• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dampak Strategi Fundraising terhadap Peningkatan Pengelolaan Dana Zakat

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis dampak Strategi Fundraising terhadap Peningkatan Pengelolaan Dana Zakat

Dengan kesadaran untuk saling berbagi yang makin tinggi. Dompet Dhuafa tetap optimis dari gerakan zakat, gerakan kemanusiaan akan tetap tumbuh di masyarakat. Kultur Indonesia juga menggunakan sistem gotong royong. Tugas Dompet Dhuafa Yogyakarta adalah memberdayakan bersama, mengisi celah-celah yang belum disentuh oleh pemerintah. Bagian Dompet Dhuafa adalah pekerjaan kemanusiaan, pekerjaan sosial yang mengisi celah-celah yang belum disentuh oleh pemerintah / masyarakat (Zamron, 2018).

62

Tabel 4.1 Total Penerimaan Dana Masyarakat secara keseluruhan yang dikelola oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta

Sumber: Data keuangan; Managemen HR and Operational Management Dompet Dhuafa Yogyakarta

Penerimaan dana masyarakat merupakan total penerimaan dana yang dihimpun oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta. Penerimaan dana masyarakat ini terdiri dari dana Zakat, Infak, Infak Terikat, Kurban, Dana Kemanusiaan, Wakaf, Bagi Hasil dan penerimaan lainnya. Total jumlah pendapatan Dompet Dhuafa Yogyakarta secara keseluruhan pada tahun 2014 mencapai Rp. 3.401.622.776,28. Lalu jumlah pendapatan DD Yogya pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak Rp. 363.784.976,75 sehingga menjadi Rp. 3.765.407.753,03. Pada tahun 2016 jumlah penerimaan dana masyarakat yang dikelola DD Yogyakarta mengalami kenaikan sebesar Rp. 87.697.360,97 sehingga menjadi Rp. 3.853.105.114,00. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2017, kenaikan mencapai Rp.823.568.282,10 sehingga penerimaan dana masyarakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta melonjak drastis menjadi Rp. 4.676.673.396,10.

Peningkatan jumlah penghimpunan dana ini menunjukkan pengaruh strategi fundraising terhadap peningkatan pengelolaan dana zakat. Terlihat bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam

mengelola zakat semakin tinggi. Kesadaran masyarakat dalam berzakat juga semakin meningkat. Dompet Dhuafa Yogyakarta juga mempromosikan program- programnya melalui sosial media. DD memiliki banyak program, akan tetapi ketidaktahuan donatur menjadi sebuah masalah. (Sudarti, 2018)

Tabel 4.2 Pertumbuhan Penghimpunan Zakat Dompet Dhuafa Yogyakarta

Sumber: Data Keuangan; Management HR and Operational Management Dompet Dhuafa Yogyakarta

Perolehan dana zakat Dompet Dhuafa Yogyakarta pada tahun 2014 mencapai Rp. 1.965.243.549,00. Lalu pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan hingga 10,48% dari pendapatan dana zakat sebelumnya. Meskipun tahun 2016 mengalami penurunan presentase sebesar 0,03% menjadi Rp. 2.107.302.992,00 yang sebelumnya adalah Rp. 2.171.114.262,00. Pada tahun 2017 penghimpunan dana zakat mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 19,03%. Dana zakat yang berhasil dihimpun oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta adalah sebesar Rp.2.602.653.186,00.

Pengetahuan masyarakat dalam berdonasi di lembaga sebenarnya masih kurang. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dompet Dhuafa Yogyakarta. Pada umumnya, masyarakat yang ingin berzakat maka mereka menunaikan di masjid. Meskipun ada peningkatan kesadaran bahwa donasi di lembaga itu diperbolehkan dan lebih baik dikarenakan lembaga memiliki proses dan prosedur yang lebih rigid.

64

Zakat di masjid memang diperbolehkan tetapi efeknya hanya berdampak kepada sekitar masjid saja, sedangkan lembaga memiliki proses yang lebih detail. Misalnya, program yang diciptakan harus dengan proses yang panjang seperti memiliki assesment terlebih dahulu. Penerima manfaat pun harus dipastikan ke dalam delapan golongan yang diperbolehkan menerima zakat. Jadi, program lebih kompleks, ada dalam berbagai bidang seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. (Ekasari, 2018)

Gambar 4.5 Analisis Penerapan Strategi Fundraising dan dampaknya terhadap peningkatan pengelolaan dana zakat

No Alat

Fundraising

Metode

Fundraising

Dampak Penerapan Terhadap Peningkatan Pengelolaan Dana Zakat 1. Kampanye

Fundraising

Direct a. Peningkatan pengetahuan dalam berzakat

b. Termotivasi muzakki dalam berzakat c. Terdorongnya muzakki mengeluarkan

zakat di kesempatan berikutnya d. Peningkatan pengalaman berzakat

terhadap muzakki

2. Iklan Respon Direct a. Tersedianya para muzakki untuk memberi tanggapan secara langsung b. Terpanggilnya calon muzakki untuk

menunaikan zakat

3. Direct Mail Direct a. Peningkatan pengetahuan tentang zakat

b. Peningkatan kepercayaan muzakki dengan adanya informasi laporan konsolidasi

4. Telemarketing Direct a. Ketidakterlambatan muzakki dalam pembayaran zakat karena adanya pengingat

b. Terciptanya kedekatan personal dan interaktif antara muzakki dan amil c. Tersampaikannya kendala yang

dialami muzakki dalam berzakat d. Terciptanya komunikasi dua arah 5. Jemput Zakat Direct a. Peningkatan edukasi tentang zakat

b. Penguatan jumlah data prospek c. Pendekatan personal

d. Tersampaikannya program yang ada 6. Konter Direct a. Terjangkaunya wilayah tertentu

b. Peningkatan kepercayaan masyarakat c. Peningkatan edukasi bagi masyarakat 7. Pemotongan

Penjualan

Indirect a. Peningkatan jumlah donasi melalui kompensasi produk

b. Peningkatan informasi terhadap lembaga zakat

8. Produk

Campuran

Indirect a. Peningkatan kesadaran dalam berzakat b. Peningkatan motivasi dalam berzakat 9. Promo Charity Indirect a. Peningkatan ketanggapan masyarakat

dalam berzakat

10. Event Indirect a. Peningkatan motivasi dalam berzakat b. Peningkatan kepercayaan terhadap

lembaga zakat

c. Peningkatan citra lembaga d. Peningkatan kepuasan muzakki Sumber: Hasil Wawancara dengan tim Resource and Mobilization (REMO)

66

Dari gambar 4.5 diatas, menjelaskan analisis dampak dari penerapan strategi fundraising oleh Dompet Dhuafa Cabang Yogyakarta. Metode fundraising yang dilaksanakan menjadi dua yakni Direct dan Indirect Fundraising. Alat dari direct fundraising diantaranya Kampanye Fundraising, Iklan Respon, Direct Mail, Telemarketing, Jemput Zakat dan Konter. Sementara alat dari indirect fundraising adalah Pemotongan Penjualan, Produk Campuran, Promo Charity dan Event Fundraising. (Zamron, 2018)

Dari Kampanye Fundraising berdampak pada peningkatan pengetahuan, termotivasi para muzakki, terdorongnya para muzakki, dan peningkatan pengalaman berzakat. Iklan respon berdampak pada tersedianya para muzakki untuk memberikan tanggapan secara langsung dan terpanggilnya calon muzakki untuk berzakat. (Zamron, 2018) Direct mail berdampak pada peningkatan pengetahuan dan peningkatan kepercayaan. Telemarketing berdampak pada ketidakterlambatan dalam membayar zakat, terciptanya kedekatan personal, tersampaikannya kendala dan terciptanya komunikasi dua arah (Ekasari, 2018). Jemput zakat berdampak pada peningkatan edukasi, penguatan jumlah data, pendekatan personal dan tersampaikannya program. Konter berdampak pada terjangkaunya wilayah tertentu, peningkatan kepercayaan masyarakat dan peningkatan edukasi (Ramadhan, 2018). Pemotongan penjualan berdampak pada peningkatan jumlah donasi dan peningkatan informasi. Produk campuran berdampak pada peningkatan kesadaran dalam berzakat dan peningkatan motivasi dalam berzakat. (Sudarti, 2018) Promo charity berdampak pada peningkatan ketanggapan masyarakat dalam berzakat. Event berdampak pada peningkatan motivasi dalam berzakat, peningkatan kepercayaan, peningkatan citra lembaga dan peningkatan kepuasan muzakki dalam berzakat. (Rohman, 2018)

67

BAB V