• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data Akhir

Keterangan: A = Baik B = Cukup C = Kurang

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil penilaian pengamatan terhadap siswa pada siklus I diperoleh keterangan bahwa nilai kategori A (baik) sebanyak 6 poin, kategori B (cukup) sebanyak 1 poin dan kategori C (kurang) sebanyak 0 poin.

Dari hasil uji siklus I dan siklus II nilai yang di peroleh pada siklus II lebih meningkat dari pada siklus I. pada siklus II ini, peneliti telah berhasil dalam meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan memepertahankan kemerdekaan melalui metode snowball drilling pada siswa kelas V semster II MI Muhammadiyah ngasinan kabupaten boyolali tahun pelajaran 2015/2016.

B. Analisis Data Akhir

Setelah dilakukan refleksi dan analisis maka peneliti mengadakan pembahsan yang berdasarkan pada hasil penelitian dari tindakan pra siklus, siklus I dan Siklus II yang membahas tentang perolehan hasil post test yang diperoleh selama pembelajaran. Tindakan penelitian ini dilakukan melalui 2 tahapan yaitu tahap, siklus I dan siklus II yang diawali dengan tindakan pra siklus. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi hasil tes pengamatan siswa maupun guru. Dilihat dari ketuntasan belajar siswa sebelum menerapkan metode snowball drilling dan setelah menerapkan metode snowball drilling.

Tahap tindakan pertama adalah pra siklus. Pada tahap ini peneliti mengambil nila dari hasil ulangan harian siswa. Dari nilai tersebut menunjukkan bahwa dari sebanyak 24 siswa terdapat 11 siswa yang belum mencapai KKM. Setelah dilakukan evaluasi pada pra siklus peneliti mencoba menerapakan metode pembelajaran snowball drilling sehingga diperoleh hasil pada siklus I terdapat 8 siswa yang belum mencapai KKM sedangkan pada siklus II terdapat 2 siswa yang belum mencapai KKM. Pada siklus I perbaikan pembelajaran difokuskan pada materi pengertian dan syarat jual beli, kegiatan jual beli dilingkungan sekolah dan perbedaan pasar modern dan tradisional dengan menerapkan strategi pembelajaran snowball drilling. Strategi ini diterapkan pada akhir pembelajaran sebagai penugasan dan evaluasi. Beberapa siswa belum paham dengan pembelajaran snowball drilling sehingga dalam tindakan siklus I ini masih terdapat bebrapa siswa bermain sendiri dan masih gaduh didalam kelas ketika teman-teman yang lain sedang mengerjakan tugas yang diberikanoleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran harus diperbaiki dan dilanjut dengan siklus II.

Pada tindakan siklus II ini proses pembelajaran lebih baik dibandingakn dengan siklus I. siswa sudah memahami bagaimana jalannya proses pembelajaran snowball drilling yang menitik beratkan pada penugasan atau evaluasi belajar siswa. Terlihat siswa juga merasa senang dan aktif selama penugasan dilakukan sehingg hasil pembelajaran dan nlai rata-rata siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut dibuktikan dengan tercapainya hasil peningkatan belajar siswa secara klasikla sebesar 93.94%

yang pada kondisi awal hanya 69.70%. Dari 33 siswa masih ada 2 siswa yang tidak tuntas KKM. Hal ini disebabkan oleh faktor yang ada pada diri siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran. Sehingga membutuhkan perhatian dan pengawasan yang lebih dari guru maupun dari orang tua agar dapat menjadikan anak itu tidak mengulangi kegiatan yang dapat merugikan tersebut saat proses pembelajaan dan guru dapat menambah jam belajar agar siswa tersebut tidak ketinggalan materi.

Dari proses peningkatan hasil belajar tersebut hendaknya guru harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk memunculkan variasi pada penggunaan metode/strategi yang disesuaikan dengan materi agar proses pembelajaran lebih variatif dan menyenangkan bagi siswa. Serta motivasi siswa selama proses pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan merasa di perhatiakan oleh gurunya..

Berdasarkan hasil penelitian, terhadap hasil belajar siswa yang diketahui bahwa jumlah persentase ketuntasan belajar IPS siswa selalu mengalami kanaikan. Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Tahap Hasil Belajar

Rata-rata Nilai Tuntas % Tidak Tuntas % 1 Pra siklus 70.04 13 54.16% 11 45.83% 2 Siklus I 75.41 16 66.66% 8 33.33% 3 Siklus II 83.75 22 91.66% 2 8.33%

Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar siswa, dapat dinyatakan bahwa hasil evaluasi pembelajaran dari pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat dijelaskan adanya peningkatan hasil belajar dari setiap tindakan. Banyak siswa yang berhasil untuk memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hampur semua mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Persentase ketuntasan pada pra siklus 54.16% (13 siswa), pada siklus I sebanyak 66.66% (16 siswa), dan pada siklus II sebanyak 91.66% (22 siswa).

Peningkatan hasil belajar tersebut dipengaruhi faktor-faktor yang ada pada diri siswa dan dari luar yang peneliti upayakan dengan maksimal agar tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa siswa yang hasil belajarnya masih rendah dikarenakan beberapa faktor yaitu internal dari anak itu sendiri dan eksternal dari luar diri sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar dan ketekunan, sikap kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor ekternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Dua faktor ini sangat dominan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil belajar IPS kelas III ini didukung dengan adanya perhatian dan keatifan siswa. Siswa yang tuntas dalam belajar adalah siswa yang memperhatikan, mendengarkan, aktif bertanya dan merespon serta antusias saat proses pembelajaran berlangsung maupun saat diadakannya tes/evaluasi. Keaktifan dan perilaku siswa yang semakin baik akan membawa perubahan yang berdampak positif bagi peningkatan hasil belajar IPS.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 telah berhasil mencapau indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 85 %. Sehingga hipotesis tindakan yang menyatakan “melalui metode snoball drilling dapat meningkatkan hasil belajar IPS perjuangan memepertahanakan kemerdekaan pada siswa kelas V semester II MI Muhammadiyah Ngasinan Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat diterima.

BAB V A. Kesimpulan

Dari uraian di atas penulis meneliti sebanyak II Siklus, sehingga dapat dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut. Penerapan Metode Snowball Drilling dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Wonosegoro kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dengan adannya peningkatan hasil belajar Mulai dari pra siklus dengan nilai rata-rata 70.04 dengan presentase 54.16% siklus I Meningkat menjadi nilai rata-rata75.41 dengan presentase 66.66% Siklus II meningkat menjadi 83.75 dengan presentase 91.66%.

Untuk angka ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus sebanyak 13 anak atau sebesar 54.16% meningkat menjadi 16 anak atau sebesar 66.66% pada siklus I dan menjadi 22 anak atau sebesar 91.66% pada siklus II. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus sampai siklus II meningkat sebanyak 9 anak atau sebesar 37.5%. hal ini menunjukan bahwa hasil belajar tersebut telah memenuhi Kriteria kentutasan minimal yaitu nilai rata-rata 70 dan ketuntatasan KKM kelas minimal 85% yang menunjukan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa saran dalam proses belajar mengajar untuk perkembangan yang lebih baik yaitu:

1. Bagi Guru

a. Setiap materi pelajaran memepunyai tinkat kesulitan, perbedaan, dan membutuhkan media yang beragam, sehingga perlu kreatifitas guru dalam menggunakan media agar pembelajaran menjadi menarik .

b. Guru harus bisa memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang di ajarakan.

c. Proses pembelajaran hendaknya melibatkan siswa, agar siswa aktif dalam pembelajaran. Menjalin hubungan yang baik dengan siswa dan orang tua siswa sehingga dapat memeberikan masukan dan saran untuk kebaikan siswa.

d. Guru adalah motivator dan fasilitator bagi siswa. 2. Bagi siswa

a. Lebih giat dalam belajar untuk masa depan yang lebih baik.

b. Mencintai ilmu pengetahuan sehingga merasa senang saat belajar dan menimba ilmu.

c. Menghormati guru, serta mengikuti nasehat-nasehatnya. 3. Bagi sekolah

a. Memberikan fasilitas yang memeadai kepada guru, agar guru mudah melaksanakan tugasnya

b. Melakukan supervisi kelas untuk menjamin kualitas pembelajaran di kelas.

c. Menjalin hubungan baik dengan guru, orang tua siswa dan masyarakat sekitar.

4. Bagi peneliti

Kepada peneliti selanjutnya, yang akan melakukan penelitian dalam bidang yang sama, agar dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam konteks yang lebih luas, sehingga di peroleh hasil yang lebih baik yang nantinya akan dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dokumen terkait