• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis secara deskriptif variabel penelitian yang diguanakan. Teknik analisis deskriptif dibagi menjadi dua tahap :

a. Analisis Deskriptif Responden

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti kemudian dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik

deskriptif deskriptif. analisis data responden diklasifikasikan berdasarkan :

1) Penggunaan dan berbelanja di Mirota Kampus

Tabel V.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan dan Berbelanja di Mirota Kampus

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, Mei 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 100 responden merupakan responden yang sudah pernah berbelanja di Mirota Kampus dengan persentase sebesar 100%.

2) Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini, responden di bagi menjadi perempuan dan laki-laki. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut: Pernah atau tidak berbelanja di

Mirota Kampus

Jumlah Persentase

Pernah 100 100%

Tidak pernah 0 0%

Tabel V.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, Mei 2017.

Berdasarkan tabel V.6 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 66 orang atau sebesar 66% dan sisanya berjenis kelamin pria sebanyak 34 orang atau sebesar 34 % .

3) Program Studi Responden

Tabel V.7

Karakteristik Responden berdasarkan Program Studi

No. Program Studi Jumlah Persentase 1. Manajemen 22 22% 2. Akuntansi 20 20% 3. Pendidikan Akuntansi 13 13% 4. Pendidikan Bahasa Inggris 11 11% 5. Pendidikan Sejarah 10 10% 6. Pendidikan Guru SD 8 8% 7. Pendidikan Matematika 7 7% 8. Sastra Inggris 5 5% 9. Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia

4 4%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, Mei 2017

Berdasarkan tabel V.7, dapat diketahui bahwa 22 konsumen Mirota Kampus dari 100 responden adalah program studi Manajemen dengan presentase 22%, 20 responden dengan presentase 20% adalah program studi Akuntansi, 13

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Perempuan 66 66% Laki-laki 34 34% Total 100 100%

responden adalah program studi Pendidikan Akuntansi dengan persentase sebesar 13%, 11 responden adalah program studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan persentase 11%, 10 responden dengan persentase 10% adalah Pendidikan Sejarah, 8 responden dengan persentase 8% adalah program studi Pendidikan Guru SD, 7 responden dengan persentase 7% adalah program studi Pendidikan Matematika, 5 responden dengan persentase 5% adalah program studi Sastra Inggris, dan 4 responden dengan persentase 4% adalah program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa reponden dalam penelitian ini didominasi oleh mahasiswi program studi Manajemen sedangkan yang paling sedikit yaitu program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

4) Uang Saku Perbulan Responden

Tabel V.8

Karakteristik Responden berdasarkan Uang Saku Perbulan Responden

No. Uang saku perbulan Jumlah Persentase

1. < Rp 500.000 0 0%

2. Rp. 500.000-Rp 1.500.000 68 68% 3. Rp 1.600.000 - Rp 2.500.000 32 32% 4. Rp 2.600.000 - Rp 3.500.000 0 0% 5. > Rp 3.500.000 0 0%

Berdasarkan tabel V.8 bahwa responden di dominasi kelompok dengan uang saku perbulan sebesar Rp 500.000 - Rp 1.500.000 yaitu 68 responden dengan persentase sebesar 68%, kemudian kelompok dengan uang saku perbulan sebesar Rp 1.600.000 - Rp 2.500.000 yaitu 32 responden dengan jumlah persentase 32%, sedangkan untuk kelompok lain yaitu 0 dengan persentase 0% artinya uang saku perbulan kelompok lain tidak sesuai dengan keadaan responden.

b. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui rata-rata skor jawaban responden untuk setiap dimensi variabel kualitas pelayanan dan indikator minat beli ulang. Metode pengujian rata-rata skor dilakukan dengan menggunakan bantuan MS. Excel.

1) Hasil dari rata-rata kualitas Pelayanan yang didapat akan dimasukkan dalam kelompok dimana skor 1,00 – 1,79 termasuk sangat buruk (SBr), 1,80 – 2,59 termasuk buruk (Br), 2,60 – 3,39 termasuk cukup (C), 3,40 – ,19 termasuk baik (B), 4,20 – 5,00 termasuk sangat baik (SB).

Tabel V.9

Hasil Analisis Deskriptif Variabel Dimensi dan item Kualitas pelayanan Variabel Mean Dimensi Mean Item Mean

Kualitas Pelayanan 3,79 Bukti Fisik (Tangible) 3,98 1 4 2 4,08 3 4,22 4 4,24 5 3,72 6 3,64 Keandalan (Reliability) 3,39 7 3,40 8 3,38 Daya Tanggap (Responsiveness) 3,94 9 3,94 10 3,93 Jaminan (Assurance) 3,74 11 3,71 12 3,87 13 3,65 Empati ( Emphaty) 3,89 14 3,77 15 4,05 16 3,86

Sumber: Hasil pengolahan Data Primer, Mei 2017

Berdasarkan tabel V.9 secara umum keseluruhan rata-rata kualitas pelayanan yaitu 3,79. Angka ini menunjukan kualitas pelayanan termasuk dalam kategori baik yang artinya persepsi konsumen pada kualitas pelayanan selama berbelanja di Mirota Kampus baik. Skor pada setiap dimensi termasuk dalam kategori baik, skor paling tinggi dengan rata-rata 3,98 adalah bukti fisik (tangible) dan terendah adalah keandalan (reliability) dengan rata-rata 3,38. Jika dilihat pada skor setiap item termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata-rata tertinggi 4,24 yaitu item nomor 4. Meskipun demikian terdapat item terendah yang termasuk dalam kategori cukup yaitu item nomor 8 dengan rata-rata 3,39.

2) Hasil dari rata-rata minat beli ulang yang didapat akan dimasukkan dalam kelompok dimana skor 1,00 – 1,79 termasuk sangat rendah (SR), 1,80 – 2,59 termasuk rendah (R), 2,60 – 3,39 termasuk cukup (C), 3,40 – 4,19 termasuk tinggi (T), 4,20 – 5,00 termasuk sangat tinggi (ST).

Tabel V.10

Hasil Analisis Deskriptif Variabel Minat beli Ulang

Variabel Mean Indikator Mean

Minat Beli

Ulang 3.22

Referensial (minat mereferensikan kepada orang

lain) 3,63

Exploratif (minat mencari informasi) 3,08 Prefensial (minat menjadikan produk sebagai

preferensi utama) 2,94

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, Mei 2017

Berdasarkan tabel V.10 secara umum keseluruhan rata-rata minat beli ulang yaitu 3,22 yang termasuk dalam kategori cukup yang berarti bahwa konsumen berminat untuk berbelanja kembali di Mirota Kampus. Jika dilihat dari rata-rata skor indikator yang tertinggi adalah minat Referensial dengan rata-rata 3,63 yang termasuk dalam kategori tinggi kemudian minat Eksploratif dengan rata-rata 3,08 yang termasuk kategori tinggi dan yang terakhir minat Preferensial dengan rata-rata 2,94 yang termasuk kategori cukup.

2. Analisis Regresi a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Normal atau tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (sign>0,05) berarti data berdistribusi normal. Adapun uji normalitas pada tabel berikut :

Tabel V.11 Uji Normalitas

Sumber: Data SPSS, Mei 2017

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean .0000000 Std. Deviation 2.23428026 Most Extreme Differences Absolute .069 Positive .062 Negative -.069 Kolmogorov-Smirnov Z .690

Berdasarkan tabel V.11, dapat dilihat nilai sig. pada bagian Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,728. Probabilitas koefisien toleransi lebih besar dari 0,05 atau Asymp. Sig. (2-tailed) > taraf signifikan, yaitu 0.728 > 0,05 Jadi, semua variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. b. Persamaan Regresi

1) Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Selain untuk mengetahui arah hubungan kedua variabel analisis regresi sederhana juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun hasil analisis regresi linier sederhana sebagai berikut:

Tabel V.12

Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.587 0.325 1.443 .359 kualitas_jasa .280 .212 .640 8.238 .000

a. Dependent Variable: minat_beli_ulang

Sumber: Data SPSS, Mei 2017.

Dari hasil perhitungan tabel V. 12, maka dapat dapat dibentuk persamaan Y= 1,587 + 0,280 X. Tanda koefisien regresi menunjukan positif jika koefisien regresinya positif dan pengaruh negatif jika koefisiennya negatif. Dari data yang telah diolah diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,280 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai pada persepsi konsumen pada kualitas pelayanan (variabel x) akan memberikan kenaikan sebesar 0,280. Maka dapat diakatan bahwa persepsi konsumen pada kualitas pelayanan mempunyai pengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh Mirota Kampus maka akan semakin tinggi minat beli ulang konsumen.

2) Uji Hipotetsis (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). (lihat tabel V.12).

a) Menentukan rumusan hipotesis

H0 : β 0, artinya Persepsi pada Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.

Ha : β > 0, artinya Persepsi pada Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.

b) Menentukan level of significance (α)

Taraf signifikansi yang digunakan 0,05

c) Menentukan nilai t hitung dan t tabel

Nilai t hitung adalah 8,238 (lihat pada tabel V.12). Dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, maka nilai α= 0,05. Derajat bebas (df) = n-k atau 100 – 2 = 98. Kemudian dicari pada distribusi nilai t angka 0,05 ; 98 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,66055.

d) Kriteria Pengujian

Ha ditolak, jika t hitung t tabel. Ha diterima, jika t hitung > t tabel. e) Membuat Kesimpulan

Dapat dilihat pada tabel V.12 bahwa nilai t hitung untuk persepsi konsumen pada kualitas pelayanan (X) sebesar 8,238 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari 1,66055 maka Ha diterima. Artinya persepsi konsumen pada kualitas pelayanan (X) berpengaruh terhadap minat beli ulang (Y).

C. Pembahasan

Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang konsumen. Berikut adalah penjelasannya :

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 66 orang atau sebesar 66% dan sisa nya berjenis kelamin pria sebanyak 34 orang atau sebesar 34 % . Penulis berpendapat bahwa sebagian responden berjenis kelamin perempuan karena penulis lebih nyaman bercengkrama dengan responden perempuan, tetapi tidak menutup kemungkinan masih banyak konsumen Mirota Kampus yang berjenis kelamin laki-laki.

Berdasarkan program studi, responden yang diperoleh penulis mayoritas adalah program studi Manajemen dengan frekuensi 22% dan yang terkecil adalah program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dengan frekuensi 4%. Penulis berpendapat bahwa responden mayoritas program studi Manajemen karena penulis sendiri banyak berkeliaran dilingkup manajemen dan dibeberapa program studi lain penulis masih banyak menemukan mahasiswa/i calon konsumen Mirota Kampus.

Berdasarkan kelompok uang saku perbulan, responden di dominasi kelompok dengan uang saku perbulan sebesar Rp 500.000 - Rp 1.500.000 yaitu 68 responden dengan persentase sebesar 68% , kemudian kelompok dengan uang saku perbulan sebesar Rp 1.600.000 - Rp 2.500.000 yaitu 32 responden dengan jumlah persentase 32%.

Pelayanan merupakan sebuah kegiatan yang memberi manfaat bagi seseorang sebagai akibat dari perubahan yang diinginkan. Pelayanan dikatakan memuaskan jika pelayanan yang dirasakan sama atau melebihi kualitas yang diharapkan ada dimensi kualitas pelayanan yaitu Bukti Fisik (Tangible), Keandalan (Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), dan Empati (Emphaty).

Ada lima kategori untuk melihat bahwa kualitas pelayanan dapat dikatakan sangat buruk (SBr), buruk (Br), cukup (C), baik (B), dan sangat baik (SB). Jika melihat dari hasil penelitian yang sudah dilakukan pada tabel V.10 bahwa untuk variabel Kualitas Pelayanan

masuk dalam kategori baik. Artinya Mirota Kampus telah memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan harapan dan kebutuhan responden. Skor rata-rata tertinggi adalah Bukti Fisik (Tangibles) dengan skor 3,98 yang masuk dalam kategori baik (B). Hal ini menunjukkan Mirota Kampus memiliki eksistensi perusahaan yang baik dimata responden. Skor rata-rata terendah adalah Keandalan (Realibility) yang masuk kategori (C). Hal ini menunjukkan responden merasa biasa-biasa saja dengan keandalan perusahaan dalam produk dan promosi yang ditawarkan, maka sebaiknya Mirota Kampus dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Jika dilihat dari rata-rata skor setiap item pernyataan kualitas pelayanan masuk dalam kategori sangat baik (SB) karena skor jawaban masih dalam rentang 4,20-5,00. Skor tertinggi adalah sebesar 4,24 yaitu Mirota Kampus mampu memberikan kenyamanan kepada pelanggan melalui bukti nyata dengan tata ruangan yang disediakan. Sedangkan item terendah yang termasuk dalam kategori cukup yaitu item nomor 8 dengan rata-rata 3,38 yang artinya responden merasa biasa saja dengan pemberian diskon di Mirota Kampus karena belum sepenuh nya dirasakan dan memenuhi keinginan konsumen.

Dapat dilihat hasil analisis deskritif tabel V.10 variabel minat beli ulang memiliki jumlah skor rata-rata 3,22 yang masuk dalam kategori cukup (C) yang artinya konsumen berminat melakukan pembelian

kembali dimasa mendatang berdasarkan pengalaman yang dimilikinya dipembelian sebelumnya. Skor tertinggi dengan pernyataan minat mereferensikan kepada orang lain dengan rata-rata 3,63 masuk dalam kategori tinggi (T) yang mengindikasikan bahwa konsumen akan menceritakan tentang pengalaman baik responden selama berbelanja di Mirota Kampus, kemudian mendorong orang lain tersebut untuk melakukan pembelian. Konsumen Mirota Kampus yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dikatakan cenderung untuk mencari informasi dengan rata-rata 3,08 masuk dalam kategori cukup (C). Skor terendah konsumen yang menjadi responden cenderung tidak menjadikan Mirota Kampus sebagai pilihan utama dengan rata-rata 2,94 yang masuk dalam kategori rendah (R) artinya responden tidak merasakan manfaat penuh yang ditawarkan Mirota Kampus.

Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukan variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen di Mirota Kampus. Hal ini terbukti dengan perhitungan pada uji t dengan t hitung sebesar 8,238 dengan tingkat signifikan 0,000 artinya adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang konsumen di Mirota Kampus.

Oleh karena itu bila perusahaan ingin mendorong minat beli ulang, maka perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel kualitas pelayanan, Perusahaan dapat memperbaiki skor terendah dari dimensi

kualitas pelayanan. Dimensi yang perlu diperbaiki adalah dimensi keandalan (reliability) yang masuk kategori (C). Dalam dimensi ini item pernyataan terendah terdapat pada item ke-8 dengan skor 3,38 dan item pernyataan terendah, selanjutnya ialah item pernyataan ke-7 dengan skor 3,40.

BAB VI

Dokumen terkait