• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Analisis Bivariat

4.1.2.1 Hubungan antara Riwayat Keluarga dengan Kejadian Diabetes Melitus

Hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian penyakit diabetes melitus dapat dilihat dalam tabulasi sebagai berikut:

Tabel 4.11 Tabel Silang Uji Chi Square Riwayat Keluarga dengan Diabetes Melitus

Riwayat Keluarga

Kasus Kontrol Jumlah

p OR N % N % N % Ada 33 71,7 21 45,7 54 58,7 0,011 3,022 Tidak ada 13 28,3 25 54,3 38 41,3 Jumlah 46 100,0 46 100,0 92 100,0 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh bahwa dari 46 responden yang menderita penyakit diabetes melitus, sebanyak 13 responden (28,3%) tidak ada riwayat penyakit diabetes melitus dalam keluarga dan sebanyak 33 responden (71,7%) ada riwayat penyakit diabetes melitus dalam keluarga. Sedangkan dari 46 responden yang tidak menderita penyakit diabetes melitus, sebanyak 25 responden (54,3%) yang tidak ada riwayat penyakit diabetes melitus dalam keluarga dan sebanyak 21 responden (45,7%) yang ada riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga.

Hasil analisis bivariat yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value = 0,011 (α < 0,05). Hal ini berarti, ada hubungan antara riwayat genetik dengan kejadian penyakit diabetes melitus pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang tahun 2010.

Hasil perhitungan risk estimate, Diperoleh nilai odd ratio (OR) = 3,022 (CI = 1,272-7,178), berarti bahwa responden yang ada keturunan penyakit diabetes melitus dalam keluarganya, mempunyai risiko 3,022 kali lebih besar dibanding dengan responden yang dalam keluarganya tidak ada keturunan penyakit diabetes melitus dalam keluarganya.

4.1.2.2 Hubungan antara Umur dengan Kejadian Diabetes Melitus

Hubungan antara umur dengan kejadian penyakit diabetes melitus dapat dilihat dalam tabulasi sebagai berikut:

Tabel 4.12 Tabel Silang Uji Chi Square Umur dengan Diabetes Melitus

Umur Kasus Kontrol Jumlah

p OR N % N % N % ≥40 30 65,2 17 37,0 47 51,1 0,007 3,199 <40 16 34,8 29 63,0 45 48,9 Jumlah 46 100,0 46 100,0 92 100,0

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh bahwa dari 46 responden yang menderita penyakit diabetes melitus, responden yang berumur lebih dari sama dengan 40 tahun sebanyak dan yang berumur 30 responden (65,2%), kurang dari 40 tahun sebanyak 16 responden (34,8%). Sedangkan dari 46 responden yang tidak menderita penyakit diabetes melitus, responden yang berumur lebih dari sama dengan 40 tahun sebanyak17 responden (37,0%), dan yang berumur kurang dari 40 tahun sebanyak 29 responden (63,0%).

Hasil analisis bivariat yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value = 0,007 (α < 0,05). Hal ini berarti, ada hubungan antara umur dengan kejadian penyakit diabetes melitus pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang tahun 2010.

Hasil perhitungan risk estimate, Diperoleh nilai odd ratio (OR) = 3,199 (CI = 1,364-7,501), berarti bahwa responden yang berumur ≥40 tahun mempunyai risiko terkena hipertensi 3,199 kali lebih besar dibanding dengan berumur <40 tahun.

4.1.2.3 Hubungan antara Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Melitus Hubungan antara hipertensi dengan kejadian penyakit diabetes melitus dapat dilihat dalam tabulasi sebagai berikut:

Tabel 4.13 Tabel Silang Uji Chi Square Hipertensi dengan Diabetes Melitus

Hipertensi Kasus Kontrol Jumlah

p 0,001 OR 4,330 N % N % N % Hipertensi 29 63,0 13 21,0 42 45,7 Normal 17 37,0 33 71,7 50 54,3 Jumlah 46 100,0 46 100,0 92 100,0 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh bahwa dari 46 responden yang menderita penyakit diabetes melitus, sebanyak 17 responden (37,0%) tidak menderita penyakit hipertensi (normal) dan sebanyak 29 responden (63,0%) menderita penyakit hipertensi. Sedangkan dari 46 responden yang tidak menderita penyakit hipertensi, sebanyak 33 responden (71,7%) tidak menderita penyakit hipertensi dan sebanyak 13 responden (69,6%) menderita penyakit hipertensi.

Hasil analisis bivariat yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value = 0,001 (α < 0,05). Hal ini berarti, ada hubungan antara hipertensi dengan kejadian penyakit diabetes melitus pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang tahun 2010.

Hasil perhitungan risk estimate, Diperoleh nilai odd ratio (OR) = 4,330 (CI = 1,800-10,416), berarti bahwa responden yang menderita penyakit hipertensi mempunyai risiko terkena penyakit diabetes melitus 4,330 kali lebih besar dibandingkan responden yang tidak menderita penyakit hipertensi

4.1.2.4 Hubungan antara Obesitas dengan Kejadian Diabetes Melitus

Hubungan antara obesitas dengan kejadian penyakit diabetes melitus dapat dilihat dalam tabulasi sebagai berikut:

Tabel 4.14 Tabel Silang Uji Chi Square Obesitas dengan Diabetes Melitus

Obesitas

Kasus Kontrol Jumlah

p OR N % N % N % Obesitas 31 67,4 12 26,1 43 46,7 0,001 5,856 Normal 15 32,6 34 73,9 49 53,3 Jumlah 46 100,0 46 100,0 92 100,0 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh bahwa dari 46 responden yang menderita penyakit diabetes melitus, sebanyak 15 responden (32,6%) tidak menderita penyakit obesitas (normal) dan sebanyak 31 responden (30,4%) yang menderita penyakit obesitas. Sedangkan dari 46 responden yang tidak menderita diabetes melitus, sebanyak 34 responden (73,9%) tidak menderita penyakit obesitas dan sebanyak 12 responden (26,1%) obesitas.

Hasil analisis bivariat yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value = 0,001 (α < 0,05). Hal ini berarti, ada hubungan antara obesitas dengan kejadian penyakit diabetes melitus pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Semarang tahun 2010.

Hasil perhitungan risk estimate, Diperoleh nilai odd ratio (OR) = 5,856 (CI = 2,377-14,427), berarti bahwa responden yang obesitas mempunyai risiko terkena hipertensi 5,856 kali lebih besar dibandingkan responden yang tidak obesitas.

4.1.2.5 Hubungan antara Aktivitas Olahraga dengan Kejadian Diabetes Melitus

Hubungan antara aktivitas olahraga dengan kejadia penyakit diabetes melitus dapat dilihat dalam tabulasi sebagai berikut:

Tabel 4.15 Tabel Silang Uji Chi Square Aktivitas Olahraga dengan Diabetes Melitus

Aktifitas Olahraga

Kasus Kontrol Jumlah

p OR N % N % N % Berisiko 32 69,6 20 43,5 52 56,5 0,012 2,971 Tidak berisiko 14 30,4 26 56,5 40 43,5 Jumlah 46 100,0 46 100,0 92 100,0

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh bahwa dari 46 responden yang menderita penyakit diabetes melitus, sebanyak 14 responden (30,4%) yang tidak berisiko (melakukan olahraga selama > 30 menit/3-4x/minggu) dan sebanyak 32 responden (69,6%) yang berisiko (tidak melakukan olahraga < 30 menit/3-4x/minggu). Sedangkan dari 46 responden yang tidak menderita penyakit diabetes melitus, sebanyak 26 responden (56,5%) yang tidak berisiko (melakukan olahraga selama > 30 menit/3-4x/minggu) dan sebanyak 20 responden (43,5%) yang berisiko (tidak melakukan olahraga < 30 menit/3-4x/minggu).

Hasil analisis bivariat yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value = 0,012 (α < 0,05). Hal ini berarti, ada hubungan antara aktivitas olahraga dengan kejadian penyakit diabetes melitus pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang tahun 2010.

Hasil perhitungan risk estimate, Diperoleh nilai odd ratio (OR) = 2,971 (CI = 1,261-7,000), berarti bahwa responden yang tidak melakukan aktivitas olahraga mempunyai risiko menderita penyakit diabetes melitus 2,971 kali lebih besar dibanding responden yang melakukan aktivitas olahraga.

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Analisis Menggunakan Uji Chi Square

No Variabel Bebas p OR 1 Riwayat Keluarga 0,011 3,022 2 Umur 0,007 3,199 3 Hipertensi 0,001 4,330 4 Obesitas 0,001 5,856 5 Aktivitas Olahraga 0,012 2,971

62 BAB V

Dokumen terkait