BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Analisis Data
Regresi Dengan Variabel Mediator
Uji regresi dengan variabel mediator ini dilakukan untuk mengetahui
adanya pengaruh variabel lain yang ikut menjelaskan pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini,
variabel mediatornya adalah brand attitude yang ikut menjelaskan pengaruh kepuasan konsumen pada brand lotalty.
Untuk mengetahui dan menentukan apakah brand attitude memediasi pengaruh antara kepuasan terhadap brand loyalty, dilakuakn 4 langkah untuk mengujinya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (Baron
dan Kenny dalam Widhiarso, 2010:4) :
a. Meregres kepuasan konsumen(x) dan brand loyalty (Y), diharapkan signifikan.
b. Meregres kepuasan konsumen (x) dan brand attitude (M), diharapkan signifikan.
c. Meregres brand attitude (M) dan brand loyalty (Y), diharapkan signifikan.
d. Meregres kepuasan konsumen(x) dan brand attitude (M) terhadap
brand loyalty (Y). Jika kepuasan konsumen secara parsial menjadi tidak berpengaruh pada brand loyalty, maka brand attitude menjadi mediasi pengaruh kepuasan konsumen pada brand loyalty.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, maka pengujiannya adalah
a. Rumusan Hipotesis
Dengan mengikuti langkah-langkah pengujian, maka rumusan
hipotesisnya adalah :
1) H0 : Kepuasan konsumen tidak berpengaruh positif pada brand loyalty
Ha : Kepuasan konsumen berpengaruh positif pada brand loyalty
2) H0 : Kepuasan konsumen tidak berpengaruh positif pada brand attitude
Ha : Kepuasan konsumen berpengaruh positif pada brand attitude
3) H0 : Brand attitude tidak berpengaruh positif pada brand loyalty
Ha : Brand attitude berpengaruh positif pada brand loyalty
4) H0 : Brand attitude tidak memediasi pengaruh kepuasan konsumen pada brand loyalty
Ha : Brand attitude memediasi pengaruh kepuasan konsumen pada
brand loyalty
b. Kriteria Pengujian
1) Untuk menguji hipotesis 1, 2, dan 3 digunakan regresi linear
sederhana, caranya adalah :
H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung≤ ttabel H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung > ttabel
Nilai ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=99 adalah 1,9842.
Angka tersebut didapat dari perhitungan dengan Ms.Excel dengan
Cara lain adalah dengan membandingkan nilai signifikansi hasil
olah data primer dengan α yaitu 0,05.
Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima, dan Ha ditolak
Jika sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak, dan Ha diterima
2) Untuk menguji hipotesis 4 digunakan regresi linear berganda,
caranya adalah :
H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung≤ Ftabel H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung > Ftabel
Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df1=2 dan df2=97
adalah 3,0902. Angka tersebut didapat dari perhitungan dengan
Ms.Excel dengan formula =FINV(probability;df1;df2).
Cara lain adalah dengan membandingkan nilai signifikansi hasil
olah data primer dengan α yaitu 0,05.
Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima, dan Ha ditolak
Jika sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak, dan Ha diterima
c. Hasil Pengujian
1) Hasil pengujian untuk hipotesis 1,2, dan 3
a) Langkah 1, meregres kepuasan konsumen (x) dan brand loyalty
(Y)
Tabel hasil uji linear sederhana untuk langkah 1 adalah sebagai
Tabel V.5
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Pengaruh Kepuasan Konsumen Pada Brand Loyalty
Model thitung ttabel sig.
(Conntant) 6,630 0,000
Kepuasan Konsumen 4,678 1,9842 0,000 Sumber : output olah data primer, 2013
Pengujian regresi linear sederhana menghasilkan thitung sebesar
4,678 dan nilai sig. sebesar 0,000, yang terjadi adalah thitung lebih
besar dari ttabel (4,678 > 1,9842) dan sig. < 0,05 dengan
demikian H0 yang menyatakan tidak ada pengaruh positif
kepuasan konsumen terhadap brand loyalty ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kepuasan konsumen berpengaruh positif
terhadap brand loyalty. Dengan kata lain, jika kepuasan konsumen, maka brand loyalty meningkat.
Tabel koefisien determinasi hasil uji linear sederhana untuk
langkah 1 adalah sebagai berikut : (lampiran F-1)
Tabel V.6
Koefisien Determinasi Kepuasan Konsumen Pada Brand Loyalty
Model R Square
1 0,183
Sumber : Output olah data primer, 2013
Dari tabel koefisien determinasi, diketahui nilai R2 adalah 0,183
(18,3%), angka ini menjelaskan bahwa kekuatan kepuasan
konsumen untuk memprediksi brand loyalty relatif lemah. Kepuasan konsumen hanya bisa memprediksi brand loyalty
sebesar 18,3%, sedangkan 81,7% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak termasuk penelitian ini.
b) Langkah 2, meregres kepuasan konsumen (x) dan brand attitude
(M)
Tabel hasil uji regresi linear sederhana untuk langkah 2 adalah
sebagai berikut : (lampiran E-2)
Tabel V.7
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Pengaruh Kepuasan Konsumen Pada Brand Attitude
Model thitung ttabel sig.
(Conntant) 8,484 0,000
Kepuasan Konsumen 5,947 1,9842 0,000 Sumber : output olah data primer, 2013
Pengujian regresi linear sederhana menghasilkan thitung sebesar
5,947 dan nilai sig. sebesar 0,000, yang terjadi adalah thitung lebih
besar dari ttabel (5,947 > 1,9842) dan sig. < 0,05 dengan
demikian H0 yang menyatakan tidak ada pengaruh positif
kepuasan konsumen terhadap brand attitude ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kepuasan konsumen berpengaruh positif
terhadap brand attitude. Dengan kata lain, jika kepuasan konsumen meningkat, maka brand attitude meningkat.
Tabel koefisien determinasi hasil uji linear sederhana untuk
Tabel V.8
Koefisien Determinasi Kepuasan Konsumen Pada Brand Attitude
Model R Square
1 0,265
Sumber : output olah data primer, 2013
Dari tabel koefisien determinasi, diketahui nilai R2 adalah 0,265
(26,5%), angka ini menjelaskan bahwa kemampuan kepuasan
konsumen untuk memprediksi brand attitude sebesar 26,5%, sedangkan 73,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
c) Langkah 3, meregres brand attitude (M) dan brand loyalty (Y) Tabel hasil uji regresi linear sederhana untuk langkah 3 adalah
sebagai berikut : (lampiran E-3)
Tabel V.9
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Pengaruh Brand Attitude
Pada Brand Loyalty
Model thitung ttabel sig.
(Conntant) 2,212 0,029
Kepuasan Konsumen 8,595 1,9842 0,000 Sumber : Output olah data primer, 2013
Hasil pengujian regresi linear sederhana menghasilkan thitung
sebesar 8,595 dan nilai sig. sebesar 0,000, yang terjadi adalah
thitung lebih besar dari ttabel (8,595 > 1,9842) dan sig. < 0,05
dengan demikian H0 yang menyatakan tidak ada pengaruh
positif brand attitude terhadap brand loyalty ditolak dengan demikian Ha diterima. Hal ini berarti brand attitude berpengaruh
positif terhadap brand loyalty. Dengan kata lain, jika brand attitude meningkat, maka brand loyalty meningkat.
Tabel koefisien determinasi hasil uji linear sederhana untuk
langkah 3 adalah sebagai berikut : (lampiran F-3)
Tabel V.10
Koefisien Determinasi Brand Attitude Pada Brand Loyalty
Model R Square
1 0,430
Sumber : output olah data primer, 2013
Dari tabel koefisien determinasi, diketahui nilai R2 adalah 0,430
(43,0%), angka ini menjelaskan bahwa kemampuan brand attitude untuk memprediksi brand loyalty sebesar 43,0%, sedangkan 57,0% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
2) Hasil pengujian hipotesis 4, meregres kepuasan konsumen (x) dan
brand attitude (M) pada brand loyalty (Y)
Tabel hasil uji regresi linear berganda untuk langkah 4 adalah
sebagai berikut : (lampiran E-4)
Tabel V.11
Hasil Uji F Pengaruh Kepuasan Konsumen dan Brand Attitude
Pada Brand Loyalty
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 735,422 2 367,711 38,224 0,000 Residual 933,138 97 9,620 Total 1668,560 99
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kepuasan konsumen dan
brand attitude sebenarnya berpengaruh secara bersama-sama terhadap brand loyalty. Hal ini dibuktikan dengan Fhitung > Ftabel (38,224 > 3,0902). Lalu mari dilihat hasil uji t, yaitu pengaruh
secara parsial (sendiri-sendiri). (lampiran E-5)
Tabel V.12
Hasil Uji t Pengaruh Kepuasan Konsumen dan Brand Attitude Pada
Brand Loyalty
Model thitung ttabel sig.
(Conntant) 1,700 0,092
Kepuasan Konsumen 1,378 1,9847 0,171 Brand Attitude 6,692 1,9847 0,000 Sumber : output olah data primer, 2013
Berdasarkan pada tabel hasil uji t, dapat diketahui bahwa yang
semula kepuasan konsumen berpengaruh langsung pada brand loyalty, setelah ditambah variabel mediator brand attitude, kepuasan konsumen menjadi tidak berpengaruh pada brand loyalty. Hal ini dibuktikan dengan thitung < ttabel (1,378 < 1,9847) dan sig >
0,05 (0,171 > 0,05). Dengan demikian terbukti bahwa brand attitude memediasi pengaruh kepuasan konsumen pada brand loyalty.
Tabel koefisien determinasi hasil uji linear berganda untuk langkah
Tabel V.13
Koefisien Determinasi Kepuasan Konsumen dan Brand Attitude
Pada Brand Loyalty
Model R Square
1 0,429
Sumber : output olah data primer, 2013
Dari tabel koefisien determinasi, diketahui nilai R2 adalah sebesar
0,429 atau 42,9%, bisa dibulatkan menjadi 43%, angka ini
menjelaskan bahwa kemampuan brand attitude sebagai mediasi pengaruh kepuasan konsumen pada brand loyalty sebesar 43,0%, sedangkan 57,0% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.