BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
Setelah kita memperoleh data tentang laporan keuangan pada KOPMA USD dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007, langkah berikutnya adalah menganalisis data tersebut. Analisis tersebut berhubungan dengan
X 100 % = 2,1% X 100 % = 2,2% X 100 % = 2,3% X 100 % = 4,6% % X 100 % = 4,0% % X 100 % = 2,7% %
On Investment yang diperoleh perusahaan. Pembahasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan tingkat keuntungan bersih atas
penjualan yang dinyatakan dalam persentase. Adapun beberapa syarat yang harus terpenuhi untuk menghitung Net Profit Margin diantaranya penjualan bersih dan laba bersih. Formula dari Net Profit Margin adalah:
Laba bersih
Net Profit Margin :
Penjualan Bersih Maka penghitungan Net Profit Margin adalah sebagai berikut:
Rp4.237.590 Rp201.364.650 Rp4.988.780 Rp225.613.200 Rp5.505.126 Rp243.870.980 Rp11.976.760 Rp262.520.890 Rp10.573.450 Rp264.325.500 Rp6.390.100 Rp232.698.550 Tahun 2001 : Tahun 2002 : Tahun 2003 : Tahun 2004 : Tahun 2005 : Tahun 2006 : X 100%
X 100 % = 2,8 % %
Rp6.109.700 Rp213.461.650
Apabila ditunjukan dalam tabel adalah sebagai berikut: Tabel 1 Net Profit Margin KOPMA USD tahun 2001-2007
Sumber : Data diolah
Pada tahun 2001, Net Profit Margin sebesar 2,1% yang berarti bahwa setiap Rp 1 penjualan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,021 sedangkan Net Profit Margin tahun 2002 sebesar 2,2% yang
berarti setiap Rp 1 penjualan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,022. Pada tahun 2003 Net Profit Margin perusahaan sebesar
2,3% yang berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan laba sebesar Rp 0,023. Untuk tahun 2004 perusahaan dapat menghasilkan Net Profit
Margin sebesar 4,6% yang menandakan bahwa setiap Rp 1 penjualan
mampu menghasilkan Rp 0,046. Tahun 2005 memiliki tingkat Net
Profit Margin sebesar 4% yang menandakan bahwa setiap Rp 1
penjualan dapat menghasilkan laba bersih Rp 0,04. Pada tahun 2006
Net Profit Margin perusahaan sebesar 2,7% yang berarti bahwa setiap
penjualan Rp 1 penjualan mampu menghasilkan Rp 0,027. Sedangkan untuk tahun 2007 Net Profit Margin perusahaan menjadi 2,8 % yang
berarti setiap Rp 1 penjualan mampu menghasilkan Rp 0,028. Dari hasil analisis diatas dapat digunakan untuk menjawab permasalahan
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Laba Bersih 4.237.590 4.988.780 5.505.126 11.976.760 10.573.450 6.390.100 6.109.700 Penjualan 201.364.650 225.613.200 243.870.980 262.520.890 264.325.500 232.698.550 213.461.650 Net Profit Margin 2,1% 2,2% 2,3% 4,6% 4,0% 2,7% 2,8% Tahun 2007 :
Total Asset Turnover : x 1 kali
yang pertama yaitu mengetahui kinerja perusahaan dilihat dari Net
Profit Margin dari tahun 2001 sampai dengan 2007. Jika dilihat
perubahan Net Profit Margin dari tahun 2001 sampai dengan tahun
2007 secara berturut-turut adalah sebagai berikut
Net Profit Margin
0.0% 1.0% 2.0% 3.0% 4.0% 5.0% 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Nilai Rasio Net Profit Margin
Gambar 3: Perkembangan Net Profit Margin KOPMA USD tahun 2001-2007
Sumber : data diolah
2. Total Asset Turnover
Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) ini menunjukan
tingkat efisiensi pemakaian keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan. tertentu. Dimana semakin tinggi atau cepat aktiva ini berputar semakin baik atau semakin efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.
Rumus yang digunakan dalam mencari perputaran aktiva adalah sebagai berikut:
Net Sales
Total Asset
Penghitungan Total Asset Turnover KOPMA USD untuk tahun 2001
Tahun 2001 :
Tahun 2002 :
Tahun 2003 :
Tahun 2004 :
Tahun 2005 : X 1 kali : 4,88 Kali
Tahun 2006 : X 1 kali : 4,84 Kali
Tahun 2007 : X 1 kali : 4,12 Kali Rp201.364.650 Rp44.374.440 Rp225.613.200 Rp29.884.020 Rp243.870.980 Rp50.379.846 Rp262.520.890 Rp43.332.180 Rp264.325.500 Rp54.152.480 Rp232.698.550 Rp48.042.580 Rp213.461.650 Rp51.782.780
Apabila ditampilkan dalam tabel adalah sebagai berikut: Tabel 2 Total Asset Turnover KOPMA USD tahun 2001-2007
Penjualan Aktiva Perusahaan Total Asset Turnover
Tahun 2001 201.364.650 44.374.440 4,54 Kali Tahun 2002 225.613.200 29.884.020 7,55 Kali Tahun 2003 243.870.980 50.379.846 4,84 Kali Tahun 2004 262.520.890 43.332.180 6,06 Kali Tahun 2005 264.325.500 54.152.480 4,88 Kali Tahun 2006 232.698.550 48.042.580 4,84 Kali Tahun 2007 213.461.650 51.782.780 4,12 kali
Sumber : Data diolah
X 1 kali : 4,54 Kali
X 1 kali : 7,55 Kali
X 1 kali : 4,84 Kali
Dari penghitungan Total Asset turnover di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2001 perusahaan mampu menghasilkan penjualan sebesar 4,54 kali dari jumlah seluruh assetnya. Untuk tahun 2002 Perusahaan mampu menghasilkan penjualan 7,55 kali dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan pada tahun 2003 Total Asset Turnovernya
turun sebesar 2,71 kali dari tahun sebelumnya menjadi 4,84 kali yang berarti perusahaan hanya mampu menghasilkan penjualan 4,84 kali dari total asset yang dimiliki. Pada tahun 2004 terjadi peningkatan
Total Asset Turnover sebesar 1,22 kali dari tahun sebelumnya menjadi
6,06 kali yang berarti perusahaan dapat menghasilkan penjualan 6,06 kali dari total asset yang dimiliki. Untuk tahun 2005 Total Asset
Turnover menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi
4,88 kali yang berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan penjualan 4,88 kali dari total asset yang dimiliki perusahaan. Tahun 2006 tingkat Total asset Turnover perusahaan sebesar 4,84 kali atau
turun sebesar 0,04 kali dibandingkan dengan tahun 2005, pada tahun 2007 Total Asset Turnover perusahaan menjadi 4,12 kali. Hasil analisis
diatas dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang kedua yaitu kinerja keuangan perusahaan berdasarkan Total Asset Turnover
dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007. Perubahan Total Asset
Turnover dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 secara berturut-turut adalah sebagai berikut
Earning Power :
Total Asset Turnover
0 2 4 6 8 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Nilai Rasio Total Asset Turnover
Gambar 4: Perkembangan Total Asset Turnover KOPMA USD tahun 2001-2007
Sumber :data diolah
3. Earning Power
Earning Power merupakan tolok ukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan total aktiva yang digunakan. Rumus yang digunakan untuk menghitung Earning Power adalah sebagai
berikut:
Laba Bersih Penjualan Bersih Penjualan Bersih Total Aktiva
atau
Earning Power : Net Profit Margin X Total Asset Turnover
Semakin tinggi Earning Power suatu perusahaan menandakan
semakin baik keadaan perusahaan tersebut. Earning Power untuk
KOPMA USD dari tahun 2001 sampai dangan tahun 2005 adalah sebagai berikut:
Tahun 2001 : 2,1% X 4,54 Kali = 9,55 %
Earning Power sebesar 9,55 % berarti dengan
menggunakan Rp 1000 aktiva dapat menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 95,5 atau dengan kata lain rasio sebesar 9,55 %
berarti laba yang dapat dihasilkan perusahaan sebesar 9,55 % dari total aktiva.
Tahun 2002 : 2,2% X 7,55 Kali = 16,6%
Earning Power sebesar 16,6% berarti dengan menggunakan
Rp 1000 perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp166 atau dengan kata lain rasio 16,6% berarti laba yang dapat dihasilkan perusahaan sebesar 16,6% dari total aktiva pada tahun 2002.
Tahun 2003 : 2,3% X 4,84 Kali = 11,1%
Earning Power sebesar 11,1% berarti dengan menggunakan
Rp 1000 perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp111 atau dengan kata lain rasio 11,1% berarti laba yang dapat dihasilkan perusahaan sebesar 11,1% dari total aktiva pada tahun 2003.
Tahun 2004 : 4,6% X 6,06 Kali = 27,8%
Earning Power sebesar 27,8% berarti dengan menggunakan Rp 1000 perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp278 atau dengan kata lain rasio 27,8% berarti laba yang dapat dihasilkan perusahaan sebesar 27,8% dari total aktiva pada tahun 2004.
Tahun 2005 : 4% X 4,88 Kali = 19,5%
Earning Power sebesar 19,5% berarti dengan menggunakan
Rp 1000 perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp195 atau dengan kata lain rasio 19,5% berarti laba yang dapat
dihasilkan perusahaan sebesar 19,5% dari total aktiva pada tahun 2005
Tahun 2006 : 2,7% X 4,84 kali = 13,1 %
Earning Power sebesar 13,1% berarti dengan menggunakan
Rp 1000 perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp131 atau dengan kata lain rasio 13,1% berarti laba yang dapat dihasilkan perusahaan sebesar 13,1 % dari total aktiva pada tahun 2006
Tahun 2007 : 2.8% X 4,12 kali = 11,5%
Earning Power sebesar 11,5% berarti bahwa dengan
menggunakan Rp 1000 perusahaan dapat menghasilkan laba Rp 115 atau dengan kata lain rasio 11,5% berarti laba yang dapat dihasilkan perusahaan sebesar 11,5% dari total aktiva pada tahun 2007 jika dituangkan dalam tabel perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Earning Power KOPMA USD tahun 2001-2007
Sumber : Data diolah
Jika dilihat dilihat perubahan Earning Power dari tahun 2001 sampai
dengan tahun 2007 secara berturut-turut adalah sebagai berikut
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Laba Bersih 4.237.590 4.988.780 5.505.126 11.976.760 10..573.450 6.390.100 6.109.700 Total Penjualan 201.364.650 225.613.200 243.870.980 262.520.890 264.325.500 232.698.550 213.461.650 Total Aktiva 44.374.440 29.884.020 50.379.846 43.332.180 54.152.480 48.042.580 51.782.780
Net Profit Margin 2,10% 2,21% 2,3% 4,56% 4,00% 2,7% 2,8%
Total Asset Turnover 4,54 Kali 7,55 Kali 4,84 Kali 6,06 Kali 4,88 Kali 4,84 Kali 4,12 kali
Earning Power 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Nilai Rasio Earning Power
Gambar 5 Perkembangan Earning Power KOPMA USD tahun 2001-2007
Sumber : Data diolah
Perkembangan laba bersih, penjualan dan total aktiva KOPMA USD dapat dilihat dibawah ini
Laba Bersih 0 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 14000000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Rupiah Laba Bersih
Gambar 6: Perkembangan Laba Bersih KOPMA USD tahun 2001-2007
Penjualan 0 50000000 100000000 150000000 200000000 250000000 300000000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Rupiah Penjualan
Gambar 7: Perkembangan Penjualan KOPMA USD tahun 2001-2007 Sumber: Data diolah
Total Aktiva 0 10000000 20000000 30000000 40000000 50000000 60000000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Rupiah Total Aktiva
Gambar 8: Perkembangan Total Asset KOPMA USD tahun 2001-2007 Sumber: Data diolah