• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 73-102)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

Penilaian kinerja PDAM Kabupaten Purworejo pada Aspek Keuangan, Aspek Operasional, dan Aspek Administrasi menurut Peraturan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum dapat dilakukan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Aspek Keuangan

a. Perhitungan dan hasil perhitungan 10 indikator kinerja Aspek Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Purworejo untuk tahun buku 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari jumlah aktiva produktif yang dikelola. Laba sebelum pajak = pendapatan operasi (pendapatan penjualan air + pendapatan non air) + pendapatan non operasi – biaya operasi – biaya non operasi.

Tabel 5.1 Laba sebelum Pajak

Tahun

Pendapatan Operasi + Pendapatan Non Operasi

(1)

Biaya Operasi + Biaya Non Operasi (2) Laba sebelum Pajak (3=1-2) 2010 11.391.508.192 10.432.266.495,66 959.241.696,34 2011 12.986.534.759 11.870.729.841,89 1.115.804.917,11

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Pendapatan operasi = pendapatan usaha

Pendapatan non operasi = pendapatan non usaha/pendapatan lain-lain Biaya operasi = biaya usaha

Biaya non operasi = biaya non usaha/biaya lain-lain Pendapatan operasi + pendapatan non operasi tahun 2010

= Rp11.186.387.600 + Rp205.120.592 = Rp 11.391.508.192 (lampiran 7)

Pendapatan operasi + pendapatan non operasi tahun 2011

= Rp11.859.429.705 + Rp1.127.105.054 = Rp 12.986.534.759 (lampiran 6)

Biaya operasi + biaya non operasi tahun 2010

= Rp10.431.645.995,6 + Rp620.500 = Rp10.432.266.495,66 (lampiran 7)

Biaya operasi + biaya non operasi tahun 2011

= Rp 11.866.785.842 + Rp 3.943.999,89 = Rp11.870.729.841,89 (lampiran 6)

Aktiva Produktif = aktiva lancar + investasi jangka panjang + aktiva tetap (nilai buku) tidak termasuk aktiva tetap dalam penyelesaian Aktiva Produktif adalah kemampuan modal diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva produktif yang digunakan dalam kegiatan produksi.

Aktiva lancar = Aset lancar Aktiva tetap = Aset tidak lancar

Tabel 5.2 Aktiva Produktif

Tahun Aktiva Lancar (1) Investasi Jangka Panjang (2) Aktiva Tetap (3) Aktiva Produktif (4=1+2+3) 2010 5.284.284.231,49 - 10.227.768.337,43 15.512.052.569 2011 6.422.240.553 - 12.085.256.925 18.507.497.478

Tabel 5.3 Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif

Tahun Laba sebelum Pajak (1)

Aktiva Produktif (2)

Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif

(3=1:2)

Nilai

2010 959.241.696,34 15.512.052.569 6,18% 3 2011 1.115.804.917,11 18.507.497.478 6,03% 3

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Tabel 5.4 Perubahan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif dan Perhitungan Bonus

Tahun Rasio Tahun Ini (1)

Rasio Tahun Lalu (2)

Peningkatan (3=1-2)

Bonus

2011 6,03% 6,18% (0,15) 0

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Rasio laba terhadap aktiva produktif digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari jumlah aktiva produktif yang dimiliki oleh perusahaan. Selama dua tahun yaitu dari tahun 2010 dan 2011 rasio laba terhadap aktiva produktif bernilai positif karena pada tahun tersebut perusahaan memperoleh keuntungan. Hal ini dikarenakan meningkatnya penjualan sebesar Rp 673.042.105 dan penambahan aktiva tetap produktif sebesar Rp 2.995.444.909.

2)

Rasio ini digunakan untuk mengukur laba yang dapat diperoleh dari jumlah penjualan dalam tahun berjalan.

b) Pendapatan operasi = pendapatan penjualan air + pendapatan non air

c) Pendapatan penjualan air terdiri dari: harga air, jasa administrasi, sewa meter.

d) Pendapatan non air terdiri dari: pendaptan sambungan baru, pendapatan sewa instalasi, pendapatan denda.

Tabel 5.5 Rasio Laba terhadap Penjualan

Tahun Laba sebelum Pajak (1) Penjualan (2) Rasio Laba terhadap Penjualan (3=1:2) Nilai 2010 959.241.696,34 11.186.387.600 8,58% 3 2011 1.115.804.917,11 11.859.429.705 9,41% 3

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Tabel 5.6 Perubahan Rasio Laba terhadap Penjualan dan Perhitungan Bonus

Tahun Rasio Tahun Ini (1)

Rasio Tahun Lalu (2)

Peningkatan (3=1-2)

Bonus

2011 9,41% 8,58% 0,83% 1

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk tahun 2010 dan 2011 rasio laba terhadap penjualan bernilai positif yaitu 8,58% untuk tahun 2010 dan 9,14% untuk tahun 2011, hal ini dikarenakan PDAM mengalami keuntungan. Keuntungan ini disebabkan karena menigkatnya penjualan dari tahun 2010 – 2011 sebesar Rp 673.042.105.

3)

Rasio ini untuk menilai ketersediaan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dalam rangka membiayai kegiatan operasi maupun pembayaran hutang dan bunga jatuh tempo jika ada.

a) Aktiva Lancar adalah aktiva yang tingkat likuiditasnya paling lama satu tahun. Aktiva lancar terdiri atas : Kas dan Bank, Investasi jangka pendek, Piutang usaha, Piutang lainnya, Persediaan, Pembayaran dimuka, Aktiva Lancar lainnya.

b) Utang Lancar = kewajiban lancar/kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu paling lama satu tahun. Utang Lancar terdiri atas: Utang usaha, Utang lainnya, Biaya yang belum dibayar, Pendapatan diterima dimuka, Pinjaman jangka pendek.

Tabel 5.7 Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar

Tahun Aktiva Lancar (1) Hutang Lancar (2) Rasio Lancar (3=1:2) Nilai 2010 5.284.284.231,49 734.271.337,77 7,19 1 2011 6.422.240.553 533.449.676 12,04 1

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Dari tabel diatas dapat diketahui besar ketersediaan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan dalam rangka membiayai kegiatan operasi maupun pembayaran hutang.

4)

Rasio ini digunakan untuk menilai keseimbangan antara dua sumber pendanaan yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan, yaitu modal dan hutang.

a) Utang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang terdiri dari: Pinjaman pemerintah pusat, Pinjaman luar negeri, Kredit jangka panjang.

b) Ekuitas = Modal dan cadangan

Modal Cadangan terdiri dari: Penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya, Kekayaan PEMDA yang dipisahkan, Penyertaan pemerintah pusat, Modal hibah, Selisih penilaian kembali aktiva tetap, Cadangan umum, Laba yang belum dibagikan, Laba (rugi) tahun berjalan.

Tabel 5.8 Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas

Tahun Utang Jangka Panjang (1) Ekuitas (2)

Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas

(3=1:2)

Nilai

2010 0 16.133.793.501,12 0 5

2011 0 17.763.646.703,25 0 5

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Rasio ini digunakan untuk mengetahui keseimbangan antara modal dan utang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk tahun 2010-2011 rasio

utang jangka panjang terhadap ekuitas bernilai 0, hal ini dikarenakan PDAM tidak memiliki utang jangka panjang.

5)

Rasio ini merupakan tolak ukur untuk menilai tingkat kecukupan dari seluruh aktiva yang tersedia kemampuan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi.

a) Total Aktiva = Aktiva lancar + Investasi jangka panjang + Aktiva tetap + Aktiva lain-lain.

b) Total Utang = Utang lancar + Utang jangka panjang + Utang lain-lain.

Tabel 5.9 Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang

Tahun Total Aktiva (1)

Total Utang (2)

Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang

(3=1:2)

Nilai

2010 20.207.300.489,45 4.073.506.988 4,96 5 2011 18.611.542.520,93 847.895.817,68 21,95 5

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Total utang tahun 2010 = jumlah kewajiban lancar + jumlah kewajiban lain-lain

= Rp 734.271.337,77 + Rp 3.339.235.650,56 = Rp4.073.506.988(lampiran 5)

Dari tabel diatas dapat diketahui rasio total aktiva terhadap total utang untuk tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 4,96 dan 21,95. Tingginya rasio pada tahun 2011 disebabkan oleh penurunan total

utang dari tahun 2010 sebesar Rp 4.073.506.988 dan tahun 2011 menjadi Rp 847.895.817,68.

6)

Rasio ini merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menilai penghematan dalam penggunaan sumber dana dan daya untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

a) Biaya Operasi = Biaya langsung + Biaya Administrasi dan Umum Biaya langsung terdiri dari: biaya sumber air, biaya pengolahan air, biaya transmisi dan distribusi.

Biaya administrasi dan umum terdiri dari: biaya pegawai, biaya kantor, biaya hubungan langganan, biaya penelitian dan pengembangan, biaya keuangan, biaya pemeliharaan, biaya penyisihan/penghapusan piutang, rupa-rupa biaya umum, biaya penyusutan dan amortisasi non pabrik air.

b) Pendapatan operasi = Pendapatan penjualan air + Pendapatan non air

Pendapatan penjualan air terdiri dari: harga air, jasa administrasi, sewa meter.

Pendapatan non air terdiri dari: pendapatan sambungan baru, pendapatan sewa instalasi, pendapatan denda.

Tabel 5.10 Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi

Tahun Biaya Operasi

(1)

Pendapatan Operasi

(2)

Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (3=1:2) Nilai 2010 10.431.645.995,66 11.186.387.600 0,9 2 2011 11.866.758.842 11.859.429.705 1 2

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi tahun 2010 dan 2011 mengalami kenaikkan. Semakin besar rasio ini menunjukkan bertambahnya biaya operasi perusahaan.

7) Rasio Laba Operasi sebelum Penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo

Rasio ini digunakan untuk mengukur potensi laba yang dihasilkan dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pokok dan bunga yang jatuh tempo.

a) Laba operasi sebelum penyusutan = Pendapatan operasi – Biaya operasi sebelum biaya penyusutan

b) Angsuran pokok adalah angsuran pokok utang jangka panjang yang jatuh tempo termasuk tunggakan.

c) Bunga jatuh tempo adalah kewajiban pembayaran utang jangka panjang termasuk tunggakan.

Tabel 5.11 Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo

Tahun Laba Operasi sebelum Penyusutan (1) Angsuran Pokok + Bunga Jatuh Tempo (2)

Rasio Laba Operasi sebelum Penyusutan terhadap Angsuran Pokok

dan Bunga Jatuh Tempo (3=1:2)

Nilai

2010 4.397.721.028 0 0 1

2011 2.893.836.577 0 0 1

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Dari data di atas dapat diketahui nilai rasio laba operasi sebelum penyusutan, terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo tahun 2010 dan 2011 adalah 0. Hal ini disebabkan karena angsuran pokok + bunga jatuh tempo bernilai 0.

8)

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan berapa besar aktiva produktif yang digunakan dalam memperoleh pendapatan atas penjualan air. Aktiva Produktif = Aktiva lancar + Investasi jangka panjang + Aktiva tetap (nilai buku) tidak termasuk aktiva tetap dalam penyelesaian

Tabel 5.12 Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air

Tahun Aktiva Produktif (1)

Penjualan Air (2)

Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air

(3=1:2)

Nilai

2010 15.512.052.569 10.109.608.240 1,53 5 2011 18.507.497.478 10.629.833.841 1,74 5

Dari data di atas diketahui bahwa rasio aktiva produktif terhadap penjualan pada tahun 2011 mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan air.

9)

Jangka waktu penagihan piutang merupakan tolak ukur menilai efektivitas dari upaya manajemen dalam pengendalian piutang yaitu menilai waktunya rata-rata piutang tertagih menjadi kas.

Piutang Usaha = Piutang air + Piutang non air + Piutang ragu-ragu – Penyisihan piutang usaha.

Tabel 5.13 Piutang Usaha

Tahun Piutang Usaha (1)

Penyisihan Piutang Usaha (2)

Nilai Buku (3=1-2) 2010 1.459.889.750 49.951.549,25 1.409.938.201 2011 1.439.608.603 58.369.777 1.381.238.826

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM Tabel 5.14 Penjualan per Hari

Tahun Pendapatan Operasi (1)

Jumlah Hari (2)

Penjualan per Hari (3=1:2)

2010 11.186.387.600 360 31.073.298,89

2011 11.859.429.705 360 32.942.860,29

Tabel 5.15 Jangka Waktu Penagihan

Tahun Nilai Buku Piutang Usaha (1) Jumlah Penjualan per Hari (2) Jangka Waktu Penagihan (3=1:2) Nilai 2010 1.409.938.201 31.073.298,89 45 hari 5 2011 1.381.238.826 32.942.860,29 41 hari 5

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Jangka waktu rata-rata piutang tertagih menjadi kas untuk tahun 2010 dan 2011 adalah 45 hari dan 41 hari.

10)

Efektivitas penagihan merupakan tolak ukur untuk menilai efektivitas dari upaya manajemen dalam pengendalian piutang yaitu menilai berapa persen piutang tertagih menjadi kas.

Rekening tertagih adalah jumlah penerimaan dari rekening penjualan air yang diterbitkan selama satu tahun.

Tabel 5.16 Efektivitas Penagihan

Tahun Rekening Tertagih (1)

Penjualan Air (2)

Efektifitas Penagihan Air (3=1:2)

Nilai 2010 10.293.140.740 10.109.608.240 101,81% 5 2011 10.833.250.091 10.629.833.841 107,15% 5

Sumber: Data Laporan Keuangan PDAM

Rekening tertagih = penjualan air + pendapatan denda administrasi Tahun 2010 = Rp 10.109.608.240 + Rp 183.532.500 (lampiran 7) Tahun 2011 = Rp 10.629.833.841 + Rp 203.416.250 (lampiran 6)

b. Jumlah nilai yang diperoleh pada aspek keuangan

Tabel 5.17 Nilai Aspek Keuangan untuk periode 2010 dan 2011

No Indikator 2010 2011

1 Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif Bonus:

3 3

0 2 Rasio Laba terhadap Penjualan

Bonus:

3 3

1 3 Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar 1 1 4 Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas 5 5 5 Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang 5 5 6 Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi 2 2 7 Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan

terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo

1 1

8 Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air 5 5

9 Jangka Waktu Penagihan Piutang 5 5

10 Efektivitas Penagihan 5 5

Total Nilai 35 36

c. Menghitung jumlah nilai yang diperoleh pada Aspek Keuangan, dengan nilai bobot 45 dan maksimum nilai 60, yaitu:

Tabel 5.18 Nilai Kinerja dari Aspek Keuangan untuk Periode 2010 dan 2011

Tahun Jumlah Nilai yang diperoleh Nilai maksimum Bobot Nilai Kinerja 2010 35 60 45 26,25 2011 36 60 45 27

2. Aspek Operasional

a. Perhitungan dan hasil perhitungan 10 indikator Aspek Operasional Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Purworejo untuk tahun buku 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Cakupan pelayanan adalah perbandingan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada penduduk.

a) Jumlah penduduk terlayani adalah jumlah orang yang sudah mendapat pelayanan air bersih di wilayah administrasi PDAM. b) Jumlah penduduk adalah jumlah penduduk dalam wilayah

administrasi PDAM.

Tabel 5.19 Rasio Cakupan Pelayanan

Tahun Jumlah Penduduk Terlayani (1) Jumlah Penduduk (2) Rasio Cakupan Pelayanan (3=1:2) Nilai 2010 115.895 790.488 14,66% 1 2011 119.925 692.277 17,32% 2

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

Tabel 5.20 Perubahan Rasio Cakupan Pelayanan dan Perhitungan Bonus

Tahun Rasio Tahun Ini (1)

Rasio Tahun Lalu (2)

Peningkatan (3=1-2)

Bonus

2011 17,32 14,66 2,66 2

Rasio cakupan pelayanan untuk 2010-2011 yaitu sebesar 14,66% dan 17,32%. Rasio cakupan pelayanan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sehingga mendapat bonus 2.

2) Kualitas Air Distribusi

Kualitas air distribusi adalah pemenuhan syarat yang telah ditetapkan instansi berwenang mengenai kualitas air yang dikonsumsi masyarakat berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan

Tabel 5.21 Kualitas Air Distribusi

Tahun Kualitas Air Distribusi Nilai

2010 Memenuhi syarat air bersih 2

2011 Memenuhi syarat air bersih 2

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

Sebagai perusahaan penyedia air minum PDAM harus bisa menyediakan air yang memenuhi standar kesehatan dan standar kualitas air minum. Standar kesehatan dan standar kualitas air minum ditentukan oleh Departemen Kesehatan. Secara umum kualitas air yang diproduksi oleh PDAM Kabupaten Purworejo telah memenuhi syarat sebagai air bersih.

3) Kontinuitas Air

Indikator ini digunakan untuk mengetahui apakah pelanggan mendapat aliran air secara penuh atau tidak yaitu selama 24 jam per hari.

Tabel 5.22 Kontinuitas Air

Tahun Kontinuitas Air Distribusi Nilai

2010 Belum semua pelanggan mendapat aliran air 24 jam 1 2011 Belum semua pelanggan mendapat aliran air 24 jam 1

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

Kontinuitas air adalah kesinambungan air mengalir di rumah pelanggan. Kontinuitas air yang didistribusikan oleh PDAM Kabupaten Purworejo berkisar 23,83 jam perhari, hal ini dikarenakan tingkat elevasi tanah yang tidak merata pada beberapa lokasi dan masih tingginya tingkat kehilangan air serta keterbatasan air baku yang dimiliki PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo.

4)

Merupakan perbandingan antara kapasitas produksi dengan kapasitas terpasang.

a) Instalasi produksi adalah bangunan beserta peralatannya yang menjadi satu kesatuan untuk memproduksi air yang dapat berupa pengolahan air, sumur bor, unit pengambilan mata air beserta pengolahannya.

b) Kapasitas produksi adalah kapasitas yang dioperasikan/ dimanfaatkan dalam memproduksi air.

c) Kapasitas terpasang adalah kapasitas yang sesuai dengan desain pompa terpasang.

Tabel 5.23 Rasio Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi

Tahun Kapasitas Produksi (1) Kapasitas terpasang (2)

Rasio Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi

(3=1:2)

Nilai

2010 236,45 266 88,89% 3

2011 199,13 266 74,86% 2

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

Dari tabel di atas dapat diketahui rasio produktifitas pemanfaatan instalasi produksi untuk tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 88,89% dan 74,86%.

5)

Merupakan perbandingan antara jumlah air m3 air yang didistribusikan yang terjual dengan jumlah m3 air yang didistribusikan. Rasio ini menunjukkan bagaimana tingkat kehilangan air yang dialami.

a) Jumlah m3air yang didistribusikan adalah jumlah air yang tercatat di meter induk yang dipasang pada pipa keluaran bak penampungan air hasil produksi yang akan didistribusikan.

b) Jumlah m3air yang terjual adalah jumlah m3 air terjual yang tercatat di meter air pelanggan melalui rekening air yang ditagihkan.

Tabel 5.24 Rasio Tingkat Kehilangan Air

Tahun Jumlah m3 Air yang Didistribusikan – Air terjual

(1) Jumlah m3 yang Didistribusikan (2) Rasio Tingkat Kehilangan Air (3=1:2) Nilai 2010 2.345.765 6.201.521 37,82% 2 2011 1.960.198 5.734.749 34,18% 2

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

Jumlah m3 Air yang Didistribusikan – Air terjual

Tahun 2010 = Rp 6.201.521 – Rp 3.855.756 (lampiran 9b) Tahun 2011 = Rp 5.734.749 – Rp 3.774.551 (lampiran 8b)

Tabel 5.25 Perubahan Rasio Tingkat Kehilangan Air dan Perhitungan Bonus

Tahun Rasio Tahun Ini (1)

Rasio Tahun Lalu (2)

Penurunan (3=1-2)

Bonus

2011 34,18 37,82 3,64 -

Jumlah kehilangan air tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 37,82% dan 34,18%. Walaupun mengalami penurunan tetapi tingkat kehilangan air masih sangat tinggi.

6)

Meter air adalah alat ukur air yang digunakan oleh pelanggan. Untuk menjamin kebenaran angka yang ditunjukkan maka harus dipastikan

bahwa selama terpasang meter air tersebut dalam kondisi baik dan akurat. Maka perlu adanya pemeliharaan seluruh meter air yang dipasang dan ditera secara periodik dan menggantinya bila kedapatan rusak atau bila sudah tiba penggantiannya.

Tabel 5.26 Rasio Peneraan Air Meter

Tahun Juamlah Pelanggan yang Meter Airnya Ditera

(1) Jumlah Seluruh Pelanggan (2) Rasio Peneraan (3=1:2) Nilai 2010 2.499 16.271 15,36% 2 2011 1.768 16.904 10,46% 2

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

Dari tabel diatas dapat diketahui rasio peneraan air meter tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 15,36% dan 10,46%.

7) Kecepatan Penyambungan Baru

Kecepatan penyambungan baru menunjukkan berapa kecepatan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dalam proses pemasangan sambungan baru. Pengukuran aspek ini dimulai dari ditandatanganinya kontrak sambungan baru antara PDAM dengan pemohon sampai dengan pemasangan sambungan baru selesai.

Tabel 5.27 Kecepatan Penyambungan Baru

Tahun Waktu Nilai

2010 >6 hari kerja 1

2011 >6 hari kerja 1

PDAM untuk tahun 2010 dan 2011 membutuhkan lebih dari 6 hari kerja untuk melakukan penyambungan baru.

8)

Kemampuan penanganan pengaduan rata-rata perbulan adalah kemampuan PDAM menyelesaikan pengaduan-pengaduan pelanggan. Aspek ini diukur dengan cara membandingkan antara jumlah pengaduan yang telah selesai ditangani dengan jumlah seluruh pengaduan.

Tabel 5.28 Rasio Kemampuan Penanganan Pengaduan Rata-rata per Bulan

Tahun Jumlah Pengaduan yang telah selesai

ditangani (1) Jumlah Seluruh Pengaduan (2)

Rasio Kem Kemampuan Penanganan Pengaduan

Rata-rata per Bulan (3=1:2)

Nilai

2010 173 173 100% 2

2011 165 165 100% 2

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

Selama dua tahun yaitu tahun 2010 dan 2011 rasio kemampuan penanganan pengaduan rata-rata per bulan mencapai 100%. Hal ini berarti semua pengaduan dapat ditangani seluruhnya.

9) Kemudahan Pelayanan

Yaitu tersedianya sarana penunjang dalam rangka memberikan kemudahan pelayanan baik untuk melakukan pembayaran maupun pengaduan. Dalam hal ini yang dimaksud tersedianya sarana penunjang yakni tersedianya service point diluar kantor pusat.

Tabel 5.29 Kemudahan Pelayanan

Tahun Tersedianya Pelayanan Nilai

2010 Tersedianya service point diluar kantor pusat 2 2011 Tersedianya service point diluar kantor pusat 2

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

PDAM Kabupaten Purworejo menyediakan sarana penunjang dalam rangka memberikan kemudahan pelayanan, baik untuk melakukan pembayaran maupun pengaduan (service point)

10)

Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah karyawan dengan jumlah pelanggan.

a) Jumlah karyawan adalah jumlah karyawan yang aktif pada akhir tahun buku, yang terdiri dari karyawan PDAM.

b) Jumlah pelanggan adalah jumlah pelanggan sambungan aktif pada akhir tahun buku.

Tabel 5.30 Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan Tahun Jumlah Karyawan (1) Jumlah Pelanggan (2)

Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan

(3=1:2)

Nilai

2010 110 16.271 6,76 5

2011 110 16.905 6,51 5

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

Jumlah karyawan tahun 2010 dan 2011 adalah sebanyak 110 orang dibandingkan dengan jumlah pelanggan tahun 2010 dan 2011 sebanyak 16.271 dan 16.905, maka rasio jumlah pegawai untuk tahun 2010 dan 2011 adalah rata-rata 6 orang untuk setiap 1000 pelanggan.

b. Jumlah Nilai yang diperoleh pada Aspek Operasional

Tabel 5.31 Nilai Aspek Operasional untuk Periode 2010 dan 2011

No Indikator 2010 2011

1 Cakupan Pelayanan Bonus:

1 2

2

2 Kualitas Air Distribusi 2 2

3 Kontinuitas Air 1 1

4 Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi 3 2

5 Tingkat Kehilangan Air 2 2

6 Rasio Peneraan Meter Air 2 2

7 Kecepatan Penyambungan Baru 2 2

8 Kemampuan Penaganan Pengaduan Rata-rata per Bulan

2 2

9 Kemudahan Pelayanan 2 2

10 Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan 5 5

c. Menghitung jumlah nilai yang diperoleh pada Aspek Operasional dengan nilai bobot 40 dan maksimum nilai 47, yaitu:

Tabel 5.32 Nilai Kinerja dari Aspek Operasional untuk Periode 2010 dan 2011

Tahun Jumlah Nilai yang diperoleh Nilai Maksimum Bobot Nilai Kinerja 2010 22 47 40 18,72 2011 24 47 40 20,42 3. Aspek Administrasi

a. Penilaian rasio-rasio Aspek Administrasi PDAM Kabupaten Purworejo tahun 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut:

1) Rencana Jangka Panjang

Adalah rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai perusahaan dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Penilaian Rencana Jangka Panjang (RPJ) untuk menilai sejauh mana RPJ PDAM dilaksanakan.

Tabel 5.33 Rencana Jangka Panjang

Tahun Pelaksanaan Nilai

2010 Dipedomani sebagian 3

2011 Dipedomani sebagian 3

2) Rencana Organisasi dan Uraian Tugas

Adalah struktur organisasi dan tata cara kerja organisasi yang dimiliki oleh PDAM dan disahkan oleh kepala daerah.

Tabel 5.34 Rencana Organisasi dan Uraian Tugas

Tahun Pelaksanaan Nilai

2010 Dipedomani sebagian 3

2011 Dipedomani sebagian 3

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

3) Prosedur Operasi Standar

Prosedur operasi standar adalah panduan yang mencakup prosedur dan penanganan operasi perusahaan. Bisa juga disebut sebagai standar operasi dan prosedur (SOP). SOP terdiri dari pedoman di bidang teknik meliputi produksi, distribusi, peneraan meter, penyambungan baru, penggantian meter, yang bukan hanya tahapan tetapi menjelaskan juga teknis pelaksanaannya. Sedangkan di bidang administrasi meliputi sistem akuntansi, sistem penggajian, sistem penilaian pegawai, sistem pelaporan, sistem pemerikasaan, sisem penganggaran. Menilai sejauh mana pelaksanaan prosedur operasi standar dipedomani.

Tabel 5.35 Prosedur Operasi Standar

Tahun Pelaksanaan Nilai

2010 Dipedomani sebagian 3

2011 Dipedomani sebagian 3

4) Gambar Nyata Laksana (as built drawing)

Gambar nyata laksana adalah gambar diatas kertas yang memvisualisasikan setiap bangunan dan peralatan yang digunakan dalam sistem penyediaan air bersih, mulai dari unit produksi, distribusi, peralatan-peralatan dan bangunan.

Gambar nyata laksana merupakan ukuran untuk melihat sampai sejauh mana gambar nyata laksana disediakan dan dipedomani sebagai alat manajemen. Gambar nyata laksana untuk seluruh sistem distribusi adalah ukuran pelaksanaan manajemen produksi dan distribusi secara baik.

Tabel 5.36 Gambar Nyata Laksana (as built drawing)

Tahun Pelaksanaan Nilai

2010 Dipedomani sebagian 3

2011 Sepenuhnya dipedomani 4

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

5) Pedoman Penilaian Kerja Karyawan

Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pedoman penilaian kerja karyawan dalam rangka penentuan karir dan gaji dipedomani. Pedoman tersebut merupakan media untuk menilai prestasi kerja karyawan perusahaan.

Tabel 5.37 Pedoman Penilaian kerja Karyawan

Tahun Pelaksanaan Nilai

2010 Sepenuhnya dipedomani 4

2011 Sepenuhnya dipedomani 4

6) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

Untuk mengetahui sejauh mana Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dipedomani. RKAP adalah penjabaran dari rencana jangka panjang secara tahunan yang mencakup rencana kerja dan anggaran perusahaan.

Tabel 5.38 Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

Tahun Pelaksanaan Nilai

2010 Sepenuhnya dipedomani 4 2011 Sepenuhnya dipedomani 4

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

7) Tertib Laporan Internal

Dilaksanakannya pelaporan dibidang keuangan, operasi dan administrasi secara berkala dari pelaksana kepada pengambil keputusan. Laporan tersebut antara lain laporan kas harian, laporan keuangan bulanan, dan tahunan.

Tabel 5.39 Tertib Laporan Internal

Tahun Pelaksanaan Nilai

2010 Dibuat tepat waktu 2

2011 Dibuat tepat waktu 2

Sumber: Data PDAM Kabupaten Purworejo

8) Tertib Laporan Eksternal

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 73-102)

Dokumen terkait