• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis bivariat menggunakan uji chi square pada taraf signifikan p < 0,05 sedangkan untuk mengetahui seberapa besar peran faktor resiko dalam terjadinya pengaruh yang mungkin terjadi dengan melihat nilai prevalence ratio (PR) pada 95% Confidence Interval (CI). Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19 Pengaruh Variabel Individu terhadap Kinerja Petugas Pelaksana Imunisasi Di Kabupaten Bireuen Tahun 2015

Variabel Individu Kinerja PR 95% CI P Baik Buruk N % n % Umur 20-30 tahun 13 41,9 18 58,1 1,14 0,56-2,34 0,478 31-40 tahun 7 36,8 12 63,2 Kemampuan Baik 11 57,9 8 42,1 0,50 0,26-0,99 0,042 Buruk 9 29,0 22 71,0 Lama Kerja 1-5 tahun 11 45,8 13 54,2 1,33 0,67-2,63 0,302 6-10 tahun 9 34,6 17 65,4

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa variabel kemampuan petugas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi di Kabupaten Bireuen tahun 2015

Tabel 4.20 Pengaruh Variabel Organisasi terhadap Kinerja Petugas Pelaksana Imunisasi Di Kabupaten Bireuen Tahun 2015

Variabel Organisasi Kinerja PR 95% CI P Baik Buruk N % n % Kepemimpinan Baik 8 53,3 7 46,7 0,65 0,34-1,24 0,172 Buruk 12 34,3 23 65,7 Supervisi Baik 10 50,0 10 50,0 0,67 0,34-1,30 0,188 Buruk 10 33,3 20 66,7 Sarana Kerja Baik 14 60,9 9 39,1 0,37 0,17-0,80 0,006 Buruk 6 22,2 21 77,8

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa variabel sarana kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi di Kabupaten Bireuen tahun 2015.

Tabel 4.21 Pengaruh Variabel Psikologi terhadap Kinerja Petugas Pelaksana Imunisasi Di Kabupaten Bireuen Tahun 2015

Variabel Psikologi Kinerja PR 95% CI P Baik Buruk N % n % Persepsi Baik 13 43,3 17 56,7 0,80 0,40-1,67 0,386 Buruk 7 35,0 13 65,0 Sikap Baik 12 44,4 15 55,6 0,78 0,39-1,58 0,343 Buruk 8 34,8 15 65,2 Motivasi Baik 11 55,0 9 45,0 0,54 0,28-1,07 0,071 Buruk 9 30,0 21 70,0

Tabel 4.20 menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, supervisi dan sarana kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi di Kabupaten Bireuen tahun 2015.

4.4.1 Pengaruh Umur terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh umur terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas yang berumur 20-30 tahun melakukan kinerja dengan baik sebanyak 13 orang (41,9%) sedangkan petugas dengan kinerja buruk 18 (58,1%). Kemudian petugas yang berumur 31-40 tahun dengan kinerja yang baik sebanyak 7 orang (36,8%) sedangkan petugas dengan kinerja yang buruk sebanyak 12 orang (63,2%). Hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,386 hal ini menunjukkan bahwa berapapun umur yang dimiliki petugas pelaksana imunisasi, baik yang berumur 20-30 tahun maupun yang berumur 31-40 tahun tidak akan memengaruhi kinerja dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana imunisasi.

4.4.2 Pengaruh Kemampuan terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh kemampuan terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas dengan kemampuan yang baik serta kinerja yang baik sebanyak 11 orang (57,9%) sedangkan petugas dengan kinerja yang buruk yaitu 8 orang (42,1%). Kemudian petugas dengan kemampuan yang buruk dan kinerja yang baik sebanyak 9 orang (29,0%), sedangkan petugas dengan kinerja yang buruk sebanyak 22 orang (71,0%). Hasil uji statistik diperoleh p value 0,042 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan yang dimiliki oleh seorang petugas pelaksana

imunisasi memengaruhi kinerja petugas itu sendiri, seperti jika kemampuan yang dimilikinya baik maka kinerja yang dihasilkan akan baik pula maupun sebaliknya.

4.4.3 Pengaruh Lama Kerja terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh pengalaman terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas yang lama kerja 1-5 tahun dengan kinerja yang baik sebanyak 11 orang (45,8%) sedangkan petugas dengan kinerja buruk sebanyak 13 orang (54,2%). Kemudian petugas yang lama kerja 6-10 tahun dengan kinerja yang baik sebanyak 9 orang (34,6%) sedangkan petugas dengan kinerja yang buruk sebanyak 17 orang (65,4%). Hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,302 hal ini berarti lama kerja seorang petugas pelaksana imunisasi tidak akan memengaruhi kinerja seorang petugas pelaksana imunisasi.

4.4.4 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas dengan kepemimpinan yang baik serta kinerja yang baik sebanyak 8 orang (53,3%) sedangkan petugas dengan kinerja buruk sebanyak 7 orang (46,7%). Kemudian petugas dengan kepemimpinan yang buruk dan kinerja yang baik sebanyak 12 orang (34,3%) sedangkan petugas dengan kinerja yang buruk sebanyak 23 orang (65,7%). Hasil uji statistik diperoleh p value 0,172 hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak memengaruhi kinerja petugas pelaksana imunisasi.

4.4.5 Pengaruh Supervisi terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh supervisi terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas dengan supervisi yang baik dan kinerja baik sebanyak 10 orang (50,0%) sedangkan petugas dengan kinerja buruk sebanyak 10 orang (50,0%). Kemudian petugas dengan supervisi yang buruk dan kinerja yang baik sebanyak 10 orang (33,3%) sedangkan kinerja yang buruk sebanyak 20 orang (66,7%). Hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,188 hal ini menunjukkan bahwa supervisi tidak memengaruhi kinerja petugas pelaksana imunisasi.

4.4.6 Pengaruh Sarana Kerja terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh sarana kerja terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas dengan sarana kerja yang baik dan kinerja baik sebanyak 14 orang (60,9%) sedangkan petugas dengan kinerja yang buruk sebanyak 9 orang (39,1%). Kemudian petugas dengan sarana yang buruk dan kinerja yang baik sebanyak 6 orang (22,6%) sedangkan kinerja yang buruk sebanyak 21 orang (77,8%). Hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,006 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa faktor sarana memengaruhi kinerja petugas seperti jika sarana yang dimiliki petugas baik maka kinerja yang dihasilkan akan baik pula maupun sebaliknya.

4.4.7 Pengaruh Persepsi terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh persepsi terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas dengan persepsi yang baik dan kinerja baik sebanyak 13 orang (43,3%) sedangkan kinerja buruk sebanyak 17 orang (56,7%). Kemudian petugas dengan persepsi yang buruk dan kinerja yang baik 7orang (35,0%) sedangkan

kinerja yang buruk sebanyak 13 orang (65,0%). Hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,386 hal ini menunjukkan bahwa persepsi tidak memengaruhi kinerja petugas pelaksana imunisasi.

4.4.8 Pengaruh Sikap terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh sikap terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas dengan sikap yang baik dan kinerja baik sebanyak 12 orang (44,4%) sedangkan kinerja buruk sebanyak 15 orang (55,6%). Kemudian petugas dengan sikap yang buruk dan kinerja yang baik sebanyak 8 orang (34,8%) sedangkan kinerja yang buruk sebanyak 15 orang (65,2%). Hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,343 hal ini menunjukkan bahwa bagaimanapun sikap yang dimiliki seorang petugas pelaksana imunisasi tidak akan memengaruhi kinerja petugas tersebut.

4.4.9 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Petugas

Hasil analisis pengaruh motivasi terhadap kinerja petugas pelaksana imunisasi diperoleh bahwa petugas dengan motivasi yang baik dan kinerja baik sebanyak 11 orang (55,0%) sedangkan kinerja buruk sebanyak 9 orang (45,0%). Kemudian petugas dengan motivasi yang buruk dan kinerja yang baik sebanyak 9 orang (30,0%) sedangkan kinerja yang buruk sebanyak 21 orang (70,0%). Hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,071 menunjukkan bahwa motivasi yang diperoleh petugas pelaksana tidak akan memengaruhi kinerja petugas pelaksana imunisasi/vaksinasi.

Dokumen terkait