BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Deskripsi data dalam penelitian ini merupakan gambaran tentang variabel
yang digunakan yang berkaitan dengan data statistik dasar berupa rata-rata
(mean), simpangan baku (standart deviation), dan skor minimum serta skor
maksimum. Hasil analisis deskriptif disajikan pada tabel 5.4 di bawah ini:
Tabel 5.4: Hasil Uji Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Modernisasi Administrasi
Perpajakan 36 40.00 60.00 49.1389 5.52476
Pencapaian Akuntabilitas 36 35.00 55.00 45.5833 6.05864 Valid N (listwise) 36
Sumber: data diolah
a. Modernisasi Administrasi Perpajakan
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap
modernisasi administrasi perpajakan memiliki total nilai rata-rata
sebesar 49,1389 dengan total nilai tertinggi sebesar 60,00, dan total
nilai terendah sebesar 40,00. Nilai sebesar 49,1389 menunjukkan
tanggapan responden terhadap 12 butir pertanyaan yang berkaitan
dengan modernisasi admninistrasi perpajakan adalah setuju .
b. Pencapaian Akuntabilitas Di KPP Pratama
Berdasarkan tabel 5.4 tanggapan responden terhadap pencapaian
akuntabilitas di KPP Pratama memiliki total nilai rata-rata sebesar
terendah sebesar 35,00. Nilai sebesar 45,5833 menunjukkan tanggapan
responden terhadap 11 butir pertanyaan yang berkaitan dengan
pencapaian akuntabilitas adalah setuju .
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini harus diuji validitas dan
reliabilitasnya untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini valid dan reliabel. Sebagian besar kuesioner yang telah
digunakan oleh peneliti sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitanya,
namun untuk lebih meyakinkan penulis maka uji validitas dan reliabilitas
harus dilakukan kembali.
a. Uji Validitas
Peneliti menggunakan korelasi product moment pearson untuk
menguji validitas data yang diperoleh. Kriteria pengambilan keputusan
dalam menentukan validnya data dalam pengujian ini ialah jika nilai rhitung
> nilai rtabel pada taraf signifikansi 0,05 atau 5% maka istrumen dikatakan
valid, sebaliknya jika nilai rhitung < nilai rtabel, maka instrumen dikatakan
Tabel 5.5: Hasil Uji Validitas
Variabel Butir
Pertanyaan
R hitung r tabel Keterangan
Modernisasi Administrasi Perpajakan 1 0.631 0.351 Valid 2 0.690 0.351 Valid 3 0.518 0.351 Valid 4 0.730 0.351 Valid 5 0.748 0.351 Valid 6 0.714 0.351 Valid 7 0.716 0.351 Valid 8 0.609 0.351 Valid 9 0.850 0.351 Valid 10 0.697 0.351 Valid 11 0.772 0.351 Valid 12 0.684 0.351 Valid Akuntabilitas KPP Pratama 13 0.754 0.351 Valid 14 0.830 0.351 Valid 15 0.695 0.351 Valid 16 0.739 0.351 Valid 17 0.675 0.351 Valid 18 0.739 0.351 Valid 19 0.767 0.351 Valid 20 0.764 0.351 Valid 21 0.784 0.351 Valid 22 0.827 0.351 Valid 23 0.881 0.351 Valid
Sumber: data diolah
Hasil uji validitas pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai r tabel pada
taraf siknifikansi 5% dengan degree of freedom (df) = n – 2 atau 23 – 2 = 21 sebesar 0,351. Berdasarkan nilai rtabel sebesar 0,351 maka semua butir
pertanyaan dinyatakan valid karena nilai rtabel terbukti lebih besar dari pada
nilai rhitung sebesar 0,05.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan hasil pengukuran yang
konsisten jika dilakukan lebih dari satu kali dengan alat ukur yang sama.
memberi nilai Alpha Cronbach’s > 0,60. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.6: Hasil Uji Reliabilitas Modernisasi Administrasi Perpajakan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.901 12
Sumber: data diolah
Hasil uji reliabilitas modernisasi administrasi perpajakan pada tabel
5.6 menunjukkan bahwa nilai alpha cronbach sebesar 0,901 terbukti lebih
besar dari pada 0,60. Berdasarkan hasil tersebut maka 12 butir pertanyaan
terkait dengan modernisasi administrasi perpajakan adalah reliable.
Tabel 5.7: Hasil Uji Reliabilitas Akuntabilitas KPP Pratama
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.927 11
Sumber: data diolah
Hasil uji reliabilitas modernisasi administrasi perpajakan 5.7
menunjukkan bahwa nilai alpha cronbach sebesar 0,927 terbukti lebih
besar dari pada 0,60. Dengan demikian, Berdasarkan hasil tersebut maka
11 butir pertanyaan terkait dengan akuntabilitas KPP Pratama adalah
reliabel.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada tabel 5.6 dan tabel
5.7 di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam
peneliti sejumlah 36 data responden dapat digunakan untuk melakukan
pengujian hipotesis.
3. Analisis Regresi
Analisis selanjutnya dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier
sedehana yang digunakan untuk mengukur variabel bebas (X) modernisasi
administrasi perpajakan dengan variabel terikat (Y) akuntabilitas KPP
Pratama. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 5.8: Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .801a .641 .631 3.682
a. Predictors: (Constant), Modernisasi Administrasi Perpajakan
Sumber: data diolah
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 823.735 1 823.735 60.751 .000a
Residual 461.015 34 13.559
Total 1284.750 35
a. Predictors: (Constant), Modernisasi Administrasi Perpajakan b. Dependent Variable: Akuntabilitas KPP Pratama
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.434 5.570 .437 .665 Modernisasi Administrasi Perpajakan .878 .113 .801 7.794 .000
a. Dependent Variable: Akuntabilitas KPP Pratama
Sumber: data diolah
Berdasarkan hasil output pada tabel 5.8 di atas, maka persamaan
regresi dalam penelitian ini adalah:
Y = 2,434 + 0,878X Keterangan: Y= Pencapaian Akuntabilitas a= Konstanta b= Koefisien Regresi n= Banyaknya Sampel
Koefisien regresi X atau modernisasi administrasi perpajakan yang
positif menunjukkan bahwa modernisasi administrasi perpajakan yang
terjadi akan meningkatkan pencapaian akuntabilitas KPP Pratama. Hasil
output pada tabel 5.8 di atas juga memiliki R square sebesar 0,641 yang
berarti pencapaian akuntabilitas KPP Pratama dipengaruhi oleh
35,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar modernisasi administrasi
perpajakan.
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik berguna mencegah persamaan regresi yang bias. Uji
asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S) dalam menguji normalitas residual.
Tabel 5.9: Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.62930657
Most Extreme Differences Absolute .152
Positive .152
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .913
Asymp. Sig. (2-tailed) .375
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data
Sumber: data diolah
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 5.9 nilai sig. uji
uji normalitas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
5. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini hanya melibatkan satu variabel independen sebagai
variabel bebas dan satu variabel dependen sebagai variabel terikat. Oleh
sebab itu, penelitian ini akan menguji hipotesis dengan uji-t yaitu uji satu
sisi (one-tail test). Hasil pengujian dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.10: Hasil Uji Hipotesis Dengan Uji T
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 823.735 1 823.735 60.751 .000a
Residual 461.015 34 13.559
Total 1284.750 35
a. Predictors: (Constant), Modernisasi Administrasi Perpajakan b. Dependent Variable: Akuntabilitas KPP Pratama
Sumber: data diolah
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.434 5.570 .437 .665 Modernisasi Administrasi Perpajakan .878 .113 .801 7.794 .000 a. Dependent Variable: Akuntabilitas KPP Pratama
Berdasarkan hipotesis yang telah dikembangkan, penelitian ini
menggunakan uji t satu sisi dengan taraf signifikan 5% dan perumusan
hipotesis sebagai berikut:
Ho: penerapan modernisasi administrasi perpajakan tidak memiliki
pengaruh positif terhadap pencapaian akuntabilitas Kantor Pelayanan
Pajak Pratama.
Ha: penerapan modernisasi administrasi perpajakan memiliki pengaruh
positif terhadap pencapaian akuntabilitas Kantor Pelayanan Pajak
Pratama.
Diketahui nilai t tabeldengan df ( degree of freedom) adalah N-1-K,
yaitu n – 1 – 1 (36 – 1 – 1 = 34) yaitu sebesar 1,691, dan nilai t hitung sebesar 7,794. Dari hasil pengujian ini nilai thitung ≥ ttabel (7,794 ≥ 1,691) artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil pengujian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan modernisasi administrasi
perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pencapaian
akuntabilitas KPP Pratama.