• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.3 Analisis data a. Uji Asumsi Klasik

1) Multikolinieritas

Multikolinieritas ini memiliki arti bahwa antara variabel independen/ bebas yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna. Salah satu cara untuk mendeteksi kolinieritas dilakukan dengan mengkorelasikan antar variabel dan jika korelasinya signifikan (< 0.05) maka antar variabel bebas tersebut terjadi multikolinieritas. Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh hasil seperti pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Multikolinearitas Korelasi Spearman

Coefficient Correlationsa Model Price Book Value (PBV) Return On Assets (ROA) Earning Per Share (EPS) Dividend Per Share (DPS) 1 Correlations Price Book Value (PBV) 1.000 -.099 -.137 -.325

Return On Assets (ROA) -.099 1.000 -.283 -.285 Earning Per Share (EPS) -.137 -.283 1.000 -.531 Dividend Per Share (DPS) -.325 -.285 -.531 1.000 Covariances Price Book Value (PBV) 16662.706 -2832.280 -22.312 -132.875 Return On Assets (ROA) -2832.280 49322.881 -79.042 -200.625 Earning Per Share (EPS) -22.312 -79.042 1.581 -2.117 Dividend Per Share (DPS) -132.875 -200.625 -2.117 10.049 a. Dependent Variable: Harga Saham

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel ROA (X1), EPS (X2), DPS (X3), PBV (X4) memiliki tingkat signifikansi diatas 0.05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi korelasi secara signifikan antar variabel bebasnya atau tidak terjadi multikolinearitas.

2) Heterokesdasitas

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Heterokesdasitas Korelasi Spearman

Correlations Harga Saham Return On Assets (ROA) Earning Per Share (EPS) Dividend Per Share (DPS) Price Book Value (PBV) Unstandardized Residual Spearman's rho

Harga Saham Correlation Coefficient 1.000 .590** .914** .735** .752** .010

Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .000 .946 N 48 48 48 48 48 48 Return On Assets (ROA) Correlation Coefficient .590** 1.000 .690** .658** .495** .000 Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000 .000 .999 N 48 48 48 48 48 48

Earning Per Share (EPS)

Correlation Coefficient .914** .690** 1.000 .750** .526** .007

Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000 .960

N 48 48 48 48 48 48

Dividend Per Share (DPS)

Correlation Coefficient .735** .658** .750** 1.000 .500** -.122

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .408

N 48 48 48 48 48 48

Price Book Value (PBV) Correlation Coefficient .752** .495** .526** .500** 1.000 -.192 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 . .192 N 48 48 48 48 48 48 Unstandardized Residual Correlation Coefficient .010 .000 .007 -.122 -.192 1.000 Sig. (2-tailed) .946 .999 .960 .408 .192 .

Uji heterokesdasitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residu satu pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini uji heterokesdasitas dilakukan dengan korelasi spearmen, dimana jika nilai koefisien korelasi semua prediktor terhadap residual adalah > 0,05 dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokesdasitas.

Hasil pengujian korelasi spearman pada tabel diatas menunjukkan bahwa korelasi antara variabel X1, X2, X3, dan X4 dengan nilai residual adalah tidak signifikan (Sig > 0.05) sehingga dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi heterokesdasitas dalam model regresi ini. Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh hasil seperti pada tabel 4.3.

3) Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi atau nilai dalam suatu model regresi dilakukan dengan menggunakan Durbin watson. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,057 (lihat lampiran 3) yang berada pada interval 1.,66–2,34 berarti bahwa tidak ada autokorelasi. Untuk lebih Jelasnya dapat

N 48 48 48 48 48 48

dibandingkan dengan Tabel Durbin Watson. Dilihat pada tabel 4.4 dan 4.5.

Tabel 4.4

Analisis Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .955a .912 .904 748.510 2.057

a. Predictors: (Constant), Price Book Value (PBV), Return On Assets (ROA), Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS)

b. Dependent Variable: Harga Saham

Tabel 4.5 Nilai Durbin Watson

DW Kesimpulan

Kurang 1,08 Ada autokorelasi

1,08 s/d 1,66 Tanpa kesimpulan

1,66 s/d 2,34 Tidak ada autokorelasi

2,34 s/d 2,92 Tanpa kesimpulan

Lebih dari 2,92 Ada korelasi

4) Normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel independen, dan variabel dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik. Dengan melihat normal probality plot

atau dengan histogram yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-Plot atau dengan histogram dari residualnya (Ghozali, 2007: 150).

Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas

Dari histogram memberikan pola distribusi yang tidak menceng serta grafik tersebut tampak bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka modal regresi memenuhi asumsi normalitas yang berarti data telah terdistribusi normal. Selain menggunakan histogram dan grafik, pengujian normalitas dilakukan dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov, dimana hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Analisi Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

Dari tabel tersebut besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah 0,645 dan signifikan pada (0,800 > 0,05). Hal ini berarti variabel tersebut berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 48

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 6.93249972E2

Most Extreme Differences Absolute .093

Positive .083

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .645

Asymp. Sig. (2-tailed) .800

b. Persamaan Regresi

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X1 (Return On Assets), X2 (Return On Equity), variabel X3 (Earning Per Share), variabel X4 (Dividend Per Share), dan variabel X5 (Price Book Value) terhadap variabel Y (Harga Saham). Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16.00 for windows (lihat lampiran2) diperoleh persamaan regresi linier berganda, dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Analisis Uji Persamaan Regresi

Sektor Perbankan yang Listing di BEI 2006-2009

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -592.939 290.293 -2.043 .047

Return On Assets (ROA) -244.508 222.088 -.073 -1.101 .277 Earning Per Share (EPS) 9.221 1.257 .582 7.334 .000 Dividend Per Share (DPS) 9.426 3.170 .250 2.974 .005 Price Book Value (PBV) 603.705 129.084 .287 4.677 .000 a. Dependent Variable: Harga Saham

Y = -592,939 - 244,508X1 + 9,221X2 + 9,426X3 + 603,705X4 Dimana :

Y = Harga Saham

X1 = Return On Assets (ROA) X2 = Earning Per Share (EPS) X3 = Dividend Per Share (DPS)

X4 = Price to Book Value (PBV)

Berdasarkan persamaan diatas dapat diartikan bahwa :

1. Koefisien regresi untuk ROA (X1) sebesar 244,508 dan bertanda negatif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu persen pada ROA dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka perubahan harga saham yang terjadi adalah sebesar 244,508 % dengan arah yang berlawanan. 2. Koefisien regresi untuk EPS (X2) sebesar 9,221 dan bertanda positif. Hal

ini berarti bahwa setiap perubahan satu persen pada EPS dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka perubahan harga saham yang terjadi adalah sebesar 9,221 % dengan arah yang sama.

3. Koefisien regresi untuk DPS (X4) sebesar 9,426 dan bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu persen pada DPS dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka perubahan harga saham yang terjadi adalah sebesar 9,426 % dengan arah yang sama.

4. Koefisien regresi untuk PBV (X5) sebesar 603,705 dan bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu persen pada PBV dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka perubahan harga saham yang terjadi adalah sebesar 603,705 % dengan arah yang sama.

c. Uji Hipotesis 1) Uji Parsial

Hasil uji parsial dari tiap variabel antara lain ROA, EPS, DPS, dan PBV terhadap harga saham dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Analisis Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -592.939 290.293 -2.043 .047

Return On Assets (ROA) -244.508 222.088 -.073 -1.101 .277

Earning Per Share (EPS) 9.221 1.257 .582 7.334 .000

Dividend Per Share (DPS) 9.426 3.170 .250 2.974 .005

Price Book Value (PBV) 603.705 129.084 .287 4.677 .000 a. Dependent Variable: Harga Saham

a) Return On Asset (ROA)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 For Windows seperti terlihat pada lampiran 3 diperoleh nilai signifikansi untuk variabel ROA sebesar 0,277. Ketentuan pengambilan keputusan hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilaisignifikansi. Jika signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0.05 (< 0.05) maka hipotesis kerja diterima dan sebaliknya. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,277 (>0.05) maka disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ada pengaruh antara ROA terhadap Harga Sahampada sektor perbankan listing di BEI tahun 2006-2009”, ditolak.

b) Earning Per Share (EPS)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 For Windows seperti terlihat pada lampiran 3 diperoleh nilai signifikansi untuk variabel EPS sebesar 0,001. Ketentuan pengambilan keputusan hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilaisignifikansi. Jika signifikansi lebih kecil atau sama dengan0.05 (< 0.05) aka hipotesis kerja diterima dan sebaliknya. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 (<0.05) maka disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ada pengaruh antara EPS terhadap harga saham pada sektor perbankan yang listing di BEI pada tahun 2006-2009”, diterima.

c) Dividen Per Share (DPS)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 For Windows seperti terlihat pada lampiran 3 diperoleh nilai signifikansi untuk variabel DPS sebesar 0,005. Ketentuan pengambilan keputusan hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilaisignifikansi. Jika signifikansi lebih kecil atau sama dengan0.05 (< 0.05) aka hipotesis kerja diterima dan sebaliknya. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,005 (<0.05) maka disimpulkan bahwa hipotesis kerja

(Ha) yang berbunyi “ada pengaruh antara DPS terhadap harga saham pada sektor perbankan yang listing di BEI pada tahun 2006-2009”, diterima.

d) Price to Book Value (PBV)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 For Windows seperti terlihat pada lampiran 3 diperoleh nilai signifikansi untuk variabel PBV sebesar 0.001. Ketentuan pengambilan keputusan hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilaisignifikansi. Jika signifikansi lebih kecil atau sama dengan0.05 (< 0.05) aka hipotesis kerja diterima dan sebaliknya. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.001 (<0.05) maka disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ada pengaruh antara PBV terhadap harga saham pada sektor perbankan yang listing di BEI pada tahun 2006-2009”, diterima.

Dokumen terkait