• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Analisis pasar dimaksudkan untuk mengetahui kesempatan tertampungnya produk perusahaan pada pasar, dalam kaitannya dengan bertambahnya volume penjualan di tahun-tahun yang akan datang. Maka dari itu untuk mengetahui volume penjualan di masa yang akan datang perlu diadakan suatu peramalan atau proyeksi penjualan.

Dapat dikatakan pula bahwa proyeksi penjualan merupakan bagian dari perencanaan suatu perusahaan. Karena dari proyeksi penjuala n perusahaan dapat menentukan keputusan-keputusan yang penting yang berkaitan dengan aspek pasar, serta perusahaan dapat mengetahui potensi perusahaan dimasa yang akan datang.

Untuk mengetahui hasil proyeksi penjualan perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang maka digunakan metode least square.

Proyeksi volume penjualan perusahaan MUDA TAMA yang diperoleh dapat dilihat pada tabel V.1 berikut.

Tabel V.1

Proyeksi volume penjualan perusahaan MUDA TAMA Tahun 2006-2010 (Rp)

Tahun Proyeksi penjualan

2006 2007 2008 2009 2010 962.008.400 1.082.881.000 1.203.753.600 1.324.626.200 1.445.498.800 Sumber : Data sekunder diolah penulis (lampiran 2)

Dari hasil proyeksi penjualan tahun 2006-2010 dapat dilihat bahwa ada kenaikan volume penjualan. Hal ini tentunya didasarkan atas data historis lima tahun terakhir yang volume penjualannya juga selalu meningkat tiap tahunnya serta memiliki asumsi bahwa keadaan perekonomian untuk tahun tahun yang diramakan sama dengan tahun-tahun yang digunakan sebagai tahun-tahun dasar peramalan. Sehingga dalam aspek pasar dapat diketahui bahwa untuk tahun 2006-2010 perusahaan MUDA TAMA memiliki potensi pasar yang baik.

2. Analisis Keuangan

Analisis finansial dimaksudkan untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan selama kurun waktu tertentu. Dan salah satu ukuran baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan adalah dengan mengetahui laba yang

dihasilkan perusahaan. Apakah ada peningkatan dari tahun ke tahun atau justru mengalami penurunan.

Maka dari itu untuk mengetahui potensi keuangan perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang dibuatlah suatu proyeksi rugi- laba, dimana proyeksi ini juga akan diikuti proyeksi biaya-biaya. Namun tujuan utama dari proyeksi rugi-laba ini adalah untuk mengetahui rugi-laba yang dapat dihasilkan perusahaan untuk tahun-tahun yang akan datang.

Sebelum dilakukan proyeksi rugi- laba maka dibuat proyeksi biaya-biaya terlebih dahulu, antara lain:

a. Proyeksi biaya produksi

Berkaitan dengan proyeksi laba-rugi maka terlebih dahulu ditentukan besarnya perkiraan biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk tahun 2006-2010 1) Biaya bahan baku

Besarnya biaya bahan baku yang akan datang dapat diproyeksikan melalui ramalan biaya bahan baku dengan metode least square. Hasilnya seperti yang terlihat dalam tabel V.2 dengan perhitungannya pada lampiran.

Tabel V.2

Proyeksi biaya bahan baku perusahaan MUDA TAMA Tahun 2006-2010

Tahun Proyeksi biaya BB

2006 2007 2008 2009 2010 348.803.360 433.152.400 481.501.440 529.850.480 578.199520 Sumber: Data sekunder diolah penulis (Lampiran 2)

2) Biaya tenaga kerja langsung

Besarnya biaya tenaga kerja langsung dalam proses produksi dihitung berdasarkan data pada tahun-tahun seelumnya. Perhitungan proyeksi biaya tenaga kerja langsung dapat dilihat dalam lampiran. Hasil proyeksi Biaya tenaga kerja langsung untuk tahun-tahun yang akan datang dapat dilihat pada tabel V.3 berikut:

Tabel V.3

Proyeksi biaya tenaga kerja langsung perusahaan MUDA TAMA Tahun 2006-2010

Tahun Proyeksi biaya TKL

2006 2007 2008 2009 2010 192.401.680 216.576.200 240.750.720 264.925.240 259.099.760 Sumber: Data sekunder diolah penulis (Lampiran 2)

3) Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Besarnya biaya overhead pabrik yang dikeluarkan perusahaan untuk tahun-tahun yang akan datang dapat dihitung berdasarkan besarnya biaya overhead pabrik pada tahun-tahun sebelumnya. Dan perhitungan proyeksi biaya overhead pabrik dapat dilihat pada lampiran. Kemudian hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel V.4

Proyeksi biaya overhead pabrik perusahaan MUDA TAMA Tahun 2006-2010

Tahun Proyeksi BOP

2006 2007 2008 2009 2010 144.301.260 162.321.150 180.563.040 198.693.930 216.824.820 Sumber: Data sekunder diolah penulis (Lampiran 2)

b. Biaya usaha

Biaya usaha yang dikeluarkan perusahaan adalah biaya administrasi dan umum. Besarnya proyeksi biaya usaha ya ng dimaksud dapat dilihat dalam tabel V.5 dengan perhitungan pada lampiran.

Tabel V.5

Proyeksi biaya usaha (Administrasi dan umum) Tahun 2006-2010

Tahun Proyeksi biaya administrasi dan umum

2006 2007 2008 2009 2010 131.385.100 159.701.750 188.018.400 216.335.050 244.651.700 Sumber: Data sekunder diolah penulis (Lampiran 2)

Setelah diketahui proyeksi keseluruhan biaya. Selanjutnya berdasarkan total biaya produksi, biaya usaha, dan total pendapatan maka dapat dibuat suatu proyeksi laba-rugi untuk periode lima tahun yang akan datang (2006-2010) guna mengetahui ada tidaknya kenaikan laba perusahaan:

Tabel V.6

PROYEKSI LABA-RUGI PERUSAHAAN MUDA TAMA

TAHUN 2006-2010 Tahun Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Penjualan 962.008.400 1.082.881.000 1.203.753.600 1.324.626.200 1.445.498.800 Biaya produksi 1. Biaya BB 2. Biaya TKL 3. BOP Total 384.803.360 192.401.680 144.301.260 721.506.300 433.152.400 216.576.200 162.321.150 812.049.750 481.501.440 240.750.720 180.563.040 902.815.200 529.850.480 264.925.240 198.693.930 993.469.650 578.199.520 289.099.760 216.824.820 1.084.124.100 Penyusutan 0 0 0 0 0 Total biaya + Penyusutan 736.131.300 826.674.750 917.440.200 1.008.094.650 1.85.245.350 Laba kotor 240.502.100 270.831.250 300.938.400 331.156.550 374.878.450 Biaya Operasi (Biaya Administrasi dan Umum) 131.385.100 159.701.750 188.018.400 216.335.050 244.651.700 EBIT 109.117.000 111.129.500 112.920.000 114.821.500 130.226.750 Pajak 10% 10.911.700 11.112.950 11.292.000 11.482.150 13.002.675 Laba bersih 98.205.300 100.016.550 101.628.000 103.339.350 117.000.000

Perhitungan pada tabel V.6 menunjukkan bahwa laba bersih yang dihasilkan perusahaan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.

Untuk mengetahui kenaikan proyeksi laba dalam prosentase tertentu maka digunakan metode angka indeks. Angka indeks diartikan sebagai angka pebandingan yang perubahan relatifnya dinyatakan dalam bentuk prosentase dalam bentuk yang lain (Boedijoewono, 2001:169)

Dalam hal ini tahun 2006 digunakan sebagai tahun dasar karena pada tahun 2006 diasumsikan perekonomian dalam keadaan normal atau stabil.

Berikut adalah tabel perubahan proyeksi laba dari tahun ke tahun dalam bentuk prosentase.

Tabel V.7

Prosentase perubaha n proyeksi laba Tahun 2006-2010

Tahun Laba Angka indeks

2006 2007 2008 2009 2010 Rp 98.205.300 Rp 100.016.550 Rp 101.628.000 Rp 103.339.350 Rp 117.000.000 Tahun dasar = 100% 100.016.550: 98.205.300 = 102, 13% 101.628.000 : 98.205.300 = 103,49% 103.339.350 : 98.205.300 = 105,23% 117.000.000 : 98.205.300 = 119,14% Sumber: Data sekunder diolah penulis (Laporan laba-rugi)

3. Analisis Teknis-teknologi

Analisis aspek teknis-teknologi dimaksudkan untuk mengetahui potensi teknis-teknologi berdasarkan keadaan riil teknis-teknologi lima tahun terakhir serta prediksi untuk lima tahun mendatang. Dalam menganalisis aspek teknis-teknologi akan dinilai dari dua sudut pandang. Yaitu dinilai dari sudut pandang pemilik serta karyawan.

a. Ditinjau dari sudut pandang pemilik.

Informasi mengenai aspek teknis-teknologi dari pemilik sangat penting dan diperlukan untuk membuat suatu analisis karena pemilik merupakan pengambil keputusan perusahaan. Pemilihan teknologi tentunya telah diperhitungkan secara masak-masak oleh pemilik perusahaan karena teknologi sangat menentukan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa hal yang akan dibahas dalam analisis mengenai aspek teknis-teknologi yang akan menentukan apakah aspek teknis-teknologi perusahaan MUDA TAMA memiliki potensi yang baik untuk periode lima tahun kedepan.

1) Keadaan riil aspek teknis dan teknologi selama lima tahun terakhir. Produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan MUDA TAMA merupakan produk kerajinan yang bernilai seni, sehingga dalam pembuatannya dibutuhkan keahlian yang mencukupi. Menurut pemilik perusahaan kualitas produk merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Selama lima tahun terakhir ini produk-produk yang

dihasilkan oleh perusahaan MUDA TAMA mempunyai kualitas yang baik dan memiliki daya tahan yang lama (awet) karena dikerjakan dengan teknik yang tinggi oleh para pekerja yang berpengalaman dibidangnya. Sehingga dalam penerapannya produk yang dihasilkan oleh perusahaan MUDA TAMA memiliki daya guna yang tinggi.

Mesin dan peralatan yang digunakan oleh perusahaan MUDA TAMA sangat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Selama lima tahun terakhir ini perusahaan hampir tidak pernah menghasilkan produk cacat. Pada umumnya penyebab kerusakan produk adalah pengepakkan produk akhir yang kurang sempurna.

Mesin dan peralatan produksi yang digunakan oleh perusahaan MUDA TAMA antara lain : alat tempa (landasan untuk menempa), generator (Untuk membantu jika listrik padam), mesin selep (untuk mengerjakan pekerjaan finishing), gerenda (untuk menghaluskan produk), mesin bor (untuk mengebor produk-produk yang memiliki detail ukiran agak dalam), Blower (untuk pembakaran atau pemanasan) dan alat pahat. Selama lima tahun terakhir ini alat- alat yang digunakan selama proses produksi tersebut secara rutin diperiksa dan dirawat oleh pekerja setiap hari. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keawetan mesin dan peralatan perusahaan. Menurut pemilik perusahaan, perawatan yang baik dan teratur dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian karena kemungkinan terjadinya penurunan kualitas produk yang dihasilkan

maupun karena terhentinya proses produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin.

Selama lima tahun terakhir ini belum pernah ada dampak yang membahayakan dari mesin serta peralatan yang digunakan oleh perusahaan MUDA TAMA. Dampak lingkungan yang terjadi selama ini hanya adanya polusi suara yang dihasilkan dari kegiatan menempa. Namun polusi suara tersebut hanya terdengar hingga jarak tiga meter saja dari perusahaan. Dan hal tersebut tentunya sangat dimaklumi oleh warga sekitar karena desa Tumang, Cepogo merupakan daerah sentra industri kecil Tembaga dan kuningan yang sebagian besar penduduknya memiliki usaha sejenis.

Jadi secara keseluruhan selama lima tahun terakhir ini keadaan aspek teknis dan teknologi perusahaan MUDA TAMA sangat baik dan berpotensi baik.

2) Prediksi aspek teknis dan teknologi untuk periode lima tahun kedepan. Untuk periode lima tahun kedepan diperkirakan mesin- mesin yang dimiliki perusahaan masih dapat dipakai dengan baik karena mendapatkan perawatan dan pemeliharaan yang baik pula.

Menurut pemilik perusahaan keadaan teknis dan teknologi serta pola produksi yang telah diterapkan selama lima tahun terakhir ini akan diterapkan kembali unruk periode lima tahun kedepan dengan lebih baik. Untuk masalah pengepakan yang kurang sempurna mulai awal

tahun 2006 kemarin untuk produk-produk tertentu (produk yang berukuran besar seperti bak mandi dan lampu krobyong) perusahaan sudah mulai menggantinya dengan pembungk us yang lebih kuat sehingga diharapkan produk tidak rusak. Dan untuk rencana kedepan semua produk akan di bungkus dengan pembungkus yang lebih kuat.

Berdasarkan keadaan riil lima tahun terakhir dan prediksi serta rencana pemilik perusahaan untuk periode lima tahun kedepan perusahaan MUDA TAMA memili potensi yang baik dari aspek teknis-teknologi.

b. Ditinjau dari sudut pandang karyawan

Pentingnya penilaian aspek teknis dan teknologi dari sudut pandang karyawan adalah karena karyawan merupakan pihak yang secara langsung mengoperasikan teknologi dan sangat berperan secara teknis dalam proses produksi. Maka dari itu untuk mengetahui potensi perusahaan ditinjau dari sudut pandang karyawan maka digunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner.

1. Penyusunan kuesioner

Kuesioner yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan berganda, sehingga responden hanya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berdasarkan pilihan-pilihan yang disediakan. Kuesioner ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1) Bagian pertama (keadaan riil aspek teknis dan teknologi selama lima tahun terakhir)

Pada bagian ini kuesioner berisi tentang pertanyaan yang berhubungan dengan keadaan riil teknis dan teknologi perusahaan MUDA TAMA seperti kualitas produk yang dihasilkan perusahaan selama lima tahun terakhir, produk cacat, pemeliharaan mesin dan peralatan, pengoperasian mesin dan peralatan serta dampak lingkungan akibat penggunaan mesin pesusahaan selama lima tahun terakhir.

2) Bagian kedua (prediksi aspek teknis teknologi untuk periode lima tahun kedepan)

Pada kuesioner bagian kedua ini berisi tantang pertanyaan yang berhubungan dengan prediksi aspek teknis teknologi lima tahun kedepan seperti kelayakan mesin untuk digunakan kembali pada periode lima tahun kedepan dan penerapan kembali pola teknis dan teknologi yang telah diterapkan selama lima tahun terakhir untuk lima tahun kedepan. Pada kuesioner bagian pertama dan kedua digunakan skala interval yang terdapat pertanyaan-pertanyaan dengan 5 alternatif jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, netral, tid ak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pengujian kuesioner

Agar kuesioner dapat digunakan dalam penelitian maka terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reliabilitas. Supaya kuesioner dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, maka kuesioner perlu diuji coba untuk mengetahui adanya kesalahan dan ketidakmampuan kuesioner dalam mengungkapkan gejala atau kasus. Penulis melakukan uji coba sebanyak satu kali, dan setelah diuji ternyata menunjukkan bahwa kuesioner memiliki banyak kesalahan dan tidak mampu untuk menjadi instrumen penelitian yang baik. Maka setelah dilakukan perbaikan-perbaikan ternyata kuesioner telah layak untuk menjadi instrumen penelitian.

3. Penyebaran kuesioner

Kuesioner diberikan kepada seluruh karyawan perusahaan MUDA TAMA karena karyawan hanya berjumlah 75 orang sehinga dimungkinkan semua karyawan dapat mengisi kuesioner.

4. Analisis validitas kuesioner

Kuesioner yang dipergunakan harus diuji terlebih dahulu validitasnya agar ketepatan alat pengukuran dapat dipertanggungjawabkan. Adapun validitas berarti ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen dapat dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 1998:160). Pengujian tingkat validitas ini

menggunakan model koefisien korelasi product moment karl pearson. Berikkut ini adalah tabel pengujian validitas kuesioner.

Tabel V.8

Validitas kuesioner bagian 1 (keadaan riil aspek teknis dan teknologi)

Rxy R tabel Status

Keadaan riil aspek teknis-teknologi 5 tahun terakhir

0.878999103 0.1447 Valid

Sumber : Data primer diolah penulis (Lampiran 4)

Dari tabel V.8 dapat diketahui bahwa kuesioner bagian 1 perihal keadaan riil aspek teknis teknologi memenuhi syarat validitas. Karena Rxy lebih besar dari R tabel, maka kuesioner bagian 1 perihal keadaan riil aspek teknis teknologi selama lima tahun terakhir dianggap valid.

Tabel V.9

Validitas kuesioner bagian 2 (aspek teknis teknologi 5 tahun kedepan)

Rxy R tabel Status

Prediksi aspek teknis-teknologi periode lima tahun kedepan

0.6039747 0.1447 Valid

Sumber : Data primer diolah penulis (Lampiran 4)

Dari tabel V.9 dapat kita lihat bahwa Rxy lebih besar dari R tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner bagian 2 perihal aspek teknis – teknologi 5 tahun kedepan memenuhi syarat validitas. 5. Analisis reliabilitas kuesioner

Untuk menguji kehandalan kuesioner perlu diuji apakah kuesioner tersebut memenuhi syarat reliabilitas atau tidak, sehingga apabila

kuesioner dicobakan berulang-uang pada kelompok yang sama akan tetap akan menghsilkan data yang sama. Kuesioner dapat disebut memenuhi syarat reliabilitas jika Rbb lebih basar dari R tabel. Hasil perhitungan reliabilitas dapat kita lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel V.10

Reliabilitas kuesioner bagian 1 (keadaan riil aspek teknis teknologi) Rbb R tabel Status

Keadaan riil aspek teknis-teknologi

lima tahun terakhir 0.842483378 0.1447 Reliabel Sumber : Data primer diolah penulis (Lampiran 5)

Dari tabel V.10 dapat disimpulkan bahwa kuesioner bagian 1 perihal keadaan riil aspek teknis teknologi memenuhi syarat reliabilitas karena Rbb lebih basar dari R tabel.

Tabel V.11

Reliabilitas kuesioner bagian 2 (aspek teknis teknologi 5 tahun kedepan)

Rbb R tabel Status

Prediksi aspek teknis-teknologi periode lima

tahun kedepan 0.90529719 0.1447 Reliabel

Sumber : Data primer diolah penulis (Lampiran 5)

Dari tabel V.11 dapat diketahui bahwa kuesioner bagian 2 perihal aspek teknis-teknologi periode lima tahun kedepan memenuhi syarat reliabilitas karena Rbb lebih besar dari R tabel.

6. Analisis potensi perusahaan dengan menggunakan rentang kriteria. Untuk mengetahui potensi aspek teknis teknologi lima tahun kedepan yang ditinjau dari sudut pandang karyawan maka digunakan rentang kriteria. Untuk menentukan rentang skala maka digunakan rumus :

( )

m m n RS =1

Dimana n = Jumlah sampel

m = Jumlah alternatif jawaban tiap item

Berikut adalah skala penilaian rentang kriteria untuk mengetahui nilai dari setiap komponen yang diteliti.

Tabel V.12 Skala penilaian kriteria

Sangat tidak berpotensi

Tidak berpotensi

Netral Berpotensi Sangat

berpotensi 75-134,99 135-194,99 195-254,99 255-314,99 315-375

Dari data yang telah diperoleh maka dapat dicari nilai kriteria keputusan yang ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel V.13

Nilai rentang kriteria keadaan riil aspek teknis-teknologi 5 tahun terakhir

Komponen yang diteliti Skor

Daya tahan dan daya guna produk 339

Jarang menghasilkan produk cacat 320

Perawatan dan pemeliharaan mesin 334

Kemudahan pengoperasian mesin 347

Mesin yang rama h lingkungan 292

Sumber : Data primer diolah penulis (Lampiran 3)

Dari tabel V.12 dapat diketahui skor tiap komponen yang diteliti dari keadaan riil aspek teknis-teknologi selama lima tahun terakhir.

Berdasarkan skala penilaian kriteria maka dapat diketahui kriteria keputusan terhadap keadaan riil aspek teknis teknologi selama lima tahun terakhir. Untuk komponen daya tahan dan daya guna produk memiliki skor 339, produk cacat memiliki skor 320, perwatan dan pemeliharaan mesin memiliki skor 334, kemudahan pengoperasian mesin memiliki skor 347. Jadi keempat komponen tersebut menempati skala 315-375 yang berarti sangat berpotensi. Sedangkan komponen kelima (mesin yang ramah lingkungan) memiliki skor 292 sehingga termasuk dalam skala 255-314,99 yang berarti berpotensi

Tabel V.14

Nilai rentang kriteria aspek teknis-teknologi 5 tahun kedepan Komponen yang diteliti skor

Kelayakan mesin dan peralatan untuk periode

lima tahun kedepan 323

Penerapan kembali teknis dan teknologi yang telah berjalan selama lima tahun teakhir untuk periode lima tahun kedepan

322 Sumber : Data primer diolah penulis (Lampiran 3)

Dari tabel V.13 dapat diketahui skor tiap komponen yang diteliti dari prediksi aspek teknis-teknologi untuk periode lima tahun kedepan.

Berdasarkan skala penilaian kriteria maka dapat diketahui keputusan terhadap prediksi aspek teknis-teknologi untuk periode lima tahun kedepan. Untuk komponen kelayakan mesin dan peralatan untuk periode lima tahun kedepan memiliki skor 323 sedangkan untuk komponen penerapan kembali teknis dan teknologi yang telah berjalan selama lima tahun teakhir untuk periode lima tahun kedepan memiliki skor 322. Sehingga kedua komponen tersebut termasuk dalam skala 315-375 yang berarti sangat berpotensi.

4. Analisis aspek manajemen

Analisis aspek manajemen dimaksudkan untuk mengetahui potensi manajemen berdasarkan keadaan riil manajemen lima tahun terakhir serta prediksi untuk lima tahun mendatang. Dalam menganalisis aspek manajemen akan dinilai dari dua sudut pandang, yaitu dinilai dari sudut pandang pemilik serta karyawan.

a. Ditinjau dari sudut pandang pemilik.

Informasi mengenai aspek manajemen dari pemilik sangat penting dan diperlukan untuk membuat suatu analisis karena pemilik merupakan pengambil keputusan perusahaan.

1) Keadaan riil aspek manajemen selama lima tahun terakhir.

Perusahaan MUDA TAMA merupakan perusahaan yang termasuk dalam golongan industri kecil, dimana dalam penerapan sistem manajemennya masih menggunakan manajemen tradisional dan masih bersifat kekeluargaan.

Namun menurut pemilik perusahaan MUDA TAMA selama lima tahun terakhir ini perusahaan telah mulai menerapkan sistem manajemen yang lebih baik. Seperti pembentukan struktur organisasi, menetapkan pembagian pekerjaan sesuai dengan bidang dan keahlian karyawan, melakukan pengawasan yang baik terhadap karyawan serta pimpinan mau menerima kritik dan saran dari karyawan.

Selain itu selama ini pimpinan juga telah menjalankan fungsi-fungi manajer (perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pangarahan, dan pengontrolan) dengan baik.

Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, selama lima tahun terakhir ini pemilik perusahaan juga telah melakukan pengendalian terhadap tenaga kerja. Pengendalian tersebut antara lain memberikan pelatihan terhadap karyawan yang belum berpengalaman, menetapkan

jam kerja yaitu dimulai dari jam 08.00 sampai jam 16.00 setiap hari senin sampai sabtu, sedangkan istirahat dari jam 12.00 sampai jam 13.00. Jika ada hari besar maka perusahaan memberikan libur kepada karyawannya. Apabila ada penduduk yang mengadakan hajatan, perusahaan akan memberikan kesempatan kpada karyawan untuk membantu penduduk tersebut dengan memperbolehkan pekerja masuk setengah hari.

Sistem upah yang berlaku di perusahaan MUDA TAMA adalah sistem upah mingguan. Para pekerja digaji oleh perusahaan pada hari sabtu dengan upah sebesar Rp 13.000 per hari untuk pekerja biasa dan Rp 35.000 per hari untuk pekerja senior. Perusahaan juga memberikan uang tambahan kepada karyawan. Uang tambahan tersebut diberikan perusahaan berdasarkan lembur, keahlian dan lama bekerja. Perusahaan juga memberikan tunjangan hari raya kepada karyawan sebesar Rp 150.000 sampai dengan Rp 250.000. Selein tunjangan hari raya ada juga tunjangan kesehatan. Jadi secara keseluruhan menurut pemilik perusahaan selama lima tahun terakhir ini memiliki sistem manajemen yang sudah baik dan berpotensi baik pula, walaupun ada beberapa hal yang penerapannya masih tradisional dan masih bersifat kekeluargaan. Hal tersebut tentunya dapat dimaklumi karena perusahaan MUDA TAMA masih tergolong dalam industri kecil dan berada pada lingkungan yang masih kental dengan unsur budaya.

2) Prediksi aspek teknis dan teknologi untuk periode lima tahun kedepan. Untuk periode lima tahun kedepan pemilik perusahaan memastikan bahwa akan terus memperbaiki kinerjanya sebagai pimpinan serta akan terus memotivasi karyawan dalam memperbaiki kinerjanya. Dan masih akan menerapkan kembali sistem manajemen yang telah berjalan selama lima tahun terakhir ini.

b. Ditinjau dari sudut pandang karyawan

Pentingnya penilaian aspek manajemen dari sudut pandang karyawan adalah karena karyawan merupakan pihak yang secara langsung dapat menilai kinerja pimpinan dan karyawan merupakan bagian dari sebuah perusahaan yang secara langsung dapat merasakan kerugian maupun keuntungan mereka bekerja dalam suatu perusahaan. Maka dari itu informasi yang senyatanya dari karyawan sangat diperlukan untuk menganalisis potensi aspek manajemen.

1. Penyusunan kuesioner

Kuesioner yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan berganda, sehingga responden hanya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berdasarkan pilihan-pilihan yang disediakan. Kuesioner ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1) Bagian pertama (keadaan riil aspek manajemen selama lima tahun terakhir)

Pada bagian ini kuesioner berisi tentang pertanyaan yang berhubungan dengan keadaan riil manajemen perusahaan MUDA TAMA seperti pembagian pekerjaan oleh pimpinan, pelatihan khusus, Pengawasan dari pimpinan, interaksi karyawan dan pimpinan serta gaji.

2) Bagian kedua (prediksi aspek manajemen unt uk periode lima tahun kedepan)

Pada kuesioner bagian kedua ini berisi tantang pertanyaan yang berhubungan dengan prediksi aspek mnajemen lima tahun kedepan sepertiapakah seharusnya kinerja pimpinan dipertahankan, apakah sebaikanya sistem manajemen yang telah diterapkan dapat diterapkan kembali untuk periode lima tahun kedepan. Pada kuesioner bagian pertama dan kedua digunakan skala interval yang terdapat pertanyaan-pertanyaan dengan 5 alternatif jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. 2. Pengujian kuesioner

Agar kuesioner dapat digunakan dalam penelitian maka terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reliabilitas. Supaya kuesioner dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, maka kuesioner perlu diuji coba untuk mengetahui adanya kesalahan dan ketidakmampuan

Dokumen terkait