• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3.1. Hubungan Pendidikan dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan keikutsertaan vasektomi seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Pendidikan Responden dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

No Pendidikan Kasus Kontrol Jumlah p

(Value) OR n % n % n % 1 Dasar 17 30,4 18 32,1 35 62,5 0,783 1,165 2 Menengah 11 19,6 10 17,9 21 37,5 Jumlah 28 50,0 28 50,0 56 100,0

Berdasarkan pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai pendidikan tingkat dasar sebanyak 17 orang (30,4%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 18 orang (32,1%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang berpendidikan menengah sebanyak 11 orang (19,6%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 10 orang (17,9%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis

chi-square antara tingkat pendidikan responden dengan keikutsertaan vasektomi

diperoleh nilai p = 0,783 dan Odd Ratio (OR) = 1,165. Karena nilai p (0,783) > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan keikutsertaan vasektomi.

4.3.2. Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara pengetahuan dengan keikutsertaan vasektomi seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.14 Tabulasi Silang Pengetahuan Responden dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

No

Pengetahuan Kasus Kontrol Jumlah p

(Value) OR n % n % n % 1 Baik 27 48,2 12 21,4 39 69.6 0,001 36,000 2 Kurang 1 1,8 16 28,6 17 30,4 Jumlah 28 50,0 28 50,0 56 100,0

Berdasarkan pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 27 orang (48,2%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 12 orang (21,4%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,8%) menjadi akseptor vasektomi dan 16 orang (28,6%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara pengetahuan responden dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p = 0,001 dan Odd Ratio (OR) = 36,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan suami pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami dengan pengetahuan yang baik mempunyai kemungkinan 36 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami dengan pengetahuan kurang. Karena nilai p (0,001) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan responden dengan keikutsertaan vasektomi.

4.3.3. Hubungan Sikap dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara sikap dengan keikutsertaan vasektomi seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.15 Tabulasi Silang Sikap Responden dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

No

Sikap Kasus Kontrol Jumlah p

(Value) OR n % n % n % 1 Positif 27 48,2 9 16,1 36 64,3 0,001 57,000 2 Negatif 1 1,8 19 33,9 20 35,7 Jumlah 28 50,0 28 50,0 56 100,0

Berdasarkan pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai sikap positif sebanyak 27 orang (48,2%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 9 orang (16,1%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang bersikap negatif sebanyak 1 orang (1,8%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 19 orang (33,9%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara sikap responden dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p = 0,001 dan Odd Ratio (OR) = 57,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap suami pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami dengan sikap positif mempunyai kemungkinan 57 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami dengan sikap negatif. Karena nilai p (0,001) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap responden dengan keikutsertaan vasektomi.

4.3.4. Hubungan Persepsi Responden tentang Peranan Keluarga dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara persepsi responden tentang peranan keluarga dengan keikutsertaan vasektomi seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.16 Tabulasi Silang Persepsi Responden tentang Peranan Keluarga dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi No Peranan

Keluarga

Kasus Kontrol Jumlah p

(Value) OR n % n % n % 1 Mendukung 24 42,9 2 3,6 26 46,5 0,001 169,000 2 Tidak Mendukung 4 7,1 26 46,4 30 53,5 Jumlah 28 50,0 28 50,0 56 100,0

Berdasarkan pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai persepsi bahwa keluarga mendukung sebanyak 24 orang (42,9%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 2 orang (3,6%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang persepsi bahwa keluarga tidak mendukung sebanyak 4 orang (7,1%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 26 orang (46,4%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara persepsi responden tentang peranan keluarga dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p = 0,001 dan Odd

Ratio (OR) = 169,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara persepsi

responden tentang peranan keluarga pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami dengan persepsi bahwa keluarga mendukung mempunyai kemungkinan 169 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami yang bersepsi bahwa keluarga tidak mendukung. Karena nilai p (0,001) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peranan keluarga responden dengan keikutsertaan vasektomi.

4.3.5. Hubungan Persepsi Responden tentang Budaya dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara persepsi responden tentang budaya dengan keikutsertaan vasektomi seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.17 Tabulasi Silang Persepsi Responden tentang Budaya dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

No Budaya Kasus Kontrol Jumlah p

(Value) OR n % n % n % 1 Tidak Bertentangan 22 39,4 4 7,1 26 46,5 0,001 50,000 2 Bertentangan 6 10,8 24 42,9 30 53,5 Jumlah 28 50,0 28 50,0 56 100,0

Berdasarkan pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai persepsi bahwa budaya tidak bertentangan vasektomi sebanyak 22 orang (39,4%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 4 orang (7,1%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang persepsi bahwa budaya bertentangan dengan vasektomi sebanyak 6 orang (10,8%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 24 orang (42,9%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara persepsi responden tentang budaya dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p = 0,000 dan Odd Ratio (OR) = 50,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara persepsi responden tentang budaya pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami dengan persepsi bahwa budaya tidak bertentangan dengan vasektomi kemungkinan 50 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami dengan berpersepsi bahwa budaya bertentangan. Karena nilai p (0,001) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara budaya responden dengan keikutsertaan vasektomi.

4.3.6. Hubungan Sumber Informasi dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara sumber informasi dengan keikutsertaan vasektomi seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.18 Tabulasi Silang Sumber Informasi dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

No Sumber Informasi

Kasus Kontrol Jumlah p

(Value) OR n % n % n % 1 Cukup 27 48,2 12 21,4 43 76,8 0,001 36,000 2 Kurang 1 1,8 16 28,6 13 23,2 Jumlah 28 50,0 28 50,0 56 100,0

Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa responden yang mendapatkan informasi yang cukup sebanyak 27 orang (48,2%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 12 orang (21,4%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang mendapatkan informasi yang kurang sebanyak 1 orang (1,8%) menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 16 orang (28,6%) tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara sumber informasi dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p = 0,001 dan Odd Ratio (OR) = 36,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan suami pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami dengan pengetahuan yang baik mempunyai kemungkinan 36 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami dengan pengetahuan kurang. Karena nilai p (0,001) < α (0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sumber informasi yang diterima responden dengan keikutsertaan vasektomi.

Dokumen terkait