• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis biaya dilakukan mulai dari pemeliharaan tanaman, panen, proses pengangkutan, proses pengolahan hingga pengepakan.

1. Biaya Perawatan Tanaman

Luas areal tanaman menghasilkan seluas 1.030,705 ha dengan nilai Rp 14.758.966.827 dan sertifikat HGU senilai Rp 194.785.841. Tanaman menghasilkan milik Kebun Cisaruni diasumsikan masih memiliki nilai ekonomis 25 tahun sedangkan untuk sertifikat HGU masih memiliki nilai ekonomis 15 tahun. Kebun Cisaruni memiliki alat-alat untuk merawat tanaman yaitu 15 motor semprot senilai Rp 72.866.325 dan 2 mesin pemotong daun senilai Rp 67.980.000. Namun alat-alat tersebut masih dipakai meskipun sudah melewati umur ekonomis.

Tabel 8. Rincian biaya perawatan tanaman per tahun

No Uraian Rp/ha ha Nilai (Rp)

1 Gaji pimpinan 117.400.000

2 Gaji pegawai non staf 129.151.069

3 Upah pengawas 23.656 1.030,705 24.382.367 4 Pemeliharaan jalan, saluran air &

teras

90.341.019 5 Penyiangan 827.988 1.030,705 853.411.364 6 Pemberantasan hama penyakit 646.939 1.030,705 666.802.908 7 Pemupukan 2.119.447 1.030,705 2.184.524.560 8 Pangkasan 168.268 1.030,705 173.434.348 9 Alat-alat dan perlengkapan 1.292.933

Jumlah 4.123.340.568

Biaya perawatan tanaman yaitu biaya-biaya yang dibutuhkan untuk merawat tanaman. Biaya perawatan tanaman meliputi gaji pimpinan, gaji pegawai non staf, upah pengawas, pemeliharaan jalan, saluran air dan teras, penyiangan, pemberantasan hama penyakit, pemupukan, pemangkasan, dan biaya untuk membeli alat dan perlengkapan. Untuk besar nilai biaya yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 8. Dari tabel dapat dilihat biaya terbesar adalah untuk pemupukan yaitu sebesar Rp 2.184.524.560 per tahun. Setelah semua biaya perrawatan dijumlah didapat total biaya untuk perawatan adalah sebesar Rp 4.123.340.568 per tahun.

2. Biaya Panen

Pemanenan merupakan kegiatan pemetikan daun/pucuk teh yang terdiri dari kuncup, ranting muda, dan daunnya. Kegiatan pemetikan selain bertujuan memungut hasil tanaman yang sesuai dengan tujuan pengolahan Pada proses panen dilakukan dengan cara manual menggunakan alat atau menggunakan tangan. Upah panen dibayarkan menurut hasil petikan yang didapat sebesar Rp 614 untuk setiap kg teh basah yang didapat.

29

Tabel 9. Rincian biaya panen per tahun

No Uraian Rp/kg kg basah Nilai (Rp)

1 Gaji non staf 225.521.025

2 Upah pengawas 79.249.271

3 Upah panen 614 8.716.901 5.349.244.801 4 Alat perlengkapan panen 91.834.200

Jumlah 5.745.849.297

Dari tabel diatas dapat dilihat biaya yang dibutuhkan untuk panen yaitu gaji non staf, upah pengawas, upah panen, dan biaya untuk perlengkapan panen. Biaya terbesar untuk panen adalah upah panen yaitu sebesar Rp 614 x 8.716.901 kg atau Rp 5.349.244.801. Setelah dijumlah semua biaya didapat total biaya panen yaitu Rp 5.745.849.297 per tahun.

3. Biaya Pengangkutan

Biaya pengangkutan adalah biaya yang dibutuhkan untuk mengangkut hasil panen dari tiap afdeling dan untuk mengangkut bubuk teh yang sudah jadi. Di kebun Cisaruni proses pengangkutan hasil panen menggunakan truk untuk masing-masing besar blok dari tiap afdeling. Terdapat 5 truk yang dimiliki Kebun Cisaruni, truk-truk yang difungsikan sudah tidak memiliki nilai ekonomis lagi dengan nilai akhir sebesar Rp 174.390.000. Selain menggunkan truk milik sendiri, Kebun Cisaruni juga menyewa kendaraan dari pihak ketiga. Untuk rincian biaya pengangkutan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Rincian biaya pengangkutan per tahun

No Uraian Rp/ton Ton basah Nilai (Rp) 1 Biaya pengangkutan 63.124 8.717 550.246.249 2 Sewa kendaraan pihak ketiga 2.696 8.717 23.497.050 3 Upah bongkar muat lepas 11.241 8.717 97.986.882

Jumlah 671.730.181

Dari tabel dapat dilihat biaya pengangkutan yaitu berupa biaya angkut, sewa kendaraan pihak ketiga dan upah bongkar muat lepas. Total biaya pengangkutan adalah sebesar Rp 671.730.181.

4. Biaya Pengolahan

Proses pengolahan teh hitam orthodox dibedakan menjadi dua tahapan, yaitu pengolahan basah dan pengolahan kering. Proses pengolahan teh hitam tersebut sudah menggunakan alat dan mesin. Sedangkan tenaga manusia hanya diperlukan untuk mengontrol mesin dan memindahkan bubuk basah atau kering selama proses pengolahan berlangsung. Kecuali pada proses sortasi, tenaga manusia masih sangat banyak diperlukan untuk menjaga kualitas bubuk teh hitam orthodox.

Tahap awal pada proses pengolahan adalah penerimaan bahan baku, yaitu penimbangan dengan menggunakan timbangan mekanis. Kemudian hasil penimbangan dicatat setelah itu diturunkan dengan bantuan monorail untuk mengangkut teh dari truk ke withering trough. Mesin-sesin yang digunakan dalam proses ini sudah tidak ekonomis dengan nilai akhir untuk monorail Rp 21.760.977 dan 23 mesin withring trough dengan senilai Rp 170.766.045. Kemudian dilakukan proses penggulungan.

30

Pada proses penggulungan (rolling) menggunakan 5 mesin giling open top roller yang sudah tidak ekonomis dengan nilai Rp 210.707.710. Dengan adanya penggulungan, secara fisik daun yang sudah digulung akan memudahkan tergiling dalam proses penggilingan.

Mesin penggilingan yang biasa dipakai dalam proses pengolahan teh hitam orthodox adalah press cap roller dan rotor vane. Nilai mesin-mesin yang digunakan dapat dillihat di Tabel 11.

Tabel 11. Daftar mesin penggilingan

No Nama Nilai (Rp) Umur ekonomis Jumlah Nilai penyusutan/thn

1 Press Cup Roller 155.660.000 - 4 -

2 Press Cup Roller 315.000.000 10 1 28.350.000

3 rotor vane 104.396.567 - 4

4 Rotor vane 15 type end plate

193.683.743 10 1 17.431.537

Setelah digiling, daun teh kemudian difermentasi. Fermentasi atau proses oksidasi enzimatis merupakan proses oksidasi senyawa polifenol dengan bantuan enzim polifenol oxsidase. Hasil fermentasi kemudian akan dikeringkan.

Proses pengeringan yang dilakukan di pabrik Cisaruni menggunakan mesin pengering jenis two stage dryer yang dilengkapi dengan trays konveyor. Prinsip kerja alat ini adalah mengalirkan udara panas yang masuk berlawanan arah dengan masuknya bubuk teh ke dalam dryer yang diperoleh dari heat exchanger yang diatur dengan bukaan valve. Mesin two stage drier/monarch yang dimiliki berjumlah 3 dengan nilai akhir Rp 242.864.609. Mesin pengering yang digunakan sudah melewati umur ekonomis. Setelah proses pengeringan selesai, hasilnya akan disortasi kemudian di-packing.

Mesin-mesin yang digunakan dalam proses pengolahan dapat dilihat pada Lampiran 4. Total nilai investasi mesin dan perlengkapannya saat dilakukan penelitian adalah sebesar Rp 2.899.277.263. Mesin-mesin yang digunakan pabrik Cisaruni sebagian besar telah melewati nilai ekonomisnya, tetapi masih digunakan.

Biaya-biaya yang digunakan dalam proses pengolahan yaitu gaji pimpinan, gaji karyawan, upah pengwas, upah pengolah basah, upah sortasi, upah anaisa, alat-alat perlengkapan pengolahan, bahan bakar, listrik dan biaya pengangkutan. Total biaya pengolahan adalah sebesar Rp 3.800.610.483. Untuk rincian dan ialai biaya proses pengolahan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Rincian biaya pengolahan per tahun

No Uraian Rp/satuan Nilai (Rp)

1 Gaji pimpinan 34.597.000

2 Gaji karyawan 98.403.805

3 Upah pengawas 1.935.400 kg 10 19.790.643 4 Upah pengolah basah 1.935.400 kg 236 456.762.010 5 Upah sortasi 1.935.400 kg 107 206.352.788 6 Upah analisa 1.935.400 kg 22 42.421.104 7 Alat-alat Perlengkapan

Pengolahan 119.965.573

8 Bahan bakar solar 133.476 lt 9.218 1.230.438.196 9 Kayu bakar 1.533.635 kg 425 651.361.090

31

11 BBTK 1.801 kg 605 1.089.605 12 Listrik PLTA/PLTD 87.523 kwh 2.977 260.526.645 13 Listrik PLN 827.425 kwh 680 562.577.931 14 Biaya pengangkutan 21.442.466 Jumlah 3.800.610.483

5. Biaya Pengepakan dan Penyimpanan

Bubuk teh yang telah selesai disortasi kering kemudian dilakukan penimbangan dan dimasukan ke dalam peti miring untuk penyimpanan bubuk teh sementara sesuai masing-masing jenis teh tersebut dengan tujuan untuk menjaga kualitas teh hitam orthodox yang telah dihasilkan, yang selanjutnya akan dimasukan kedalam tea bulker dan dilakukan pengepakan. Tea bulker yang dimiliki Kebun Cisaruni telah melewati umur ekonomis dengan nilai akhir Rp 9.750.000. Biaya-biaya yang dibutuhkan untuk proses pengepakan dan penyimpanan adalah gaji karyawan, upah karyawan, dan biaya untuk membeli bahan baku dan perlengkapan untuk pengepakan. Untuk rincian biayanya dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Rincian biaya biaya pengepakan dan penyimpanan per tahun

No Uraian Jumlah Rp/kg Nilai (Rp)

1 Gaji karyawan 8.164.569

2 Upah karyawan 1.935.400 kg 33 63.793.445 3 Bahan baku dan perlengkapan 740.764.479

Jumlah 812.722.493

6. Biaya Pemeliharaan Pabrik

Pemeliharaan pabrik di Kebun Ciasaruni berupa pemeliharaan bangunan pabrik dan pemeliharaan mesin. Pemeliharaan pabrik diperlukan untuk menjaga alat-alat dan mesin-mesin agar berfungsi dengan baik. Biaya yang dibutuhkan untuk perawatan/pemeliharaan bangunan pabrik sebesar Rp 115.757.095 dan untuk pemeliharaan mesin sebesar Rp 671.966.404. Setelah ditotal jumlahnya adalah sebesar Rp 787.723.499 per tahun.

Tabel 14. Biaya pemeliharaan pabrik per tahun

No Uraian Nilai (Rp)

1 Bangunan pabrik 115.757.095

2 Mesin pabrik 671.966.404

Jumlah 787.723.499

Dokumen terkait