

‘Masing-masing PT.

Video 63-66:

Proyek pengadaan kapal patroli merupakan anggaran yang telah dicanangkan sejak tahun 2007, dan mulai terealisasi pada awal tahun 2008. Proyek tersebut direncanakan untuk menambah jumlah unit kapal patroli laut dinas perhubungan. Tender ini diserahkan pengerjaannya kepada perusahaan kapal. Terdapat 5 perusahaan pemenang tender yaitu PT. CARITA BOAT

INDONESIA, PT. PROSKUNEO

KADARUSMAN, PT. BINAMINA KARYA PERKASA, PT. SARANA FIBERINDO MARINE dan PT. FEBRITE FIBERGLASS. Namun dibalik kemenangan tender tersebut, berbagai syarat dan ketentuan tambahan juga wajib di lunasi oleh pemenang tender untuk ‘melicinkan’ jalannya proyek.

Keterangan Video 63, 64, 65, &66:EST. Gedung DepHub

Standar biaya umum anggaran 2008 DepHub

Grafik teks 5 perusahaan pemenang tender TC : 19.44 – 20.08 CARITA BOAT INDONESIA, PT. PROSKUNEO KADARUSMAN, PT. BINAMINA KARYA PERKASA, PT. SARANA FIBERINDO MARINE dan PT. FEBRITE FIBERGLASS.’

19 SOT. Effendi Batubara ( Dirjen Hubungan Laut (HubLa) DepHub)

Keterangan Video 67:

Saat Konferensi pers tentang rencana pengadaan kapal patroli

TC : 20.35 – 21.18

“Tanda tangan kontrak pada tanggal 23 Mei, sekarang dalam tahap pelaksanaan. Itu juga proses yang sudah dilakukan dan diharapkan sebelum tahun 2008 berakhir, kapal ini udah selesai. Sebelumnya 5 paket 20 unit kapal kemudian diproses di DPR, dan apabila memang …DPR kan juga melakukan kunjungan- kunjungan kerja untuk melihat kebutuhan- kebutuhan di lapangan. Jadi disesuaikan dengan itu dan prose situ yang dilakukan bersama-sama dengan DPR.”

Video 67:

Pelantun dalam video ini adalah Effendi Batubara yaitu Direktur jendral Hubungan Laut Departemen Perhubungan. Pernyataannya dijadikan pengantar awal mula rencana proyek pengadaan kapal patrolu perhubungan laut kemudian rencana proyek kapal ini diajukan ke DPR untuk diproses surat keputusan realisasinya. Komisi yang menanggani adalah Komisi V.

20 Narator

Keterangan Video 68 & 69:

EST. Hotel Crown Plaza JakartaGrafik teks 5 perusahaan pemenang

tender TC :

21.19 – 21.47

‘Pihak DS mengungkap kasus ini bermula dari pertemuan lima pengusaha peserta tender, oknum pejabat DepHub dan oknum anggota DPR di Coffee Sop Hotel Crown Jakarta, September 2007.’

‘Disitulah kesepakatan setoran 8% dari nilai total proyek terjadi. Sebelum akhirnya kelima perusahaan itu pun memenangi tender pada Mei 2008.’

Video 68-69:

Tampak dalam video lokasi hotel tempat pertemuan 5 pengusaha peserta tender, oknum pejabat DPR dan oknum pejabat DepHub. Anggota DPR, Bulyan Royan memfasilitasi pertemuan tersebut bersama oknum pejabat DepHub lainnya yaitu Pak TP. Malau (TPM) dan Djoni Algamar (D).

Sarana Wacana:

 kasus ini bermula dari pertemuan lima pengusaha peserta tender, oknum pejabat DepHub dan oknum anggota DPR di Coffee Sop Hotel Crown Jakarta, September 2007.’

 Disitulah kesepakatan setoran 8% dari nilai total proyek terjadi.

21 SOT. Kamaruddin Simanjuntak

(Pengacara Dedi Suwarsono)

Keterangan Video 70:

Kamaruddin saat wawancara Eksklusive TC :

21.48 – 23.29

“Pada bulan September 2007, telah ada pertemuan di hotel Crown yang di fasilitasi oleh pejabat DepHub, yaitu yang berinisial TPM atau pak M, dan pak D (setingkat direktur). Kemudian dalam pertemuan itu sudah hadir salah satu anggota dewan, yang menurut keterangannya adalah mewakili teman- temannya. Anggota dewan yang ada itu berinisial BR. Kemudian dalam pertemuan itu dibicarakan tentang presentasi dari anggota dewan yang menyatakan

Video 70:

Pernyataan Pengacara Dedi Suwarsono (Kamaruddin Hidayat) sebagai pihak legal yang dipercaya untuk membela klien dalam kasus ini. Kamaruddin Hidayat merupakan pelantun dalam video tersebut.

Sarana Wacana:

 ‘Bulan September 2007, telah ada pertemuan di hotel Crown yang di fasilitasi oleh pejabat DepHub, yaitu yang berinisial TPM atau pak M, dan pak D (setingkat direktur).’

 ‘pertemuan itu sudah hadir salah satu anggota dewan, yang menurut keterangannya adalah mewakili teman- temannya… berinisial BR’

 ‘pertemuan itu dibicarakan tentang presentasi dari anggota dewan bahwa tahun 2008, akan ada anggaran untuk pengadaan kapal patroli dari DepHub…

bahwa tahun 2008, akan ada anggaran untuk pengadaan kapal patroli dari DepHub. Oleh karena itu, anggota dewan dimaksud menyatakan dan menghimbau kepada pengusaha-pengusaha yang diundang supaya berkoordinasi dan menyatakan minatnya. Sesuai dengan syarat- syarat yang sudah ditentukan. Namun dalam syarat-syarat itu ada juga salah 1 syarat yang harus memberikan Fee kepada anggota dewan kemudian harus memberikan Fee juga

menghimbau kepada pengusaha- pengusaha yang diundang supaya berkoordinasi dan menyatakan minatnya.’

 ‘Sesuai dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan… salah 1 syarat yang harus memberikan Fee kepada anggota dewan kemudian harus memberikan Fee juga kepada pejabat DepHub yang nilainya 8%’

 pertemuan sauna di daerah Ancol. Pengusaha-pengusaha dimaksud di undang oleh pak TPM atau pak M… supaya memberikan semacam uang lelah, terdiri dari 1500 US $ per pengusaha + uang tunai 10 sampai 21 juta rupiah.”

kepada pejabat DepHub yang nilainya 8%. Ada biaya lain yang harus dipenuhi pengusaha yaitu pada saat pertemuan sauna di daerah Ancol. Pengusaha-pengusaha dimaksud di undang oleh pak TPM atau pak M, seraya menghimbau kepada pengusaha supaya memberikan semacam uang lelah, terdiri dari 1500 US $ per pengusaha + uang tunai 10 sampai 21 juta rupiah.”

22 Narator ‘Dedi lantas mulai menyetor uang ke oknum DPR sebesar 250 Juta yang diberikan dalam tiga tahap.’

‘Menjelang lebaran 2007 sebesar 100 juta rupiah, akhir tahun 2007 sebesar 50 juta rupiah dan Januari 2008 sebesar 100 juta rupiah.’

‘Setoran upeti para pengusaha itu pun belum berakhir. Dedi dan 4 pengusaha pemenang tender lainnya kembali bertemu BR di Hotel Borobudur Jakarta.”

Video 71-75:

Syarat-syarat yang ditentukan harus dipenuhi oleh peserta tender untuk memangkan proyek tersebut. Pemberian Fee kepada oknum DPR terbagi dalam beberapa tahap. Sampai pada pertemuan di Hotel Borobudur, Bulyan Royan memberikan nomor rekening atas nama PT. TRI ETRA DUA SISI sebuah Money Changer. Akibat kasus ini, ruang kerja no.2203 dan jabatan Bulyan Royan dicopot dari komisinya karena terbukti bersalah menerima uang suap.

Sarana Wacana:

 Dedi lantas mulai menyetor uang ke oknum DPR sebesar 250 Juta yang diberikan dalam tiga tahap.’

 Menjelang lebaran 2007 sebesar 100 juta rupiah, akhir tahun 2007 sebesar 50 juta rupiah dan Januari 2008 sebesar 100 juta rupiah.’

Keterangan Video 71, 72, 73, 74 & 75:Ruang BR di DPR No.2203Zoom In DS dan BR

EST. Money Changer Dua Sisi TC :

23.30-24.15

‘Dalam pertemuan itulah BR menyerahkan nomor rekening atas nama PT. TRI ETRA DUA SISI sebuah Money Changer. Kelima pengusaha diminta mengirim ke rekening tersebut.’

lainnya kembali bertemu BR di Hotel Borobudur Jakarta… BR menyerahkan nomor rekening atas nama PT. TRI ETRA DUA SISI sebuah Money Changer. Kelima pengusaha diminta mengirim ke rekening tersebut.’

23 SOT. Kamaruddin Simanjuntak

“Sehingga klien saya juga mentransfer 1 milyar 430 juta rupiah + DP dulu 250 Juta rupiah sehingga total yang diberikan kepada yang bersangkutan sama dengan 1 Milyar 680

Video 76:

Kamaruddin Simanjuntak memberikan pernyataan mengenai kronologis tertangkapnya Bulyan Royan.

Sarana Wacana:

 “Sehingga klien saya juga mentransfer 1 milyar 430 juta rupiah + DP dulu 250 Juta

Keterangan Video 76:

Kamaruddin saat wawancara Eksklusive TC :

24.16 – 24.59

juta. Transfer itu sesuai perintah daripada anggota dewan yang dimaksud, tanggal 25 Juni 2008, setelah ditransfer beliau juga mengkonfirmasi bahwa perintah telah dilaksanakan. Uang tersebut diambil sebagian mungkin karena ga cukup uang di Money Changer sehingga diambilnya bertahap. Tetapi pengambilan berikutnya pada hari senin tahap 2..Nah, disitulah dia ditangkap KPK..”

rupiah sehingga total yang diberikan kepada yang bersangkutan sama dengan 1 Milyar 680 juta”

 “tanggal 25 Juni 2008, setelah ditransfer beliau juga mengkonfirmasi bahwa perintah telah dilaksanakan.. Uang tersebut diambil sebagian.. bertahap.. pengambilan berikutnya pada hari senin tahap 2..Nah, disitulah dia (BR) ditangkap KPK..”

24 Narator ‘DS kembali diperikasa KPK. Yang pasti hingga dirinya ditangkap, ia sudah menghabiskan uang upeti sebesar 1,68 Milyar rupiah. Akankah Dedi mengungkap semua oknum pejabat dan wakil rakyat yang menerima aliran uang upeti dari proyek 120 Milyar tersebut??’

Video77-80:

Dedi Suwarsono, pelibat dalam kasus korupsi pengadaan kapal patroli departemen perhubungan laut, ditangkap dan diperiksa KPK di Tipikor (Tindak Pidana Korupsi).

Keterangan Video 77, 78, 79, & 80: Mobil yang membawa DS ke Tipikor TC : 25.00 – 25.31 25 Closing Segmen 3 Presenter Keterangan Video 81: Closing Presenter

(Bumper Out + Credit Title TC :

25.32 – 26.06

‘Entah apa yang harus dilakukan dalam upaya memberangus para koruptor di negeri ini. Ditengah gencarnya pengungkapan kasus suap dan korupsi, nyatanya tak mampu menyurutkan nyali mereka. Saya Virgie Bacher, Tim MR, Sampai Jumpa.’

Video 81:

Closing presenter pada segmen ini merupakan pesan moral bagi public pada kasus ini.

Sarana Wacana:

 Entah apa yang harus dilakukan dalam upaya memberangus para koruptor di negeri ini. Ditengah gencarnya pengungkapan kasus suap dan korupsi, nyatanya tak mampu menyurutkan nyali mereka.

Dokumen terkait