• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Analisis Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

I. Analisis Capaian Standar Pembiayaan

Tabel 3.11 Capaian Standar Pembiayaanan Pendidikan Jenjang SMP Kota Denpasar Tahun 2018

8 Standar Pembiayaan 5,56

8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 5,35 8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu 4,82

8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas 4,82

8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu 6,39 8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6,93 8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 6,93 8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4,4

Sumber:http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/rnpk/index.php

Berdasarkan hasil pada Tabel 3.11 di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 3 indikator pada standar pembiayaan yang paling rendah adalah indikator 8.3 terutama pada sub indikator 8.31. Karena 8.3.1 bersumber dari data dapodik. Dalam hal ini para responden tidak mengerti dana bantuan block grant, padahal di dalamnya adalah terkatagori bantuan Dana Bos, yang jg bersumber dari pemerintah. Di penginputan data tahun yang akan datang diharapkan akan lebih baik, mencerminkan data yang sebenarnya.

Untuk sub indikator 8.3.2, dan 8.33 capaiannya 6,58, ini masih tergolong pada level menunju SNP 4, ini berarti bahwa belum semua SMP di Kota Denpasar memiliki laporan yang mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan. Bukti fisik laporan yang dimaksud adalah, terdapat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dimana antara pedoman pengelolaan keuangan dengan rincian komponen-komponen biaya operasional yang telah dibelanjakan selama satu tahun sesuai dengan disertai bukti pelaporan.

Setelah dicek pada butir instrumen, pertanyaannya adalah sebagai berikut.

8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6,93 8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 6,93 8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4,4

8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya 0,12 8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 6,5 8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan 6,58

siswa, orang tua siswa dan komite. Laporan dapat diakses oleh pemangku kepentingan melalui: media internet seperti website atau email, majalah sekolah, surat edaran, rapat komite dan lainnya. Untuk dapat memberikan jawaban yang benar dan sesuai maka acuannya adalah pedoman teknisnya sesuai butir tersebut yaitu sebagai berikut.

Belum tercapainya sub indikator tersebut secara optimal akan berdampak pada hal-hal berikut.

1. Rentan terhadap tuduhan tindak pidana KKN kepada bendahara dan kepala sekolah oleh pemangku kepentingan.

2. Proses pemantauan, supervisi, pengawasan dan tindak lanjut pengawasan akan sulit dilakukan.

3. Sekolah terkendala dalam membangun kemitraan dengan lembaga lain. Belum tercapainya sub indikator tersebut secara optimal kemungkinan disebabkan oleh sistem informasi manajemen tidak terkelola dengan baik, kepala sekolah tidak mampu menjalankan tugas kepemimpinan dengan baik serta hubungan antara sekolah dan pemangku kepentingan tidak harmonis.

Berdasarkan penyebab tersebut dapat diajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1. Meningkatkan kemampuan bendahara BOS dan kepala sekolah dalam pengelolaan keuangan melalui workshop/IHT.

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengawasan/pembinaan pengelolaan keuangan sekolah oleh inspektorat.

A. Simpulan

Berdasarkan paparan pada Bab II dan Bab III maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Data Peta Mutu Pendidikan Kota Denpasar tahun 2018 diperoleh dari pendataan mutu pendidikan melalui perangkat Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) dan data Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

2. Peta Mutu Pendidikan menyediakan informasi mutu pendidikan Kota Denpasar dan dapat digunakan sebagai basis data untuk merancang program peningkatan mutu pendidikan seluruh stakeholders pendidikan sesuai dengan kewenangannya.

3. Terjadinya ketidaksesuaian data pada beberapa item Standar Nasional Pendidikan (SNP) disebabkan oleh komponen system pemetaan, petugas pemetaan dan responden.

4. Dalam evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang tertuang dalam Raport Mutu, data yang tidak sesuai akan disesuaikan secara langsung dengan kondisi riil sekolah. B. Rekomendasi

Berdasarkan analisis peta mutu pendidikan pada Bab III, dapat direkomendasikan beberapa alternatif solusi peningkatan mutu pendidikan sesuai kondisi riil pada setiap Standar Nasional Pendidikan. Rekomendasi Peningkatan Mutu pendidikan dapat

PENUTUP

BAB

c. Sekolah agar mengintegrasikan kompetensi keterampilan dengan baik dalam pembelajaran di sekolah

d. Kepala sekolah merancang kegiatan yang memberikan kesempatan siswa untuk menoptimalkan minat dan bakatnya seperti pengembangan kegiatan ekstrakurikuler, studi banding, kunjungan museum, studi lapangan.

e. Pertemuan Pendidik dengan Komite/orangtua /wali siswa dilaksanakan seintens mungkin, agar tercipta kesamaan visi & misi dalam sistem pembelajaran

f. Membuat perencanaan yang baik terkait kepesertaan dalam lomba-lomba akademik maupun non akademik di jenjang Kota, Provinsi dan Nasional. g. Pengelolaan sekolah terkait pengembangan perilaku dan sikap hendaknya

ter-fokus dan terencanakan dengan optimal. 2. Peningkatan Mutu Standar Isi

a. Program peningkatan kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran (misalnya pelatihan, pendampingan, supervisi, studi banding, belajar mandiri, lesson study, dan sebagainya) yang berbasis pembelajaran HOTS.

b. Proses pengembangan kurikulum, Tim Pengembang Sekolah (TPS) agar melewati prosedur yang ditetapkan serta melibatkan seluruh stakeholders seperti konselor, komite sekolah, perwakilan orang tua, tokoh masyarakat, pemerhati pendidikan dan narasumber. Semua dokumen keterlibatan stakeholders diadministrasikan dengan baik.

c. TPS mengembangkan kurikulum dengan melewati tahapan pengembangan berupa analisis, penyusunan, penetapan dan pengesahan.

d. Peningkatan sistem informasi manajemen yang dimiliki sekolah harus memberikan akses kepada pemangku kepentingan.

3. Peningkatan Mutu Standar Proses

a. Meningkatkan kompetensi guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai proses dan penilaian pembelajaran.

b. Peningkatan kualitas dan kuantitas supervise pembelajaran oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah

c. Meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran, mengintegrasikan PPK, Gerakan Literasi sekolah, penggunaan metode/ model dan media pembelajaran dalam bentuk PKB di MGMP masing-masing.

d. Menyediakan sarana pendukung berupa perpustakaan dan laboratorium untuk meningkatkan inovasi pembelajaran.

e. Pemerintah melaksanakan peningkatan kualifikasi guru mata pelajaran melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan secara berkelanjutan. 4. Peningkatan Mutu Standar Penilaian

a. Satuan pendidikan menyusun Peraturan Akademik, SOP tentang penilaian yang dilakukan oleh guru dan satuan pendidikan untuk dipedomani oleh

b. Meningkatkan keterampilan guru dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. c. Meningkatan kompetensi guru dalam pengembangan penilaian termasuk

penentuan kelulusan siswa melalui kegiatan in house training (IHT). d. Peningkatan kompetensi guru dalam memahami aturan yang berlaku. 5. Peningkatan Mutu Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Melakukan pemetaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan.

b. .Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru bagi yang belum memiliki kualifikasi S.1 dan disesuaikan dengan mata pelajaran yang diampu.

c. Melakukan rekrutmen Pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kebutuhan dan kewenangan berdasarkan hasil pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan.

d. Memberikan bantuan dana khusus sesuai regulasi yang berlaku kepada kepala sekolah untuk honor tenaga pendidik dan kependidikan sesuai kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan karena keterbatasan dana BOS. e. Melakukan kegiatan Pembinaan berupa Bimtek atau IHT dalam rangka

meningkatkan kompetensi Pendidik dan tenaga kependidikan.

f. Meningkatkan Kinerja guru melalui proses pengawasan dan pembinaan dari kepala sekolah dan pengawas serta menindak lanjuti hasil supervisi

6. Peningkatan Mutu Standar Sarana dan Prasarana

a. Melakukan pemetaaan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung pendidikan setiap satuan pendidikan.

b. Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang kelas belajar mengacu pada kebutuhan ruang kelas sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan.

c. Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang perpustakaan sekolah

d. Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang laboratorium IPA dan KIT pembelajarannya.

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas laboratorium informatika dan perlengkapannya.

f. Mendorong satuan pendidikan untuk menjadikan lingkungan sekolah aman, nyaman, ramah anak dan penumbuhan karakter melalui lomba-lomba kinerja sekolah.

g. Peningkatan kualitas ruang OSIS dan UKS di sekolah

h. Peningkatan anggaran untuk sarana dan prasarana di satuan pendidikan 7. Peningkatan Mutu Standar Pengelolaan

d. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam pengelolaan sumber daya sekolah yang bertanggungjawab dan akuntabel melalui penilaian kinerja sekolah.

8. Peningkatan Mutu Standar Pembiayaan

a. Meningkatkan kemampuan bendahara BOS dan kepala sekolah dalam pengelolaan keuangan melalui workshop/IHT.

b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengawasan/pembinaan pengelolaan keuangan sekolah oleh inspektorat.

c. Memberikan tambahan dana pengelolaan sekolah yang berasal dari APBD Tk.I atau APBD TK.II sesuai dengan kewenangan yang ada.

Denim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia

Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Kemdikbud. 2017. Indikator Mutu dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Dasar dan Menengah

Satori.2016. Pengawasan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. J a k a r t a : Alfabeta

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/rnpk/index.php http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/ http://statistik.data.kemdikbud.go.id http://npd.kemdikbud.go.id/

Dokumen terkait