• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

3.1.4. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Penilaian

12

Jumlah permasalahan penanaman modal yang diselesaikan

8 kali 8 kali 100 Tercapai

13

Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Skor B *) *) *)

*) Data masih dalam dalam proses evaluasi oleh tim Evaluator Inspektorat Daerah

3.1.4. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3.1.4.1. Ringkasan Kinerja

Capaian kinerja sasaran diukur dari tercapainya kondisi yang ingin diwujudkan pada tingkat outcome. Ukuran pada tingkat outcome telah dapat dilakukan, meski masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian sasaran indikator kinerja sasaran pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Subang tahun 2020 secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber data : DPMPTSP Kab. Subang 2020

Pada tahun 2020, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 8 sasaran dengan menggunakan 13 indikator kinerja. dengan hasil sebagai berikut:

1. Sebanyak 10 indikator kinerja dengan capaian kinerja 76,92% dan penilaian Tercapai; Tercapai; 76,92% Belum Tercapai; 15,38% dalam proses evaluasi; 7,69%

GAMBAR 3.1 CAPAIAN TARGET SASARAN DPMPTSP KAB. SUBANG TAHUN 2020

LKIP TAHUN 2020

30

2. Sebanyak 2 indikator kinerja dengan capaian kinerja 15,38% dan penilaian Belum tercapai;

3. Sebanyak 1 Indikator kinerja dengan capaian kinerja 7,69% masih dalam evaluasi Inspektorat Daerah.

3.1.4.2. Rincian Kinerja

Berikut akan diuraikan hasil pengukuran dan analisa pencapaian sasaran strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Subang dalam rangka mewujudkan tujuan.

Pada Tujuan 1 ini terdapat 2 sasaran dengan 4 indikator kinerja sasaran. Dari jumlah tersebut, diperoleh capaian kinerja dan penilaian sebagai berikut :

1. 3 indikator kinerja dengan capaian kinerja mencapai target dan kategori penilaian tercapai;

2. 1 indikator kinerja dengan capaian kinerja tidak mencapai target dan kategori penilaian Belum Tercapai

Adapun rincian pencapaian kinerja masing-masing sasaran pada Tujuan 1 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Pencapaian Target Kinerja Tujuan 1

Terwujudnya Pelayanan Perizinan Yang Kondusif Serta Berkelanjutan

No Indikator Sasaran Capaian Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Jumlah SDM perizinan yang memiliki sertifikasi pelayanan 5 8 0 0 Belum Tercapai 2 Jumlah Aplikasi Pelayanan perizinan 2 2 2 100% tercapai 3 Persentase Pelayanan Penyelesaian izin tepat waktu 100 100 100 100% tercapai 4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas

BB B A 100% tercapai

Tujuan 1 : Terwujudnya Pelayanan Perizinan Yang Kondusif Serta Berkelanjutan

LKIP TAHUN 2020

31 No Indikator Sasaran Capaian Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi pelayan perizinan

A. Sasaran Kesatu yaitu Meningkatnya kualitas SDM perizinan 1. Jumlah SDM perizinan yang memiliki sertifikasi pelayanan

Analisis capaian sasaran strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Subang pada sasaran kesatu yaitu “Meningkatnya Kualitas SDM perizinan”, dengan pengukuran menggunakan 1 (satu) indikator kinerja sasaran yaitu Jumlah SDM perizinan yang memiliki sertifikasi pelayanan di tahun 2020 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tidak dapat mencapai target karena adanya pandemic covid-19 sehingga Bimtek para tenaga perizinan tidak dapat dilakukan (refocusing) namun dibalik itu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu melakukan upaya yaitu terus meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Tabel 3.4

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya kualitas SDM perizinan

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Jumlah SDM perizinan yang memiliki sertifikasi pelayanan

5 8 0 0 Belum

Tercapai

B. Sasaran Kedua yaitu Meningkatnya sistem pelayanan perizinan 1. Jumlah Aplikasi Pelayanan perizinan

Jumlah Aplikasi yang dimiliki oleh DPMPTSP Kab. Subang adalah 2 aplikasi diantaranya yaitu SINANAS dan Website, aplikasi tersebut dapat dilakukan secara

online sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan.

Adapun jumlah aplikasi pelayanan perizinan dapat dilihat pada tabel berikut ; Tabel 3.5

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 2 Jumlah Aplikasi pelayanan perizinan

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019

Tahun 2020 Capaian

Kinerja Nilai Target Realisasi

1 Jumlah aplikasi

pelayanan perizinan 2 2 2 2 Tercapai

LKIP TAHUN 2020

32

Adapun perkembangan capaian kinerja indicator Nilai Investasi PMDN dari tahun 2018 – 2020 dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : Bidang Perizinan

2. Persentase pelayanan penyelesaian izin tepat waktu

Pelayanan perzinan tepat waktu adalah salah satu poin penting dalam meningkatnya pelayanan perizinan , oleh karena itu DPMPTSP berusaha semaksimal mungkin agar proses penyelesaian perizinan dapat terselesaikan tepat waktu.

Adapun persentase pelayanan penyelesaian izin tepat waktu dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3.6

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 2

Persentase pelayanan penyelesaian izin tepat waktu

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Persentase Pelayanan penyelesaian izin tepat waktu

100 100 100 100 Tercapai

Sumber : Bidang Perizinan

Adapun perkembangan capaian kinerja indicator Persentase Pelayanan Perizinan Tepat Waktu dari tahun 2018 – 2020 dapat dilihat pada gambar berikut :

0 2 2 0 0,5 1 1,5 2 2,5 2018 2019 2020

Gambar 3.2

Perkembangan Persentase Pelayanan Perizinan Tepat Waktu

Tahun 2018-2020

LKIP TAHUN 2020

33

Sumber : Bidang Perizinan

3. Indeks kepuasan masyarakat (IKM) atas pelayanan perizinan

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) adalah bentuk tercapainya peningkatan pelayanan perizinan, dalam melakukan proses perizinan, masyarakat diarahkan untuk mengisi survey kepuasan dalam pelayanan, dari proses tersebutlah skor indeks kepuasan masyarakat didapat.

Adapun indeks kepuasan masyarakat (IKM) atas pelayanan perizinan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 2

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) atas pelayanan perizinan

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Persentase Pelayanan penyelesaian izin tepat waktu

B B 100 100 Tercapai

Pada Tujuan 2 ini terdapat 5 (lima) sasaran dengan 8 (delapan) indikator kinerja sasaran. Dari jumlah tersebut, diperoleh capaian kinerja dan penilaian sebagai berikut :

1. 7 indikator kinerja dengan capaian kinerja mencapai target, dengan kategori penilaian tercapai; 56% 100% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 2018 2019 2020 Gambar 3.3

Perkembangan Persentase Pelayanan Perizinan Tepat Waktu Tahun 2018-2020

Tujuan 2 : Terwujudnya Pertumbuhan Investasi berbagai usaha menuju jawara niaga

LKIP TAHUN 2020

34

2. 1 indikator kinerja dengan capaian kinerja tidak mencapai target, dan kategori peniaian Belum tercapai.

Adapun rincian pencapaian kinerja masing-masing sasaran pada Tujuan 2 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.8

Pencapaian Target Kinerja Tujuan 2

Terwujudnya Pertumbuhan Investasi berbagai usaha menuju jawara niaga

No Indikator Sasaran Capaian Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Jumlah Investor PMDN 94 250 96 38,4 Belum tercapai 2 Jumlah investor PMA 54 50 64 100 Tercapai 3 Rasio kenaikan nilai realisasi investasi pertahun 10% 10% 10% 100 tercapai 4 Nilai investasi PMDN 1.950,2 Milyar rupiah

2.516,72 Milyar rupiah 829,9 Milyar rupiah 100 Tercapai

5 Nilai Investasi PMA

177.276,0 milyar rupiah

8.220,74 milyar rupiah 48.128.340,2 milyar rupiah 100 Tercapai 6 Jumlah deregulasi dan revisi regulasi investasi 2 2 2 100 Tercapai 7 Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tim PTSP 4 4 4 100 Tercapai 8 Jumlah permasalahan penanaman modal yang diselesaikan 6 8 8 100 Tercapai

A. Sasaran Kesatu yaitu Meningkatnya Minat investasi 1. Jumlah investor PMDN

Investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai

LKIP TAHUN 2020

35

dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Investor adalah setiap orang atau entitas lain (seperti perusahaan atau reksa dana) yang menanamkan modal dengan harapan menerima pengembalian keuangan. Investor menggunakan investasi untuk menumbuhkan uang mereka dan/atau memberikan penghasilan selama pensiun, seperti dengan anuitas. Kabupaten Subang menjadi primadona para investor yang ingin menanamkan modalnya. Hal itu terlihat dari banyaknya permohonan untuk izin penanaman modal. Investor / Penanam modal dalam negeri dalam hal ini disebut sebagai Investor PMDN adalah Warga Negara Indonesia, badan usaha Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia.

Penanam modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan WNI, badan usaha Negeri, dan/atau pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal

Terkait dengan jumlah investor PMDN kaitannya dengan sasaran meningkatnya investasi, DPMPTSP pada tahun 2020 mencatat data dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 3 Jumlah Investor PMDN

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019

Tahun 2020 Capaian

Kinerja Nilai Target Realisasi

1 Jumlah investor PMDN 94 250 96 38,4% Belum Tercapai

Sumber : Bidang Penanaman modal dan promosi

Adapun perkembangan capaian kinerja indicator Jumlah investor PMDN dari tahun 2018 – 2020 dapat dilihat pada gambar berikut :

LKIP TAHUN 2020

36

Sumber : Bidang Penanaman modal dan promosi

2. Jumlah Investor PMA

Penanaman Modal Asing atau (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan. Penanaman Modal di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Salah satu alasan utama mengapa Indonesia membutuhkan investor asing adalah daya konsumsi masyarakat serta tren ekspor yang masih rendah. Infrastruktur kawasan industri dan sektor penunjang ekonomi tentu saja bisa menghabiskan anggaran yang besar.

Investor asing yang menanamkan modal dengan cara membangun perusahaan atau pabrik di Kabupaten Subang diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal dengan maksimal. Dengan mempekerjakan sumber daya manusia lokal, perusahaan asing yang beroperasi di Kabupaten Subang bisa mengedukasi pekerja mengenai kualitas produk, teknologi produksi, dan etos kerja yang baik. Jadi, investasi bukan hanya dilakukan untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga membangun investasi intelektual bagi tenaga kerja. Terkait dengan jumlah investor PMA berikut data yang dicatat oleh DPMPTSP dalam bentuk tabel berikut ;

Tabel 3.10

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 3 Jumlah investor PMA

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019

Tahun 2020 Capaian

Kinerja Nilai Target Realisasi

1 Jumlah aplikasi 54 50 64 100% Tercapai

6 94 96 0 20 40 60 80 100 120 2018 2019 2020 Gambar 3.4 Jumlah Investor PMDN Tahun 2018-2020

LKIP TAHUN 2020

37

pelayanan perizinan

Sumber : Bidang Penanaman modal dan promosi

Adapun perkembangan capaian kinerja indicator Jumlah investor PMDN dari tahun 2018 – 2020 dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : Bidang Penanaman modal dan promosi

B. Sasaran Kedua yaitu Meningkatnya Realisasi investasi 1. Rasio kenaikan nilai realisasi investasi pertahun

Analisis rasio sangat penting untuk keputusan investasi. Tidak hanya membantu dalam mengetahui bagaimana kinerja perusahaan, tetapi juga

memudahkan investor untuk membandingkan perusahaan dalam industri yang sama dan memberikan pilihan investasi terbaik. Dalam hal rasio kenaikan nilai investasi, Pemerintah kabupaten Subang sangat berkepentingan terhadap data tersebut mengingat data rasio kenaikan nilai investasi digunakan oleh pemerintah daerah kabupaten Subang sebagai salah satu data dukung dalam perumusan perda atau perbup terkait investasi.

Adapun persentase pelayanan penyelesaian izin tepat waktu dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3.11

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 3 Rasio kenaikan nilai realisasi investasi pertahun

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019

Tahun 2020 Capaian

Kinerja Nilai Target Realisasi

1

Rasio kenaikan nilai realisasi investasi pertahun 10% 10% 10% 100 Tercapai 66 54 64 0 10 20 30 40 50 60 70 2018 2019 2020 Gambar 3.5 Jumlah Investor PMA

LKIP TAHUN 2020

38

Sumber : Bidang Perizinan

2. Jumlah nilai investasi PMDN

Analisis Investasi diperlukan dalam rangka untuk mencapai pertumbuhan dan pembangunan yang baik di suatu daerah. Investasi adalah kata kunci penentu laju pertumbuhan ekonomi, karena disamping akan mendorong kenaikan output secara signifikan juga secara otomatis akan meningkatkan permintaan input, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat

Adapun Jumlah nilai investasi PMDN dapat dilihat pada tabel berikut; Tabel 3.12

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 3 Jumlah nilai investasi PMDN No Indikator Kinerja Capaian

Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Nilai investasi PMDN 1.950,2 Milyar rupiah 2.516,72 Milyar rupiah 829,9 Milyar rupiah 100 Nilai investasi PMDN

Sumber : Bidang Penanaman modal dan promosi

DPMPTSP melaksanakan berbagai macam kegiatan untuk meningkatkan realisasi investasi, mengikuti pameran untuk menyampaikan potensi-potensi kita Kabupaten Subang, agar minat investasi meningkat maka diharapkan realisasi nilai investasi juga ikut meningkat. Tak hanya itu, DPMPTSP terus meningkatkan sumber daya manusia terhadap para pegawai yang bertugas di DPMPTSP tersebut secara berkelanjutan, sehingga dapat memenuhi segala kebutuhan. DPMPTSP Kabupaten Subang juga tidak pernah berhenti memberikan pembekalan untuk peningkatan sumber daya manusia yang bertugas, berkesinambungan sesuai dengan harapan dan apa yang dibutuhkan bisa terpenuhi.

Adapun perkembangan capaian kinerja indicator Nilai Investasi PMDN dari tahun 2018 – 2020 dapat dilihat pada gambar berikut :

LKIP TAHUN 2020

39

Sumber : Bidang Penanaman Modal dan Promosi

3. Nilai Investasi PMA

Penanaman modal asing atau investasi asing dianggap lebih menguntungkan karena tidak memerlukan kewajiban pengembalian kepada pihak asing seperti halnya hutang luar negeri. Investasi diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian di Kabupaten subang. Karena terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah, untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi maka peran investasi baik secara investasi dari luar negeri (PMA) sangat diharapkan

Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Total nilai investasi penanaman modal asing (PMA) terus menguat terutama di sektor industry, dan sangat terkait dengan upaya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah atas sistem perizinan melalui Online Single Submission.

Adapun persentase pelayanan penyelesaian izin tepat waktu dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3.13

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 3 Jumlah Nilai Investasi PMA No Indikator Kinerja Capaian

Tahun 2019

Tahun 2020 Capaian

Kinerja Nilai Target Realisasi

1

Nilai Investasi PMA 177.276,0 milyar rupiah 8.220,74 milyar rupiah 48.128.340,2 milyar rupiah 100 Nilai Investasi PMA

Sumber : Penanaman modal dan promosi

Rp173.805.625.941 Rp1.950.195.797.468 Rp829.932.645.087 Rp500.000.000.000 Rp1.000.000.000.000 Rp1.500.000.000.000 Rp2.000.000.000.000 Rp2.500.000.000.000 2018 2019 2020 Gambar 3.6

Perkembangan Nilai Investasi PMDN Tahun 2018-2020

LKIP TAHUN 2020

40

Nilai investasi PMA selama kurun waktu 2018 – 2020 ada yang mengalami peningkatan ada juga penurunan di tahun 2020, hal tersebut disebabkan oleh adanya pandemic covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor diseluruh dunia

Adapun perkembangan capaian kinerja indicator Nilai Investasi PMA dari tahun 2018 – 2020 dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : Bidang Penanaman Modal dan Promosi

Minat dan Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang telah diuraikan sebelumnya, maka terdapat beberapa hal yang tetap harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Subang terkait dengan investasi yaitu :

1. Memberi perlakuan yang sama bagi investor PMDN dan Investor PMA dengan tetap memperhatikan dan mengedepankan kepentingan daerah.

2. Menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi investor sejak proses pengurusan perizinan sampai dengan berakhirnya kegiatan investasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan

kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi. C. Sasaran Ketiga yaitu Meningkatnya Regulasi investasi

1. Jumlah deregulasi dan revisi regulasi investasi

Deregulasi adalah proses pencabutan atau pengurangan regulasi negara, biasanya regulasi yang berhubungan dengan ruang lingkup ekonomi. Deregulasi

Rp55.849.443.048.000 Rp177.276.041.652.080 Rp829.932.645.087 Rp20.000.000.000.000 Rp40.000.000.000.000 Rp60.000.000.000.000 Rp80.000.000.000.000 Rp100.000.000.000.000 Rp120.000.000.000.000 Rp140.000.000.000.000 Rp160.000.000.000.000 Rp180.000.000.000.000 Rp200.000.000.000.000 2018 2019 2020 Gambar 3.7

Perkembangan Nilai Investasi PMA Tahun 2018-2020

LKIP TAHUN 2020

41

menjadi kebijakan yang umum dalam ekonomi industri maju pada tahun 1970-an dan 1980-an, sebagai dampak dari kecenderungan baru dalam pemikiran ekonomi tentang ketidakefisiensian dari regulasi yang dilakukan oleh pemerintah, dan ancaman yang berasal dari badan regulasi yang mungkin dikendalikan oleh industri demi meningkatkan keuntungannya sendiri, sehingga merugikan konsumen dan ekonomi secara keseluruhan.

Hambatan bagi usaha tentu akan menghambat masuknya investasi ke Kabupaten Subang. Padahal, investasi turut berperan penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Subang. Deregulasi bertujuan untuk meningkatkan standar pelayanan perizinan yang efisien, mudah dan terintegrasi tanpa mengabaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Tujuan dari deregulasi sederhana, pemerintah ingin mempercepat proses penerbitan perizinan berusaha, memberikan kepastian waktu dan biaya, serta meningkatkan koordinasi antara kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah.

Sejalan dengan hal tersebut, di Kabupaten Subang Deregulasi yang dilakukan merupakan hal yang baik. Deregulasi di tingkat daerah diharapkan mampu mengatasi berbagai masalah kebuntuan untuk memulai usaha di daerah. Layanan sistem perizinan berusaha yang terintegrasi juga diharapkan membantu para pengusaha sehingga tidak perlu “berpergian kesana-kemari” untuk mendirikan usahanya. Hal yang tidak kalah penting dari deregulasi ini adalah dapat memberikan sinyal positif bagi para investor, sehingga mereka tidak ragu untuk berinvestasi di Kabupaten Subang. Pekerjaan selanjutnya adalah memastikan agar deregulasi ini dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga mampu menanamkan kepercayaan investor kepada Kabupaten Subang. Berikut data deregulasi dan revisi regulasi investasi di Kabupaten Subang tahun 2020:

Tabel 3.14

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 3 Jumlah deregulasi dan revisi regulasi investasi No Indikator Kinerja Capaian

Tahun 2019

Tahun 2020 Capaian

Kinerja Nilai Target Realisasi

1 Jumlah deregulasi dan revisi regulasi investasi

2 raperda 2 raperda 2 raperda 100

Tercapai

D. Sasaran Keempat yaitu Meningkatnya koordinasi dengan perangkat daerah 1. Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tim PTSP

Pelaksanaan Koordinasi dengan Tim PTSP sangatlah penting dalam upaya mewujudkan pertumbuhan investasi di kabupaten Subang, maka dari itu DPMPTSP subang melakukan rapat rapat koordinasi dengan tim PTSP.

Adapun jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tim PTSP dapat dilihat pada tabel berikut;

LKIP TAHUN 2020

42

Tabel 3.15

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 4

Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tim PTSP No Indikator Kinerja Capaian

Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tim PTSP

4kali 4kali 4kali 100

Tercapai

E. Sasaran Kelima yaitu Meningkatnya pengendalian pelaku usaha 1. Jumlah permasalahan penanaman modal yang diselesaikan

Beberapa permasalahan penanaman modal pada masing kabupaten/kota yang terindentifikasi yaitu:

- masih kurangnya kesadaran perusahaan baik PMA maupun PMDN untuk

menyampaikan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), selain itu;

- masih terdapatnya izin yang telah dikeluarkan tidak terealisasi sehingga untuk

mencapai realisasi investasi belum maksimal, serta;

- masih kurang optimalnya promosi daerah sehingga masih perlu peningkatan

kapasitas sumber daya manusia terutama dalam pemproseaan izin melalui OSS dan yang terakhir;

- belum lengkapnya standar penyusunan kajian potensi investasi yang siap

ditawarkan kepada calon investor.

Keempat hal tersebut merupakan permasalahan penanaman modal di Kabupaten subang. Setiap masalah dalam penanaman modal harus dapat diatasi secara bersama dan berimbas pada peningkatan investasi guna untuk mendukung visi dan misi Bupati dalam rangka mengembangkan investasi di sektor unggulan berbasis daerah pada sektor pertanian dan perkebunan, peternakan, perikanan dan sektor

pariwisata.Adapun jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tim PTSP dapat

dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3.16

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 5

Jumlah permasalahan penanaman modal yang diselesaikan

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Jumlah permasalahan penanaman modal yang diselesaikan

6 8 8 100

Tercapai

LKIP TAHUN 2020

43

Pada Tujuan 3 ini terdapat 1 (satu) sasaran dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran. Dari jumlah tersebut, diperoleh capaian kinerja masih dalam tahap evaluasi Inspektorat Daerah.

Adapun rincian pencapaian

kinerja masing-masing sasaran pada Tujuan 2 dapat dilihat pada tabel berikut : A. Sasaran yaitu Meningkatnya akuntabilitas dan kiner pelayanan

1. Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Evaluasi AKIP untuk memperoleh informasi tentang implementasi sistem AKIP, menilai AKIP, memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah.

Secara khusus untuk DPMPTSP, Evaluasi AKIP ini pada dasarnya dilakukan dengan tujuan:

- Mengidentifikasi berbagai kelemahan dalam penerapan sistem akuntabilitas kinerja, di lingkungan instansi pemerintah (SAKIP).

- Memberikan saran perbaikan atau rekomendasi untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah.

- Menyusun pemeringkatan hasil evaluasi guna kepentingan penetapan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur negara.

Terkait dengan nilai Evaluasi AKIP pada tahun 2020 nilai evaluasi AKIP DPMPTSP sampai dengan bulan Februari masih dalam evaluasi oleh tim evaluator INspektorat Daerah Kabupaten Subang,

Tabel 3.17

Pencapaian Target Kinerja Sasaran 1

Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instasi pemerintah (AKIP)

No Indikator Kinerja Capaian Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian Kinerja Nilai Target Realisasi 1 Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja BB B *)

LKIP TAHUN 2020

44

Instasi pemerintah (AKIP)

*) Data masih dalam dalam proses evaluasi oleh tim Evaluator Inspektorat Daerah

Dokumen terkait