• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas serta mengetahui penilaian tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, teknik analisis data yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut sebagai berikut:

1. Analisis Rasio Keuangan

Analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu dengan melakukan perhitungan analisis rasio keuangan dan pembahasan terhadap laporan keuangan PT. Madubaru – PG Madukismo dengan menggunakan:

a. Rasio likuiditas yang terdiri dari:

Lancar Hutang Lancar Aktiva Ratio Current 557

lancar Hutang Persediaan -Lancar Aktiva  Ratio Quick

b. Rasio solvabilitas yang terdiri dari: Aktiva Total Hutang Total  Ratio Asset to Debt Total Modal Total Hutang Total  Ratio Equity to Debt Total

c. Rasio Rentabilitasyang terdiri dari: Penjualan Bersih Laba  Margin Profit Net Aktiva Total Bersih Laba  Asset On Return Saham Pemegang Ekuitas Bersih Laba  Equity On Returrn

Berdasarkan rumus-rumus rasio di atas diperlukan data laporan keuangan PT. Madubaru – PG Maduksmo sebagai berikut:

Tabel 5. 1: Data Laporan Keuangan Laba/Rugi Dan Neraca

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012 Persediaan 46.446.772.452 47.772.106.415 65.746.320.998 33.536.145.835 196.003.807.584 Aktiva lancar 77.997.287.126 78.776.065.345 93.366.726.881 92.723.850.540 231.982.587.655 Total aktiva 143.980.853.958 146.716.589.777 165.084.291.112 170.168.252.421 304.248.280.373 Hutang lancar 95.023.761.186 85.886.585.419 96.860.027.331 102.750.166.255 209.304.352.242 Total hutang 107.948.011.074 96.608.416.378 108.122.888.427 115.078.424.070 224.699.814.601 Total modal sendiri /Ekuitas 36.032.842.883 50.108.173.399 56.961.402.686 55.089.828.351 79.548.465.773 Penjualan bersih 81.235.812.516 121.452.661.289 113.505.316.896 149.516.127.142 180.965.471.965 Laba bersih 922.902.559 14.536.781.795 14.993.827.092 7.424.598.463 29.061.888.455

Berdasarkan data laporan keuangan yang sudah diolah dengan rumus rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada lampiran 1, maka diperoleh hasil perhitungan rasio sebagai berikut:

Tabel 5. 2: HasilPerhitungan Rasio Keuangan

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Rasio Likuiditas:

1. Current Ratio 82,08% 91,72% 96,39% 90,24% 110,84%

2. Quick Ratio 33,20% 36,10% 28,52% 57,60% 17,19%

Rasio Solvabilitas

1. Total Debt To Asset

Ratio 74,97% 65,85% 65,50% 67,63% 73,85%

2. Total Debt To Equity

Ratio 299,85% 192,80% 189,82% 208,89% 282,47%

Rasio Rentabilitas

1. Net Profit Margin 1,14% 11,97% 13,21% 4,97% 16,06%

2. Return On Asset 0,64% 9,91% 9,08% 4,36% 9,55%

3. Return on Equity 2,56% 29,01% 26,32% 13,48% 36,53%

a. Rasio Likuiditas 1) Current Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.2 diperoleh data dan grafik perkembangan current ratio sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 5.1: Grafik Perkembangan Current Ratio

Gambar 5.1 menunjukkan current ratio pada PT. Madubaru – PG Madukismo mengalami kenaikan dan penurunan selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Perkembangan Current Ratio pada tahun 2008 menunjukkan angka 82,08% yang artinya setiap hutang lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,82 aktiva lancar.Current ratio pada tahun 2008 ini merupakannilai paling rendah dalam periode tahun 2008 sampai dengan 2012.

Current ratiopada tahun 2009 meningkat menjadi 91,72% yang artinya setiap hutang lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,91 aktiva lancar. Kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar sebesar 1 % dari

0 20 40 60 80 100 120 2008 2009 2010 2011 2012

Current Ratio

Current Rat io

tahun sebelumnya dan penurunan hutang lancar sebesar 9,62% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2010 current ratio ini meningkat kembali menjadi 96,39% yang artinya setiap hutang lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,96 aktiva lancar. Peningkatan current ratio ini disebabkan adanya kenaikan aktiva lancar sebesar 18.52% dan kenaikan hutang lancar sebesar 12,78% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2011 current ratio mengalami penurunan menjadi 90,24% yang artinya setiap hutang lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,902 aktiva lancar. Penurunan ini dikarenakan adanya penurunan aktiva lancar sebesar 0,69% dari tahun sebelumnya dan adanya kenaikan hutang lancar sebesar 6,08% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012 current ratio meningkat menjadi 110,84% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,1 aktiva lancar. Kenaikan nilai ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar sebesar 150,19% dan peningkatan hutang lancar sebesar 103,7% dari tahun sebelumnya. Current Ratio pada tahun 2012 merupakan nilai tertinggi dalam periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Current ratio tahun 2008 apabila dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 28,75% dari angka 82,08% menjadi 110,84%, dan selama lima tahun berturut-turut (periode 2008 sampai dengan

2012)nilaicurrent ratio mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun secara fluktuatif.

2) Quick Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.2 diperoleh data dan grafik perkembangan quick ratio sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Quick Ratio 33,20% 36,10% 28,52% 57,60% 17,19%

Gambar 5. 2: Grafik Perkembangan Quick Ratio

Gambar 5.2 menunjukkan bahwa quick ratio PT. Madubaru – PG Madukismo selama lima tahun mengalami penurunan maupun kenaikan.

Quick ratio PT. Madubaru – PG Madukismo pada tahun 2008 0 10 20 30 40 50 60 70 2008 2009 2010 2011 2012

Quick Ratio

Quick Ratio

menunjukkan angka 33,2 % yang artinya setiap hutang lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,33 aktiva lancar yang sudah dikurangi oleh persediaan.

Pada tahun 2009,quick ratiomengalami kenaikan menjadi 36,10% yang artinya setiap hutang lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,36 aktiva lancaryang sudah dikurangi oleh persediaan.. Kenaikan quick ratio ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar sebesar 1% dan penurunan hutang lancar sebesar 9,62% serta peningkatan persediaan sebesar 2,85% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2010,quick ratiomengalami penurunan menjadi 28,52% yang artinya setiap hutang lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,28 aktiva lancaryang sudah dikurangi oleh persediaan.Penurunan nilai rasio ini disebabkan karena adanya kenaikan aktiva lancar sebesar 18,52% dan kenaikan utang lancar sebesar 12,78% serta kenaikan persediaan sebesar 37,62% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2011 quick ratio mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan quick ratio 2010 sebesar 57,6% yang artinya setiap hutang lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,57 aktiva lancaryang sudah dikurangi oleh persediaan. Peningkatan ini disebabkan karena adanya penurunan aktiva lancar sebesar 0,69% dan kenaikan hutang lancar sebesar 6,08% serta menurunnya persediaan sebesar 48,99% dari tahun sebelumnya.Penurunan persediaan dalam jumlah cukup besar ini disebabkan adanya produksi perusahaan yang tidak mencapai target. Quick

ratio pada tahun 2011 merupakan nilai paling tinggi selama 5 tahun berturut-turut (tahun 2008 sampai dengan tahun 2012).

Pada tahun 2012 quick ratio mengalami penurunan menjadi 17,19% yang berarti setiap hutang lancarRp 1 akan dijamin oleh Rp 0,17 aktiva lancaryang sudah dikurangi oleh persediaan. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan aktiva lancar sebesar 150,19% dan kenaikan utang lancar sebesar 103,7% serta kenaikan persediaan yang signifikan sebesar 484,46% dari tahun sebelumnya. Peningkatan persediaan yang drastis ini disebabkan karena perusahaan melakukan impor gula low sugar dari Dubai dalam jumlah yang besar sehingga persediaan menumpuk dan meningkat secara signifikan. Impor dalam jumlah besar ini dilakukan oleh perusahaan dikarenakan target produksi perusahaan yang tidak tercapai.

Quick ratio pada tahun 2012 merupakan nilai paling rendah selama 5 tahun berturut-turut (tahun 2008 sampai dengan tahun 2012).Quick ratio

tahun 2008 apabila dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 16,01% dari angka 33,20% menjadi 17,19%, dan selama lima tahun berturut-turut (periode 2008 sampai dengan 2012)nilaiquick ratio mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun secara fluktuatif.

b. Rasio Solvabilitas

1) Total Debt To Asset Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.2 diperoleh data dan grafik perkembangan total debt to asset ratio sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Total Debt To

Asset Ratio 74,97% 65,85% 65,50% 67,63% 73,85%

Gambar 5. 3: Grafik Perkembangan Total Debt To Asset Ratio

Gambar 5.3 menunjukkan bahwa total debt to asset ratio PT. Madubaru – PG Madukismo selama lima tahun mengalami penurunan maupun kenaikan. Pada tahun 2008, PT. Madubaru – PG Madukismo memiliki nilai total debt to asset ratio sebesar 74,97% yang berarti bahwa setiap aktiva sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 0,74. Pada tahun

60 62 64 66 68 70 72 74 76 2008 2009 2010 2011 2012

Total Debt To Asset Ratio

2008, total debt to asset ratio merupakan yang tertinggi selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Pada tahun 2009, nilai total debt to asset ratio mengalami penurunan menjadi 65,85% yang berarti bahwa setiap aktiva sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 0,658. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan total hutang sebesar 10,5 % dari tahun sebelumnya dan peningkatan total aktiva sebesar 1,9% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2010, nilai total debt to asset ratio mengalami penurunan menjadi 65,50% yang berarti bahwa setiap aktiva sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 0,655. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan total hutang sebesar 11,92% dari tahun sebelumnya dan peningkatan total aktiva sebesar 12,52% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, total debt to asset ratio merupakan yang terendah selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Pada tahun 2011, nilai total debt to asset ratio mengalami kenaikan menjadi 67,63% yang berarti bahwa setiap aktiva sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 0,67. Kenaikan nilai rasio disebabkan adanya peningkatan total hutang sebesar 6,43% dan peningkatan total aktiva sebesar 3,08% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012, nilai total debt to asset ratio mengalami kenaikan menjadi 73,85% yang berarti bahwa setiap aktiva sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 0,73. Kenaikan nilai rasio disebabkan adanya

peningkatan total hutang sebesar 95,26% dan peningkatan total aktiva sebesar 78,79% dari tahun sebelumnya.

Total debt to asset ratio tahun 2008 apabila dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1,12% dari angka 74,97% menjadi 73,85%, dan selama lima tahun berturut-turut (periode 2008 sampai dengan 2012)nilaitotal debt to asset ratio mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun secara fluktuatif.

2) Total Debt To Equity Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.2 diperoleh data dan grafik perkembangan total debt to equity ratio sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Total Debt To

Equity Ratio 299,85% 192,80% 189,82% 208,89% 282,47%

Gambar 5.4: Grafik Perkembangan Total Debt To Equity Ratio

0 50 100 150 200 250 300 350 2008 2009 2010 2011 2012

Total Debt To Equity Ratio

Total Debt To Equit y Ratio

Gambar 5.4 menunjukkan bahwa total debt to equity ratio PT. Madubaru – PG Madukismo selama lima tahun mengalami penurunan maupun kenaikan. Pada tahun 2008, PT. Madubaru – PG Madukismo memiliki nilai total debt to equity ratio sebesar 299,85% yang berarti bahwa setiap modal sendiri sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 2,9. Pada tahun 2008, total debt to equity ratio merupakan yang tertinggi nilainya selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Pada tahun 2009, nilai total debt to equity ratio mengalami penurunan menjadi 192,8 % yang berarti bahwa setiap modal sendiri sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 1,92. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan hutang sebesar 10,50% dan kenaikan modal sendiri sebesar 39,06% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2010, nilai total debt to equity ratio mengalami penurunan menjadi 189,92% yang berarti bahwasetiap modal sendiri sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 1,89. Penurunan ini disebabkan adanya kenaikan hutang sebesar 11,92% dan kenaikan modal sendiri sebesar 13,68% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, total debt to equity ratio merupakan yang terendah nilainya selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Pada tahun 2011, nilai total debt to equity ratio mengalami kenaikan menjadi 208,89% yang berarti bahwasetiap modal sendiri sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 2,08. Kenaikan ini disebabkan adanya

kenaikan hutang sebesar 6,43% dan penurunan modal sendiri sebesar 3,29% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012, nilai total debt to equity ratio kembali mengalami kenaikan menjadi 282,47% yang berarti bahwa setiap modal sendiri sebesar Rp 1 menjamin hutang sebesar Rp 2,82. Kenaikan ini disebabkan karena adanya kenaikan hutang yang cukup signifikan sebesar 95,25% dari tahun sebelumnya dan juga diikuti kenaikan modal sendiri sebesar 44,40% dari tahun sebelumnya.

Total debt to equity ratio tahun 2008 apabila dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 17,11% dari angka 299,58% menjadi 282,47%, dan selama lima tahun berturut-turut (periode 2008 sampai dengan 2012)nilaitotal debt to asset ratio mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun secara fluktuatif.

c. Rasio Rentabilitas 1) Net Profit Margin

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.2 diperoleh data dan grafik perkembangan net profit margin sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Net Profit

Gambar 5. 5: Grafik Perkembangan Net Profit Margin

Gambar 5.5 menunjukkan nilai net profit margin pada PT. Madubaru-PG Madukismo yang mengalami kenaikan maupun penurunan selama 5 tahun berturut-turut (tahun 2008 sampai dengan tahun 2012). Pada tahun 2008 net profit margin pada PT. Madubaru – PG Madukismo adalah sebesar 1,14% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp1,14 pada setiap Rp100 penjualan. Net profit margin pada tahun 2008 ini merupakan nilai terendah selama 5 tahun (tahun 2008-2012)

Pada tahun 2009, net profit margin PT. Madubaru – PG Madukismo naik menjadi 11,97% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 11,97 pada setiap Rp 100 penjualan. Kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan yang besar pada laba bersih sebesar

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 2008 2009 2010 2011 2012

Net Profit M argin

1475,12% dan peningkatan pada penjualan sebesar 49,51% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2010, nilai net profit margin juga mengalami kenaikan menjadi 13,21% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 13,21 pada setiap Rp 100 penjualan. Kenaikan net profit margin ini disebabkan adanya kenaikan laba bersih sebesar 3,14% dari tahun sebelumnya dan penurunan penjualan sebesar 6,54% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2011, net profit marginPT. Madubaru – PG Madukismo mengalami penurunan menjadi 4,97% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 4,97 pada setiap Rp 100 penjualan. Penurunan nilai ini disebabkan adanya penurunan yang signifikan pada laba bersih sebesar 50,48% dari tahun sebelumnya dan kenaikan penjualan sebesar 31,73% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012, net profit margin PT. Madubaru PG Madukismo mengalami kenaikan menjadi 16,06%. Nilai ini menjadi nilai net profit margin tertinggi selama periode 5 tahun dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Kenaikan net profit margin ini disebabkan adanya kenaikan drastis pada laba bersih sebesar 291,43% dari tahun sebelumnya dan kenaikan pada penjualan sebesar 21,03% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2008, nilai net profit margin merupakan yang tertinggi selama

tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada PT. Madubaru - PG Madukismo.

Net profit margin tahun 2008 apabila dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 14,92% dari angka 1,14% menjadi 16,06%, dan selama lima tahun berturut-turut (periode 2008 sampai dengan 2012)nilainet profit margin mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun secara fluktuatif.

2) Return On Asset

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.2 diperoleh data dan grafik perkembangan return on asset sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Return On Asset 0,64% 9,91% 9,08% 4,36% 9,55%

Gambar 5.6: Grafik Perkembangan Return On Asset

0 2 4 6 8 10 12 2008 2009 2010 2011 2012

Return On Asset

Gambar 5.6 menunjukkan nilai return on assetpada PT. Madubaru-PG Madukismo yang mengalami kenaikan maupun penurunan selama 5 tahun berturut-turut (tahun 2008 sampai dengan tahun 2012). Pada tahun 2008 return on asset pada PT. Madubaru – PG Madukismo adalah sebesar0,64% yang berarti bahwa perusahaan mampu memberikan keuntungan sebesar Rp 0,64 untuk setiap Rp100 penggunaan aktivanya.

Return on asset pada tahun 2008 merupakan nilai terendah selama 5 tahun berturut-turut selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Pada tahun 2009, return on assetPT. Madubaru – PG Madukismo mengalami kenaikan menjadi 9,91% yang berarti bahwa perusahaan mampu memberikan keuntungan sebesar Rp 9,91 untuk setiap Rp 100 penggunaan aktivanya. Kenaikan return on assetini disebabkan karena adanya kenaikan yang signifikan pada laba bersih sebesar 1457,12% dari tahun sebelumnya dan kenaikan pada total aktiva sebesar 1,90% dari tahun sebelumnya. Return on asset pada tahun 2009 ini merupakan nilai tertinggi selama 5 tahun berturut-turut selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Pada tahun 2010,return on assetPT. Madubaru – PG Madukismo mengalami penurunan menjadi 9,08% yang berarti bahwa perusahaan mampu memberikan keuntungan sebesar Rp 9,08 untuk setiap Rp 100 penggunaan aktivanya. Penurunan return on asset disebabkan karena

adanya kenaikan laba bersih sebesar 3,14% dari tahun sebelumnya dan kenaikan pada total aktiva sebesar 12,52% dari tahun sebelumnya.

Return on asset PT. Madubaru – PG Madukismo pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 4,36% yang berartibahwa perusahaan mampu memberikan keuntungan sebesar Rp 4,36 untuk setiap Rp 100 penggunaan aktivanya. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan laba bersih sebesar 50,48 dari tahun sebelumnya dan kenaikan total aktiva sebesar 3,08% dari tahun sebelumnya.

Return on asset PT. Madubaru – PG Madukismo pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 9,55% yang berarti bahwa perusahaan mampu memberikan keuntungan sebesar Rp 9,55 untuk setiap Rp 100 penggunaan aktivanya. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan yang signifikan pada laba bersih sebesar 291,43% dari tahun sebelumnya dan kenaikan pada total aktiva sebesar 78,79% dari tahun sebelumnya.

Return on asset tahun 2008 apabila dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 8,91% dari angka 0,64% menjadi 9,55%, dan selama lima tahun berturut-turut (periode 2008 sampai dengan 2012)nilai return on asset mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun secara fluktuatif.

3) Return On Equity

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.2 diperoleh data dan grafik perkembangan return on equity sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Return on

Equity 2,56% 29,01% 26,32% 13,48% 36,53%

Gambar 5. 7: Grafik Perkembangan Return On Equity

Gambar 5.7 menunjukkan nilai return on equity pada PT. Madubaru-PG Madukismo yang mengalami kenaikan maupun penurunan selama 5 tahun berturut-turut (tahun 2008 sampai dengan tahun 2012). Pada tahun 2008 return on equitypada PT. Madubaru – PG Madukismo sebesar 2,56% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 2,56 dari setiap Rp100 modal sendiri. Return on equity pada tahun 2008

0 5 10 15 20 25 30 35 40 2008 2009 2010 2011 2012

Return On Equity

merupakan angka yang paling rendah selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Pada tahun 2009, return on equity mengalami kenaikan menjadi 29,01% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 29,01 dari setiap Rp100 modal sendiri. Kenaikan angka ini disebabkan adanya kenaikan yang signifikan pada laba bersih sebesar 1457,12% dari tahun sebelumnya dan perubahan pada total modal yang meningkat sebesar 39,06% dari tahun sebelumnya

Pada tahun 2010, return on equity mengalami penurunan menjadi 26,32% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 26,32 dari setiap Rp 100 modal sendiri. Penurunan angka ini disebabkan adanya kenaikan laba bersih sebesar 3,14% dari tahun sebelumnya dan perubahan pada total modal yang meningkat sebesar 13,68% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2011, return on equity mengalami penurunan kembali menjadi 13,48% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 13,48 dari setiap Rp 100 modal sendiri. Penurunan angka ini disebabkan adanya penurunan pada laba bersih sebesar 50,48% dari tahun sebelumnya dan perubahan pada total modal yang menurun sebesar 3,29% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012, return on equity mengalami peningkatan menjadi 36,53% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan

sebesar Rp 36,53 dari setiap Rp 100 modal sendiri. Return on equity pada tahun 2012 ini merupakan angka tertinggi selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan adanya kenaikan laba bersih sebesar 291,34% dari tahun sebelumnya dan perubahan pada total modal yang meningkat sebesar 44,4% dari tahun sebelumnya.

Return on equity tahun 2008 apabila dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 33,97% dari angka 2,56% menjadi 36,53%, dan selama lima tahun berturut-turut (periode 2008 sampai dengan 2012)nilai return on equity mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun secara fluktuatif.

2. Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan

Analisis data untuk menjawab rumusan ke dua adalah dengan melakukan penilaian tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Langkah-langkahnya adalah:

1) Melakukan perhitungan indikator penilaian tingkat kesehatan PT. Madubaru – PG Madukismo dari aspek keuangan.

Berdasarkan SK Menteri Nomor: KEP-100/MBU/2002 daftar indikator, rumus indikator dan bobot aspek keuangan yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 5.3 : Daftar indikator, rumus indikator dan bobot aspek keuangan

Indikator Rumus Bobot Non

Infra 1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE) Labasetelahpajak Modalsendir i x 100% 20 2. Imbalan Investasi (ROI) EBIT + Penyusutan x 100% 15 3. Rasio Kas

Kas + Bank + Suratber hargajangkapendek

Kew ajibanLancar x 100% 5 4. Rasio Lancar Aktiva Lancar Kew ajibanLancarx 100% 5 5. Collection Periods TotalPiutangUsaha TotalPendapatanUsahax 365 har i 5 6. Perputaran persediaan TotalPer sediaan TotalPendapatanUsahax 365 har i 5 7. Perputaran total asset TotalPendapatan x 100% 5 8. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva

TotalModalSendir i

TotalAktiva x 100% 10

Total Bobot 70

Berdasarkan rumus-rumus indikator tersebut diperlukan data laporan keuangan PT. Madubaru-PG Madukismo sebagai berikut:

Tabel 5. 4: Data Laporan Keuangan Laba/Rugi Dan Neraca untuk menjawab rumusan masalah ke dua Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012 Laba setelah pajak 922.902.559 14.536.781.795 14.993.827.092 7.424.598.463 29.061.888.455 Modal sendiri 36.032.842.883 50.108.173.399 56.961.402.686 55.089.828.351 79.548.465.773 Laba sebelum

bunga dan pajak (EBIT) 6.951.866.966 24.148.745.689 26.649.775.819 7.894.119.208 37.483.411.556 Penyusutan 3.846.654.119 4.592.775.718 4.796.330.028 5.224.629.734 5.744.672.672 Capital employed 143.018.259.566 146.529.682.667 165.052.291.112 169.768.452.526 304.248.280.373 Kas + bank + surat berharga jangka pendek 9.175.103.692 7.555.591.437 11.162.380.368 17.134.489.360 6.875.823.913 Aktiva lancar 77.997.287.126 78.776.065.345 93.366.726.881 92.723.850.540 231.982.587.655 Kewajiban lancar 95.023.761.186 85.886.585.419 96.860.027.331 102.750.166.255 209.304.352.242 Piutang usaha 5.273.004.473 6.880.573.476 2.931.877.929 12.893.547.940 5.406.871.781 Pendapatan usaha 81.235.812.516 121.452.661.289 113.505.316.896 149.516.127.142 180.965.471.965 Persediaan 46.446.772.452 47.772.106.415 65.746.320.998 33.536.145.835 196.003.807.584 Total Pendapatan 82.479.006.154 123.128.120.934 115.692.281.467 152.577.356.662 183.921.213.411 Total aktiva 143.980.853.958 146.716.589.777 165.084.291.112 170.168.252.421 304.248.280.373 Sumber: Data tahun 2008-2012 diolah

Berdasarkan data laporan keuangan yang sudah dikumpulkan tersebut maka dapat diperoleh hasil perhitungan indikator tingkat kesehatan kinerja perusahaan dari aspek keuangan sebagai berikut:

Tabel 5. 5: Hasil Perhitungan Indikator Tingkat Kesehatan Perusahaan dari Aspek Keuangan

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai-nilai rasio mengalami peningkatan dan penurunan angka rasio secara fluktuatif selama lima tahun. Pada tahun 2008 PT. Madubaru – PG Madukismo mempunyai nilai indikator sebagai berikut:

a. ROE sebesar 2,56% yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,025 dari setiap Rp 1 modal sendiri. Semakin besar ROE maka semakin baik karena semakin besar pula perusahaan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan. Selama lima tahun (2008 sampai dengan 2012) ROE perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan secara fluktuatif.

b. Imbalan investasi (ROI) sebesar 7,55% yang berarti bahwasetiap Rp 1 capital employed yang digunakan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak

Indikator 2008 2009 2010 2011 2012

1. Imbalan kepada

pemegang saham (ROE) 2,56% 29,01% 26,32% 13,48% 36,53%

2. Imbalan Investasi 7,55% 19,61% 19,05% 7,73% 14,21%

3. Rasio Kas 9,66% 8,80% 11,52% 16,68% 3,29%

4. Rasio Lancar 82,08% 91,72% 96,39% 90,24% 110,84%

5. Collection Periods 24 hari 21 hari 9 hari 31 hari 11 hari 6. Perputaran persediaan 209 hari 144 hari 211 hari 82 hari 395 hari

7. Perputaran total asset 58% 84% 70% 90% 60%

8. Rasio modal sendiri

(EBIT) sebesar Rp 0,075 . Semakin besar ROI suatu perusahaan, maka makin besar tingkat keuntungan perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan dari segi penggunaan aktiva. Selama lima tahun (2008 sampai dengan 2012) ROI perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan secara fluktuatif.

c. Rasio Kas sebesar 9,66% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 0,096 Kas, Bank dan surat berharga jangka pendek. Semakin besar rasio kas berarti semakin baik karena semakin besar pula kemampuan kas dan bank perusahaan untuk menjamin kewajiban finansial jangka pendek.

Dokumen terkait