H. Alat Analisis Data
4. Analisis dan Hasil Uji Hipotesis
a. Pengaruh CAR terhadap pembiayaan
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel CAR -2,665 dengan nilai signifikansi sebesar 0,010 yang lebih kecil dari 0,05 artinya CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan.Hal ini berarti penelitian ini menolak H1 yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaituKatmas (2014)¸Zulfina (2017), dan Anindita (2012) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap
volume pembiayaan.Hasil penelitian ini sejalan dengan Purnomo dan Santoso (2015) dan Haqqi (2016) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/21/PBI/2001, bank wajib menyediakan modal minimum (CAR) sebesar 8%, pada tabel uji deskriptif statistik nilai rata-rata CAR pada penelitian ini sebesar 0,2142 atau 21%.CAR Bank Umum Syariah yang tinggi dapat mengurangi kemampuan bank dalam melakukan ekspansi usahanya karena semakin besarnya cadangan modal yang digunakan untuk menutupi risiko kerugian.Hal ini menunjukkan kurang efisiennya manajemen bank umum syariah dalam mengelola dana yang dimilikinya. Terhambatnya ekspansi usaha akibat tingginya CAR yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja keuangan bank tersebut, salah satunya yaitu pembiayaan (Afrizal, 2017).
b. Pengaruh NPF terhadap pembiayaan
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel NPF -0.512 dengan nilai signifikansi sebesar 0,611 yang lebih besar dari 0,05 artinya NPF berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan yang artinya NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan. maka berarti penelitian ini menolak H2 yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan. Hasil penelitian mendukung penelitian sebelumnya yaitu Umiyati dan Ana (2017) dan Pratami (2011) yang menyatakan bahwa NPF tidak
berpengaruh terhadap pembiayaan.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Misbah (2016), Kalkarina dkk (2016), Bakti (2017), dan Arianti & Muharam (2011)yang menyatakan NPF berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat NPF maka akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap pembiayaan, yaitu berupa penurunan jumlah pembiayaan yang disalurkan.Besarnya NPF yang diperbolehkan Bank Indonesia adalah maksimal 5%, pada penelitian ini nilai rata-rata NPF sebesar 6%.Hal ini menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan, dan tidak signifikan disebabkan Bank sudah memiliki dana cadangan untuk mengcover pembiayaan bermasalah sehingga tidak mempengaruhi pembiayaan.
b. Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel DPK 1.011 dengan nilai signifikansi sebesar 0,317 yang lebih besar dari 0,05 artinya DPK berpengaruh positif tidak signifikan atau sama halnya dengan tidak berpengaruh terhadap pembiayaan. Penelitian ini menolak H3 yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Lestari (2012), Erlita (2015) yang menyatakan DPK tidak berpengaruhsignifikan terhadap pembiayaan.Hasil penelitian ini sejalan dengan Kurniawati dan
Zulfikar (2014), yang menyatakan bahwa DPK tidak berpengaruh terhadap pembiayaan.Hal ini dikarenakan untuk meningkatkan pembiayaan pada bank umum syariah tidak hanya dipengaruhi oleh variabel DPK saja, masih ada variabel lain yang dapat mempengaruhi misalnya modal.
c. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel inflasi -0.652 dengan nilai signifikansi sebesar 0,518 yang lebih besar dari 0,05 artinya inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan atau sama halnya tidak berpengaruh. Penelitian ini menolak H4 yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan. Hasil penelitian mendukung penelitian sebelumnya yaitu Nurrochman (2016), dan Firaldi (2013)yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan.Sejalan dengan penelitian Hasanudin dan prihatiningsih (2010), dan Almuna (2013) yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan.Karena inflasi di Indonesia masih inflasi satu digit sehingga tidak mempengaruhi pembiayaan yang dilakukan oleh bank umum syariah.
d. Pengaruh CAR terhadap ROA
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel CAR 4.339 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05 artinya CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Penelitian ini menerima H5 yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Mokoagow dan Fuady (2015), Zulifiah dan Susilowibowo (2014) yang menyatakan bahwa CARberpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini sejalan dengan Trisningtyas dan Mutaher (2013), Ponco (2008) dan Mahardian (2008) menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA
Ketika modal yang dimiliki bank umum syariah meningkat maka ROA juga akan meningkat. Karena semakin besar CAR yang dimiliki bank umum syariah maka semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya.
e. Pengaruh NPF terhadap ROA
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel NPF -11.346 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 artinya NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Penelitian ini menerima H6 yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Prastanto (2017), Haryanto (2017) yang dan Fahmy (2012) menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap ROA. Hasil penelitian ini sejalan dengan Munawaroh
& Marliana (2017), dan Muhaemin & Wiliasih (2016) menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
Ketika NPF bank umum syariah menurun maka ROA akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa bank umum syariah mampu menyalurkan dana yang dimilikinya dengan tepat dan efisien, sehingga pembiayaan bermasalah dapat diatasi.
f. Pengaruh DPK terhadap ROA
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel DPK -3.300 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05 artinya DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Penelitian ini menolak H7 yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Hanania (2015), Husaeni (2017), Muliawati &Khoiruddin (2015), dan Luciana (2013)yang menyatakan DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA perbankan syariah di Indonesia.Hal ini dikarenakan bank umum syariah dalam pengalokasian DPK kurang tepat sehingga menimbulkan pembiayaan bermasalah, hal ini akan mengakibatkan menurunnya ROA.
g. Pengaruh Inflasi terhadap ROA
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel inflasi 1.240 dengan nilai signifikansi sebesar 0,221 yang lebih besar dari 0,05 artinya inflasi berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap ROA atau sama halnya tidak berpengaruh. Penelitian ini menolak H8 yang menyatakan bahwa Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Sahara (2013), Wibowo & Syaichu (2013), Kunt & Harry (2001), dan Wibowo (2012) yang menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA. Karena pada tingkat laju inflasi yang tinggi masyarakat cenderung menggunakan dananya untuk memenuhi kebutuhan, tidak tertarik untuk menabung atau berinvestasi jika tidak mendapatkan keuntungan, hal ini tentu saja akan berdampak pada ROA bank umum syariah.
h. Pengaruh Pembiayaan terhadap ROA
Berdasarkan hasil uji statistic t diperoleh nilai koefisien regresi variabel pembiayaan 0.232 dengan nilai signifikansi sebesar 0,030 yang lebih kecil dari 0,05 artinya pembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Penelitian ini menerima H9 yang menyatakan bahwa pembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Rahman dan Rochmanika (2012), Maykuroh (2012), Muslim, dkk (2014) dan Haq (2015) yang menyatakan pembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Karena jika pembiayaan yang dilakukan oleh bank umum syariah meningkat maka bank akan mendapatkan keuntungan, sehingga ROA bank umum syariah akan meningkat pula.
Tabel 4. 12 Hasil Uji Hipotesis
No Hipotesis Keterangan Hasil 1 H1 CAR berpengaruh positif
signifikan terhadap pembiayaan
Ditolak 2 H2 NPF berpengaruh negatif
signifikan terhadap pembiayaan
Ditolak 3 H3 DPK berpengaruh positif
signifikan terhadap pembiayaan
Ditolak 4 H4 Inflasi berpengaruh negatif
signifikan terhadap pembiayaan
Ditolak 5 H5 CAR berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA
Diterima 6 H6 NPF berpengaruh negatif
signifikan terhadap pembiayaan
Diterima 7 H7 DPK berpengaruh positif
signifikan terhadap pembiayaan
Ditolak 8 H8 Inflasi berpengaruh negatif
signifikan terhadap pembiayaan
Ditolak 9 H9 Pembiayaan berpengaruh positif
signifikan terhadap pembiayaan
75
BAB V
PENUTUP